PENDAHULUAN Optimasi Suhu Aktivasi Dan Dosis Zeolit Sebagai Adsorben Seng Dan Besi Yang Terkandung Di Dalam Limbah Cair Industri Sarung Tangan Karet

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Meningkatnya populasi manusia dan kebutuhannya, memacu perkembangan industri yang semakin pesat. Sejalan dengan perkembangan yang pesat tersebut, permasalahan lingkungan atau pencemaran menjadi aspek yang utama yang perlu mendapat perhatian banyak pihak, karena banyaknya limbah yang dihasilkan dan dibuang oleh industri ke alam bebas. Pengolahan limbah yang tidak baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan oleh logam berat terbukti mencemari perairan, yang dapat berdampak buruk bagi masyarakat. Pada proses industri barang jadi sarung tangan karet, logam berat dalam bentuk ZnO digunakan sebagai akselerator proses vulkanisasi karet, sehingga ion Zn 2+ terbawa dalam air limbah industri dengan konsentrasi mencapai 300 ppm, disamping itu air digunakan dalam tahap pencucian mesin dan wadah, mengandung logam besiFe dengan konsentrasi yang mencapai 50 ppm.. Sesuai SK Men.KLH No 03 tahun 2010 ambang batas konsentrasi logam Zn yang dibuang ke lingkungan industri adalah 10 ppm, dan untuk logam Fe adalah 5 ppm. Pada industri barang jadi sarung tangan karet, cara kimia yang umum digunakan untuk menurunkan kandungan logam Zn 2+ dalam air limbah adalah dengan menambahkan basa, umumnya NaOH atau CaOH 2 sampai pH sekitar 11, sehingga logam berat diendapkan sebagai hidroksidanya. Namun cara ini sangat mahal dan beresiko munculnya pencemaran yang baru akibat kelebihan basa. Disamping itu, upaya pengurangan kandungan besi Fe di dalam pengolahan air limbah industri sarung tangan karet sampai saat ini masih belum diusahakan, oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan terhadap limbah sarung tangan karet yang lebih ramah dan lebih ekonomis. Kresnawati,2007 Zeolit merupakan bahan galian non logam atau mineral industri multi guna karena memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang unik yaitu sebagai penyerap, penukar ion, Universitas Sumatera Utara penyaring molekul dan sebagai katalisator. Sifat zeolit alam sebagai penyerap, dikarenakan mineral ini merupakan kelompok alumino silikat terhidrasi dengan unsur utama terdiri dari kation alkali dan alkali tanah, mempunyai pori-pori yang dapat diisi oleh molekul air. Molekul air ini sifatnya labil atau mudah terlepas, sehingga dengan pemanasan daiatas 100 C, air pori tersebut dapat dilepas, sehingga terbentuk pori-pori zeolit yang dapat memungkinkan zeolit dapat menyerap molekul-molekul yang mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pori-pori zeolit tersebut. Zeolit terdapat di beberapa daerah di Sumatera Utara yang diperkirakan mempunyai cadangan zeolit yang berpotensi untuk dikembangkan manfaatnya, misalnya: Kabupaten Tapanuli Utara Sarulla, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Tobasa. http:www.tekmira.esdm.go. iddataZirkonulasan Penggunaan zeolit aktif sebagai penyerap telah banyak dilakukan dalam penelitian sebelumnya, yaitu diantaranya: “Studi pemanfaatan Zeolit Alam Sebagai Penyerap pada Proses Deionisasi Logam Besi dalam Minyak Nilam” skripsi Aksa Chrisna, Jurusan Kimia, FMIPA USU, 1996; “Perbandingan Ketelitian Hasil Penentuan Kadar Logam Ca dalam Batuan Zeolit Alam dengan Metode SSA” skripsi Esniwati, J urusan Kimia, FMIPA USU, 1998; “Pengaruh Penambahan Zeolit Terhadap Kadar Amoniak dalam Air bak Ikan Nila” Skripsi Rose Tanti, Jurusan Kimia, FMIPA USU, 2001 ; “Studi Pemisahan dan Penentuan Kadar Karoten dari Minyak Kelapa Sawit CPO dengan menggunakan bahan Pemucat Zeolit” Skripsi Horas, Jurusan Kimia, FMIPA USU, 2002, dan “Pengaruh suhu aktivasi terhadap struktur zeolit” Skripsi Anita Sipayung, Jurusan Kimia, FMIPA USU, 1994. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pada pemanasan zeolit alam Sarulla diatas 300 C menyebabkan destruksi struktur zeolit sehingga kehilangan sifat-sifatnya. Dengan latar belakang hasil penelitian diatas penulis tertarik meneliti daya serap zeolit aktif terhadap Fe dan Zn di dalam air limbah industri sarung tangan karet berdasarkan perbedaan suhu aktivasi dan dosis penyerap. Universitas Sumatera Utara 1.2.Permasalahan Berapakah suhu aktivasi dan dosis optimum zeolit yang digunakan sebagai adsorben, sehingga kandungan Zn dan Fe didalam limbah cair industri sarung tangan karet dapat diturunkan sampai jumlah seminimal mungkin. 1.3.Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini dibatasi pada penentuan kandungan logam seng Zn dan besi Fe didalam limbah cair industri sarung tangan karet sebelum dan sesudah penambahan zeolit aktif. 2. Aktivasi zeolit dilakukan dengan menggunakan HCl 15, kemudian dilanjutkan dengan pemanasan, dengan variasi suhu 150 C, 200 C, 250 C, 300 C, dan 350 C. 3. Variasi dosis zeolit aktif yang digunakan sebagai penyerap adalah 25 gr, 50 gr, 75 gr, dan 100 gr untuk 100 ml limbah. 1.4.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah suhu aktivasi dan dosis optimum zeolit yang digunakan sebagai adsorben, sehingga kandungan Zn dan Fe didalam limbah cair industri sarung tangan karet dapat diturunkan sampai jumlah seminimal mungkin. 1.5.Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang berguna tentang penggunaan zeolit aktif untuk menurunkan kandungan Zn, dan Fe didalam limbah cair industri sarung tangan karet ataupun industri logam. Universitas Sumatera Utara 1.6.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, dan di Laboratorium Uji Kualitas dan Mutu PT. Asian Agri Tebing Tinggi. 1.7.Metodelogi Penelitian 1. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat purposif. 2. Zeolit diambil secara acak dari Sarulla Kecamatan Pahae, Kabupaten Tapanuli Utara, sedangkan sampel limbah cair industri sarung tangan karet diambil dari pabrik sarung tangan karet PT. Maja Agung Binjai. 3. Sampel zeolit diaktivasi dengan metode kimia dan fisika, yaitu dengan penambahan HCl 15, diikuti pemanasan pada suhu 150 C, 200 C, 250 C, 300 C, dan 350 C. 4. Sampel limbah cair karet didestruksi dengan metode destruksi basah, dengan menggunakan HNO 3P dan HClO 4P . 5. Jumlah zeolit aktif yang ditambahkan ke dalam sampel divariasi yaitu 25 gr, 50 gr, 75 gr, 100 gr untuk 100 ml limbah. 6. Lamanya waktu aktivasi secara kimia dengan menggunakan HCl 15 adalah 24 jam, sedangkan lamanya aktivasi secara fisika pemanasan adalah selama 3 jam, masing- masing untuk suhu aktivasi. 7. Penentuan kandungan seng Zn dan besi Fe didalam sampel dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA