1. Akuifer Tertekan Confined Aquifer yaitu akuifer yang seluruh jumlah airnya dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang diatas maupun dibawah,
serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar daripada tekanan atmosfer. 2. Akuifer Bebas unconfined Aquifer yaitu lapisan lolos air yang hanya
sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer ini disebut water table preatiklevel, yaitu permukaan
air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer. 3. Akuifer Semi Tertekan Semi confined Aquifer yaitu akuifer yang
seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
4. Akuifer Semi Bebas Semi Unconfined Aquifer yaitu akuifer yang bagian bawahnya merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya
merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian akuifer ini
merupakan peralihan antara akuifer bebas dengan akuifer semi tertekan.
2.4 Intrusi Air Laut
Intrusi air laut adalah suatu peristiwa penerobosan atau merembesnya air laut ke lapisan tanah sehingga terjadi pencampuran antara air laut dengan air tanah . Air
tanah tawar mengalir ke laut lewat akifer-akifer di daerah pantai yang berhubungan dengan laut dalam keadaan alami. Tetapi karena meningkatnya
kebutuhan akan air tawar, maka aliran air tawar kearah laut telah menurun, atau bahkan sebaliknya air laut mengalir masuk ke dalam akifer air tawar di daratan,
karena muka air tanah telah berada di bawah muka air laut yang disebabkan oleh pengambilan air yang berlebihan. Kejadian ini dinamakan intrusi air laut. Jika air
laut tersebut telah mengalir ke dalam sumur-sumur di daratan, maka penyediaan air menjadi tidak berguna, karena akifer telah dicemari oleh air asin, yang untuk
membersihkannya kembali memerlukan waktu bertahun-tahun. Soemarto, 1987
Universitas Sumatera Utara
Intrusi air laut daerah pantai merupakan suatu proses penyusupan air asin dari laut ke dalam air tanah tawar di daratan. Zona pertemuan antara air asin
dengan air tawar disebut interface. Pada kondisi alami, air tanah akan mengalir secara terus menerus ke laut. Berat jenis air asin sedikit lebih besar daripada berat
jenis air tawar, maka air laut akan mendesak air tawar di dalam tanah lebih ke hulu. Tetapi karena tinggi tekanan piezometric air tanah lebih tinggi daripada
muka air laut, desakan tersebut dapat dinetralisir dan aliran air yang terjadi adalah dari daratan kelautan sehingga terjadi keseimbangan antara air laut dan air tanah,
sehingga tidak terjadi intrusi air laut.
Intrusi air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia terhadap lahan maupun sumber daya air tanpa mempertimbangkan kelestarian alam tentunya dapat menimbulkan banyak
dampak lingkungan. Bentuk aktivitas manusia yang berdampak pada sumber daya air terutama intusi air laut adalah pemompaan air tanah pumping well yang
berlebihan dan keberadaanya dekat dengan pantai. Hal ini perlu diperhatikan sehingga segala bentuk aktivitas manusia pada daerah tersebut perlu dibatasi dan
dikendalikan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. b. Faktor Batuan
Batuan penyusun akuifer pada suatu tempat yang lain, apabila batuan penyusun berupa pasir akan menyebabkan air laut lebih mudah masuk ke dalam air tanah.
Kondisi ini diimbangi dengan kemudahan pengendalian intrusi air laut dengan banyak metode. Sifat yang sulit untuk melepas air adalah lempung sehingga
intrusi air laut yang telah terjadi akan sulit untuk dikendalikan atau diatasi. c. Fluktuasi Air tanah di Daerah Pantai
Apabila fluktuasi air tanah tinggi maka kemungkinan intrusi air laut lebih mudah terjadi pada kondisi air tanah berkurang. Rongga yang terbentuk akibat air tanah
rendah maka air laut akan mudah untuk menekan air tanah dan mengisi
Universitas Sumatera Utara
cekunganrongga air tanah. Apabila fluktuasinya tetap maka secara alami akan membentuk interface yang keberadaannya tetap.
d. Karakteristik Pantai Pantai berbatu memiliki pori-pori antar batuan yang lebih besar dan bervariasi
sehingga mempermudah air laut masuk kedalam air tanah. Pengendalian air laut membutuhkan biaya yang besar karena metode ini sulit. Metode yang mungkin
dilakukan hanya injection well pada pesisir yang letaknya agak jauh dari pantai, dan tentunya materialnya berupa pasiran. Setyawan,2000.
