Analisis Sikap (Attitude) dan Norma Subjektif (Subjective Norms) terhadap Minat (Intention) dan Perilaku Aktual (Actual Behaviour) Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Pada Bank Muamalat di Kota Medan
LAMPIRAN
Lampiran i Model Penelitian
(2)
Lampiran ii Diagram Jalur Nilai Loading Indikator
(3)
Lampiran iii Nilai Loading Indikator
(4)
Lampiran iv Diagram Jalur Nilai Loading Indikator Setelah Eliminasi
(5)
Lampiran v Outer Loading dan Matrix
(6)
Lampiran vi Hasil R Square, Cronbach Alpha, AVE
(7)
Lampiran vii Nilai AVE, Composite Reability, dan Cronbach Alpha
(8)
Lampiran viii Discriminant Validity dan Path Coefficients
(9)
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN Kepada
Yth. Bapak/Ibu Di Tempat
Saya adalah Mahasiswi Program Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang saat ini sedang melakukan penelitian dalam bidang Sistem Informasi Akuntansi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Keperilakuan (Psikologi Sistem Informasi) dengan judul
“Analisis Sikap (Attitude) dan Norma Subjektif (Subjective Norms) terhadap Minat (Intention) dan Perilaku Aktual (Actual Behaviour) Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Pada Bank Muamalat di Kota Medan”. Penelitian ini merupakan syarat untuk kelulusan dijenjang pendidikan Strata Satu (S1).
Peneliti sangat menjaga rahasia individu. Data yang diolah dalam penelitian ini tidak menunjukkan identitas individu. Bapak/Ibu adalah responden yang saya pilih menjadi responden penelitian saya. Semua jawaban Bapak/Ibu pada kuesioner penelitian ini adalah persepsi Bapak/Ibu.
Kesuksesan penelitian ini sangat bergantung pada Bapak/Ibu dalam menjadi partisipan, karena itu saya berharap kerelaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dan mengisi kuesioner yang saya lampirkan. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan terimakasih.
Medan, Januari 2016
Peneliti
Nazli Auliya
(10)
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN
Pada dasarnya penggunaan Teknologi Informasi (TI) tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan operasional suatu organisasi, termasuk dalam sektor perbankan. Namun dalam prakteknya, banyak terjadi kegagalan dalam penggunaan teknologi informasi tersebut. Kegagalan-kegagalan tersebut banyak dipengaruhi oleh aspek keperilakuan (behavioral) individu sebagai pengguna sistem informasi. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji aspek keperilakuan dalam penggunaan TI tersebut.
Bagian I – Item Pertanyaan
Tunjukkan tingkat kesetujuan Bapak/Ibu terhadap pernyataan berikut dengan memberi tanda silang (x) yang sesuai pada masing-masing pernyataan, dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini.
KETERANGAN :
STS : Sangat Tidak Setuju AS : Agak Setuju
TS : Tidak Setuju S : Setuju
ATS : Agak Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
N : Netral
ITEM PERNYATAAN 1. Sikap
No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
STS TS ATS N AS S SS 1. Saya merasa bahwa penggunaan
TI sangatlah penting untuk akuntansi dalam dunia perbankan
2. Saya merasa bahwa
menggunakan layanan TI adalah hal yang sangat menarik.
3. Menggunakan layanan TI merupakan ide yang paling baik. 4. Saya merasa nyaman ketika
menggunakan layanan TI.
5. Jika saya menggunakan layanan TI dalam pekerjaan saya, saya tidak merasa bahwa penggunaan layanan TI tersebut membosankan.
Keterangan:
(11)
2. Norma Subyektif
No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
STS TS ATS N AS S SS 1. Melihat tingkat tekanan dari
asosiasi yang ada, penggunaan TI menjadi sangat penting bagi Banking Staff sebagai pengguna TI.
2. Saya merasa bahwa rekan kerja saya yang menggunakan TI terlihat lebih membanggakan. 3. Sebagian besar rekan kerja yang
penting bagi saya menggunakan TI.
4. Saya merasa bahwa orang-orang yang penting bagi saya, cenderung menggunakan layanan TI.
5. Sebagian besar teman saya menggunakan layanan TI.
6. Pendapat rekan kerja adalah penting bagi saya, untuk mengambil keputusan apakah akan menggunakan layanan TI. 7. Saya selalu menerima masukan
yang berkaitan dengan TI dari asosiasi yang saya ikuti.
8. Secara umum saya mengadopsi pandangan rekan kerja saya, bahwa penggunaan layanan TI merupakan hal yang penting untuk saya terapkan
Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa saya harus menggunakan TI.
9. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa penggunaan TI akan meningkatkan kesuksesan. 10. Sebagian besar orang yang
penting bagi saya, berpendapat bahwa menggunakan layanan TI adalah ide yang bagus.
(12)
penting bagi saya, berpendapat bahwa menggunakan layanan TI adalah ide yang bagus.
12. Saya berharap terus menggunakan layanan TI.
13. Teman-teman saya dan lingkungan sekitar memberikan dukungan dalam penggunaan layanan TI.
Keterangan:
STS: Sangat Tidak Setuju; TS: Tidak Setuju; ATS: Agak Tidak Setuju; N: Netral; AS: Agak Setuju; S: Setuju; SS: Sangat Setuju
3. Minat
No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
STS TS ATS N AS S SS 1. Saya berminat untuk terus
menggunakan Teknologi Informasi (TI) di masa depan. 2. Untuk mendukung profesi saya,
saya berminat untuk terus menggunakan layanan Teknologi Informasi (TI).
3. Setelah itu, saya akan berusaha untuk terus menggunakan layanan TI dalam pekerjaan saya.
4. Saya merminat mempelajari perubahan-perubahan mengenai TI yang terkait dengan pekerjaan saya.
5. Saya akan mencoba
mengaplikasikan inovasi yang ada.
6. Saya akan mengajak orang lain untuk menggunakan TI.
7. Saya percaya bahwa penggunaan TI akan berkembang luas dimasa depan.
8. Saya tidak akan menggunakan layanan TI dalam mendukung pekerjaan saya.
Keterangan:
STS: Sangat Tidak Setuju; TS: Tidak Setuju; ATS: Agak Tidak Setuju; N: Netral; AS: Agak Setuju; S: Setuju; SS: Sangat Setuju
(13)
No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 STS TS ATS N AS S SS 1. Biasanya, saya menggunakan
layanan TI secara teratur.
2. Saya sering menggunakan layanan TI.
Keterangan:
STS: Sangat Tidak Setuju; TS: Tidak Setuju; ATS: Agak Tidak Setuju; N: Netral; AS: Agak Setuju; S: Setuju; SS: Sangat Setuju
(14)
Bagian II – Data Responden
Mohon diisi semua pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai.
1. Jenis Kelamin : -Laki
2. Umur : – 50 tahun
– 30 tahun
– 40 tahun
3. Pendidikan : -1)
-2)
4. Jabatan :
Relationship Manager
5. Masa Kerja : – 3 tahun
6. Apakah di kantor Bapak/Ibu menggunakan sistem informasi berbasis teknologi?
7. Pengalaman Bapak/Ibu dalam menggunakan komputer?
– 3 tahun > 3 tahun
8. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan komputer dalam satu hari?
< 1 jam 1 jam 2 jam 3
(15)
4 jam 5 jam 6 jam
9. Seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan komputer dalam satu minggu? < 5 jam 5 jam 10 jam 15 jam
(16)
(17)
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., Fishbein, M. (1977) Attitude – Behavior Relations: A Theoretical Analysis and Review of Empirical Research, Psychological Bulletin, 84, 888-918.
Ajzen, I., Fishbein, M. (1980), Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ.
Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human decision Processes, 50 (2), 179-211.
Amijaya, Gilang Rizky. 2010. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking. Skripsi. Jurusan Ilmu Komputer UB. Malang.
