5.1.3 Hasil Analisis Bivariat
Tabel 5.4 Karakteristik Sampel Terhadap Gambaran Histopatologi Histopatologi
Muscle Invasive Non-Muscle Invasive
Total Jenis Kelamin
Laki-Laki 31
31 62
Perempuan 13
12 15
Total
Kelompok Usia
44 43
87
21-30 1
1 31-40
2 2
41-50 6
10 16
51-60 16
22 38
61-70 7
7 14
71-80 11
4 15
81-90 1
1 Total
44 43
87 Keterangan: Kelompok usia dalam satuan tahun
Dapat dilihat pada tabel 5.4. bahwa sebagian besar populasi berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 62 orang dan sisanya berjenis kelamin perempuan
yaitu sebesar 15 orang. Untuk jenis kanker non-muscle invasive jumlah populasi yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 31 orang dan untuk perempuan 13.
Untuk jenis kanker muscle invasive jumlah populasi yang berjenis kelamin laki laki yaitu sebesar 31 orang dan untuk perempuan 12 orang.
Dari tabel 5.4 jumlah populasi terbanyak yang menderita kanker kandung kemih adalah kelompok usia 51-60 tahun dan yang paling sedikit merupakan
kelompok usia 21-30 tahun dan 81-90 tahun. Untuk gambaran histopatologi kelompok umur 51-60 memiliki jumlah terbanyak untuk kedua kelompok muscle
invasive dan non-muscle invasive, sedangkan kelompok umur 21-30 dan 81-90 memiliki jumlah paling sedikit untuk kelompok muscle invasive dan non-muscle invasive.
Tabel 5.5. Distribusi Lamanya Hematuri Terhadap Gambaran Histopatologi Histopatologi
Lamanya Hematuri n
Mean SD
p-value
Muscle Invasive 44
34.6 45.8
0.001 Non-Muscle Invasive
43 14.8
19.8 Keterangan: Lamanya Hematuri dalam satuan minggu, SD= Standar Deviasi
Dari hasil analisis data tabel 5.8. didapatkan mean untuk kelompok populasi muscle invasive sebesar 44 minggu dan untuk non-muscle invasive sebesar 43
minggu. Standar deviasi yang didapat pada kelompok muscle Invasive adalah 45.8 dan untuk non-muscle invasive adalah 19.8. P-value untuk perbandingan ini
adalah 0.001.
Tabel 5.6. Distribusi Gejala LUTS Terhadap Gambaran Histopatologi
Histopatologi Klasifikasi IPSS
Tidak Bergejala
Ringan Sedang
Berat Total
n n
n n
N
Muscle Invasive
39 44.8
1 1.1
3 3.4
1 1.1
44 50.5 Non-Muscle
Invasive 42
48.3 1
1.1 43 49.5
Total 81
93.1 1
1.1 4
4.6 1
1.1 87
100 Keterangan: n= frekuensi = persentase
Dari tabel 5.9. diatas dapat dilihat jumlah sampel yang mengalami gejala LUTS untuk kedua kelompok gambaran histopatologi dengan klasifikasi IPSS.
Untuk klasifikasi IPSS yang tidak bergejala dengan jumlah muscle invasive 39 sampel 45.5 dan untuk non-muscle invasive 42 orang 48.3, untuk bergejala
ringan 1 sampel 1.1 pada kelompok muscle invasive dan 0 sampel 0 pada kelompok non-muscle invasive, untuk bergejala sedang didapatkan muscle
invasive 3 sampel 3.4 dan non-musle invasive 1 sampel 1.1, dan untuk bergejala berat didapatkan kelompok muscle invasive 1 sampel 1.1.
