Kerangka Konseptual Drs. Firman Syarif, M.Si,Ak 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan suatu bentuk konseptual tentang bagaimana teori dapat berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting Sumarni, 2006. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Manajemen Laba Akrual dan Aktivitas Nyata sedangkan variabel dependennya adalah Penawaran Right Issue dan Kinerja Jangka Panjang. Kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Manajemen Laba Akrual:  Akrual Disk. Jangka Pendek X1.1  Akrual Disk. Jangka Panjang X1.2 Aktivitas Nyata:  Abnormal Arus Kas Operasi X2.1  Abnormal Biaya Produksi X2.2  Abnormal Biaya Diskresioner X2.3 Penawaran Right Issue Y1 Manajemen Laba Akrual:  Akrual Disk. Jangka Pendek X1.1  Akrual Disk. Jangka Panjang X1.2 Aktivitas Nyata:  Abnormal Arus Kas Operasi X2.1  Abnormal Biaya Produksi X2.2  Abnormal Biaya Diskresioner X2.3 Kinerja Jangka Panjang Y2 Independen Dependen Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penjelasan literatur peneliti membentuk kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Manajemen Laba Akrual dan Aktivitas Nyata sehingga diduga akan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap variabel dependen yakni Penawaran Right Issue dan Kinerja Jangka Panjang. Kita mengenal adanya asimetris informasi dimana manajer mempunyai kepentingan tertentu sehingga akan menyimpan informasi yang penting tentang perusahaan. Oleh sebab itu, manager sering melakukan manajemen laba dan manipulasi aktivitas nyata untuk mencapai tujuannya tersebut. Disamping itu, perusahaan pada saat tertentu juga melakukan penawaran right issue dimana bertujuan untuk memperoleh dana tambahan untuk membiayai aktivitas perusahaan. Pada dasarnya perusahaan sudah melakukan manajemen laba didalam melaporkan informasi keuangan maka apabila perusahaan akan melakukan penawaran right issue maka manajemen laba dan abnormal aktivitas nyata akan menambah ketertarikan investor maupun calon investor untuk membeli saham pada penawaran right issue. Manajemen Laba didefinisikan sebagai upaya-upaya manajemen dalam menggunakan pertimbangannya untuk menyusun laporan keuangan sehingga dapat menyalahi para pengambil keputusan dalam menilai kinerja perusahaan atau dapat mempengaruhi akun pendapatan yang ada di dalam laporan laba rugi. Salah satu teknik manajemen yang biasa digunakan oleh manajemen adalah akrual. Akrual merupakan selisih antara kas masuk bersih dari hasil operasi perusahaan dengan laba Universitas Sumatera Utara yang dilaporkan dalam laporan laba rugi yang sifatnya akrual diskresioner dan akrual non-diskresioner. Akrual diskresioner merupakan komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajemen atau manajer untuk melakukan intervensi dalam proses pelaporan keuangan. Sedangkan akrual non-diskresioner merupakan komponen akrual yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen atau manajer sehingga tidak dapat melakukan interensi dalam proses pelaporan keuangan. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa adanya konflik kepentingan antara manager dengan pemilik perusahaan. Dimana manajer berkeinginan mempunyai penghasilan yang cukup besar, sedangkan pemilik perusahaan berkeinginan mereka sejahtera. Oleh sebab itu, sering terjadi asimetris informasi. Sehingga manajer banyak melakukan manajemen laba didalam melaporkan laporan kinerja perusahaan dan demi mencapai kepentingan manajer tersebut. Tindakan yang dilakukan manajer yaitu dengan melakukan manajemen laba dan abnormal aktivitas nyata sehingga laporan keuangan dapat menunjukkan laporan yang baik dan menarik perhatian investor dan calon investor. Disamping itu, perusahaan juga membutuhkan tambahan dana melalui penawaran right issue sehingga adanya manajemen laba dan abnormal aktivitas nyata akan lebih menambah ketertarikan investor maupun calon investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. Sehingga dengan semakin dilakukan manajemen laba dan abnormal aktivitas nyata khususnya pada saat penawaran right issue akan menambah investor dan calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut yang dilihat dengan meningkatnya harga saham pada saat penawaran right issue. Universitas Sumatera Utara Pada variabel akrual diskresioner jangka pendek, diindikasikan bahwa akrual diskresioner jangka pendek yang merupakan komponen akrual yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen akan berpengaruh terhadap perusahaan yang melakukan penawaran right issue. Perusahaan yang melakukan penawaran right issue sebelumnya akan memberikan informasi mengenai laba perusahaan yang tercermin dari akrual diskresioner jangka pendek perusahaan. Apabila perusahaan diindikasikan melakukan akrual diskresioner jangka pendek maka diindikasikan juga perusahaan akan melakukan penawaran right issue. Oleh sebab itu, akrual diskresioner jangka pendek berpengaruh terhadap penawaran right issue. Akrual diskresioner jangka panjang yang merupakan komponen akrual yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen akan memberikan indikasi bahwa semakin tinggi akrual diskresioner jangka panjang perusahaan maka perusahaan tersebut akan terindikasi melakukan penawaran right issue yang tujuannya untuk dapat menarik perhatian investor dan calon investor untuk menanamkan modalnya didalam perusahaan. Kinerja Jangka Panjang merupakan kinerja harga saham selama lebih dari satu tahun. Banyak penelitian sebelumnya yang mendokumentaasikan mengenai kinerja pasar jangka perusahaan yang menawarkan saham perdana maupun saham tambahan. Keterkaitan manajemen laba dalam hal ini akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang terhadap kinerja jangka panjang perusahaan. Hal ini dilihat pada perusahaan yang mengumumkan kinerja jangka panjang perusahaan yang dicapainya perusahaan akan memberikan informasi laba yang meningkat. Universitas Sumatera Utara Didalam memberikan informasi tersebut, perusahaan akan melakukan manajemen laba baik itu yang diskresioner jangka pendek dan diskresioner jangka panjang. Pada akrual diskresioner jangka pendek, diharapkan adanya pengaruh akrual diskresioner jangka pendek terhadap kinerja jangka panjang perusahaan. Adanya akrual diskresioner jangka pendek akan memberikan informasi bahwa perusahaan mengumumkan laba permanen pada perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan. Pada akrual diskresioner jangka panjang juga menunjukkan hal yang sama bahwa informasi perusahaan yang menunjukkan laba yang meningkat maka secara umum juga menunjukkan peningkatan kinerja jangka panjang yang meningkat. Aktivitas Nyata merupakan waktu timing dimana terdapat peningkatan apresiasi yang tinggi untuk memahami dan mendokumentasikan praktik manajemen laba akrual oleh perusahaan. Penawaran Right Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional. Pada perusahaan yang mengumumkan laba yang permanen, secara langsung juga menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Kalau dilihat apabila perusahaan Universitas Sumatera Utara secara jujur memberikan informasi bahwa laba yang dicapai perusahaan meningkat tetapi aktivitasnya tidak meningkat akan memberikan indikasi bahwa perusahaan melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan. Oleh sebab itu, perusahaan yang melakukan penawaran right issue dan pengumuman kinerja jangka panjang juga harus mengumumkan adanya perubahan terhadap aktivitas nyata perusahaan. Adanya manajemen laba menyebabkan perusahaan juga harus melakukan manipulasi aktivitas nyata perusahaan. Adanya peningkatan laba bagi perusahaan menunjukkan bahwa adanya aktivitas perusahaan yang meningkat. Oleh sebab itu, perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas nyata baik itu arus kas operasi, biaya produksi maupun biaya diskresioner akan cenderung melakukan penawaran right issue sebab perusahaan membutuhkan dana dan didalam memperoleh dana tersebut dibutuhkan kepercayaan investor dan calon investor untuk mau menanamkan modalnya pada perusahaan. Karena pada dasarnya perusahaan yang melakukan penawaran right issue membutuhkan dana untuk menjalankan aktivitas perusahaan dan untuk memperoleh dana tersebut dibutuhkan informasi yang salah satunya adalah laba. Pada akhirnya manipulasi aktivitas nyata juga berpengaruh terhadap kinerja jangka panjang perusahaan. Hal ini dilihat bahwa perusahaan yang mengumumkan kinerja jangka panjang perusahaan berharap agar investor dan calon investor melihat adanya prospek yang baik pada perusahaan sehingga mereka menanamkan modalnya didalam perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan yang menginformasikan laporan Universitas Sumatera Utara kinerja jangka panjang perusahaan maka didalamnya terdapat manipulasi aktivitas nyatanya baik aktivitas arus kas operasi, biaya produksi dan biaya diskresioner.

3.2 Hipotesis Penelitian