Bodnar, George H. dan William S Hopwood. 2004. Accounting Information Systems Ninth Edition.Saputra, Julianto Agung dan Setiawati, Lilis, T. (Penerjemah). Sistem Informasi Akuntansi. Andi.
Cohen, J. (1994), Behavioral Determinants of Auditor Aggressiveness in Client Relations, Behavioral Research in Accounting; Vol. 6.
Davis, F.D, Bagozzi. R.P. & Warshaw. P.R. 1989. User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models, Management Science, 35, 982-1003.
De Lone. 1981. Small Size and Characteristic Computer Use. Management Information System Quarterly,5, p.p.65-77
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian. USU Press, Medan.
Fathinah, Zaki Baridwan. 2013. Determinat Minat Individu dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi di Bank Syariah. Skripsi. Universitas Brawijaya.
Girgin, T. 2003. Acceptance of Mobil Data Services; An Aplication of Technology Acceptance Theories (Yüksek Lisans Tezi). Marmara üniversitesi, Danışman:
Şule Özmen.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Haag, L. and S. Smey. 2000. A Survey of Internet Use by Teachers in Three Urban Connecticut Schools. School Lib.Media Quarterly 25.
(19)
Hall, James A., 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.
Handayani, Rini. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Skripsi. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Handayani, Kawedar Warsito. 2004. Pengaruh Komputer Mikro terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 01 No. 01, Nopember: 50-65.
Hartono, J.M. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Hartono, J.M. 2007. Sistem Informasi keperilakuan. Yogyakarta : Erlangga
Hartono, J.M. dan Willy A.2009. Konsep dan Aplikasi PLS untuk penelitian empiris. Yogyakarta: BPFE
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE.
Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Kadir, A & Triwahyuni, T.C. 2003. Pengenalan teknologi informasi, Yogyakarta: Andi.
Kartika Shinta E. 2009. Analisis Proses Penerimaan Sistem Informasi iCons dengan Menggunakan Technologi Accaptance Model Pada Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Di Kota Semarang. Skripsi. Program Studi Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro
Lam, Terry., Vincent Cho, Hailin Qu. 2007. A Study Of Hotel Employee Behavioral Intentios Woward Adption Of Information Technology. Elsevier. International Journal of Hospitality Management, 26,9-65.
Laudon, K.C., Jane P. Laudon. 2004. Management Information Systems. 8th edition. New Jersey : Prentice- Hall, Inc.
Limayem, M., Khalifa, M., and Chin, W. W. (2001). Intention Does not Always Matter: The Contitinget Role of Habit on IT Usage Behavior. Proceedings of the 9th International Conference on Information Systems, June 27-29. Lucas, H.C., Jr. 1999. Information Technology and the Productivity Paradox:
(20)
Madden, T.J., Ellen, P.S., Ajzen, I. 1992. A Comparison Of The Theory Of Planned Behavior And The Theory Of Reasoned Action, Personality and Social Psychology Bulletin, 18 (1), 3-9.
Maharsi, S . 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, 127 –137.
Ming, J., Cheng, S., Sheen, G-J., Lou G.-C. 2006. Consumer Acceptance of The Internet As A Channel of Distribution in Taiwan – A Channel Function Perspective. Technovation, 26(7), 856-864.
Nasution Fahmi N. 2004. Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara.
O’Brian, David and Detmar Straub.2005. The Relative Importance of Perceived Ease of Use in IS Adoption: A Study of e-Commerce Adoption. Journal of the association for information system, volume I, article 8,October 2005. Ryu, S., Ho, S. H., Han, I. 2003. Knowledge Sharing Behavior of Physicians in
Hospitals, Expert Systems with Aplications, 25, 113-122.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business : A Skill Building Approach. PT.Jakarta : Elex Media Komputindo.
Soewadji Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Syam Fazli BZ. 1999. Dampak Kompleksitas Teknologi informasi bagi strategi dan kelangsungan usaha. Jurnal Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3 no.1, FE. UII Yogyakarta
Taylor, Shirley and Peter A. Todd. 2001. Understanding Information Techlonolgy Usage : A Test of Computing Models. Forthcoming MIS Quartely. Irformation System Researh Vo. 6., No. 2.
Wibowo Arief. 2007. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technologi Accaptance Model (TAM). Skripsi. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur.
Wilkinson, Joseph W., Michael J.Cerullo, Vasant Raval, dan Bernard Wong-On- Wing. 2000. Accounting Information System 4th Edition : Essential Concepts And Applications. New Jersey : John Willey And Sons, Inc.
(21)
Yilmaz, E., Ozer, G. 2010. Information Technology Usage of Accountants. African Journal of Business Management Vol. 5, No. 1, 4 January: 318-334. Zahra Femilia. 2009. Pengaruh Kualitas Informasi, Kemampuan Individual dan Norma Subyektif terhadap Minat Mahasiswa dalam Menggunakan Internet sebagai Sumber Pustaka. Skripsi. Universitas Tadulako.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi#Definisi_dan_penggunaan (diakses pada tanggal 31 Desember 2015, pukul 22.00 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah (diakses pada tanggal 31 Desember 2015, pukul 22.30 WIB )
(22)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar konstruk-konstruk, yaitu pengaruh sikap (attitude) dan norma subjektif (subjective norms) terhadap minat (intention) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi dan minat terhadap perilaku aktual (actual behaviour) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi.
Untuk menguji hipotesisnya, penelitian ini menggunakan riset kausal (causal research). Penggunaan riset kausal (causal research) dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan memengaruhi dan dipengaruhi dari konstruk-konstruk yang diteliti, yaitu pengaruh sikap (attitude) dan norma subjektif (subjective norms) terhadap minat (intention) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi dan minat terhadap perilaku aktual (actual behaviour) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi.
Konstruk yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent variable), yaitu sikap (attitude) dan norma subjektif (subjective norms) sedangkan konstruk yang terpengaruh oleh perubahan variabel bebas (independent variable) disebut variabel terikat (dependent variable), yaitu minat (intention) dan perilaku aktual (actual behaviour) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi.
(23)
Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Bank Muamalat di Kota Medan. Waktu penelitian untuk penyebaran kuesioner dilaksanakan pada 26 Januari 2016 melalui perantara.
Tabel 3.1 Tempat Penelitian No.
Urut Bank
Nama Kantor Alamat Kantor
1. Bank Muamalat Medan Balai Kota
Jl. Balaikota No. 10 D-E Medan 2. Bank Muamalat
Medan Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No. 21 Medan 3. Bank Muamalat
Medan
Sisingamangaraja
Jl. Sisingamangaraja No. 34 A Medan
4. Bank Muamalat Medan Serdang
Jl. H. M. Yamin No. 237 Medan 5. Bank Muamalat
Medan Marelan
Jl. Marelan Raya Pasar II, Kel. Rengas Pulau 6. Bank Muamalat
Medan Brigjend Katamso
Jl. Brigjend Katamso No. 27 C Medan
7. Bank Muamalat Medan Krakatau
Jl. G. Krakatau No. 164 B Medan 8. Bank Muamalat
Medan Setia Budi
Jl. Setia Budi No. 172 Medan 9. Bank Muamalat
Medan Asrama Haji
Komplek Asrama Haji Jl. A. H. Nasution Medan 10. Bank Muamalat
Medan Belawan
Jl. Sumatera No. 44 Belawan, Medan Sumber: Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Balaikota, Januari 2016.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Alasan peneliti menetapkan batasan operasional adalah untuk menghindari timbulnya salah tafsir terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian.
(24)
Tujuan dari batasan operasional adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya. Oleh karena itu, batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Bank syariah yang diteliti adalah Bank Muamalat yang berada di Kota Medan. 2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap (attitude) dan norma
subjektif (subjective norms).