5.2. Pembahasan
Pada penelitian ini jumlah sampel yang tercatat adalah 87 pasien yang menderita kanker kandung kemih yang terdiagnosis di RSUP H. Adam Malik,
jumlah ini adalah jumlah yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi. Pada penelitian ini jumlah sampel akan dibagi menjadi dua
kelompok yang di bagi atas gambaran hasil pemeriksaan histopatologi jaringan kandung kemih. Klasifikasinya adalah muscle invasive dan non-muscle invasive,
dengan jumlah masing-masing kelompok 44 sampel 50.6 dan 43 sampel 49.4. Data ini sama seperti di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM
yang menyatakan dari 254 pasien didapatkan 95 kasus 37.4 non-muscle invasive bladder cancer dan 159 kasus 62.6 adalah muscle invasive bladder
cancer Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2014. Dari penelitian tersebut kita bisa lihat bahwa angka kejadian muscle invasive bladder cancer lebih tinggi dibanding
non-muscle invasive. Untuk jenis kelamin didapatkan jenis kelamin laki-laki 62 sampel 71.3
yang menderita kanker kandung kemih, dan untuk jenis kelamin perempuan didapatkan 25 sampel 28.7 sehingga didapatkan rasio 2.5:1. Prevalensi laki-
laki dan perempuan di india pada penelitian Gupta et al. 2009 didapatkan dari total 481 didapatkan rasio lak-laki dibanding perempuan adalah 8.6:1. Pada
penelitian Hortzman et al. 2008 dari 1269 pasien penderita kanker kandung kemih didapatkan rasio laki-laki dan perempuan penderita kanker kandung kemih
adalah 2.2:1. Hal ini menandakan laki-laki mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk menderita kanker kandung kemih di bandingkan dengan perempuan.
Untuk jenis kelamin yang dibedakan menurut jenis histopatologi didapatkan untuk Pada penelitian Gupta et al. 2009 didapatkan hasil dari 431 sampel berjenis
kelamin laki-laki didapatkan 317 menderita kanker kandung kemih tipe non- muscle invasive dan sisanya menderita muscle invasive, untuk jenis kelamin
perempuan dari 50 sampel didapatkan 39 sampel menderita kanker kandung
kemih tipe non-muscle invasive dan sisanya menderita kanker kandung kemih muscle invasive.
Dalam penelitian ini jangkauan usia sampel adalah dari 21- 90 tahun. Pada penelitian ini usia dikelompokan seperti yang sudah disajikan pada tabel 5.3
kelompok usia terbanyak adalah pada kelompok usia 51-60 tahun yaitu sejumlah 38 sampel 43.7 dan paling sedikit adalah pada usia kelompok 21-30 tahun dan
81-90 tahun yaitu sejumlah 1 1.1 untuk kedua kelompok. Hal ini sesuai dengan penelitian Belmunt et al. 2011 yang menyatakan di eropa prevalensi
kejadian kanker kandung kemih 70 terjadi pada usia 65 tahun. Setelah dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan hitopatologi didapatkan hasil kelompok
terbanyak menderita muscle invasive adalah kelompok 51-60 tahun yaitu sejumlah 16 sampel 18.3 dan untuk non-muscle invasive adalah kelompok 51-
60 yaitu sejumlah 22 sampel 25.2. Menurut Feng et al. 2007 mekanisme mengapa lebih sering terjadinya kanker pada usia tua adalah salah satunya tumor
protein 53 p53 dalam penelitian dengan menggunakan mencit efisiensi p53 berkurang pada mencit yang berusia lebih tua yang mengakibatkan mengurangnya
aktivitas trankripsi dan apoptosis dependen p53. Pada penelitian ini semua sampel yang didapat mengalami gross hematuri.
Data hematuri dilihat dari lamanya keluhan hematuri pada pasien sampai dilakukannya pmeriksaaan histopatologi. pada penelitian Gupta et al. 2009 yang
menemukan 97 dari total sampel yaitu 481 pasien kanker kandung kemih yang mengalami hematuri, yang menandakan hampir semua dari penderita kanker
kandung kemih mengalami hematuri. Rata-rata lamanya hematuri pada semua sampel 24.8 minggu dengan standar deviasi 36.2 dan Confidence Interval 95
17.6-32.6. Dimana pada penelitian Garg et al. 2014 mendapatkan dari 97 dari total pasien 35,646, yang rata-rata pasien mengalami hematuri selama 27 hari
dengan kisaran waktu 0-377 hari. Normalitas pada data ini dinilai dengan Saphiro- Wilk didapat angka p=0.000 yang menandakan data ini tidak berdistribusi
normal yang dikarenakan p-value 0.05. Rata-rata setiap kelompok gambaran histopatologi adalah 34.6 minggu untuk muscle invasive dan 14.8 minggu untuk
non-muscle invasive. Untuk menilai perbandingan gambaran klinis digunakan tes