Statistik Deskriptif Drs. Firman Syarif, M.Si,Ak 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

Indikator kedua yang mengukur aktivitas nyata yaitu abnormal biaya produksi diukur dengan mengurangkan nilai biaya produksi aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya produksi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi. Pada indikator ketiga aktivitas nyata yaitu abnormal biaya diskresioner diukur dengan mengurangkan nilai biaya diskresioner aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya diskresioner normal. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang masuk ke dalam sampel. Tahun penelitian ini terdiri dari 5 tahun dengan jumlah sampel 45 perusahaan.

5.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Penawaran right issue merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh emiten untuk menambah jumlah saham yang beredar dan kinerja jangka panjang perusahaan right issue merupakan kinerja jangka panjang yang ditunjukkan pada perusahaan pada saat right issue. Seperti yang tercantum dalam tabel 5.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Right 45 1.79996 3.95737 2.6076178 .52579400 Car 45 -.96314 2.85420 .4358255 .04754908 Dcait 45 -.29429 .48733 .0463663 .00354689 Dlait 45 -2.66775 .89940 -.8268432 .81460795 abn_cfo 45 -1.47073 2.33488 .0123647 .00842479 abn_prod 45 -1.65520 1.10190 -.0001644 .00001471 abn_disexp 45 -1.64827 1.84204 .0931730 .00908171 Valid N listwise 45 Sumber: Data Sekunder Hasil Olahan Juni 2011 Tabel di atas menunjukkan nilai tertinggi, terendah dan rata-rata dari penawaran right issue, kinerja jangka panjang perusahaan, manajemen laba dengan akrual diskresioner jangka pendek dan panjang, aktivitas nyata dengan abnormal arus kas operasi, abnormal biaya dan abnormal diskresioner dengan jumlah 45 perusahaan selama tahun 2005-2009. Variabel dependen penawaran right issue diperoleh nilai terendah sebesar 1,7999, artinya penawaran right issue terendah dimiliki perusahaan sebesar 179,99 artinya bahwa perusahaan didalam melakukan penawaran right issue kenaikan atas saham perusahaan selama penawaran right issue sebesar 179,99 dari saham sebelum right issue, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 3,95737, artinya penawaran right issue perusahaan tertinggi sebesar 395,737 artinya bawah perusahaan pada saat right issue mencapai harga saham yaitu 395,74 dari harga Universitas Sumatera Utara saham sebelum penawaran right issue dan nilai rata-rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 2,6076, artinya rata-rata perusahaan pada saat penawaran right issue mencapai harga saham sebesar 269,76 dari harga saham sebelum dilakukan penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 2,607 sedangkan standar deviasi sebesar 0,5257 artinya bahwa variabel penawaran right issue tidak ada outlier pada variabel tersebut. Variabel dependen kedua yaitu kinerja jangka panjang perusahaan right issue diperoleh nilai terendah sebesar -0.96314, artinya kinerja jangka panjang perusahaan yang dilaporkan terendah sebesar -96,314 artinya perusahaan pada saat melakukan penawaran right issue melaporkan kinerja jangka panjang sebesar -96,314 dari kinerja jangka panjang sebelum dilakukan penawaran right issue, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 2,9542, artinya kinerja jangka panjang perusahaan right issue yang dilaporkan pada saat penawaran right issue mencapai 295,42 jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya penawaran right issue. Dan nilai rata-rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0.4358255, artinya rata-rata kinerja jangka panjang perusahaan yang dilaporkan pada saat penawaran right issue sebesar 43,58 jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan penawaran right issue. Dan dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata- rata sebesar 0,4358 sedangkan standar deviasi sebesar 0,0475 artinya bahwa variabel kinerja jangka panjang tidak ada outlier pada variabel tersebut. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya untuk variabel independen manajemen laba akrual yaitu akrual diskresioner jangka pendek yang menunjukkan manajemen laba jangka pendek, diperoleh nilai terendah sebesar -0,29429, artinya akrual diskresioner jangka pendek yang diukur dengan selisih ekspektasi akrual jangka pendek dengan akrual non- diskresioner jangka pendek, terendah dimiliki perusahaan sebesar -29.429, dapat dilihat bahwa terdapat perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka pendek pada saat penawaran right issue. Sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 0.48733, artinya akrual diskresioner jangka pendek yang dimiliki perusahaan right issue sebesar 48,733, dari nilai dapat dilihat bahwa pada saat penawaran right issue, perusahaan melakukan manajemen laba sebesar 48,733 dari laba perusahaan sebelum adanya penawaran right issue. Dan nilai rata-rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0.04636, artinya rata-rata perusahaan melakukan manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka pendek yang peningkatan labanya sebesar 4.636 jika dibandingkan dengan laba sebelum adanya penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 