2.4.1 Air tanah bebas di pantai
Percampuran air asin dan air tawar dalam sebuah sumur dapat terjadi dalam hal- hal sebagai berikut:
1. Dasar sumur terletak di bawah perbatasan antara air asin dan air tawar 2. Permukaan air dalam sumur selama pemompaan menjadi lebih rendah dari
permukaan air laut, sehingga daerah pengaruhnya mencapai tepi pantai. 3. Keseimbangan perbatasan antara air asin dan air tawar tidak dapat
dipertahankan. Perbatasan itu dapat naik secara abnormal yang disebabkan oleh penurunan permukaan air di dalam sumur selama pemompaan.
Mengingat sumur di tepi pantai itu tidak dapat dipergunakan kembali setelah dimasuki air asin, maka harus diperhatikan untuk air tanah bebas seperti
yang terlihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Hukum Herzberg pada air tanah tawar dan asin dekat garis pantai Sumber: Sosrodarsono dan Takeda,1993
Universitas Sumatera Utara
Keterangan gambar: s = Permukaan air laut
f = Permukaan air tanah B = Batas antara air asin dan air tawar
W = Sumur Jika batas antara air asin dan air tawar berada dalam keseimbangan yang
statis, maka untuk zone air tanah bebas di pantai dengan permebabilitas yang kira- kira merata, berlaku persamaan :
ρH = ρо H + h 2.1
H = h
2.2 Dengan,
ρ
o
: kerapatan air tawar grcm
3
ρ : kerapatan air asin grcm
3
h : Tinggi dari permukaan air asin ke permukaan air tawar m H : Dalam dari permukaan laut ke batas antara air asin dengan air tawarm
Untuk ρ
o
= 1.00 grcm
3
, ρ = 1.024 grcm
3
diperoleh, H = 42 h
2.3
2.4.2 Air tanah terkekang di Pantai
Perbatasan antara air asin dan air tawar dalam akuifer terkekang ditentukan oleh dalamnya akuifer, permeabilitas, besar tekanan dan lain-lain. Jadi meskipun
sumur itu dalam dan terletak di tepi pantai, tidak akan terdapat pencampuran air asin. Tetapi kadang-kadang percampuran itu dapat terjadi meskipun sumur itu
dangkal dan cukup jauh di tepi pantai. Hal itu dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Jika tekanan air tanah pada mulut akuifer di laut menjadi lebih rendah dari tekanan air laut mulailah penerobosan air asin. Mengingat kecepatan sirkulasi air
Universitas Sumatera Utara
tanah terkekang dilapisan yang dalam itu rendah, maka kecepatan penerobosan air asin juga rendah. Jika terjadi penerobosan air yang semakin besar kemungkinan
akan terjadi intrusi akibat masuknya air asin atau air laur melewati tiap lapisan akuifer.
Gambar 2.3 Penerobosan air asin pada air terkekang sumber : Sasrodarsono dan Takeda, 1993
Dibandingkan pengaruh kedalaman serta volume air dalam sumur dari sumber pencemaran, kondisi akuifer secara keseluruhan merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap
proses pencemaran
air tanah.
Faktor yang
mempengaruhinya antara lain arah aliran tanah dalam akuifer, macam dan jumlah serta sifat bahan pencemar dalam akuifer berikut interaksi antara bahan pencemar
itu sendiri di dalam akuifer. Soekardi,1990
2.5 Pengambilan air tanah melalui air sumur