Fungsi Pajak Uraian Teoritis 1. Fungsi Pajak

C. Uraian Teoritis 1. Fungsi Pajak

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu teori-teori yang mendukung objek kajian yang akan didalami dalam pelaksanaan PKLM. Oleh karena itu perlu disusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir sudut mana masalah itu disoroti. Untuk lebih mengenal pajak disini penulis mencoba menjelaskan apa sebenarnya pajak tersebut. a. Pajak adalah merupakan pungutan, tetapi dengan sifat khusus yaitu tanpa adanya jasa timbal balik secara langsung Lesmana, 1994:4. b. Pajak adalah peralihan keuangan dari sektor swasta ke sektor publik berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung sebagai alat pendorong, penghambat, atau pencegah untuk mencapai tujuan yang ada di luar keuangan Mursyidi, 1996:1.

2. Fungsi Pajak

Fungsi pajak dalam masyarakat suatu negara terbagi dalam dua jenis fungsi Resmi, 2008:5 yaitu : a. Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara Artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun Universitas Sumatera Utara pembangunan. Sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk untuk kas negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun identifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak seperti Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan, dan lain-lain. b. Fungsi Regularend Pengatur Artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengelompokkan menurut golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga pemungutannya Resmi, 2008:7. Menurut Golongan Pajak dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Pajak Langsung Pajak yang harus ditanggung atau dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Contoh : Pajak Penghasilan PPh. Universitas Sumatera Utara 2. Pajak Tidak langsung Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai PPN.

3. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN