Metode Analisa Data METODE PENELITIAN
No
Lamanya Hipertensi
Penurunan Fungsi Kognitif Nilai
� Tidak
Ya Total
N N
N
1 5 Tahun
14 87,5
2 12,5
16 100
0,004 2
≥ 5
Tahun 15
44,1 19
55,9 34
100
TOTAL 29
100 21 100 50
100
Berdasarkan Tabel 5.3 , dapat dilihat bahwa lansia yang menderita hipertensi selama 5 tahun sebanyak 16 orang, di antaranya 14 orang 87,5
tidak mengalami penurunan fungsi kognitif dan 2 orang 12,5 mengalami penurunan fungsi kognitif. Lansia dengan kategori yang menderita hipertensi
selama atau lebih dari 5 tahun sebanyak 34 orang, di antaranya terdapat 15 orang 44,1 yang tidak mengalami penurunan fungsi kognitif dan terdapat 19 orang
55,9 yang mengalami penurunan fungsi kognitif. Perhatikan bahwa karena nilai probabilitas, yakni 0,004 lebih kecil dibandingkan
� = 0,05 . Maka penelitian bisa dikatakan signifikan secara statistik.
5.4 Pembahasan 5.4.1 Analisis Data Univariat Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis kelamin
pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Padang Bulan
Pada penelitian ini didapati lansia yang menderita hipertensi yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang 56 dan laki-laki sebanyak 22 orang
44. Hal ini tidak sesuai dengan faktor risiko yang dijelaskan bahwa jenis kelamin laki-laki berpengaruh lebih besar dengan angka kejadian terjadinya
hipertensi dibandingkan jenis kelamin perempuan. Hal ini mungkin dikarenakan jumlah mayoritas pasien perempuan di Posyandu Lansia Wilayah Padang Bulan
lebih banyak dibanding laki-laki. Hal ini sesuai dengan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara mengenai jumlah pendudukan berdasarkan
usia. Pada kelompok penduduk usia 60- 64 tahun, berdasarkan data statistik
penduduk dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 184.592 orang, sementara penduduk dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 174.601 orang dari total
359.193. Penduduk pada kelompok usia lebih dari 65 tahun dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 310.752, sementara jumlah penduduk laki-laki sebanyak
230.265 orang dari total 541.017.
5.4.2 Analisis Data Univariat Distribusi Frekuensi berdasarkan Lama Hipertensi pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Padang Bulan
Pada penelitian ini, responden yang memiliki riwayat hipertensi dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan lamanya responden menderita hipertensi. Dari
hasil penelitian didapati bahwa responden lansia yang memiliki riwayat hipertensi lebih dari lima tahun sebanyak 34 orang 68 dan responden lansia yang
memiliki riwayat hipertensi kurang dari lima tahun atau dengan kata lain belum lama menderita hipertensi adalah sebanyak 16 orang 32. Hal ini mungkin
dikarenakan pada umumnya usia lanjut memiliki kecenderungan memiliki tekanan darah lebih tinggi dibandingkan pada saat usia muda. Sesuai dengan literatur yang
ditulis oleh Susilo dan Wulandari pada tahun 2011 bahwa secara fisiologis, usia yang semakin bertambah meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi.
Sekitar 50-60 individu pada usia di atas 60 tahun memiliki tekanan darah lebih besar atau sama dengan 14090. Hal ini dikarenakan pada pertambahan usia
terjadi degenerasi pada tubuh. Berdasarkan hal ini, mungkin saja ini dapat menjelaskan kenapa jumlah lansia yang memiliki riwayat hipertensi di atas lima
tahun lebih banyak dibandingkan dengan yang baru saja menderita hipertensi kurang dari lima tahun ini.
5.4.3 Analisis Data Univariat berdasarkan Hasil Tes MMSE pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Padang Bulan
Pada penelitian ini, berdasarkan dari hasil tes MMSE, lansia penderita hipertensi yang mengalami penurunan fungsi kognitif sebanyak 21 orang 42
dan lansia penderita hipertensi yang tidak mengalami penurunan fungsi kognitif sebanyak 29 orang 58 . Jumlah lansia yang memiliki skor MMSE dengan
interpretasi memiliki kognitif normal lebih banyak dibanding dengan lansia dengan hasil skor MMSE yang menunjukkan terjadi gangguan fungsi kognitif.
Hal ini mungkin saja dipengaruhi oleh tingkat pendidikan oleh para responden yang sudah dijelaskan di analisis data mengenai tingkat pendidikan responden
yang lebih banyak di tingkat sarjana, sehingga individu dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki pengetahuan yang lebih luas, salah satunya mungkin
saja tentang bahaya hipertensi sehingga mereka lebih menjaga pola dan gaya hidup.
Pada penelitian lain yang pernah dilakukan Wood E. pada tahun 2000 menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi fungsi kognitif adalah
lingkungan yang salah satunya adalah pendidikan. Pada orang dengan pendidikan yang baik akan memiliki fungsi kognitif yang lebih baik, hal ini disebabkan
karena rangsangan stimulus yang semakin kompleks akan merangsang peningkatan kadar asetilkolin yang melindungi otak dari terjadinya gangguan
fungsi kognitif.
5.4.4 Analisis Data Bivariat mengenai Hubungan Lamanya Hipertensi dengan Penurunan Fungsi Kognitif pada Lansia di Posyandu Lansia
Puskesmas Padang Bulan
Pada penelitian ini telah didapatkan data mengenai riwayat hipertensi dan hasil skor MMSE yang diambil dari responden di Posyandu Lansia wilayah
Puskesmas Padang Bulan. Lansia yang menderita hipertensi selama 5 tahun sebanyak 16 orang, di antaranya 14 orang 87,5 tidak mengalami penurunan
fungsi kognitif dan 2 orang 12,5 mengalami penurunan fungsi kognitif. Lansia dengan kategori yang menderita hipertensi selama atau lebih dari 5 tahun
sebanyak 34 orang, di antaranya terdapat 15 orang 44,1 yang tidak mengalami penurunan fungsi kognitif dan terdapat 19 orang 55,9 yang mengalami
penurunan fungsi kognitif. Berdasarkan hasil data yang didapat, dilakukan uji chi square di SPSS,
kemudian diperoleh nilai probabilitas 0,004. Dari hasil uji ini, didapati bahwa nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan nilai
� = 0,05, maka dengan ini H