3. Variabel independen dalam penelitian ini adalah minat (intention) dan perilaku aktual (actual behaviour) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu konsep yang diberikan suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil instrumen penelitian yang telah dikembangkan dan diuji validitasnya oleh peneliti sebelumnya. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini mengacu kepada instrumen yang telah diterjemahkan oleh Fathinah dan Baridwan (2013) yang bersumber dari penelitian Yilmaz dan Ozer (2010) untuk mengukur konstruk sikap (attitude), norma subjektif (subjective norms), minat (intention), dan perilaku aktual (actual behavior) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi.
Penelitian ini menggunakan variabel laten atau konstruk. Variabel laten merupakan variabel yang dibentuk atau direfleksikan oleh hubungan antar indikator atau parameter yang diestimasi (Hartono dan Abdillah, 2007:3).
(25)
Indikator atau parameter yang diestimasi biasanya dicerminkan oleh item-item data dalam instrumen penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Terdapat empat konstruk yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Sikap (X )
2. Norma Subjektif (X ) 3. Minat (Y )
4. Perilaku aktual penggunaan teknologi informasi (Y )
3.4.1 Variabel Penelitian 3.4.1.1 Variabel Bebas
Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008:59). Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Sikap (X )
Sikap (attitude) merupakan perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang ditentukan (Hartono, 2007). Indikator konstruk sikap diukur dengan menggunakan lima item pertanyaan berdasarkan konsep Madden et al. (1992) dan Ming et al. (2005) yang kemudian diadaptasi oleh Yilmaz dan Ozer (2010) dan telah diterjemahkan dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013) yaitu sebagai berikut :
(26)
2. Ketertarikan terhadap penggunaan TI 3. Ide Penggunaan TI
4. Kenyamanan dalam penggunaan TI
5. Penggunaan TI dalam melakukakan pekerjaan
Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :
1. Saya merasa bahwa penggunaan TI sangatlah penting untuk akuntansi dalam dunia perbankan
2. Saya merasa bahwa menggunakan layanan TI adalah hal yang sangat menarik
3. Menggunakan layanan TI merupakan ide yang paling baik 4. Saya merasa nyaman ketika menggunakan layanan TI
5. Jika saya menggunakan layanan TI dalam pekerjaan Saya, Saya tidak merasa bahwa penggunaan layanan TI tersebut membosankan Pengukuran konstruk sikap menggunakan tujuh poin skala likert, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS).
2) Norma Subjektif (X )
Norma subjektif (subjective norms) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan kepercayaan orang lain yang akan mepengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
(27)
sedang dipertimbangkan (Hartono, 2007). Indikator konstruk norma subjektif berdasarkan konsep Cohen (1994), Girgin (2003) dan Ryu et al. (2003) yang diadaptasi oleh Yilmaz dan Ozer (2010) dan telah diterjemahkan dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013) yaitu sebagai berikut :
1. Adanya tekanan dari kelompok asosiasi 2. Kelebihan rekan kerja yang menggunakan TI 3. Penggunaan TI oleh rekan kerja
4. Kecenderungan rekan kerja dalam menggunakan TI 5. Penggunaan TI oleh sebagian besar teman
6. Pentingnya pendapat rekan kerja dalam penggunaan TI 7. Masukan orang lain terkait penggunaan TI
8. Pengadopsian pandangan rekan kerja dalam penggunaan TI 9. Pendapat rekan kerja untuk menggunaan TI
10. Pendapat rekan kerja untuk meningkatkan kesusksesan dengan menggunakan TI
11. Ide untuk menggunakan TI dari orang-orang sekitar 12. Dukungan orang lain untuk menggunakan TI 13. Harapan untuk terus menggunakan layanan TI
Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :
1. Melihat tingkat tekanan dari asosiasi yang ada, penggunaan TI menjadi sangat penting bagi Banking Staff sebagai pengguna TI
(28)
2. Saya merasa bahwa rekan kerja saya yang menggunakan TI terlihat lebih terkenal
3. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya menggunakan TI
4. Saya merasa bahwa orang-orang yang penting bagi saya, cenderung menggunakan layanan TI
5. Sebagian besar teman saya menggunakan layanan TI
6. Pendapat rekan kerja adalah penting bagi saya, untuk mengambil keputusan apakah akan menggunakan layanan TI
7. Saya selalu menerima masukan yang berkaitan dengan TI dari asosiasi yang saya ikuti
8. Secara umum saya mengadopsi pandangan rekan kerja saya, bahwa penggunaan layanan TI merupakan hal yang penting untuk saya terapkan
9. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa saya harus menggunakan TI
10. Sebagian besar rekan kerja yang penting bagi saya berpendapat bahwa penggunaan TI akan meningkatkan kesuksesan
11. Sebagian besar orang yang penting bagi saya, berpendapat bahwa menggunakan layanan TI adalah ide yang bagus
12. Saya berharap terus menggunakan layanan TI
13. Teman-teman saya dan lingkungan sekitar memberikan dukungan dalam penggunaan layanan TI
(29)
Pengukuran konstruk norma subjektif menggunakan tujuh poin skala likert, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS).
3.4.1.2 Variabel Terikat
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008:59). Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah sebagai berikut
1) Minat (Intention)
Konstruk yang ketiga yaitu minat penggunaan teknologi informasi Y ). Minat (intention) merupakan suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono, 2007). Indikator konstruk minat diukur dengan menggunakan delapan item pertanyaan berdasarkan konsep Madden et al. (1992), Girgin (2003), Ryu et al. (2003), Ming et al. (2005) yang kemudian diadaptasi oleh Yilmaz dan Ozer (2010) dan telah diterjemahkan dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013) yaitu sebagai berikut : 1. Minat untuk terus menggunakan
2. Minat menggunakan untuk mendukung profesi 3. Berusaha menggunakan TI dalam pekerjaan
4. Minat mempelajari dan mengaplikasikan inovasi TI 5. Akan mencoba mengaplikasikan inovasi
6. Merekomendasikan orang lain 7. Percaya akan berkembang luas
(30)
8. Adanya penolakan penggunaan TI
Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :
1. Saya berminat untuk terus menggunakan Teknologi Informasi (TI) di masa depan.
2. Untuk mendukung profesi Saya, Saya berminat untuk terus menggunakan layanan Teknologi Informasi (TI)
3. Setelah itu, Saya akan berusaha untuk terus menggunakan layanan TI dalam pekerjaan Saya
4. Saya berminat mempelajari perubahan-perubahan mengenai TI yang terkait dengan pekerjaan Saya
5. Saya akan mencoba mengaplikasikan inovasi yang ada 6. Saya akan mengajak orang lain untuk menggunakan TI
7. Saya percaya bahwa penggunaan TI akan berkembang luas dimasa depan 8. Saya tidak akan menggunakan layanan TI dalam mendukung pekerjaan
Saya
Pengukuran konstruk minat penggunaan TI menggunakan tujuh poin skala likert, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS).
2) Perilaku Aktual (Actual Behavior)
Konstruk yang keempat adalah Perilaku Aktual (Y ). Ajzen & Fishbein (1980) menyatakan bahwa perilaku aktual (actual behaviour) merupakan
(31)
fungsi dari tujuan yang melatarbelakangi perilaku tersebut. Indikator konstruk norma subjektif berdasarkan konsep Yang et al. (2004) yang diadaptasi oleh Yilmaz dan Ozer (2010) dan telah diterjemahkan dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013) yaitu sebagai berikut :
1. Keteraturan dalam penggunaan TI 2. Frekuensi penggunaan TI
Berdasarkan indikator diatas, maka diuraikan menjadi pernyataan di kuesioner sebagai berikut :
1. Biasanya, Saya menggunakan layanan TI secara teratur 2. Saya jarang menggunakan layanan TI
Secara garis besar defenisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.2
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Nama
Variabel
Defenisi Operasional
Pengukuran Skala
Sikap (Attitude)
perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang ditentukan (Hartono, 2007)
Percaya penggunaan TI adalah penting
Interval Ketertarikan terhadap
penggunaan TI Ide Penggunaan TI Kenyamanan dalam penggunaan TI Penggunaan TI dalam melakukakan pekerjaan Norma Subyektif (Subjective Norms) Persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan kepercayaan orang lain yang akan
mepengaruhi
Adanya tekanan dari kelompok asosiasi
Interval
Kelebihan rekan kerja yang menggunakan TI
Penggunaan TI oleh rekan kerja
Kecenderungan rekan kerja dalam
(32)
niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan (Hartono, 2007)
Penggunaan TI oleh sebagian besar teman
Pentingnya pendapat rekan kerja dalam
penggunaan TI
Masukan orang lain terkait penggunaan TI
Pengadopsian pandangan rekan kerja dalam
penggunaan TI
Pendapat rekan kerja untuk menggunaan TI
Pendapat rekan kerja untuk meningkatkan
kesusksesan dengan menggunakan TI
Ide untuk menggunakan TI dari orang-orang
Sekitar
Dukungan orang lain untuk menggunakan TI
Harapan untuk terus menggunakan layanan TI Minat (Intention) Suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono, 2007)
Minat untuk terus menggunakan
Interval Minat menggunakan untuk
mendukung profesi
Berusaha menggunakan TI dalam pekerjaan
Minat mempelajari dan mengaplikasikan inovasi TI Akan mencoba
mengaplikasikan inovasi Merekomendasikan orang lain Percaya akan berkembang luas Adanya penolakan penggunaan TI Perilaku Aktual (Actual Behaviour) Perilaku aktual (actual behaviour) merupakan fungsi dari tujuan yang melatarbelakangi perilaku tersebut (Ajzen & Keteraturan dalam penggunaan TI Interval
Frekuensi penggunaan TI
(33)
Fishbein, 1980) Sumber: diolah penulis, 2015.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran atau measurement adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data. Apakah metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data itu menggunakan metode observasi, angket, test interview experiment ataupun kepustakaan pengukuran data harus dilakukan (Soewadji, 2012).
Pengukuran variabel menggunakan skala. Secara umum, terdapat empat jenis skala, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Dalam penelitian ini pengukuran variabel menggunakan interval.
Skala interval adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur (Erlina, 2011).
Teknik penskalaan yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini pengukuran konstruk perilaku aktual menggunakan tujuh poin skala likert, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS). Skor untuk setiap jawaban dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi, yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
3.6Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Penelitian
(34)
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Banking Staff Bank Muamalat di Kota Medan. Peneliti memilih Banking Staff Bank Muamalat di Kota Medan karena meninjau saran dari peneliti terdahulu Fathinah dan Baridwan (2013) yang menyarankan agar sebaiknya peneliti berikutnya lebih memfokuskan penelitian terhadap karakteristik satu jenis bank saja dikarenakan pada penelitian tersebut menemukan keterbatasan yaitu terlalu general yang berdampak tidak fokus. Alasan khusus peneliti memilih Banking Staff Bank Muamalat di Kota Medan sebagai populasi disebabkan oleh adanya keterbatasan waktu dan biaya dari pihak peneliti sehingga lingkup penelitian terbatas pada Bank Muamalat yang ada di Kota Medan saja.
3.6.2 Sampel Penelitian
Menurut Erlina dan Mulyani (2007:74), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Jogiyanto (2004:79), purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Pada penelitian ini, Adapun kriteria dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu seluruh Banking Staff Bank Muamalat di Kota Medan yang menggunakan teknologi informasi dalam pekerjaannya, yakni:
Tabel 3.3 Populasi dan Sampel No.
