dapat dihitung variasi harga resistivitas pada lapisan permukaan bumi di bawah titik ukur Sounding point.
Terkait dengan sifat resistivitas listrik, lapisan akifer merupakan lapisan batuan yang memiliki rentang nilai tahanan jenis 1-10
8
Ωm. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain: komposisi litologi, kondisi batuan, komposisi mineral
yang dikandung, kandungan benda cair. Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di
bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan
meningkat. Telford,1990
Konduktivitas atau lebih dikenal dengan sebutan Daya Hantar Listrik DHL adalah suatu besaran yang menunjukkan banyaknya ion-ion terlarut dalam
air yang dapat menghantarkan arus listrik sebesar 1μvolt pada bidang lapisan metal seluas 1 cm
2
. Sifat ini dipengaruhi oleh jumlah kandungan yang disebut sebagai ion bebas.
Metode geolistrik resistivitas didasarkan pada anggapan bahwa bumi mempunyai sifat homogen isotropis. Pada kenyataannya bumi terdiri dari lapisan-
lapisan bebatuan dengan nilai resistivitas yang berbeda-beda, sehingga potensial yang terukur dipengaruhi oleh lapisan-lapisan tersebut dan menyebabkan nilai
tahanan jenis yang terukur tergantung pada jarak elektroda. Nilai tahanan jenis yang terukur bukanlah tahanan jenis yang sebenarnya melainkan tahanan jenis
semu ρa yang dipengaruhi dari beberapa factor yang mengakibatkan nilainya
tahanannya bukan tahanan sebenarnya. Reynold, 1997
2.9 Resistivitas Semu
Pengukuran resistivitas dilakukan terhadap permukaan bumi yang di anggap sebagai suatu medium yang homogen isotropis. Pada kenyataannya, bumi
tersusun atas komposisi batuan yang bersifat heterogen baik ke arah vertikal
Universitas Sumatera Utara
maupun horisontal. Akibatnya objek batuan yang tidak homogen dan beragam akan memberikan harga resistivitas yang beragam pula. Sehingga resistivitas yang
diukur adalah resistivitas semu. Harga tahanan jenis semu ini tergantung pada tahanan jenis lapisan–lapisan pembentuk formasi dan konfigurasi elektroda yang
digunakan.
Hasil pengukuran langsung dilapangan inilah yang dinamakan resistivitas semu
ρα yang hasilnya merupakan besaran rata-rata dari nilai-nilai resisivitas medium yang berbeda-beda tersebut. Dari persamaan 2.8, nilai resistivitas
semunya dapat ditentukan sebesar,
=
2 ∆
2.11
Dari persamaan 2.9 kelompok parameter yang berdimensi jarak dinotasikan sebagai k yang disebut faktor geometri,
=
1 1
−
1 2
−
1 3
−
1 4
2.12
k merupakan suatu tetapan, dan nilainya tergantung pada susunan elektroda yang digunakan dalam pengukuran. Dengan demikian persamaan 2.11 dapat ditulis
menjadi,
ρ = 2.13
Karena bumi tidak homogen, maka nilai resistivitas tiap lapisannya berbeda-beda. Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif yang ekivalen
dengan medium berlapis yang ditinjau. Pada pengukuran geolistrik yang dilakukan pada medium non homogen resistivitas bervariasi secara vertical atau
horizontal, resistivitas semu akan memberikan gambaran kualitatif distribusi resistivitas bawah permukaan yang dilihat pada Gambar 2.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Konsep resistivitas semu pada medium berlapis
Misalnya medium yang ditinjau terdiri dari dua lapisan dengan nilai resistivitas lapisan pertama adalah
1
dan nilai resistivitas lapisan kedua adalah
2
dengan
1 2.
Arus yang mengalir antara elektroda A dan B akan mempunyai kelengkungan-kelengkungan berbeda tiap lapisan-lapisan. Dalam pengukuran,
medium ini dianggap sebagai medium satu lapis homogen yang memiliki satu harga resistivitas, yaitu resistivitas semu
α
. Konduktansi lapisan fiktif ini sama dengan jumlah konduktansi masing-masing lapisan. Dengan menggunakan
konfigurasi elektroda tertentu, nilai K dapat ditentukan, beda tegangan dan arus yang dimasukkan ke dalam tanah dapat diukur, dengan demikian resistivitas semu
dapat dihitung.
Dengan mengubah jarak antar elektroda untuk kepentingan eksplorasi dapat diperoleh berbagai variasi nilai tahanan jenis terhadap kedalaman. Hasil
pengukuran di lapangan sesudah dihitung nilai tahanan jenisnya merupakan fungsi dari konfigurasi elektroda dan berkaitan dengan kedalaman penetrasinya. Semakin
panjang rentang antar elektroda, semakin dalam penetrasi arus yang diperoleh yang ditentukan oleh kuat arus yang dialirkan melalui elektroda arus.
Santoso,2002.
Beberapa hal yang mempengaruhi nilai resistivitas semu adalah sebagai berikut Prasetiawati, 2004:
Universitas Sumatera Utara
1. Ukuran butir penyusun batuan, semakin kecil besar butir maka kelolosan arus akan semakin baik, sehingga mereduksi nilai tahanan jenis.
2. Komposisi mineral dari batuan, semakin meningkat kandungan mineral clay akan mengakibatkan menurunnya nilai resisivitas.
3. Kandungan air, air tanah atau air permukaan merupakan media yang mereduksi nilai tahanan jenis.
4. Kelarutan garam dalam air di dalam batuan akan mengakibatkan meningkatnya kandungan ion dalam air sehingga berfungsi sebagai
konduktor. 5. Kepadatan, semakin padat batuan akan meningkatkan nilai resistivitas.
2.10 Jenis – Jenis Konfigurasi Metode Geolistrik Resistivitas