BAB I PENDAHULUAN
1.1. Alasan Pemilihan Judul
Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Sejak kecil ia memerlukan perawatan dan kasih sayang seorang ibu, setelah besar dan dewasa
butuh seorang teman untuk mendampingi hidupnya sehingga terbentuklah sebuah keluarga. Setelah tua atau jompo serta kondisi yang lemah, kembali lagi ia
membutuhkan perawatan untuk membantu kelangsungan hidup pada hari tuanya. Pada masyarakat tradisional yang umumnya terdiri dari keluarga luas, memasuki
usia lanjut tidak perlu dirisaukan. Mereka merasa aman karena anak dan saudara lainnya masih merupakan jaminan yang paling baik bagi orang tuanya. Anak
masih merasa berkewajiban dan mempunyai loyalitas menyantuni orang tua mereka yang sudah tidak dapat mengurus diri sendiri.
Sistem keluarga pada masyarakat tradisional Jepang dikenal dengan istilah ie. Sistem ini berlangsung sejak zaman Tokugawa sampai akhir Perang Dunia II.
Pada zaman Meiji 1986-1912 sistem ini dikukuhkan dalam Undang-Undang Meiji. Pada zaman Meiji, sekitar 80 persen dari aktivitas perekonomian adalah
pertanian sehingga pada masa itu masyarakat Jepang dikatakan masyarakat agraris, sebuah ie mempunyai fungsi penting sebagai organisasi manajemen
ekonomi dalam lingkungan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Konsep ie menerangkan hakikat dari keluarga sebagai suatu wujud yang berlangsung terus lewat garis keturunan ayah dari generasi ke generasi dan
menjadi inti dari sistem keluarga tradisional. Pada zaman sekarang pertumbuhan ekonomi yang pesat diperkuat oleh
urbanisasi dan industrialisasi membawa dampak besar terhadap kehidupan rumah tangga. Salah satu perubahan yang mencolok adalah meningkatnya jumlah orang
yang tinggal di dalam keluarga inti, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Pada tahun 1955, sebanyak 44 persen dari semua rumah tangga terdiri dari keluarga
besar, tetapi rasio ini berangsur-angsur menurun dan merosot menjadi 19 persen pada tahun 1970, 16,2 persen pada tahun 1980 dan 15,2 persen pada tahun 1985.
Rasio keluarga inti meningkat menjadi 61,1 persen dari jumlah seluruh rumah tangga pada tahun 1985 Jepang dewasa ini, 1989:79 . Setelah sistem ie
dihapuskan, kedudukan pria dan wanita menjadi setara dalam undang-undang. Pokok permasalahan inilah yang membuat penulis tertarik untuk dijadikan
sebagai kertas karya.
1.2. Tujuan Penulisan