Pencabutan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP Kendala Yang Dihadapi Dalam Pendaftaran Dan Pencabutan Pengusaha Kena Pajak

dan penurunan. Hal ini dimungkinkan karena perusahaan-perusahaan yang memenuhi persyaratan untuk dikukuhkan sebagai PKP Badan. Namun, tidak semua pengusaha yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dapat dikukuhkan sebagai PKP. Pihak KPP dapat menolak jika ternyata pengusaha tersebut tidak memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP ataupun dalam hal alamat PKP terbukti tidak benar.

2. Pencabutan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP

Berdasarkan data yang diperoleh, pencabutan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP dilakukan karena : 1. Pengusaha Kena Pajak pindah alamat ke wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang lain. 2. Pengusaha Badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan Ketentuan Peraturan perUndang-Undangan perpajakan yang berlaku. 3. Tidak memenuhi syarat lagi sebagai Pengusaha Kena Pajak. Adapun hasil pendataan di Kantor Pelayanan Pratama Lubuk Pakam sejak tahun 2008 sampai tahun 2011 belum ada Pengusaha Kena Pajak yang memohon agar fiskus mencabut Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP yang telah diterbitkan sebelumnya. Melihat data di atas, dapat disimpulkan bahwa hal ini merupakan keadaan yang baik karena jumlah pencabutan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Universitas Sumatera Utara NPPKP tersebut tidak mempengaruhi jumlah Pengusaha Kena Pajak yang telah dikukuhkan. Dalam hal tersebut tidak mempengaruhi penerimaan pajak sehingga pemerintah tidak terlalu dirugikan karena berkurangnya penerimaan pajak.

3. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pendaftaran Dan Pencabutan Pengusaha Kena Pajak

1. Rendahnya Tingkat Pengetahuan PKP tentang Perpajakan Rendahnya tingkat pengetahuan PKP tentang perpajakan merupakan suatu kendala tersendiri yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Hal ini, secara tidak sadar sudah melakukan suatu perlawanan dalam perpajakan dalam bentuk tidak membayar pajak yang disebut dengan perlawanan Pasif, yaitu perlawanan yang disebabkan oleh faktor ketidaksengajaan. Bentuk perlawanan pasif ini tidak terlihat adanya unsur kesengajaan dari pengusaha untuk menghindari pembayaran pajak apalagi menghambatnya. Pengusaha Kena Pajak hanya tidak mengetahui tentang untuk apa, bagaimana, kapan, dan pada siapa pajak harus dibayarkan. Jika dilihat dari sanksi yang diberikan terhadap perlawanan pasif merupakan perlawanan yang paling sulit untuk dikenai sanksi karena mereka memang betul-betul tidak sengaja dalam melakukan pelanggaran. Sehingga dapat dikatakan apapun betuk perlawanan yang telah dilakukan tetap saja merugikan Negara dan menghambat proses perpajakan. Universitas Sumatera Utara 2. Rendahnya Kerja Sama Antara PKP dengan Fiskus Dalam hal komunikasi dan informasi antara PKP dan fiskus menyebabkan terhambatnya pengurusan administrasi perpajakan, ini terlihat apabila PKP melakukan pengurusan-pengurusan dalam hal administrasi perpajakan selalu saja memiliki kendala-kendala PKP tidak melengkapi surat-surat sebagai syarat yang harus dipenuhi dalam administrasi perpajakan, Pengusaha menggunakan perantara yang ditunjuk secara sah oleh hukum atau dengan kata lain tidak dilengkapi dengan surat kuasa dari PKP yang bersangkutan. Hal ini menyebabkan terhambatnya kelancaran tugas-tugas aparat pajak. 4. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Untuk Mengatasi Kendala Yang Dihadapi Dalam Pendaftaran Dan Pencabutan Pengusaha Kena Pajak : a. Dalam hal melaksanakan tugasnya merancang Undang-Undang Pajak, pemerintah harus membuat peraturan yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Jika peraturan yang dibuat sulit untuk dimengerti oleh masyarakat awam, maka secara otomatis akan timbul suatu bentuk perlawanan pajak baik perlawanan aktif maupun pasif, yang cara dan bentuknya berbeda-beda. b. Jika ditinjau dari pungutan pajak, sebenarnya petugas pajak dapat menyebarkan informasi pajak yang seluas-luasnya dengan biaya yang terjangkau. Karena tujuan utama dari penyebaran informasi pajak adalah untuk memberikan pengertian kepada masyarakat luas sehingga pada akhirnya masyarakat sadar dan ikut berpartisipasi dalam pembayran pajak. Universitas Sumatera Utara c. Kebijakan lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menyebarkan informasi perpajakan adalah mengadakan sosialisai dan memperbanyak buku-buku panduan perpajakan. Cara ini sebenarnya dapat dikatakan cara yang termurah dan efisien, karena sebagian buku-buku ini diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah. B. Evaluasi Masalah Berdasarkan uraian pada bab-bab yang sebelumnya dijelaskan bahwa setiap Wajib Pajak yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean harus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Tetapi dalam kenyataannya masih banyak Wajib Pajak yang tidak mau mendaftarkan diri sebagai PKP karena wajib pajak tersebut beranggapan bahwa mekanisme pendaftaran diri terlalu sulit dan terlalu membuang-buang waktu karena memerlukan waktu yang lama. Bahkan diantara wajib pajak ada yang beranggapan jika mereka mendaftarkan diri sebagai wajib pajak mereka merasa dirugikan. Sebenarnya dalam hal pelaporan pengukuhan PKP tidaklah sulit jika wajib pajak dalam pelaporannya sesuai dengan mekanisme yang sudah ada. Dan jika wajib pajak masih mengalami kesulitan dalam pengisian formulir permohonan pengukuhan PKP dapat ditanyakan langsung kepada petugas pajak. Untuk itu, Universitas Sumatera Utara setiap KPP mempunyai seksi pelayanan pajak yang berguna untuk membantu wajib pajak untuk menyelesaikan masalah pekerjaannya. Untuk itu penulis mencoba menjelaskan Mekanisme Pendaftaran dan Pencabutan Nomor Pengukuhan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sehingga apabila seorang wajib pajak yang ingin melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dapat mengetahui dengan jelas syarat-syarat yang harus dipenuhinya. Dan untuk masalah teknisnya diharapkan petugas pendaftaran pada Kantor Pelayanan Pajak terkait, dapat bertindak cepat, tegas, dan lugas dalam menjalankan tugas perpajakannya. Sehingga wajib pajak lebih mudah dan mengerti dalam melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak tempat wajib pajak terdaftar. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN