Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat pagi teman-teman, saya Diah Okti mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Saat ini, saya sedang mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas obat kumur ekstrak gambir konsentrasi 1% dibandingkan klorheksidin 0,12% terhadap akumulasi plak. Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi informasi kepada masyarakat luas mengenai besar efek penggunaan obat kumur ekstrak gambir konsentrasi 1% agar dapat digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.

Penelitian ini saya lakukan dengan menggunakan kuesioner dan membagi obat kumur kepada teman-teman. Saya akan bertanya kepada teman-teman untuk mengisi kuesioner, kemudian saya akan melakukan pemeriksaan indeks plak lalu akan dibagikan obat kumur, sikat gigi dan pasta gigi yang harus dipakai teman-teman selama 7 hari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Pada penelitian ini, identitas teman-teman akan disamarkan. Hanya peneliti, dokter pembimbing peneliti dan anggota komisi etik yang dapat melihat data tersebut. Bila data ini dipublikasikan, kerahasiaan akan tetap dijaga. Jika selama menjalani penelitian ini terdapat keluhan, silahkan segera diinformasikan kepada peneliti atau bisa menghubungi saya di 082163504688.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi dan kesediaan waktu teman-teman, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti (Diah Okti A.R.)


(2)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Alamat : ... No telepon/ HP: ...

Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian dan paham akan apa yang akan dilakukan, diperiksa, dan didapatkan pada penelitian yang berjudul:

“PENGARUH EKSTRAK GAMBIR 1% DALAM BENTUK OBAT KUMUR

DIBANDING KLORHEKSIDIN 0,12% TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA

FKG USU ANGKATAN 2013”

Secara sadar dan tanpa paksaan, maka dengan surat ini menyatakan setuju menjadi subjek penelitian ini.

Medan,... Yang menyetujui,

Subjek penelitian


(3)

Lampiran 3

DEPARTEMEN PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBARAN KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK GAMBIR 1% DALAM BENTUK OBAT KUMUR DIBANDING KLORHEKSIDIN 0,12% TERHADAP PENURUNAN

AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2013

I. Data Responden

No Pemeriksaan :

Nama :

Umur : tahun Jenis Kelamin : L / P

Kelompok : Kasus / Kontrol

Telp. / HP :

II. Status Kesehatan Rongga Mulut

1. Apakah Anda menyikat gigi secara teratur setiap hari? a. Ya b. Tidak


(4)

a. 1x/hari b. 2x/hari c. ≥ 2x/hari 3. Kapan saja Anda melakukan penyikatan gigi?

a. Pagi sebelum sarapan dan sore hari

b. Pagi sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur c. Tidak teratur

4. Apakah Anda memiliki alergi terhadap obat kumur? a. Ya b. Tidak

5. Apakah Anda memiliki keluhan berupa gusi berdarah sewaktu menyikat gigi? a. Ya b. Tidak

6. Apakah Anda memakai gigi palsu? a. Ya b. Tidak 7. Apakah Anda seorang perokok? a. Ya b. Tidak

8. Apakah anda sedang menggunakan obat kumur? a. Ya b. Tidak

9. Apakah anda mempunyai kebiasaan mengunyah sebelah sisi? a. Ya b. Tidak

*Pertanyaan nomor 10, 11 dan 12 diisi oleh operator

10. Jumlah gigi minimal 20 (Ya/Tidak)

11. Adanya karies interproksimal/sevikal (Ya/Tidak)


(5)

HASIL PEMERIKSAAN KLINIS

Nama Subjek : Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksaan hari ke :

Indeks Plak :

o dv mv v

Gigi 16 12 24 44 32 36 v

mv dv o


(6)

T-Test

Group Statistics

Obat Kumur N Mean Std. Deviation

Rerata Skor Indeks Plak Obat Kumur Ekstrak Gambir 20 ,127150 ,0870513

Klorheksidin 20 ,174750 ,1324629

Group Statistics

Obat Kumur Std. Error Mean

Rerata Skor Indeks Plak Obat Kumur Ekstrak Gambir ,0194653

Klorheksidin ,0296196

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

F Sig.

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed 3,466 ,070

Equal variances not assumed

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means


(7)

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -1,343 38 ,187

Equal variances not assumed

-1,343 32,832 ,188

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Mean

Difference Std. Error Difference

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -,0476000 ,0354431

Equal variances not assumed

-,0476000 ,0354431

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -,1193509 ,0241509

Equal variances not assumed


(8)

T-Test

Group Statistics

Obat Kumur N Mean Std. Deviation

Rerata Skor Indeks Plak Obat Kumur Ekstrak Gambir 20 ,100200 ,0625044

Klorheksidin 20 ,172220 ,1885508

Group Statistics

Obat Kumur Std. Error Mean

Rerata Skor Indeks Plak Obat Kumur Ekstrak Gambir ,0139764

Klorheksidin ,0421612

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

F Sig.

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed 5,470 ,025

Equal variances not assumed

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed)


(9)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed)

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -1,621 38 ,113

Equal variances not assumed

-1,621 23,126 ,118

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Mean

Difference Std. Error Difference

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -,0720200 ,0444174

Equal variances not assumed

-,0720200 ,0444174

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper


(10)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -,1619384 ,0178984

Equal variances not assumed


(11)

T-Test

Group Statistics

Obat Kumur N Mean Std. Deviation

Rerata Skor Indeks Plak Obat Kumur Ekstrak Gambir 20 ,110500 ,0855942

Klorheksidin 20 ,117005 ,0944130

Group Statistics

Obat Kumur Std. Error Mean

Rerata Skor Indeks Plak Obat Kumur Ekstrak Gambir ,0191394

Klorheksidin ,0211114

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

F Sig.

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed ,130 ,721

Equal variances not assumed

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed)


(12)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed)

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -,228 38 ,821

Equal variances not assumed

-,228 37,640 ,821

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Mean

Difference Std. Error Difference

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -,0065050 ,0284958

Equal variances not assumed

-,0065050 ,0284958

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper


(13)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Rerata Skor Indeks Plak Equal variances assumed -,0641917 ,0511817

Equal variances not assumed


(14)

ONEWAY Gambir1 BY Gambir

/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=LSD ALPHA(0.05).

Oneway

Descriptives

Rerata Skor Plak Perlakuan

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound Upper Bound

H0 20 ,29975 ,151566 ,033891 ,22881 ,37069

H1 20 ,20260 ,160701 ,035934 ,12739 ,27781

H4 20 ,18510 ,123544 ,027625 ,12728 ,24292

H7 20 ,14130 ,092107 ,020596 ,09819 ,18441

Total 80 ,20719 ,144375 ,016142 ,17506 ,23932

Descriptives

Rerata Skor Plak Perlakuan

Minimum Maximum

H0 ,125 ,625

H1 ,000 ,641


(15)

H7 ,041 ,416

Total ,000 ,641

Test of Homogeneity of Variances

Rerata Skor Plak Perlakuan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,137 3 76 ,340

ANOVA

Rerata Skor Plak Perlakuan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups ,268 3 ,089 4,932 ,003

Within Groups 1,378 76 ,018


(16)

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Rerata Skor Plak Perlakuan

LSD

(I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

H0 H1 ,097150* ,042586 ,025

H4 ,114650* ,042586 ,009

H7 ,158450* ,042586 ,000

H1 H0 -,097150* ,042586 ,025

H4 ,017500 ,042586 ,682

H7 ,061300 ,042586 ,154

H4 H0 -,114650* ,042586 ,009

H1 -,017500 ,042586 ,682

H7 ,043800 ,042586 ,307

H7 H0 -,158450* ,042586 ,000

H1 -,061300 ,042586 ,154

H4 -,043800 ,042586 ,307

Multiple Comparisons

Rerata Skor Plak Perlakuan

LSD


(17)

Lower Bound Upper Bound

H0 H1 ,01233 ,18197

H4 ,02983 ,19947

H7 ,07363 ,24327

H1 H0 -,18197 -,01233

H4 -,06732 ,10232

H7 -,02352 ,14612

H4 H0 -,19947 -,02983

H1 -,10232 ,06732

H7 -,04102 ,12862

H7 H0 -,24327 -,07363

H1 -,14612 ,02352

H4 -,12862 ,04102


(18)

DAFTAR PUSTAKA

1. Philip D Marsh. Dental Plaque as a Biofilm and a Microbial Community-Implications for Health and Disease. BMC Oral Health 2005;6:1.

2. C Viorica, I.R. ION. Dental Plaque-Classification, Formation, and Identification. International Journal of Medical Dentistry 2013;3:139.

3. Menon L, Ramamurthy J. New Vistas in Plaque Control. IOSR-JDMS 2014;13: 64.

4. Farah C, Melntosh L, McCullough MJ. Mouthwashes. Australian Prescriber 2009;32(6):62-3.

5. Yengopal V. Essential oils: Some Lesser known Uses and Properties for Improved Oral Health. J minim interv dent 2009;2(3):197.

6. Achmad A, Kassim J, Kim Suan T, Amat RC, Lean Seey T. Equilibrium, Kinetic and Thermodynamic Studies on the Adsorption of Direct onto a Novel Green Adsorbent Developed from Uncaria Gambir Extract. Journal of Physical Science 2012;23(1):2.

7. Fabricio B Zanatta, Raquel P antoniazzi, Cassiano K Rosing. The Effect of 0,12% Chlorhexidine Gluconate Rinsing on Previously Plaque-Free and Plaque-Covered Surfaces: A Randomized, Controlled Clinical Trial. JOP 2007;78(11):2127-28.

8. Natalina. Mouthrinses and Potential for Harm to Oral Health. Dentika Dent J 2010;15(2):198-00.

9. Inna M, Atmania N, Primasari S. Potential Use of Cinnamomum Burmanii Essential Oil-based Chewing Gum as Oral Antibiofilm Agent. Journal of Dentistry Indonesia 2010;17(3):81.

10. Amos. Gambir sebagai Antibakteri dalam Formulasi Obat Kumur. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 2009;11(3):188.


(19)

11. Sumarawati T, Susilowati A. Kajian Lama Kumur Air Rebusan Gambir (Uncaria Gambir) terhadap Pembentukan Plak Gigi. Jurnal Sains Medika 2012;4(1):58.

12. Bathia S. Dental Plaque in Periodontics Revisited. 1st ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher, 2011: 66-8.

13. Nirjhar Bhowmik et al. Dental Plaque. “Unveiling the Biofilm Inside”. E Journal Dentistry. 2012;2(1):119,112.

14. Mathur S, Mathur T, srivastava R, Khatri R. Clorhexidine : The Gold Standard in Chemical Plaque Control. National Journal of Physiology & Pharmacology 2011;1(2): 45-50.

15. Kailaku SI, Udin F, Pandji C, Amos. Analisis Mutu dan Penerimaan Konsumen terhadap Permen Tablet dengan Formulasi Konsentrasi Pengisi, Pemanis dan Gambir. Jurnal Pascapanen 2005;2(1):34-35.

16. Lucida H, Rustini, Saufitri D, Dachriyanus. Formulation of Anti-Plaque Toothpaste from Standardized Gambir Extract and its Antimicrobial Activity. Jurnal Farmasi Indonesia 2010;5(2):71.

17. Anggraini T, Tai A, Yoshino T, Itani T. Antioxidative and Catechin Content of Four Kinds of Uncaria Gambir Extracts from West Sumatra, Indonesia. Afr. J. Biochem. Res. 2011;5(1):33.

18. Fadlilah R, Handajani J, Haniastuti T. Ekstrak Daun Jambu Mete Konsentrasi 10% yang Dikumurkan dapat Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans Saliva. Dentika Dent J 2010;15(2):143.

19. Notoadmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2002: 165-8.

20. Dumitrescu AL. Understanding Periodontal Research. Heidelberg: Springer, 2012: 543-4.

21. Mangundjaja S, Pratiwi T, Sutadi H. Effectiveness of clorhexidine mouthwash on caries activity levels of mutans streptococci in plaque. Maj. Ked. Gigi (Dent. J) 2001;34(3):4.


(20)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental klinis.19

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah rancangan pretes-postes dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Metode penelitian yang digunakan adalah double blinded study dimana subjek penelitian dan peneliti serta pemeriksa tidak mengetahui apakah subjek tergolong kelompok perlakuan atau kelompok kontrol.

Perlakuan : H0 X  H1  X  H2  X  H3 Kontrol : H0 Y  H1  Y  H2  Y  H3 Keterangan :

X : Obat kumur ekstrak gambir konsentrasi 1% Y : Obat kumur klorheksidin 0,12%

H0 : Pengukuran indeks plak awal (sebelum perlakuan) H1 : Pengukuran Indeks plak hari ke-1 setelah perlakuan H2 : Pengukuran Indeks plak hari ke-4 setelah perlakuan H3 : Pengukuran Indeks plak hari ke-7 setelah perlakuan


(21)

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi, Medan, Indonesia. Alasan peneliti melakukan penelitian di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan karena mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dianggap memiliki tingkat kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan desember 2014 sampai bulan Januari 2015.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah mahasiswa/i aktif Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara angkatan 2013.

3.4.2 Sampel Penelitian

Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random

sampling. Pemilihan subjek sampel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan

kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel yang diperlukan bagi penelitian ini ditentukan dari rumus Federer:

(n – 1)(r –1) ≥ 15 Keterangan :

(n – 1)(2 –1) ≥ 15 n = besar sampel (n –1)1 ≥ 15 r = jumlah kelompok n ≥ 16

Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 16 orang. Namun, untuk mencegah adanya kesalahan selama penelitian, ditetapkan besar sampel sebanyak 20 orang tiap kelompok sehingga jumlah keseluruhan sampel sebanyak 40 orang.


(22)

Sampel dibagi dua, yaitu 20 orang pada kelompok perlakuan dan 20 orang pada kelompok kontrol.

3.4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi

1. Mahasiswa berstatus aktif Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara angkatan 2013

2. Memiliki jumlah gigi permanen minimal 20 gigi

3. Kooperatif dan bersedia mengikuti jalannya penelitian dan menandatangani

informed consent

4. Memiliki kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam

5. Skor plak  1,0

Kriteria Eksklusi

1. Dijumpai adanya penyakit periodontal 2. Memakai gigi tiruan

3. Adanya karies interproksimal/servikal

4. Sedang memakai pesawat ortodonti cekat atau lepasan 5. Memiliki kebiasaan mengunyah hanya pada 1 sisi 6. Dijumpai crowded yang buruk

7. Mengkonsumsi antibiotik sejak 3 bulan sebelum pemeriksaan 8. Perokok

9. Sedang menggunakan obat kumur lainnya 10. Alergi terhadap obat kumur


(23)

3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas

Obat kumur ekstrak gambir konsentrasi 1 % dan obat kumur Khlorheksidin 0,12 %.

3.5.2 Variabel Terikat

Persentase akumulasi plak yang diukur dengan indeks plak Loe dan Silness pada hari ke 1, 4, dan 7.

3.5.3 Variabel Terkendali

a. Konsentrasi ekstrak gambir dalam obat kumur b. Frekuensi dan lamanya berkumur

c. Jenis pasta gigi dan sikat gigi

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali a. Diet

b. Cara menyikat gigi

3.6 Definisi Operasional

a. Obat kumur ekstrak gambir 1% adalah sediaan obat kumur yang mengandung 1% ekstrak gambir, sorbitol dan peppermint oil.

b. Indeks plak merupakan indikator dalam perhitungan akumulasi plak yang menggunakan indeks plak Loe dan Silness. Indeks plak Loe dan Silness adalah indeks yang didasarkan pada penumpukan plaknya dimana pengukuran dilakukan pada maksila molar satu kanan 16, maksila insisivus lateral kanan 12, maksila premolar satu kiri 24, mandibula molar satu kiri 36, mandibula insisivus lateral kiri 32, dan mandibula premolar satu kanan 44. Keempat sisi gigi (bukal, lingual, mesial dan


(24)

distal) diberi skor 0-3.20 Plak diperiksa sebelum dan sesudah berkumur lalu diberi skor sesuai kriteria dibawah ini:

Tabel 1. Indeks plak Loe dan Silness

Skor Kriteria Loe dan Silness

0 Tidak ada plak

1 Ada plak tipis di sekitar tepi gingiva bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekan sonde sepanjang permukaan gigi

2 Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingiva bebas yang dapat terlihat dengan mata 3 Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada

permukaan gigi dan batas gingiva bebas, tumpukan ini sudah dapat dilihat dari jauh

Skor plak untuk satu gigi = Jumlah seluruh skor dari empat permukaan 4

Skor plak untuk keseluruhan gigi (individu) = Jumlah seluruh skor gigi Jumlah gigi yang diperiksa

Kriteria penilaian indeks plak Loe dan Silness adalah : a. Baik : 0 – 0,9

b. Sedang : 1,0 – 1,9 c. Buruk : 2,0 – 3,0


(25)

3.7 Alat dan Bahan

3.7.1 Alat

Alat yang digunakan dalam preparasi obat kumur ekstrak Gambir adalah: 1. Spatula

2. Gelas ukur 3. mortar

4. Timbangan digital

5. Botol kosong untuk obat kumur 6. Spidol

Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah: 1. Sarung tangan

2. Masker 3. Kaca mulut 4. Prob 5. Alat tulis

6. Lembar pemeriksaan

3.7.2 Bahan

1. Ekstrak gambir konsentrasi 1% 2. Akuades

3. Carboxymethyl cellulose 4. Peppermint oil


(26)

3.8 Prosedur Penelitian

3.8.1 Peracikan Obat Kumur Ekstrak Gambir 1%

1. Akuades 200 cc dipanaskan hingga mendidih. Timbang carboxymethyl

cellulose natrium (CMC) sebanyak 3 gram dengan timbangan digital merk Vibra.

Taburkan bubuk carboxymethyl cellulose natrium (CMC) pada akuades mendidih lalu diamkan 30 menit. Setelah 30 menit akuades dan carboxymethyl cellulose natrium (CMC) diaduk menggunakan mixer hingga homogen.

2. Tambahkan lagi akuades 300 cc.

3. Tambahkan sebagian larutan carboxymethyl cellulose natrium (CMC) ke ekstrak gambir 10 gram yang telah digerus di dalam mortar hingga merata. Aduk hingga gambir dan carboxymethyl cellulose natrium (CMC) tercampur dengan rata. Kemudian pindahkan massa ke dalam mixer lalu mixer kembali hingga homogen.

Gambar 1. Pencampuran carboxymethyl cellulosenatrium (CMC) dengan ekstrak gambir.


(27)

Gambar 2. Pencampuran gambir dengan akuades di dalam alat mixer 4. Tambahkan akuades 200 cc, lalu aduk perlahan menggunakan pengaduk. 5. Tambahkan sorbitol 200 cc untuk pemanis. Aduk lalu tambahkan

Peppermint oil 5-8 tetes agar mempunyai rasa dan aroma mint.

6. Tambahkan sisa akuades hingga menjadi 1 L, peracikan ini dibuat 6 kali hingga mendapatkan 6 L obat kumur ekstrak gambir.

Gambar 3. Obat kumur esktrak gambir 1%

3.8.2 Obat Kumur Klorheksidin 0,12%

1. Obat kumur klorheksidin 0,12% merk Minosep dibeli di apotek sebanyak 6 Liter.


(28)

2. Obat kumur klorheksidin 0,12% lalu dipindahkan ke dalam botol kosong dan diberi pewarna agar obat kumur klorheksidin 0,12% dan obat kumur ekstrak daun sirsak konsentrasi 3,125% memiliki warna yang sama.

3.8.3 Pemeriksaan Awal

1. Subjek penelitian dipilih dengan melakukan pengisian kuesioner dan pemeriksaan langsung, semua sampel akan dilakukan screening terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan.

2. Subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diminta untuk mengisi serta menandatangani lembaran informed

consent.

3. Pada saat sebelum diberikan obat kumur, subjek penelitian diukur indeks plaknya. Subjek penelitian diberi obat kumur ekstrak gambir 1% dan diinstruksikan untuk berkumur setelah menyikat gigi saat setelah sarapan dan sebelum tidur. Berkumur dilakukan selama 30 detik dan sebanyak 20 ml.

4. Pada tiap bagian di beri skor 0-3 sesuai dengan kriteria Loe dan Silness. 5. Skor plak tiap gigi ditentukan dengan rumus:

6. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.

7. Indeks plak diperoleh dengan menjumlah skor plak tiap gigi kemudian dibagi jumlah gigi yang diperiksa.

Skor plak = Jumlah total skor plak empat permukaan gigi yang diperiksa 4

Indeks plak = Jumlah total skor plak yang diperiksa Jumlah total gigi yang diperiksa


(29)

8. Subjek penelitian dibagikan obat kumur oleh dosen pembimbing dengan cara double blind study agat peneliti dan subjek penelitian tidak mengetahui obat kumur apa yang sedang dipakai. Lalu subjek diinstruksikan untuk menyikat gigi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

9. Setelah itu, subjek penelitian diinstruksikan menyikat gigi dan berkumur di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 1-2 jam kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak.

3.8.4 Pemeriksaan Hari 1, 4, dan 7

1. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-1, 4, dan 7.

2. Pada hari ke-1 subjek penelitian diinstruksikan menyikat gigi dan berkumur di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 1-2 jam kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak.

3. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan

4. Pada hari ke-4 dan ke-7 pemeriksaan dilakukan setelah subjek penelitian menyikat gigi setelah sarapan dan berkumur di rumah lalu dilakukan pemeriksaan indeks plak 1-2 jam setelahnya di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.


(30)

3.9 Skema dan Alur Penelitian

a. Pra Penelitian

b. Penelitian

c. Analisis data

Peracikan obat kumur

Populasi

Ethical Clearance

Informed consent

Pemeriksaan indeks sebelum perlakuan

Pemeriksaan indeks plak pasca sikat gigi + obat kumur (hari 1, 4, dan 7)

Analisis data dengan program komputer Sampel (Random dan screening

sesuai kriteria eksklusi)

Sampel ( Random dan screening

sesuai kriteria inklusi)


(31)

3.10 Pengolahan dan Analisis Data

3.10.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dan tabulasi dilakukan dengan menggunakan program komputer.

3.10.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi. Untuk melihat perbandingan penurunan akumulasi plak sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur ekstrak gambir dan obat kumur klorheksidin pada hari ke-0, ke-1, ke-4 dan hari ke-7 dengan menggunakan uji Annova. Sedangkan untuk melihat perbedaan penurunan akumulasi plak antara obat kumur gambir dan obat kumur klorheksidin menggunakan uji t tidak berpasangan (t-test unpaired). Dengan derajat kepercayaan 95%. Signifikasi statistik diperoleh jika nilai p<0,05.


(32)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Jumlah subjek pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 20 orang kelompok perlakuan dan 20 orang kelompok kontrol. Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian sampai selesai.

Hasil penelitian mengenai pengaruh ekstrak gambir dalam bentuk obat kumur dibandingkan dengan klorheksidin dalam menghambat pertumbuhan plak pada mahasiswa FKG USU angkatan 2013 akan disajikan dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 2. Data demografi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Variabel Kelompok Kategori Jumlah Persentase Jenis

Kelamin

Perlakuan Laki-laki Perempuan

4 16

20% 80%

Total = 20 Total = 100% Kontrol Laki-Laki

Perempuan

4 16

20% 80%

Total = 20 Total = 100 %


(33)

Variabel Kelompok Kategori Jumlah Persentase

Umur Perlakuan 18

19 20 4 15 1 20% 75% 5%

Total = 20 Total = 100% Kontrol 18

19 20 12 7 1 60% 35% 5%

Total = 20 Total = 100%

Tabel 2 menunjukkan data demografi responden pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berdasarkan jenis kelamin pada kelompok perlakuan, jumlah subjek yang berjenis kelamin laki-laki adalah 4 orang (20%) dan yang berjenis kelamin perempuan adalah 16 orang (80%). Pada kelompok kontrol, jumlah subjek yang berjenis kelamin laki-laki adalah 4 orang (20%) dan yang berjenis kelamin perempuan adalah 16 orang (80%). Berdasarkan umur pada kelompok perlakuan, jumlah subjek yang berumur 18 tahun adalah 4 orang (20%), yang berumur 19 tahun adalah 15 orang (75%) dan yang berumur 20 tahun adalah 1 orang (5%). Pada kelompok kontrol, jumlah subjek yang berumur 18 tahun adalah 12 orang (60%), yang berumur 19 tahun adalah 7 orang (35%) dan yang berumur 20 tahun adalah 1 orang (5%).


(34)

Tabel 3. Data distribusi rerata indeks plak Mahasiswa FKG USU angkatan 2013 sebelum dan sesudah pemakaian ekstrak gambir dalam bentuk obat kumur pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol selama 1, 4, 7 hari

Hari Kelompok N Indeks Plak Awal (H-0)

Rerata Indeks Plak Setelah Perlakuan

p (Sig)

1 Perlakuan 20 0.299 0.127 ± 0.087 0.070 Kontrol 20 0.445 0.174 ± 0.132

4 Perlakuan 20 0.299 0.100 ± 0.625 0.025* Kontrol 20 0.445 0.172 ± 0.188

7 Perlakuan 20 0.299 0.110 ± 0.085 0.721 Kontrol 20 0.445 0.117 ± 0.094

Uji t-tidak berpasangan ; p<0.05

(*)terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok (p<0.05)

Pada tabel 3, terlihat bahwa terjadi peningkatan skor indeks plak dari perlakuan hari ke-4 ke hari ke-7. Penurunan skor indeks plak pada kelompok perlakuan terjadi pada sebelum perlakuan ke hari ke-1 pemakaian obat kumur serta hari ke-1 ke hari ke-4 pemakaian obat kumur. Sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan indeks plak pada hari ke-1, 4 dan 7 pada kelompok kontrol apabila dibandingkan dengan indeks plak hari ke-0. Peningkatan indeks plak terjadi pada kelompok perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak ada. Perbedaan indeks plak antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-1, dan hari ke-7 tidak bermakna secara statistik sedangkan pada hari ke-4 bermakna secara statistik (p<0.05).