0,4873 sedangkan standar deviasi sebesar 0,04636 artinya bahwa variabel akrual diskresioner jangka pendek tidak ada outlier pada variabel tersebut. Indikator kedua variabel independen manajemen laba akrual pada akrual diskresioner jangka panjang yang menunjukkan adanya manajemen laba jangka panjang, diperoleh nilai terendah sebesar -2,66775, artinya manajemen laba yang Universitas Sumatera Utara diukur dari akrual diskresioner jangka panjang perusahaan right issue melaporkan penurunan laba sebesar -2,66775 dari laba perusahaan sebelum dilakukan penawaran right issue, terendah dimiliki perusahaan sebesar -266,775, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 0.89940, artinya perusahaan pada saat dilakukan penawaran right issue melaporkan akrual diskresioner jangka panjang sebesar 89,994 dibandingkan dengan laba sebelum penawaran right issue, dan nilai rata- rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan right issue sebesar -0.8268432, artinya rata-rata perusahaan right issue didalam melakukan manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka panjang tidak melakukan kenaikan laba tetapi melakukan penurunan laba sebesar -82.68 jika dibandingkan dengan laba sebelum dilakukan penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar -0,8268 sedangkan standar deviasi sebesar 0,8146 artinya bahwa variabel akrual diskresioner jangka panjang tidak ada outlier pada variabel tersebut. Selanjutnya untuk variabel kedua yaitu aktivitas nyata yang diukur dengan abnormal arus kas operasi, diperoleh nilai terendah sebesar -1,47073, artinya aktivitas nyata yang diukur dengan abnormal arus kas operasi perusahaan, terendah dimiliki perusahaan sebesar -147,073. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa pada perusahaan yang melakukan penawaran right issue adanya melakukan abnormal terhadap penurunan arus kas operasi sebesar -147,073 dari arus kas operasi sebelum dilakukan penawaran right issue. Sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar Universitas Sumatera Utara 2,33488, artinya aktivitas nyata yang diukur dengan abnormal arus kas operasi perusahaan, tertinggi sebesar 233,48 bahwa pada saat dilakukan penawaran right issue perusahaan melakukan abnormal aktivitas arus kas operasi sebesar 233,48 dibandingkan dengan arus kas operasi perusahaan sebelum dilakukannya penawaran right issue, dan nilai rata-rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0,0123467, artinya rata-rata perusahaan right issue melakukan abnormal aktivitas arus kas operasi yang dimiliki sebesar 1,23467 dibandingkan dengan arus kas operasi sebelum dilakukan penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata- rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 0,0123 sedangkan standar deviasi sebesar 0,0084 artinya bahwa variabel abnormal arus kas operasi tidak ada outlier pada variabel tersebut. Variabel independen aktivitas nyata yang diukur dengan abnormal biaya produksi, diperoleh nilai terendah sebesar -1,65520, artinya perusahaan yang melakukan penawaran right issue melakukan abnormal aktivitas nyata perusahaan yang diukur dari abnormal biaya produksi perusahaan right issue sebesar -165.520 terjadi penurunan terhadap abnormal aktivitas nyata dibandingkan dengan sebelum dilakukannya penawaran right issue. Sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 1.84204, artinya adanya perlakuan abnormal aktivitas nyata yang diukur dari abnormal biaya produksi dibandingkan dengan biaya produksi sebelum terjadi penawaran right issue yaitu sebesar 110.190. Dan nilai rata-rata mean aktivitas bisnis abnormal biaya produksi yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar -0.0001644, Universitas Sumatera Utara artinya rata-rata perusahaan melakukan abnormal biaya produksi dibandingkan dengan sebelum dilakukannya penawaran right issue sebesar -0.1644. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar -0,0001644 sedangkan standar deviasi sebesar 0,00001471 artinya bahwa variabel abnormal biaya produksi tidak ada outlier pada variabel tersebut. Variabel aktivitas perusahaan yang diukur dengan abnormal diskresioner menunjukkan nilai terendah sebesar -1.64827, artinya perusahaan yang melakukan penawaran right issue melakukan penurunan abnormal diskresioner sebesar - 164.827 dari biaya diskresioner sebelum dilakukan penawaran right issue, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 1.84204, artinya adanya peningkatan biaya diskresioner sebesar 184,204 pada saat penawaran right issue jika dibandingkan sebelum dilakukan penawaran right issue., dan nilai rata-rata mean manipulasi aktivitas nyata dalam biaya diskresioner yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0.0931730, artinya rata-rata perusahaan yang melakukan penawaran right issue melakukan kenaikan atas aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam biaya diskresioner sebesar 9.31730 jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 0,0937 sedangkan standar deviasi sebesar 0,0908 artinya bahwa variabel abnormal biaya diskresioner tidak ada outlier pada variabel tersebut. Universitas Sumatera Utara

5.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik