akan lebih mudah mengatur jadwal mencuci seragam dinasnya. Mayoritas kebiasaan mencuci seragam dinas sebanyak tiga kali seminggu sebanyak 57 orang
56,43 diikuti dengan setiap hari yaitu sebanyak 27 orang 26,73 dan paling
sedikit responden mencuci seragam dinas sebanyak satu kali seminggu yaitu 9 orang 10.
Kebiasaan waktu mencuci seragam dinas ini akan berpengaruh terhadap jumlah bakteri yang terkandung dalam seragam tersebut. Seragam yang sering
dipakai tentunya akan mengandung bakteri yang banyak sehingga lebih berpeluang untuk terjadinya infeksi nosokomial
. Penelitian yang dilakukan oleh
Neely 2000 dalam Arivianti 2012 terkait dengan jangka waktu bertahanya bakteri pada kain dan plastik yang digunakan di rumah sakit didapatkan hasil
bahwa banyak bakteri dari jenis gram negatif dapat bertahan dua jam sampai 60 hari.
5.2.2 Perilaku Berseragam Dinas Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners Jalur A
Menurut Kwick 1974 dalam Notoadmodjo 2002 bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat
dipelajari. Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, didapatkan
perilaku berseragam mahasiswa jalur A termasuk dalam kategori baik dengan jumlah 38 orang 86,36, kategori cukup sebanyak 6 orang 13,63 dan tidak
ditemui perilaku dengan kategori kurang.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Benyamin Bloom 1908 yang dikutip oleh Soekidjo 2007 bahwa perilaku dibagi kedalam tiga domain ranah
atau kawasan yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain dan ranah psikomotor psychomotor domain.
Pada ranah kognitif, mahasiswa Fakultas Keperawatan jalur A sebelumnya telah diberi pemahaman tentang pencegahan infeksi nosokomial melalui beberapa
mata kuliah seperti kebutuhan dasar manusia dan mikrobiologi. Selain itu pada pembelajaran laboratorium pada saat melakukan intervensi keperawatan
mahasiswa selalu diajarkan untuk tidak menjadi sumber penular mikroba kepada pasien yang sedang mereka rawat dengan cara melakukan prosedur yang tepat.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek yang terdiri dari menerima, merespon, menghargai
dan bertanggung jawab Soekidjo, 2007. Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sikap mahasiswa dalam pencegahan infeksi
nosokomial baik .
Tindakan adalah reaksi atau respon seseorang yang dapat diamati. Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, tindakan mahasiswa tahap
Pendidikan Profesi Ners jalur A tergolong baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil observasi peneliti selama penelitian. Beberapa responden tidak jujur
dalam menjawab kuesioner. Responden lebih memilih kecenderungan agar hasil penelitian menjadi baik padahal ketika dilakukan penelitian, responden memakai
seragam dinasnya di luar dari rumah sakit yaitu ketika pergi ke kampus menjumpai dosen. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil penelitian
akhirnya yaitu perilaku sebagai akumulasi dari pengetahuan, sikap dan juga
Universitas Sumatera Utara
tindakan mahasiswa dalam pencegahan infeksi nosokomial .
Selain itu, perbandingan bobot instrumen penelitian ini tidak seimbang antara pengetahuan,
sikap dan tindakan sehingga hasil akhir dari ketiga subvariabel tersebut tidak mencerminkan perilaku yang sebenarnya, sehingga hasil yang didapatkan tidak
sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan. Peneliti tidak menganjurkan untuk memakai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan
penelitian yang serupa dan jika digunakan untuk melakukan penelitian kembali, peneliti menyarankan untuk mempertimbangan perbandingan bobot antara sub
variable. Selain itu juga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali.
5.2.3 Perilaku Berseragam Dinas Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners Jalur B