diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan, sehingga diperoleh larutan seri standar Zn 0,5 ppm; 1,0 ppm; 1,5 ppm.
3.3.4. Pembuatan Larutan Induk Fe 1000 ppm
Sebanyak 7,0161 gram kristal FeNH
4 2
SO
4 2
. 6H
2
O ditimbang dengan teliti, dilarutkan ke dalam beaker glass, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 1000 mL yang telah berisi
akuades dan 20 mL H
2
SO
4P
, ditambahkan larutan KMnO
4
0,1 N sedikit demi sedikit sampai diperoleh larutan merah muda tetap ada, kemudian diencerkan sampai garis
tanda, sehingga diperoleh larutan standar Fe 1000 ppm.
3.3.4.1 Pembuatan Larutan Standar Fe 100ppm
Sebanyak 10 mL larutan induk Fe 1000 ppm dimasukkan dalam labu takar 100 mL, lalu diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.4.2 Pembuatan Larutan Standar Fe 5ppm, 10ppm, 15ppm
Disediakan 3 labu takar 100 mL, yang bersih dan kering, kemudian ke dalam labu takar ini, secara terpisah dipipet sebanyak 5 mL, 10 mL, 15 mL larutan standar Fe 100 ppm
lalu diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan, sehingga diperoleh larutan seri standar Fe 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm.
3.3.5. Pembuatan Kurva Kalibrasi untuk Zn
Masing – masing larutan seri standar Zn diukur absorbansinya dengan spektrofotometer
serapan atom pada λ
spesifik
= 213,9 nm. Pengukuran dilakukan 3 kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar. Prosedur yang sama dilakukan terhadap akuades bebas
Zn sebagai blanko. Hasil dicantumkan pada tabel 1.
3.3.6. Pembuatan Kurva Kalibrasi Fe
Masing – masing larutan seri standar Fe diukur absorbansinya dengan spektrofotometer
serapan atom pada λ
spesifik
= 248,30 nm. Pengukuran dilakukan 3 kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar. Prosedur yang sama dilakukan terhadap akuades bebas Fe
sebagai blanko. Hasil dicantumkan pada tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
3.3.7. Pengambilan dan Pengawetan Sampel
Disediakan jerigen yang bersih dan kering, kemudian dimasukkan limbah cair industri lateks kedalam jerigen, kemudian jerigen ditutup dengan rapat. Kemudian disediakan
beaker glass yang bersih dan kering, dan dituang kedalamnya limbah cair industri sarung tangan karet, lalu ditambahkan HNO
3
pekat sampai pH = 2.
3.3.8. Preparasi Sampel
Dipipet sebanyak 25 mL sampel limbah cair sarung tangan karet, dimasukkan dalam labu erlenmeyer 100 mL, kemudian ditambahkan campuran 8 mL HNO
3p
dan 2mL HClO
4p
, lalu dipanaskan pada suhu 110 C selama 10 menit, didinginkan, kemudian
ditambahkan 1mL HNO
3p
, dan disaring dengan kertas saring whatman No.42, sehingga diperoleh filtrat berwarna jernih. Filtrat dimasukkan kedalam labu takar 25 mL,
diencerkan dengan akuades sampai garis batas, dan dihomogenkan.
3.3.8.1. Penentuan Kandungan Zn Sebelum Penambahan Zeolit aktif
Aborbansi Zn didalam larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λspesifik = 213,9 nm.
3.3.8.2. Penentuan Kandungan Fe Sebelum Penambahan Zeolit aktif
Aborbansi Fe didalam larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λspesifik = 248,30 nm.
3.3.8.3. Penyerapan Kandungan Zn dengan Penambahan Zeolit Aktif
Sebanyak 100 mL limbah dimasukkan dalam beaker glass 250 mL, kemudian ditambahkan 25 gram zeolit aktif, dan diaduk dengan magnetic stirrer selama waktu 3
jam, kemudian disaring dengan kertas saring whatman No.42 dan filtratnya ditampung.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 25 mL filtrat dipipet, dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL, kemudian ditambahkan campuran 8 mL HNO
3p
dan 2 mL HClO
4p
, lalu dipanaskan pada suhu 110
C selama 10 menit, didinginkan, kemudian ditambahkan 1 mL HNO
3p
, dan disaring dengan kertas saring whatman No.42, sehingga diperoleh filtrat berwarna
jernih. Filtrat dimasukkan kedalam labu takar 25 mL, diencerkan dengan akuades sampai garis tanda, dihomogenkan, kemudian diukur absorbansi Zn dengan Spektrofotometer
Serapan Atom pada λ
spesifik
= 213,9 nm. Prosedur yang sama dilakukan dengan penambahan zeolit aktif sebanyak 50 gram, 75 gram, dan 100 gram .
3.3.8.4. Penyerapan Kandungan Fe dengan Penambahan Zeolit Aktif
Sebanyak 100 mL limbah dimasukkan dalam beaker glass 250 mL, kemudian ditambahkan 25 gram zeolit aktif, dan diaduk dengan magnetic stirrer selama waktu 3
jam, kemudian disaring dengan kertas saring whatman No.42 dan filtratnya ditampung. Sebanyak 25 mL filtrat dipipet, dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL,
kemudian ditambahkan campuran 8 mL HNO
3p
dan 2 mL HClO
4p
, lalu dipanaskan pada suhu 110
C selama 10 menit, didinginkan, kemudian ditambahkan 1 mL HNO
3p
, dan disaring dengan kertas saring whatman No.42, sehingga diperoleh filtrat berwarna
jernih. Filtrat dimasukkan kedalam labu takar 25 mL, diencerkan dengan akuades sampai garis tanda, dihomogenkan, kemudian diukur absorbansi Fe dengan Spektrofotometer
Serapan Atom pada λ
spesifik
= 248,3 nm. Prosedur yang sama dilakukan dengan penambahan zeolit aktif sebanyak 50 gram, 75 gram, dan 100 gram .
Universitas Sumatera Utara
Zeolit
Zeolit 100 mesh
100 gram zeolit 100 mesh
Zeolit Aktif
3.4. Bagan Penelitian