Indikator kedua yang mengukur aktivitas nyata yaitu abnormal biaya produksi diukur dengan mengurangkan nilai biaya produksi aktual yang diskalakan dengan
total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya produksi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi. Pada indikator ketiga aktivitas
nyata yaitu abnormal biaya diskresioner diukur dengan mengurangkan nilai biaya diskresioner aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode
pengujian dengan biaya diskresioner normal. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang masuk ke dalam sampel. Tahun penelitian ini terdiri dari 5 tahun dengan jumlah sampel 45 perusahaan.
5.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Penawaran right issue merupakan suatu upaya yang
dilakukan oleh emiten untuk menambah jumlah saham yang beredar dan kinerja jangka panjang perusahaan right issue merupakan kinerja jangka panjang yang
ditunjukkan pada perusahaan pada saat right issue. Seperti yang tercantum dalam tabel 5.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Right
45 1.79996
3.95737 2.6076178
.52579400 Car
45 -.96314
2.85420 .4358255
.04754908 Dcait
45 -.29429
.48733 .0463663
.00354689 Dlait
45 -2.66775
.89940 -.8268432
.81460795 abn_cfo
45 -1.47073
2.33488 .0123647
.00842479 abn_prod
45 -1.65520
1.10190 -.0001644
.00001471 abn_disexp
45 -1.64827
1.84204 .0931730
.00908171 Valid N listwise
45
Sumber: Data Sekunder Hasil Olahan Juni 2011
Tabel di atas menunjukkan nilai tertinggi, terendah dan rata-rata dari penawaran right issue, kinerja jangka panjang perusahaan, manajemen laba dengan
akrual diskresioner jangka pendek dan panjang, aktivitas nyata dengan abnormal arus kas operasi, abnormal biaya dan abnormal diskresioner dengan jumlah 45 perusahaan
selama tahun 2005-2009. Variabel dependen penawaran right issue diperoleh nilai terendah sebesar 1,7999, artinya penawaran right issue terendah dimiliki perusahaan
sebesar 179,99 artinya bahwa perusahaan didalam melakukan penawaran right issue kenaikan atas saham perusahaan selama penawaran right issue sebesar 179,99
dari saham sebelum right issue, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 3,95737, artinya penawaran right issue perusahaan tertinggi sebesar 395,737 artinya bawah
perusahaan pada saat right issue mencapai harga saham yaitu 395,74 dari harga
Universitas Sumatera Utara
saham sebelum penawaran right issue dan nilai rata-rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 2,6076, artinya rata-rata perusahaan pada saat penawaran right
issue mencapai harga saham sebesar 269,76 dari harga saham sebelum dilakukan penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi
tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 2,607 sedangkan standar deviasi sebesar 0,5257 artinya bahwa variabel penawaran right issue tidak ada outlier pada variabel tersebut.
Variabel dependen kedua yaitu kinerja jangka panjang perusahaan right issue diperoleh nilai terendah sebesar -0.96314, artinya kinerja jangka panjang perusahaan
yang dilaporkan terendah sebesar -96,314 artinya perusahaan pada saat melakukan penawaran right issue melaporkan kinerja jangka panjang sebesar -96,314 dari
kinerja jangka panjang sebelum dilakukan penawaran right issue, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 2,9542, artinya kinerja jangka panjang perusahaan right
issue yang dilaporkan pada saat penawaran right issue mencapai 295,42 jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya penawaran right issue. Dan nilai rata-rata
mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0.4358255, artinya rata-rata kinerja jangka panjang perusahaan yang dilaporkan pada saat penawaran right issue sebesar
43,58 jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan penawaran right issue. Dan dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-
rata sebesar 0,4358 sedangkan standar deviasi sebesar 0,0475 artinya bahwa variabel
kinerja jangka panjang tidak ada outlier pada variabel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk variabel independen manajemen laba akrual yaitu akrual diskresioner jangka pendek yang menunjukkan manajemen laba jangka pendek,
diperoleh nilai terendah sebesar -0,29429, artinya akrual diskresioner jangka pendek yang diukur dengan selisih ekspektasi akrual jangka pendek dengan akrual non-
diskresioner jangka pendek, terendah dimiliki perusahaan sebesar -29.429, dapat dilihat bahwa terdapat perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba yaitu
akrual diskresioner jangka pendek pada saat penawaran right issue. Sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 0.48733, artinya akrual diskresioner jangka pendek yang
dimiliki perusahaan right issue sebesar 48,733, dari nilai dapat dilihat bahwa pada saat penawaran right issue, perusahaan melakukan manajemen laba sebesar 48,733
dari laba perusahaan sebelum adanya penawaran right issue. Dan nilai rata-rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0.04636, artinya rata-rata
perusahaan melakukan manajemen laba yaitu akrual diskresioner jangka pendek yang peningkatan labanya sebesar 4.636 jika dibandingkan dengan laba sebelum adanya
penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 0,4873 sedangkan standar deviasi sebesar
0,04636 artinya bahwa variabel akrual diskresioner jangka pendek tidak ada outlier pada variabel tersebut.
Indikator kedua variabel independen manajemen laba akrual pada akrual diskresioner jangka panjang yang menunjukkan adanya manajemen laba jangka
panjang, diperoleh nilai terendah sebesar -2,66775, artinya manajemen laba yang
Universitas Sumatera Utara
diukur dari akrual diskresioner jangka panjang perusahaan right issue melaporkan penurunan laba sebesar -2,66775 dari laba perusahaan sebelum dilakukan penawaran
right issue, terendah dimiliki perusahaan sebesar -266,775, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 0.89940, artinya perusahaan pada saat dilakukan
penawaran right issue melaporkan akrual diskresioner jangka panjang sebesar 89,994 dibandingkan dengan laba sebelum penawaran right issue, dan nilai rata-
rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan right issue sebesar -0.8268432, artinya rata-rata perusahaan right issue didalam melakukan manajemen laba yaitu akrual
diskresioner jangka panjang tidak melakukan kenaikan laba tetapi melakukan penurunan laba sebesar -82.68 jika dibandingkan dengan laba sebelum dilakukan
penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar -0,8268 sedangkan standar deviasi sebesar
0,8146 artinya bahwa variabel akrual diskresioner jangka panjang tidak ada outlier pada variabel tersebut.
Selanjutnya untuk variabel kedua yaitu aktivitas nyata yang diukur dengan abnormal arus kas operasi, diperoleh nilai terendah sebesar -1,47073, artinya aktivitas
nyata yang diukur dengan abnormal arus kas operasi perusahaan, terendah dimiliki perusahaan sebesar -147,073. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa pada
perusahaan yang melakukan penawaran right issue adanya melakukan abnormal terhadap penurunan arus kas operasi sebesar -147,073 dari arus kas operasi sebelum
dilakukan penawaran right issue. Sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,33488, artinya aktivitas nyata yang diukur dengan abnormal arus kas operasi perusahaan, tertinggi sebesar 233,48 bahwa pada saat dilakukan penawaran right
issue perusahaan melakukan abnormal aktivitas arus kas operasi sebesar 233,48 dibandingkan dengan arus kas operasi perusahaan sebelum dilakukannya penawaran
right issue, dan nilai rata-rata mean yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0,0123467, artinya rata-rata perusahaan right issue melakukan abnormal aktivitas
arus kas operasi yang dimiliki sebesar 1,23467 dibandingkan dengan arus kas operasi sebelum dilakukan penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-
rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 0,0123 sedangkan standar deviasi sebesar 0,0084 artinya bahwa variabel abnormal arus kas operasi tidak
ada outlier pada variabel tersebut. Variabel independen aktivitas nyata yang diukur dengan abnormal biaya
produksi, diperoleh nilai terendah sebesar -1,65520, artinya perusahaan yang melakukan penawaran right issue melakukan abnormal aktivitas nyata perusahaan
yang diukur dari abnormal biaya produksi perusahaan right issue sebesar -165.520 terjadi penurunan terhadap abnormal aktivitas nyata dibandingkan dengan sebelum
dilakukannya penawaran right issue. Sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 1.84204, artinya adanya perlakuan abnormal aktivitas nyata yang diukur dari
abnormal biaya produksi dibandingkan dengan biaya produksi sebelum terjadi penawaran right issue yaitu sebesar 110.190. Dan nilai rata-rata mean aktivitas
bisnis abnormal biaya produksi yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar -0.0001644,
Universitas Sumatera Utara
artinya rata-rata perusahaan melakukan abnormal biaya produksi dibandingkan dengan sebelum dilakukannya penawaran right issue sebesar -0.1644. Dengan
membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar -0,0001644 sedangkan standar deviasi sebesar 0,00001471 artinya bahwa
variabel abnormal biaya produksi tidak ada outlier pada variabel tersebut. Variabel aktivitas perusahaan yang diukur dengan abnormal diskresioner
menunjukkan nilai terendah sebesar -1.64827, artinya perusahaan yang melakukan penawaran right issue melakukan penurunan abnormal diskresioner sebesar -
164.827 dari biaya diskresioner sebelum dilakukan penawaran right issue, sedangkan nilai tertingginya adalah sebesar 1.84204, artinya adanya peningkatan
biaya diskresioner sebesar 184,204 pada saat penawaran right issue jika dibandingkan sebelum dilakukan penawaran right issue., dan nilai rata-rata mean
manipulasi aktivitas nyata dalam biaya diskresioner yang dimiliki seluruh perusahaan sebesar 0.0931730, artinya rata-rata perusahaan yang melakukan penawaran right
issue melakukan kenaikan atas aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam biaya diskresioner sebesar 9.31730 jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan
penawaran right issue. Dengan membandingkan nilai rata-rata dan standar deviasi tampak bahwa nilai rata-rata sebesar 0,0937 sedangkan standar deviasi sebesar
0,0908 artinya bahwa variabel abnormal biaya diskresioner tidak ada outlier pada variabel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik