Posisi Orang Tua dan Kondisi Perawatannya

mukoyoshi. Apabila ie tersebut tidak memiliki anak laki-laki anak perempuan, kepala ie dapat mengangkat pasangan muda sebagai menantunya. Dengan pengangkatan atau adopsi ini, hubungan “ayah” dan “anak” oyako kankei dikukuhkan dan si anak angkat ini pun akan mengambil nama keluarga ie tersebut sebagai nama keluarganya. Anak laki-laki angkat ini bisa diambil dari sanak saudaranya yang lain termasuk keluarga istri . Akan tetapi, sering diambil anak laki-laki yang tidak punya hubungan kerabat dengan kepala Ie. Dalam beberapa kasus, seorang pelayan atau orang kepercayaan kepala ie diangkat menjadi anak atau menantunya. Dalam hubungan yang seperti ini, yang diperlukan adalah pengganti yang dapat meneruskan kelanggengan sebuah ie karena anak atau menantu angkat tersebut sama haknya dalam pewarisan seperti layaknya anak laki-laki kandung. Pada prinsipnya pengganti ini akan terus melanjutkan kelanggengan dan pengelolaan usaha pertanian ie.

b. Posisi Orang Tua dan Kondisi Perawatannya

seorang ayah menjadi kacho mempunyai kedudukan yang istimewa dalam struktur ie. Posisi istimewa ayah sebagai kepala ie terlihat dalam berbagai aspek kehidupan rumah tangga. Misalnya ada kursi khusus untuk ayah di ruang makan yang disebut yokoza. Tidak seorang pun boleh menempati kursi itu selain ayah meskipun ia tidak berada di rumah. Hak istimewa lain pada sang ayah adalah ia mendapatkan pelayanan ketika makan dan mendapatkan bagian pertama dan terbaik dari makanan tersebut. Ia Universitas Sumatera Utara pun mendapatkan kesempatan pertama untuk masuk ofuro atau mandi air panas. Figur ayah sering disamakan sebagai hal yang ditakuti oleh anggota ie lainnya, seperti jishin gempa, kaminari petir, kaji kebakaran, dan oyaji ayah Nakane, 1967:19 Kebalikan dengan posisi kuat ayah sebagai kacho, posisi ibu kurang penting dalam struktur ie. Ia dapat digantikan setiap saat tanpa menimbulkan kekacauan atau putusnya struktur ie. Sebelum undang-undang sipil ditentang, status sah atau hukum anak dalam ie tidak perlu dikukuhkan dari rahim seorang ibu. Setiap anak menjadi anak sah dari ie jika hubungan yang sah antara anak dan kepala ie dikukuhkan. Dengan kata lain, meskipun lahir dari wanita simpanan atau wanita lain, seorang anak tidak mendapatkan perbedaan secara hukum dan sosial dari anak yang lahir dari istri kepala ie sepanjang kepala ie mengakuinya sebagai anaknya. Anak lebih dipertimbangkan sebagai anggota ie dari keturunan pasangan tertentu. Kepentingan sosial ibu dalam ie sangat kecil. Ibu yang meninggalkan ie karena bercerai tidak mempunyai hak hukum untuk membawa anaknya. “kandungan adalah alat untuk dipinjam” telah menjadi ungkapan orang Jepang sejak masa feodal. Pemikiran ini telah menempatkan wanita pada posisi yang rendah. Anak-anak diajar untuk patuh dan hormat kepada orang tua dan saudaranya yang tua sejak bayi. Dalam ideologi chuukou itchi yang dianut masyarakat Jepang dari zaman Meiji dan menjadi landasan dalam ie sampai perang Perang Dunia II ditekankan kewajiban fuyou merawat atau memelihara kepada orang tua. Tanggung jawab sosial anak kepada orang tua seperti dituntut Universitas Sumatera Utara dalam ajaran shitsuke, yaitu ajaran yang berupa didikan dalam keluarga yang dimasukkan dalam adat istiadat untuk membentuk keluarga. Chuukou itchi adalah filosofi dalam ajaran konfusianisme. Chuukou adalah singkatan dari chuu yang berasal dari kata chuugi yang berarti melayanidengan sepenuh hati kepada tuan kaisar dan kata kou berasal dari kata koukou yang berarti merawat dan hormat kepada orang tua. Menurut Kawashima, Soichi Nasu dan Yasuko Yazawa 1985:30 dalam ideologi koukou, konsep kou menyatakan empat kewajiban anak kepada orang tuanya, yaitu : - Menghormati orang tua dan mempunyai perasaan kyoujun rasa hormat - Berkewajiban mengangkat nama ie atau mengangkat nama keluarga maupun diri sendiri melalui prestasi atau risshin shusse sukses dalam hidup - Kewajiban merawat orang tua, elemen terpenting dalam kou adalah kewajiban menyokong kehidupan orang tua, khususnya merawat orang tua di masa tua setelah inkyo pensiun . - Kou merawat dan hormat kepada orang tua tidak hanya ditujukan kepada orang tua, tetapi juga termasuk kewajiban terhadap leluhur orang tua. Sikap patuh dan hormat kepada orang tua, selain dari ideologi koukou di atas, juga ditanamkan melalui bermacam-macam makna yang melembaga, diantaranya melalui penanaman nilai on. Universitas Sumatera Utara Konsep on menurut Benedict 1979:105 , mengandung arti suatu beban, suatu utang, sesuatu yang harus dipikul oleh seseorang sebaik mungkin. On anak kepada orang tua dijabarkan sebagai utang anak kepada orang tuanya dan untuk itu mereka harus membalas atau menebusnya. Salah satu wujudnya adalah patuh dan berbakti kepada orang tua. Bangsa Jepang menurut Benedict 1979:107-108, sangat realistis terhadap bakti dan hormat filial ini, dan mereka mempunyai ungkapan mengenai on yang diterima dari orang tuanya dengan menyatakan bahwa kalau seseorang telah menjadi tua, barulah ia tahu berapa besar utangnya kepada orang tuanya. Maksudnya, on dari orang tua adalah pemeliharaan sehari-hari orang tua kepada anaknya dengan segala kerepotannya. Menurut Befu 1971:54-55 , konsep on menyatakan utang dalam pengertian sosial dan juga hubungan hierarki antara pemberi dan penerima on. Dalam konsep ini yang membenarkan hubungan hierarki tidak hanya antara orang tua dan anak, tetapi juga antara kaisar dan rakyat, guru dan murid, majikan dan pekerja, dan pasngan yang berada dalam hubungan vertikal satu sama lain. Konsep on ditanamkan pertama kali kepada individu melalui sosialisasi hubungan orang tua-anak. Seperti utang uang, utang sosial kepada orang tua harus dibayar. Pembayarannya dilakukan dalam berbagai bentuk. Dalam hubungan orang tua- anak, pembayaran dirasionalkan oleh konsep bakti filial dari ajaran konfusius. Bakti filial dalam pengertian luas berarti berbakti kepada orang tua dan menyenangkan mereka dengan merawat atau membantu mereka pada usia tuanya. Universitas Sumatera Utara

c. Perkawinan dan Kedudukan Wanita