Perilaku Berseragam Dinas Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners Jalur B

tindakan mahasiswa dalam pencegahan infeksi nosokomial . Selain itu, perbandingan bobot instrumen penelitian ini tidak seimbang antara pengetahuan, sikap dan tindakan sehingga hasil akhir dari ketiga subvariabel tersebut tidak mencerminkan perilaku yang sebenarnya, sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan. Peneliti tidak menganjurkan untuk memakai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan penelitian yang serupa dan jika digunakan untuk melakukan penelitian kembali, peneliti menyarankan untuk mempertimbangan perbandingan bobot antara sub variable. Selain itu juga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali.

5.2.3 Perilaku Berseragam Dinas Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners Jalur B

Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, didapatkan perilaku berseragam dinas mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners Jalur B termasuk dalam kategori baik sebanyak 47 orang 82,45 dan cukup sebanyak 10 orang 17,54. Pada domain kognitif cognitive domain, mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners jalur B juga telah mendapatkan ilmu tentang pencegahan infeksi nosokomial melalui mata kuliah kebutuhan dasar manusia sebelumnya pada saat masih menjalani tahap pendidikan DIII. Pada domain sikap mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners mayoritas mempunyai sikap yang baik dalam pencegahan infeksi nosokomial melalui seragam dinas. Mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners Jalur B mayoritas juga memiliki tindakan yang baik dalam pencegahan infeksi nosokomial. Hal ini juga dipengaruhi oleh ketidakjujuran responden dalam mengisi kuesioner. Selain itu, Universitas Sumatera Utara terdapatnya perbedaan peraturan berseragam dinas di fakultas merupakan salah satu kesulitan dalam penelitian ini. Perbedaan peraturan tersebut yaitu pada Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah mahasiswa tidak diperbolehkan memakai seragam dinas ketika mengunjungi dosen ke kampus. Sedangkan Departemen Jiwa dan Komunitas malah menganjurkan mahasiswa untuk memakai seragam dinas ketika ada urusan ke kampus. 5.2.4 Perbandingan Perilaku Berseragam Dinas Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners Jalur A dan Jalur B Fakultas di Keperawatan Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku berseragam dinas antara mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners jalur A dengan jalur B di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisa data yang menggunakan Uji Fisher menunjukkan nilai p 0,05 yaitu significancy 2-Sided sebesar 0,130 Perilaku berseragam dinas mahasiswa jalur A tergolong baik dengan jumlah 38 orang 86,36. Begitu juga dengan perilaku berseragam dinas mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners jalur B tergolong baik dengan jumlah 47 orang 82,45 Maka, dapat disimpulkan bahwa walaupun mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners memiliki jalur masuk dan juga pengalaman klinis yang berbeda, tidak mempengaruhi perilaku berseragam dinas mereka dalam pencegahan infeksi nosokomial. Menurut Lawrence Green bahwa ada 3 faktor utama yang menentukan perilaku yakni faktor predisposisi pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, faktor pemungkin fasilitas , dan faktor penguat yakni dukungan masyarakat Universitas Sumatera Utara sekitar Notoatmodjo, 2005. Faktor predisposisinya adalah pengetahuan responden yang sebelumnnya telah sama-sama dibekali dengan ilmu tentang pencegahan infesi nosokomial baik mahasiswa tahap Pendidikan Jalur A maupun Jalur B dan juga keyakinan mahasiswa bahwa infeksi nosokomial dapat menyebabkan kerugian semua pihak. Sedangkan faktor penguat yang berfungsi adalah dukungan berupa peraturan berseragam dinas. Mahasiswa tahap pendidikan profesi ners yang belum pernah kerumah sakit tidak berbeda perilakunya dalam hal berseragam dinas dengan mahasiswa yang sudah pernah belajar dirumah sakit ataupun sudah pernah bekerja sebagai perawat sebelumnya. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan dan saran mengenai perbandingan perilaku berseragam dinas dalam pencegahan infeksi nosokomial antara mahasiswa tahap Pendidikan Profesi Ners jalur A dan jalur B di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

6.1 Kesimpulan Penelitian