(35)

Gambar 4. Grafik rerata indeks plak pada kelompok perlakuan (obat kumur ekstrak gambir) dan kelompok kontrol (klorheksidin) pada hari ke-1, 4 dan 7.

Gambar 3 menunjukkan perbandingan rerata skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Terlihat penurunan rerata skor indeks plak pada kelompok kontrol sebelum perlakuan sampai hari ke-7 pemakaian obat kumur. Sedangkan terjadi penurunan rerata skor indeks plak sebelum perlakuan sampai hari ke-4 pada kelompok perlakuan. Peningkatan rerata skor indeks plak pada kelompok perlakuan terjadi pada hari` ke-4 sampai hari ke-7 pemakaian obat kumur ekstrak gambir.

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6

0 1 4 7

In

d

ek

s

P

lak

Hari

Perlakuan Kontrol


(36)

Tabel 4. Data distribusi rerata indeks plak pada kelompok perlakuan hari ke-0, hari ke- 1, hari ke-4 dan hari ke-7.

Uji Anova ; p < 0.05

(*)terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok (p<0.05)

Pada tabel 4, terlihat perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0.05) antara indeks plak kelompok perlakuan pada hari ke-1, 4 dan 7.

Tabel 5. Data perbandingan rerata indeks plak kelompok perlakuan hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7.

Uji LSD ; p < 0.05

(*)terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok (p<0.05)

Tabel 5 menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik terjadi antara hari ke-0 dan hari ke-1, hari ke-0 dan hari ke-4 serta hari ke-0 dan hari ke-7. Sedangkan, perbedaan indeks plak antara hari ke-1 dan hari ke-4, hari ke-1 dan hari ke-7 serta hari ke-4 dan hari ke-7 tidak bermakna secara statistik.

Hari Kelompok Perlakuan p (Sig.) N Rerata indeks plak

0 20 0.299

0.003* 1 20 0.202

4 20 0.185 7 20 0.207

Perbandingan p (Sig.)

Hari-0 dan hari-1 0.025*

Hari-0 dan hari-4 0.009*

Hari 0 dan hari-7 0.000*

Hari-1 dan hari-4 0.682

Hari-1 dan hari-7 0.154


(37)

Tabel 6. Data distribusi rerata indeks plak pada kelompok kontrol hari 0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7.

Uji Anova ; p < 0.05

(*)terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok (p<0.05)

Tabel 6 menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0.05) antara indeks plak kelompok kontrol pada hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7.

Tabel 7. Data perbandingan rerata indeks plak kelompok kontrol hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7.

Uji LSD ; p<0.05

(*)terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok (p<0.05)

Tabel 7 menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara indeks plak pada hari ke-0 dan hari ke-1, hari ke-0 dan hari ke-4, hari ke-0 dan hari ke-7. Sedangkan pada hari ke-1 dan hari ke-4, hari ke-1 dan hari ke-7 dan hari ke-4 dan hari ke-7 tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik.

Hari Kelompok Kontrol p (Sig.) N Rerata indeks plak

0 20 0.445

0.000* 1 20 0.270

4 20 0.179 7 20 0.177

Perbandingan p (Sig.)

Hari-0 dan hari-1 0.007*

Hari-0 dan hari-4 0.000*

Hari 0 dan hari-7 0.000*

Hari-1 dan hari-4 0.154

Hari-1 dan hari-7 0.146


(38)

BAB 5

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks plak pada kelompok kontrol yaitu klorheksidin 0,12% lebih rendah dibanding kelompok perlakuan yaitu ekstrak gambir 1% dalam bentuk obat kumur. Klorheksidin 0,12% lebih efektif dalam menurunkan skor indeks plak dibanding ekstrak gambir 1% dalam bentuk obat kumur. Pada kelompok kontrol (klorheksidin) menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik dimana terjadi penurunan akumulasi plak pada hari ke-1, hari ke-4 serta pada pemakaian hari ke-7 terlihat penurunan akumulasi plak yang bermakna secara statistik. Kailaku dkk pada tahun 2005 mengatakan Klorheksidin mempunyai aktivitas membunuh bakteri Gram positif atau negatif, virus, fungi dengan spektrum yang luas. Aktivitas antimikroba tersebut dapat merusak membran dalam sitoplasmik.14 Penelitian yang dilakukan oleh Soeherwin Mangundjaja dkk pada tahun 2011 menjelaskan bahwa persentase aktivitas dari karies dari Streptococcus mutans dalam plak setelah berkumur dengan klorheksidin dalam jangka 30, 45 dan 60 detik menunjukkan bahwa tingkat aktivitas dari Streptococcus mutans mengalami penurunan.21

Namun pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara penggunaan obat kumur yang mengandung ekstrak gambir 1% terhadap penurunan akumulasi plak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak gambir efektif dalam menghambat pertumbuhan plak pada hari ke-1 dan ke-4 secara bermakna dibandingkan pemakaian pada hari ke-7. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aning Susilowati dkk pada tahun 2012 yang menyimpulkan bahwa berkumur dengan air rebusan gambir dapat menurunkan pembentukan plak gigi. 11

Pada pemeriksaan di hari ke-4 ke hari ke-7 menunjukkan tidak adanya penurunan yang signifikan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aning Susilowati dkk pada tahun 2012 dimana keadaan ini menunjukkan bahwa lama


(39)

kontak atau lama berkumur dengan air rebusan gambir, telah terjadi keadaan titik jenuh dimana artinya makin lama waktu berkumur tidak mempunyai pengaruh terhadap penurunan pembentukan plak gigi.11

Uji toksisitas yang dilakukan secara in vitro oleh Tuty Anggraini dkk pada tahun 2011 menunjukkan bahwa ekstrak gambir tidak menunjukkan adanya efek negatif pada sel IEC-6 (Intestinal Epithelial Cell line no. 6) dimana menjelaskan bahwa ekstrak gambir aman dari sifat toksik.17

Dari hasil penelitian ini, walaupun obat kumur ekstrak gambir dengan konsentrasi 1% dapat menghambat pertumbuhan plak namun obat kumur ekstrak gambir dengan konsentrasi 1% tidak lebih baik daripada klorheksidin 0,12% dalam menghambat pertumbuhan akumulasi plak secara signifikan.


(40)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak gambir dalam bentuk obat kumur dengan konsentrasi 1% efektif dalam menghambat pembentukan plak pada hari ke-0 ke hari ke-1 dan hari ke-1 ke hari ke-4. Namun kurang efektif pada pemakaian di hari ke-4 ke hari ke-7. Bila dibandingkan dengan berkumur klorheksidin 0,12%, klorheksidin 0,12% memiliki efektivitas yang lebih baik dalam menghambat pembentukan plak secara statistik pada penggunaan pada hari ke-1 daripada obat kumur ekstrak gambir dengan konsentrasi 1%. (p<0,05)

6.2 Saran

Dalam penggunaan obat kumur ekstrak gambir 1%, subjek mengeluhkan adanya rasa kurang enak berupa rasa pahit serta terdapat serbuk gambir. Karena itu, untuk penelitian lanjutan diperlukan adanya penambahan bahan-bahan lain agar obat kumur menjadi lebih enak sehingga subjek menjadi lebih kooperatif dan menggunakan obat kumur secara rutin.

Pada penelitian ini hanya menggunakan satu jenis konsentrasi ekstrak gambir yaitu 1%, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan agar mendapatkan konsentrasi optimal dari gambir dalam menurunkan akumulasi plak.

Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penambahan jumlah subjek penelitian agar hasil penelitian yang di dapat tidak terjadi bias.


(41)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plak Dental

Plak dental merupakan kumpulan mikroba yang beragam, terdapat dalam matriks pejamu dan polimer bakteri, yang tumbuh pada gigi sebagai biofilm. Menurut

World Health Organization (WHO) pada tahun 1978, plak dental didefinisikan

sebagai struktural spesifik yang sangat bervariasi akibat adanya kolonisasi dan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan gigi dan terdiri dari banyak spesies mikroba.14(jaypee)

Plak dental berkembang secara alami, dan berkontribusi terhadap pertahanan pejamu dengan mencegah kolonisasi oleh spesies eksogen. Komposisi plak dental bervariasi pada permukaan yang berbeda sebagai akibat dari sifat biologis dan fisik yang melekat pada lokasi tersebut; dimana keseimbangan populasi bakteri dominan berbeda pada tiap penyakit. Sifat biofilm terkait memengaruhi cara kerja dan khasiat antimikroba. Hal ini dapat mengakibatkan penghambatan selektif spesies yang terlibat dalam penyakit, atau mengurangi produksi faktor virulensi, sambil menjaga manfaat yang terkait dengan mikroflora pada rongga mulut penduduk.12,14

Plak dental secara luas diklasifikasikan sebagai supragingiva atau subgingiva berdasarkan posisinya pada permukaan gigi. Plak supragingiva ditemukan pada atau di atas margin gingiva; plak supragingiva yang berkontak langsung dengan margin gingiva disebut sebagai plak marginal. Plak subgingiva ditemukan di bawah margin gingiva, antara gigi dan jaringan sulkular gingiva. Plak dental terdiri dari mikroorganisme. Terdapat sekitar 2x108 bakteri pada 1 mg plak dental. Bahan yang terdapat di antara bakteria dalam plak dental disebut sebagai matriks intermikrobial dimana sekitar 25% dari volume plak. Plak, mikroba, saliva dan eksudat gingiva merupakan sumber yang berkontribusi pada matriks intermikrobial. Terdapat sekitar 500 spesies bakteri dan non-bakteri yang berbeda.14,12(jaypee)


(42)

Pembentukan plak dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pembentukan pelikel. Makromolekul hidrofobik mulai menyerap pada permukaan gigi untuk membentuk pelikel. Pelikel ini terdiri dari berbagai glikoprotein saliva (mucins) yang berasal dari saliva, cairan sulkus, sel-sel jaringan bakteri dan pejamu. Pelikel ini mengubah muatan dan energi bebas dari permukaan gigi, yang kemudian meningkatkan efisiensi adhesi bakteri.14

Tahap kedua yaitu kolonisasi awal mikroorganisme. Kolonisasi awalnya adalah mikroba positif Gram fakultatif (Actinomyces viscosus dan Streptococcus

sanguis). Bakteri ini menempel bervariasi pada permukaan gigi yang dilapisi pelikel.

Beberapa bakteri memiliki struktur perlekatan tertentu seperti zat polimer ekstraseluler dan fimbriae, yang memungkinkannya untuk menempel dengan cepat ketika terjadi kontak. Terdapat interaksi reseptor dari pelikel gigi dan adhesins dari permukaan bakteri. Actinomyces viscosus memiliki fimbriae yang protein adhesins-nya mengikat secara khusus untuk prolin protein yang baadhesins-nyak ditemukan di pelikel gigi.14

Tahap ketiga yaitu kolonisasi sekunder dan pematangan dari mikroba.

Porphyromonas intermedia, Porphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum

adalah kolonisasi sekunder yang awalnya tidak mengkolonisasi permukaan gigi yang bersih atau dilapisi pelikel. Dalam fase ini, terjadi koagregasi, yang merupakan kemampuan bakteri yang berbeda untuk melekat satu sama lain. Fusobacterium

nucleatum diyakini penting dalam menjembatani antara kolonisasi primer dan

sekunder selama pematangan plak. Contoh interaksi kolonisasi sekunder dengan kolonisasi awal adalah Fusobacterium nucleatum dengan Streptococcus sanguis;

Prevotella loescheii dengan Actinomyces viscosus; Capnocytophaga ochraceus

dengan Actinomyces viscosus. Contoh interaksi antar kolonisasi sekunder adalah

Fusobacterium nucleatum dengan Porphyromonas gingivalis; Fusobacterium nucleatum dengan Treponema denticola.14


(43)

2.2 Kontrol Plak

Kontrol plak didefinisikan sebagai pembersihan plak mikrobial dan debris-debris makanan dari rongga mulut. Kontrol plak biasanya merupakan langkah-langkah pencegahan yang bertujuan untuk menghilangkan plak gigi dan mencegah timbulnya plak yang berulang. Hal ini dapat dicapai baik secara mekanis atau kemis, kadang-kadang dua prosedur digabungkan.3

Kontrol plak secara mekanis dapat dicapai dengan menyikat gigi menggunakan sikat gigi manual atau menggunakan sikat gigi bermotor ataupun dengan bantuan sistem pompa air bertekanan yang melibatkan penggunaan tekanan air yang dipompa melalui jarum tumpul halus atau nozzle. Menyikat gigi dan penggunaan benang gigi untuk membersihkan plak adalah cara yang paling umum untuk menghilangkan biofilm.3

Kontrol plak secara kemis termasuk bahan kimia organik atau anorganik, yang menghambat akumulasi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikroba dan debris-debris. Dalam kontrol plak secara kemis, beberapa agen anti-bakteri tertentu termasuk dalam kategori yang efektif. Agen anti bakteri untuk yang efektif terdapat antiseptik dengan spektrum luas, antibiotik, mempunyai satu atau kombinasi enzim yang dapat mengubah struktur atau kegiatan plak. Agen antimikrobial dalam obat kumur atau pasta gigi yang digunakan untuk menghambat pembentukan plak bakteri dan untuk mencegah atau mengatasi gingivitis kronis.3

Tingkat efektivitas obat kumur komersial sangat bervariasi dan tergantung pada komposisi agen tambahan aktif dalam obat kumur. Penggunaan obat kumur anti plak sebagai tambahan untuk kebersihan mulut yang optimal serta menunjang kontrol plak secara mekanik.3

2.3 Klorheksidin

Obat kumur merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menggantikan atau membantu sikat gigi dalam upaya plak kontrol. Pada usia muda, kontrol plak secara mekanis tidak optimal sehingga diperlukan obat kumur untuk mencegah


(44)

pembentukan plak. Obat kumur merupakan bahan kimia yang ideal untuk meningkatkan kesegaran nafas, menanggulangi masalah bau mulut, mencegah karies gigi dan menghambat pembentukan plak. Klorheksidin merupakan salah satu obat kumur yang umum digunakan dan sangat biokompatibel terhadap manusia.8

Klorheksidin sampai saat ini adalah agen anti plak yang paling ampuh. Klorheksidin dianggap agen anti plak dengan gold standard yang berkhasiat anti plak dan agen anti-gingivitis. Kemanjurannya dapat dibuktikan dari sifat bakteriostatik dan bakterisida dan substantivitas di dalam rongga mulut. Klorheksidin mempunyai aktivitas membunuh bakteri Gram positif atau negatif, bakteri, virus, fungi dengan spektrum yang luas. Aktivitas antimikroba tersebut dapat merusak membran dalam sitoplasmik. Menariknya, klorheksidin menunjukkan efek yang berbeda pada konsentrasi yang berbeda; pada konsentrasi yang rendah klorheksidin bersifat bakteriostatik, sedangkan pada konsentrasi yang tinggi klorheksidin bersifat bakterisida.13

Efek samping obat kumur yang menimbulkan masalah kesehatan banyak dibahas oleh peneliti. Risiko bahan ini terjadi karena fisik kimianya seperti pH dan kandungan asam; bahan aktif; dan kandungan lain seperti alkohol. Nilai pH obat kumur yang dianjurkan adalah di atas 5,5, karena batas ini masih aman digunakan. Keasaman obat kumur dan kemampuan erosinya berhubungan dengan lamanya (durasi) penggunaan. Asam sodium klorida efektif mencegah terjadinya plak (seperti pada klorheksidin) tetapi dapat menimbulkan erosi pada enamel sama seperti jus jeruk, sehingga penggunaannya direkomendasikan hanya dalam jangka pendek. Bahan aktif obat kumur hanya berefek lokal. Klorheksidin tidak memiliki efek samping sistemik karena tidak diabsorpsi ke sirkulasi darah. Efek samping lokal bahan ini adalah pewarnaan coklat tua pada gigi, dorsum lidah dan bahan restorasi; mati rasa; deskuamasi mukosa; peningkatan kalkulus supragingiva dan pembesaran parotid pada penggunaan klorheksidin dengan konsentrasi 0,2%. Keluhan lokal tidak terjadi pada penggunaan obat kumur dengan konsentrasi 0,12%.8


(45)

2.4 Gambir

Gambir adalah sari getah kering dari tanaman Uncaria gambir Roxb yang diperoleh melalui ekstrak air panas dari daun dan ranting tanaman gambir yang diendapkan dan kemudian dicetak dan dikeringkan. Bentuk cetakan biasanya silinder, menyerupai gula merah berwarna coklat kehitaman atau kekuningan. Gambir sudah menjadi komoditas utama provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat telah menyuplai 80% dari total produksi gambir di Indonesia dan diekspor ke negara-negara lain melalui India dan Singapura. Nama lain dari gambir adalah catechu, gutta

gambir, catechu pallidum (pale catechu).15,16

Gambir (Uncaria gambir Roxb) merupakan anggota dari famili Rubiaceae dan mengandung kandungan farmokologi yang telah diakui. Gambir kering dihasilkan dari daun dan tangkai tanaman gambir melalui proses pengempaan dan pengeringan. Getah gambir mengandung katekin, produk kondensasi asam katekutannat, kuersetin, asam gallat, asam elagat, katekol, pigmen dan lain-lain. Kegunaan utama gambir adalah sebagai bahan obat yag sangat baik untuk perawatan gigi dan gusi. Masyarakat tradisional memanfaatkannya sebagai bahan campuran makan sirih untuk menyehatkan gigi dan gusi karena kandungan katekinnya yang cukup tinggi.1

Taksonomi tanaman gambir Kerajaan : Plantae Divisi : Angiosperms Sub divisi : Eudicots Kelas : Asterids Ordo : Gentianales Familia : Rubiaceae Genus : Uncaria


(46)

Gambir merupakan inhibitor yang potensial dalam pembentukan plak gigi. Hal ini disebabkan oleh adanya polifenol tanin dan flavonoid dalam gambir.15

Flavonoid bekerja sebagai antiseptik dan desinfektan dengan cara denaturasi dan koagulasi protein sel bakteri. Proses denaturasi protein mengakibatkan koagulasi protein dinding sel bakteri. Apabila bakteri tidak memiliki dinding sel, bakteri tidak dapat bertahan terhadap pengaruh luar dan segera mati. Daya antibakteri tanin secara khusus diduga karena toksisitas tanin yang dapat merusak membran sel bakteri, selain itu senyawa astringen tanin juga dapat mengerutkan dinding sel membran sehingga mengganggu permeabilitas sel bakteri. Akibat terganggunya permeabilitas, bakteri tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya sehingga pertumbuhan terhambat atau bahkan mati.17

Gambir juga mengandung katekin sebagai komponen utama yang memberikan rasa dan bau yang spesifik. Sebagai senyawa polifenolik, katekin menunjukkan aktivitas antioksidan dan antibakteri. Aktivitas tanin dan flavonoid dalam menghambat pembentukan plak gigi dikaitkan dengan penghambatan sintesis glukan larut yang dikatalisasi oleh enzim glukositransferase (GTFs) dari

Streptococcus mutans.15

Kemampuan bakterisid katekin dengan cara mendenaturasi protein bakteri, karena gugus fenol yang terkandung dalam katekin merupakan senyawa toksik yang mengakibatkan struktur tiga dimensi protein terbuka menjadi struktur acak tanpa adanya kerusakan pada struktur kovalen, sehingga deret asam amino protein tetap utuh namun aktifitas biologiknya rusak, yang akhirnya tidak dapat melakukan fungsinya. Katekin dalam gambir mampu menghambat pembentukan insoluble glukan yang tidak dapat dicairkan dari sukrosa oleh Gluosiltransferase (GTFs) yang berperan penting dalam pembentukan plak. Katekin menghambat proses glikosilasi yang berkompetitif dengan Gluosiltransferase (GTFs) dalam mereduksi sakarida yang merupakan bahan dasar dari proses glikosilasi, sehingga proses pembentukan polisakarida ekstraseluler oleh bakteri menjadi terhambat. Aktifitas katekin dalam mereduksi glukosa jauh lebih besar dibandingkan aktifitas GTFs dalam menggunakan glukosa tersebut. Katekin dapat menurunkan pembentukan plak gigi dengan cara


(47)

menghambat pertumbuhan glukosa dari Streptococcus mutans melalui efek bakterisidal.11


(48)

2.5 Kerangka Teori

Plak

Kontrol Plak

Khemis Mekanis

Obat Kumur dibandingkan

Ekstrak gambir 1% Khlorheksidin 0,12%

Flavonoid Tanin Katekin

menghambat pembentukan plak gigi dikaitkan dengan

penghambatan sintesis glukan larut yang dikatalisasi oleh enzim glukositransferase (GTF) dari Streptococcus mutans.

Akumulasi plak menurun

Antioksidan & antibakteri serta Kemampuan bakterisidal dengan cara mendenaturasi protein bakteri.


(49)

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Bebas 1. Obat kumur ekstrak

gambir 1%

2. Obat kumur klorheksidin 0,12%

Variabel Terikat

Indeks Plak (Loe and Silness)

Variabel Terkendali 1. Konsentrasi ekstrak

gambir dalam obat kumur

2. Frekuensi dan lamanya berkumur

3. Jenis pasta dan sikat gigi

Variabel Tidak Terkendali

1. Diet


(50)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Plak dental adalah kumpulan dari mikroorganisme yang ditemukan di permukaan gigi sebagai biofilm yang tertanam dalam matriks polimer pejamu dan bakteri.Plak adalah bahan yang lembut, kuat pada permukaan gigi yang tidak mudah dihapus hanya dengan membilasnya dengan air. Plak dental juga didefinisikan secara klinis sebagai substansi kuning keabu-abuan-terstruktur yang melekat erat pada permukaan keras intraoral. Dalam 1 mm3 plak dental dengan berat sekitar 1 mg, lebih dari 108 bakteri yang ada. Meskipun lebih dari 300 spesies telah diisolasi dan dikarakterisasi dalam deposit ini, masih tidak mungkin untuk mengidentifikasi semua spesies yang ada.1,2,3

Kontrol plak merupakan usaha untuk menghilangkan plak dan mencegah akumulasi plak pada gigi. Kontrol plak dapat dilakukan dengan cara mekanis dan kimiawi. Kontrol plak mekanis merupakan cara yang paling mudah dan paling efektif, dilakukan dengan menggunakan sikat gigi dan pembersih interdental. Kontrol plak secara kimiawi meliputi bahan organik atau anorganik yang bertujuan untuk mengontrol plak supragingiva, menghambat akumulasi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikrobiota dan debris yang dilakukan dengan penggunaan obat kumur.3,4,5

Obat kumur saat ini menggunakan banyak bahan-bahan sintetis yang memiliki efek samping, seperti noda hitam di gigi dan terganggunya ekologi flora normal rongga mulut.6 Beberapa agen antimikroba telah dimasukkan dalam obat kumur untuk meningkatkan hasil prosedur kebersihan mulut mekanik atau bahkan untuk menggantikan kontrol plak mekanis. Klorheksidin telah ditetapkan sebagai senyawa kimia kontrol plak yang paling efektif. Klorheksidin telah lama dikenal sebagai bahan utama untuk kontrol plak kimia. Klorheksidin sampai saat ini terbukti merupakan


(51)

bahan antiplak paling efektif. Kemanjuran klorheksidin sebagai obat kumur untuk menghambat plak gigi dan gingivitis telah didokumentasikan dengan baik. Hal ini dianggap sebagai standar emas senyawa antimikroba terhadap efektivitas zat antimikroba dan antiplak lainnya yang telah dikaji.7

Penggunaan obat kumur yang telah diperdagangkan secara luas seringkali terbentur pada harga yang cukup mahal. World Health Organization (WHO) menganjurkan pemanfaatan obat tradisional dalam rangka peningkatan dan pelayanan kesehatan.8 Istilah kembali ke alam pun kemudian sering terdengar seiring dengan upaya pemanfaatan tanaman herbal dengan khasiat obat termasuk yang berkhasiat sebagai antibakteri dan antibiofilm.9

Indonesia mempunyai banyak tanaman obat untuk menanggulangi masalah kesehatan, salah satunya adalah Gambir yang terbukti banyak mengandung katekin.8

Gambir (Uncaria Gambir), sebuah tanaman herbal asli Asia Tenggara, dapat banyak ditemui di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia. Gambir terbukti banyak mengandung katekin yang berpengaruh terhadap pembentukan plak gigi. Penggunaan gambir sebagai sediaan obat kumur merupakan salah satu usaha dalam mengeksplorasi manfaat gambir. Selain itu, obat kumur gambir akan dapat menggantikan obat kumur komersial dengan kandungan alkohol yang cukup tinggi. Sebagai antibakteri, gambir dalam obat kumur diharapkan mampu membunuh ataupun menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi dimana bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak gigi adalah bakteri Streptococcus

mutans.6,8,10

Aning dkk. pada tahun 2012 telah melakukan penelitian tentang lama berkumur dengan air rebusan gambir dan menyimpulkan bahwa berkumur dengan air rebusan gambir dapat menurunkan pembentukan plak gigi. Pada tahun 2009, Amos melakukan penelitian tentang obat kumur gambir. Dimana didapatkan hasil bahwa obat kumur dengan konsentrasi gambir 1% mempunyai visualisasi yang paling baik dibandingkan obat kumur pada konsentrasi gambir lainnya. Aktivitas antibakteri pada obat kumur gambir dengan konsentrasi 1% - 5% sebesar 20,45%-43,24% dengan pH sekitar 4,14-4,38 dan viskositasnya sekitar 2,75-4,75 cP.10,11


(52)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti efektifitas Obat kumur ekstrak gambir 1% dibandingkan dengan klorheksidin 0,12% dalam menghambat pembentukan plak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara angkatan 2013, sehingga penggunaan obat kumur gambir dapat dijadikan alternatif pengganti obat kumur kimia sintetis yang beredar di pasaran. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan klinis rongga mulut subjek.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, masalah yang dirumuskan adalah bagaimana efektivitas gambir 1% sebagai sediaan obat kumur dibandingkan dengan klorheksidin 0,12% terhadap akumulasi plak.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas ekstrak gambir 1% sebagai obat kumur dibandingkan dengan klorheksidin 0,12% terhadap akumulasi plak.

