Perkawinan dan Kedudukan Wanita

c. Perkawinan dan Kedudukan Wanita

Menurut Fukutake 1989:31 , perkawinan dalam sistem ie tidak dengan sendirinya merupakan awal pembentukan keluarga baru, tetapi lebih merupakan masuknya anggota baru, yaitu pengantin wanita ke dalam ie suaminya. Dalam ie pertanian, keluarga petani mempunyai prinsip bahwa keluarga baru yang akan mewarisi ladang kelak harus hidup bersama satu atap dengan keluarga yang lebih tua, orang tua suami, serta kakek dan nenek pihak ayah. Perkawinan merupakan ikatan yang menciptakan hubungan diantara dua keluarga. Apabila seseorang telah tiba waktunya untuk menikah, sanak saudara dan teman-teman sering bertindak sebagai perantara untuk mencari pasangan yang cocok bagi anak laki-laki atau anak perempuan. Perantara yang mencarikan jodoh bagi anak laki-laki atau perempuan ini disebut dengan nakodo, si calon istri fungsinya hanya untuk dilihat dan ia hampir sama sekali tidak mempunyai kesempatan mengungkapkan keinginannya tentang perkawinannya. Nakodo akan berusaha mencari jodoh bagi sebuah keluarga yang kira-kira sejajar kedudukan sosialnya atau menemukan calon pengantin wanita yang sedikit di bawah kekayaan calon pengantin pria. Cara ini bertujuan untuk menjamin agar menantu perempuan hormat dan tunduk kepada ie suaminya. Hal lain yang penting dlam menentukan calon jodoh bagi pria, terutama untuk kelas menengah dan bawah, adalah keterampilan dan kesanggupan mengatur wanita untuk bekerja keras. Fungsi wanita dalam sebuah ie secara praktis adalah untuk melahirkan ahli waris berikutnya dan menambah tenaga kerja keluarga Fukutake,1989:39-40 . Universitas Sumatera Utara Wanita yang telah menikah yang telah diterima oleh keluarga suami hanyalah dianggap sebagai bagian dari anggota ie, yaitu sebagai istri anaknya. Dengan kata lain, seorang calon pengantin wanita harus lebih tunduk kepada kepala ie daripada kepada suaminya. Ia harus menyesuaikan diri dengan “kebiasaan keluarga” sebagai menantu perempuan bukan sekedar istri, dan apabila ia gagal, kepala ie atau orang tua suami dapat secara sepihak meminta cerai. Statusnya sebagai istri akan susah dipertahankan, kecuali kalau ia dapat melayani mertua perempuan dengan baik. Adakalanya bagi seorang wanita yang masuk ke dalam keluarga ie suami, kelahiran anak adalah langkah pertama untuk menjamin kelanggengan dengan keluarga itu Fukutake, 1989:41 . 3.2. Struktur Keluarga dalam Masyarakat Industri

a. Komposisi Rumah Tangga Jepang Saat Ini