Sebagai alat kontrasepsi AKDR mempunyai efektivitas yang tinggi dan merupakan metode jangka panjang, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak
mempengaruhi produksi ASI, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus apabila tidak terjadi infeksi, dapat digunakann setelah
menopause, tidak interaksi dengan obat-obat dan membantu mencegah kehamilan ektopik. Efek samping yang ditimbulkannya adalah perubahan siklus haid, haid
menjadi lebih banyak dan lama, adanya perdarahan berat saat haid sehingga memungkinkan menyebabkan anemia.
Wanita yang tidak dapat menggunakan AKDR adalah mereka yang dalam keadaan:
i. Sedang hamil diketahui hamil atau kemungkinan hamil.
ii. Mengalami perdarahan pervaginam yang tidak diketahui.
iii. Menderita infeksi alat genital vaginalis, servisitis.
iv. Tiga bulan terakhir sedang mengalami abortus septic.
v. Mempunyai kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak
rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri. vi.
Menderita kanker alat genital.
c. Sterilisasi c.1. Sterilisasi Wanita Metode Operasi WanitaMOW
Sterilisasi wanita adalah pemutusan saluran telur wanita yang dilakukan dengan operasi. Sterilisasi ini merupakan tindakan bedah yang aman dan hanya
berlangsung selama 30 menit. Petugas kesehatan melakukan sayatan kecil di kulit perut ibu, kemudian memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur
dari indung telur ke rahim. Tindakan ini tidak akan mempengaruhi hubungan seksual wanita. Operasi dapat dilakukan selama siklus haid, pasca persalinan dan
pasca keguguran. Pada konferensi khusus Perkumpulan Sterilisasi Sukarela Indonesia di
Medan 3-5 Juni 1976, MOW dianjurkan pada wanita dengan usia antara 25-40 tahun, dengan jumlah anak sebagai berikut :
i. Umur anatara 25-30 tahun dengan 3 orang anak atau lebih.
ii. Umur antara 30-35 tahun dengan 2 orang anak atau lebih.
iii. Umur antara 35-40 tahun dengan 1 orang anak atau lebih.
Universitas Sumatera Utara
Wanita yang sebaiknya tidak melakukan tubektomi adalah: i.
Wanita hamil atau wanita yang diduga hami. ii.
Mengalami perdarahan vaginal yang belum jelas. iii.
Mengalami infeksi sistemik atau pelvic yang akut. iv.
Kurang pasti keinginannya untuk melakukan sterilisasi.
c.2. Sterilisasi Pria Metode Operasi PriaMOP
Sterilisasi pria adalah suatu tindakan bedah yang sangat sederhana yaitu dilakukan pemotongan saluran yang membawa sperma dari skrotum ke penis.
Tindakan operasi ini hanya berlangsung beberapa menit dan tidak mempengaruhi kemampuan pria untuk melakukan hubungan seksual. Pria masih
mampu untuk ejakulasi cairan sperma, akan tetapi cairan sperma tersebut tidak mengandung benih sperma. Setelah operasi, pria tersebut harus terlebih dahulu
ejakulasi sampai 20 kali sebelum benih sperma benar-benar bersih. Oleh karena itu, sebelum vasektomi dikatakan benar-benar steril, dianjurkan menggunakan alat
kontrasepsi yang biasa digunakan.
2.4. Karakteristik ibu yang mempengaruhi pengetahuan
2.4.1 Pengertian ibu
Ibu adalah seorang wanita yang terikat pernikahan atau tidak akan melahirkan anak Poewodarminto, 2003.
2.4.2 Karakteristik yang mempengaruhi pengetahuan
1.
Umur
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan- penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian di dalam
hampir semua menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola
kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Persoalan yang dihadapi adalah apakah umur yang dilaporkan tepat, apakah panjangnya interval didalam
pengelompokkan cukup untuk tidak menyembunyikan peran umur dapat dibandingkan dengan pengelompokkan umur pada penelitian orang lain.
Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan pembagian- pembagian umur sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a.
Menurut tingkatan kedewasaan.
b.
Interval 5 tahun.
2.
Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih
dewasa, lebih baik matang pada individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makhluk
sosial dalam kehidupannya. Untuk mencapai nilai-nilai hidup merupakan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan lebih dewasa, lebih tahu dan
sebagainya. Dalam mencapai tujuan tersebut seseorang individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar Notoadmodjo, 2003.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan seseorang dibedakan menjadi dua, yakni:
a.
Faktor intern
Mencakup kecerdasan persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya yang
berfungsinya untuk mengolah rangsangan dari luar.
b.
Faktor ekstern
Meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik, seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.
Semakin sempurna atau semakin baik, faktor intern dan faktor ekstern yang mempunyai perilaku seseorang mengenai suatu hal semakin baik tingkat
pengetahuan orang tersebut Notoadmodjo, 2003.
2.5 Pengetahuan 2.5.1 Pengertian Pengetahuan