1.4Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan efektivitas ekstrak gambir 1% dalam bentuk obat kumur dibandingkan dengan klorheksidin 0,12% terhadap akumulasi plak.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dan memberi informasi kepada masyarakat khususnya mahasiswa/i FKG USU mengenai efektivitas gambir sebagai sediaan obat kumur untuk menunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(53)

1.5.2 Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini obat kumur gambir diharapkan dapat menjadi alternatif obat kumur dari bahan herbal.


(54)

PENGARUH EKSTRAK GAMBIR 1% DALAM BENTUK OBAT

KUMUR DIBANDINGKAN DENGAN KLORHEKSIDIN 0,12%

TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK PADA

MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

DIAH OKTI AGUSTIN RANGKUTI 110600105

Dosen Pembimbing: Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D

NIP. 195402101983031002

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(55)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Periodonsia Tahun 2015

Diah Okti A.R.

Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

ix + 33 halaman

Kontrol plak secara kimiawi meliputi bahan organik atau anorganik yang bertujuan untuk mengontrol plak supragingiva, menghambat akumulasi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikrobiota dan debris yang dilakukan dengan penggunaan obat kumur. Klorheksidin sampai saat ini terbukti merupakan bahan antiplak paling efektif dalam menghambat plak gigi dan gingivitis. Penggunaan obat kumur yang telah diperdagangkan secara luas, seringkali terbentur pada harga yang cukup mahal sehingga World Health Organization (WHO) menganjurkan pemanfaatan obat tradisional dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan. Penggunaan gambir sebagai sediaan obat kumur merupakan salah satu usaha dalam mengeksplorasi manfaat gambir sebagai antibakteri, dimana gambir dalam obat kumur diharapkan mampu membunuh ataupun menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi dimana bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak gigi adalah bakteri

Streptococcus mutans. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui

efektivitas ekstrak gambir 1% sebagai obat kumur dibandingkan dengan klorheksidin 0,12% terhadap akumulasi plak pada mahasiswa FKG USU angkatan 2013. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental klinis dengan rancangan penelitian pretes-postes dengan kelompok kontrol (pretest-posttest

with control group). Metode penelitian yang digunakan adalah double blinded study.

Subjek dipilih sebanyak 40 orang mahasiswa FKG USU angkatan 2013 yang dipilih melalui pembagian kuesioner dan pemeriksaan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi


(56)

secara acak dimana 40 subjek ini kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 20 orang kelompok perlakuan yang menggunakan obat kumur ekstrak gambir 1% dan 20 orang kelompok kontrol yang menggunakan obat kumur klorheksidin 0,12%. Kedua kelompok kemudian diinstruksikan untuk menggunakan obat kumur setelah sikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan pada malam hari sebelum tidur selama 7 hari. Pemeriksaan skor plak dilakukan pada hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7 dengan menggunakan indeks plak Loe dan Sillness. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji T-tidak berpasangan untuk melihat perbedaan efek antara kelompok perlakuan dan kontrol, uji Anova dilakukan untuk melihat perbedaan efek antara hari ke-1, 4 dan 7 pada kelompok perlakuan, serta perbedaan efek antara hari ke-1, 4 dan 7 pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan skor plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dimana masing-masing kelompok menunjukkan penurunan yang signifikan (p<0,05). Adapun ekstrak gambir 1% dalam bentuk obat kumur aman dipakai tanpa memiliki efek samping. Kesimpulannya adalah obat kumur gambir 1% efektif dalam menurunkan akumulasi plak namun bila dibandingkan dengan berkumur menggunakan klorheksidin 0,12%, klorheksidin 0,12% masih memiliki efektivitas yang lebih baik.


(57)

Faculty of Dentistry

Department of Periodontology Year 2015

Diah Okti A.R.

The Effect of Gambier Extract 1% in The Form of Mouthwash Compared With Chlorhexidine 0,12% Against Plaque Accumulation Reduction on Faculty of Dentistry University North Sumatra Student Batch 2013

ix + 34 pages

The chemical control of plaque includes organic or inorganic chemicals, which control supragingival plaque, inhibit the accumulation, growth and survival of microbiota and debris which is conducted by using mouthwash. Chlorhexidine is the most effective in reducing the formation of dental plaque and preventing gingivitis. Uses of mouthwash that has traded extensively, often hit by the price that quite expensive so the World Health Organization (WHO) recommends the use of traditional medicine in order to improve health services. The use of gambier as a form of mouthwash is one of the effort in exploring the gambier beneficience as an antibacterial, which is expected to kill and inhibit bacterial growth as the etiology of dental plaque that the most important bacteria in plaque accumulation is

Streptococcus mutans. This study aims to determine differences in the effectiveness

of gambir in the form of mouthwash concentration 1% with chlorhexidine 0.12% on dental plaque accumulation. This study was an experimental study (pre-posttest control group) with a double-blinded method study. Forty subjects are selected from students of faculty of dentistry north sumatera university batch 2013 which selected by giving kuesioner and examination through inclusion and exclusion criteria randomly where these forty subjects divided in to two groups, the treatment group which using gambier extract in the form of mouthwash concentration 1% and the control group which using chlorhexidine 0.12%. Subjects were instructed to using mouthwash twice a day after brushing teeth in the morning after breakfast and before bed at night for seven days. Plaque score examination performed on day 1, day 4 and


(58)

day 7 using Loe and Silness plaque index. Data analysis was performed using T-test unpaired to see the difference in effect between treatment group and control group, ANOVA test used to see the difference in effect between days 1, 4 and 7 in the treatment group, and the difference between the effects of days 1, 4 and 7 in the control group. The result of study shows there is reduction of score plaque on treatment group and control group where each groups shows significance reduction (p<0,05). In conclusion, mouthwash gambier extract at a concentration of 1% effective in decrease plaque accumulation but when compared with rinse using chlorhexidine 0,12%, chlorhexidine 0,12% still have a better effectivity.


(59)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 28 Februari 2015

Pembimbing Tanda Tangan

Irmansyah Rangkuti, drg., Ph. D ………... NIP: 19540210 198303 1 002


(60)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 28 Februari 2015

TIM PENGUJI

KETUA : Irmansyah Rangkuti, drg., Ph. D. ………

ANGGOTA : 1. Krisnamurthy Pasaribu,drg.,Sp.Perio ………

2. Armia Syahputra,drg ………

Mengetahui, KETUA DEPARTEMEN

Irmansyah Rangkuti, drg., Ph. D. ………


(61)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan binbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi , Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D selaku dosen pembimbing dan ketua Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasihat, semangat serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Yati Roesnawi, drg. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan semangat dan membimbing penulis sejak awal penulis kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

4. Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt. Selaku kepala Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Univeritas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan obat kumur untuk penelitian ini.

5. Seluruh staf pengajar, pegawai serta senior co-ass Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberi banyak masukan serta bantuan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

6. Ayahanda Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D. serta ibunda Sundari, dra. atas segala doa, dukungan dan kasih sayang yang tiada putusnya yang diberikan kepada penulis hingga saat ini.


(62)

7. Kakak saya Irna Fitri Melany Rangkuti yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat penulis : Febrina Audina, Felix Hartanto, Fajar Fitria, Augina, Ulfa Fitria, Rafika, Jessica Forsythia, Brian Merchantara, Rizky, Desy Mayasari, Adityo Haryo, Purnama, dan seluruh teman-teman angkatan 2011 yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi serta semangat kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

9. Adik-adik FKG USU angkatan 2013 yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai subjek penelitian ini.

10. Rekan-rekan seperjuangan di Departemen Periodonsia : Febrina Audina, Felix Hartanto, Julia Maharani, Fellicia, Dwi Rizki, Eka Rismi, Dziah Marhani, Novita Eka, Vinda Anggela, Lisna Manullang, Sorayya Moriza, Restu Hayati, Laidini Ayu, Annysa, Rizki Amalia Putri dan teman-teman lain yang telah memberikan banyak semangat serta motivasi.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki yang menjadikan skripsi ini kurang sempurna, tetapi penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi perkembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi, khususnya di Departemen Periodonsia dan perkembangan ilmu di masyarakat luas.

Medan, 28 Februari 2015 Penulis,

(……….)

Diah Okti A. R.


(63)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

DAFTAR ISI……….i

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….………..1

1.2 Rumusan Masalah……….……….3

1.3 Tujuan Penelitian……….……...3

1.4 Hipotesis……….…...3

1.5 Manfaat Penelitian……….…………3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Dental………...5

2.2 Kontrol Plak ... 7

2.3 Klorheksidin ... 7

2.4 Gambir ... 9

2.5 Kerangka Teori... 11

2.6 Kerangka Konsep ... 12

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Rancangan Penelitian ... 13

3.2 Rancangan Penelitian ... 13

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

3.3.1 Tempat Penelitian ... 14

3.3.2 Waktu Penelitian ... 14

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 14

3.4.1 Populasi Penelitian ... 14

3.4.2 Sampel Penelitian ... 14

3.4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 15

3.5 Variabel Penelitian ... 16

3.5.1 Variabel Bebas ... 16

3.5.2 Variabel Terikat... 16

3.5.3 Variabel Terkendali ... 16

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali ... 16

3.6 Definisi Operasional ... 16

3.7 Alat dan Bahan ...18


(64)

3.7.2 Bahan ... 18

3.8 Prosedur Penelitian...19

3.8.1 Peracikan Obat Kumur Ekstrak Gambir 1% ... 19

3.8.2 Obat kumur klorheksidin 0,12% ... 21

3.8.3 Pemeriksaan Awal ... 21

3.8.4 Pemeriksaan Hari 1,4, dan 7... 22

3.9 Skema dan Alur Penelitian ... 23

3.10 Pengolahan dan Analisis Data ... 24

3.10.1 Pengolahan Data ... 24

3.10.2 Analisis Data ... 24

BAB 4 HASIL PENELITIAN... 25

BAB 5 PEMBAHASAN... 31

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan ... 33

6.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(65)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Indeks plak Loe & Sillness ... 17 2. Data demografi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ... 25 3. Data distribusi rerata indeks plak Mahasiswa FKG USU angkatan 2013

pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol selama 1, 4, 7 hari ... 27 4. Data distribusi rerata indeks plak pada kelompok perlakuan hari ke-0, hari

ke- 1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 29 5. Data perbandingan rerata indeks plak kelompok perlakuan hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 29 6. Data distribusi rerata indeks plak pada kelompok kontrol hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 30 7. Data perbandingan rerata indeks plak kelompok kontrol hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 30


(66)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pencampuran carboxymethyl cellulose natrium (CMC) dengan ekstrak gambir ... 19 2. Pencampuran gambir dengan akuades di dalam alat mixer ... 20 3. Obat kumur ekstrak gambir 1 % ... 20 4. Grafik rerata indeks plak pada kelompok perlakuan (obat kumur ekstrak gambir


(67)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Penjelasan Bagi Subjek Penelitian 2. Informed Consent

3. Kuesioner Penelitian 4. Anggaran Penelitian 5. Gan’s Chart

6. Personalia Peneliti

7. Surat Persetujuan Komisi Etik

8. Surat Izin Penelitian di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU 9. Hasil Analisis Data


(1)

7. Kakak saya Irna Fitri Melany Rangkuti yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat penulis : Febrina Audina, Felix Hartanto, Fajar Fitria, Augina, Ulfa Fitria, Rafika, Jessica Forsythia, Brian Merchantara, Rizky, Desy Mayasari, Adityo Haryo, Purnama, dan seluruh teman-teman angkatan 2011 yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi serta semangat kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

9. Adik-adik FKG USU angkatan 2013 yang telah bersedia meluangkan waktu sebagai subjek penelitian ini.

10.Rekan-rekan seperjuangan di Departemen Periodonsia : Febrina Audina, Felix Hartanto, Julia Maharani, Fellicia, Dwi Rizki, Eka Rismi, Dziah Marhani, Novita Eka, Vinda Anggela, Lisna Manullang, Sorayya Moriza, Restu Hayati, Laidini Ayu, Annysa, Rizki Amalia Putri dan teman-teman lain yang telah memberikan banyak semangat serta motivasi.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki yang menjadikan skripsi ini kurang sempurna, tetapi penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi perkembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi, khususnya di Departemen Periodonsia dan perkembangan ilmu di masyarakat luas.

Medan, 28 Februari 2015 Penulis,

(……….)

Diah Okti A. R.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

DAFTAR ISI……….i

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….………..1

1.2 Rumusan Masalah……….……….3

1.3Tujuan Penelitian……….……...3

1.4 Hipotesis……….…...3

1.5 Manfaat Penelitian……….…………3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Dental………...5

2.2 Kontrol Plak ... 7

2.3 Klorheksidin ... 7

2.4 Gambir ... 9

2.5 Kerangka Teori... 11

2.6 Kerangka Konsep ... 12

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Rancangan Penelitian ... 13

3.2 Rancangan Penelitian ... 13

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

3.3.1 Tempat Penelitian ... 14

3.3.2 Waktu Penelitian ... 14

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 14

3.4.1 Populasi Penelitian ... 14

3.4.2 Sampel Penelitian ... 14

3.4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 15

3.5 Variabel Penelitian ... 16

3.5.1 Variabel Bebas ... 16

3.5.2 Variabel Terikat... 16

3.5.3 Variabel Terkendali ... 16

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali ... 16

3.6 Definisi Operasional ... 16

3.7 Alat dan Bahan ...18


(3)

3.7.2 Bahan ... 18

3.8 Prosedur Penelitian...19

3.8.1 Peracikan Obat Kumur Ekstrak Gambir 1% ... 19

3.8.2 Obat kumur klorheksidin 0,12% ... 21

3.8.3 Pemeriksaan Awal ... 21

3.8.4 Pemeriksaan Hari 1,4, dan 7... 22

3.9 Skema dan Alur Penelitian ... 23

3.10 Pengolahan dan Analisis Data ... 24

3.10.1 Pengolahan Data ... 24

3.10.2 Analisis Data ... 24

BAB 4 HASIL PENELITIAN... 25

BAB 5 PEMBAHASAN... 31

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan ... 33

6.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Indeks plak Loe & Sillness ... 17 2. Data demografi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ... 25 3. Data distribusi rerata indeks plak Mahasiswa FKG USU angkatan 2013

pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol selama 1, 4, 7 hari ... 27 4. Data distribusi rerata indeks plak pada kelompok perlakuan hari ke-0, hari

ke- 1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 29 5. Data perbandingan rerata indeks plak kelompok perlakuan hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 29 6. Data distribusi rerata indeks plak pada kelompok kontrol hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 30 7. Data perbandingan rerata indeks plak kelompok kontrol hari ke-0, hari ke-1, hari ke-4 dan hari ke-7 ... 30


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pencampuran carboxymethyl cellulose natrium (CMC) dengan ekstrak gambir ... 19 2. Pencampuran gambir dengan akuades di dalam alat mixer ... 20 3. Obat kumur ekstrak gambir 1 % ... 20 4. Grafik rerata indeks plak pada kelompok perlakuan (obat kumur ekstrak gambir


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Penjelasan Bagi Subjek Penelitian 2. Informed Consent

3. Kuesioner Penelitian 4. Anggaran Penelitian 5. Gan’s Chart

6. Personalia Peneliti

7. Surat Persetujuan Komisi Etik

8. Surat Izin Penelitian di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU 9. Hasil Analisis Data


Dokumen yang terkait

Efektivitas Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kapulaga 2,5% Dibanding Dengan Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2013

5 106 32

Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L) 3% dalam Bentuk Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2011

3 71 65

Pengaruh Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya 5% Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Angkatan 2009 FKG USU

5 55 68

Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

0 0 14

Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

0 0 4

Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

0 2 9

Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

0 0 2

Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Dental - Efektivitas Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kapulaga 2,5% Dibanding Dengan Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2013

0 1 9

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG EKSTRAK KAPULAGA 2,5 DIBANDING DENGAN KLORHEKSIDIN 0,12 TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2013

0 0 15