Urut Bank
Teller Costumer Service
Back Office Account Manager
Relationship Manager
1. 3 3 12 2 5
2. 2 2 1 1 2
3. 2 1 1 2 2
4. 2 2 1 1 2
5. 1 1 1 1 1
6. 1 1 - 2 1
(35)
8. 1 1 - - 1
9. 1 1 - - 1
10. 1 1 1 - 2
Sumber: Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Balaikota, Januari 2016.
Pengambilan sampel tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa Teller, Customer Services, Back Office, Account Manager, dan Relationship Manager memenuhi kriteria sampel sebagai Banking Staff Bank Muamalat yang menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Security, Driver, dan Office Boy tidak termasuk kedalam kategori sampel karena tidak memenuhi karakteristik sampel. Penggunaan teknologi informasi berarti luas sehingga penggunaan teknologi informasi dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh Banking Staff Bank Muamalat dapat dimasukkan ke dalam sampel penelitian. Penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan pada Sekaran (2006) yang menyatakan bahwa jumlah sampel untuk penelitian korelasional adalah lebih besar dari 30 dan lebih kecil dari 500 sampel. Dalam hal ini kuesioner yang disebarkan sebanyak jumlah responden yakni 74 kuesioner, harapan kuesioner yang kembali minimal berkisar sebanyak 37 kuesioner dari jumlah kuesioner yang disebarkan. Alasan peneliti mengambil jumlah tersebut dikarenakan peneliti meyakini bahwa jumlah tersebut dapat mewakili jumlah keseluruhan sampel yang diambil.
3.7 Jenis Data
Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Erlina, 2011). Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau
(36)
data kualitatif yang diangkakan, dalam penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari jawaban responden pada setiap item pertanyaan yang ada dalam kuesioner dengan skala yang telah ditetapkan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer didefinisikan sebagai data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui perantara. Sekaran (2006:110) menyebutkan beberapa contoh sumber data primer adalah data responden, individu, kelompok fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan dimana pendapat bisa dicari terkait permasalahan tertentu. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari jawaban responden penelitian yang diberikan kuesioner.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan prosedur sistematik yang standar untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer, di mana data primer ini mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan konstruk minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2006:135). Menurut Hartono (2007:115), survei adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Indriantoro dan Supomo (2002:152) mendefinisikan survei sebagai pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
(37)
Dalam penelitian ini, metode survei yang dilakukan yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam mengumpulkan data primer penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner secara tidak langsung kepada responden. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui perantara dengan memberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner kepada perantara tersebut yang nantinya akan dijelaskan kembali kepada responden oleh perantara tersebut. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang nantinya akan dijawab oleh responden.
Sehingga dari metode survei secara tertulis dengan kuesioner yang dilakukan akan dihasilkan data primer yang merupakan acuan dari informasi yang telah diperoleh dari sumber pertama oleh peneliti yang terkait dengan konstruk yang telah ditentukan sebelumnya.
Peneliti mengadopsi item pertanyaan kuesioner yang telah diterjemahkan oleh Fathinah dan Baridwan (2013) yang diadaptasi dari penelitian Madden et al. (1992), Cohen (1994), Ajzen (2002), Girgin (2003), Ryu et al. (2003), Yang et al. (2004), Ming et al. (2005), dan Yilmaz dan Ozer (2010).
Peneliti melakukan penyebaran beberapa kuesioner pada nonresponden untuk menguji seberapa jauh responden telah memahami makna dari setiap item pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Langkah ini dilakukan untuk menghindari terjadinya bias dalam pengumpulan data pada penelitian yang sebenarnya.
Dalam kegiatan pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa langkah:
1. Peneliti memasukkan proposal penelitian ke Bank Muamalat untuk memperoleh izin penyebaran kuesioner. Setelah tiga hari, peneliti akan memperoleh konfirmasi dari Bank Muamalat mengenai perizinan
(38)
penyebaran kuesioner di Bank yang bersangkutan. Apabila dalam kurun waktu 3 hari peneliti belum memperoleh konfirmasi dari Bank Muamalat, maka peneliti akan memberikan waktu selama dua hari lagi untuk memperoleh konfirmasi.
2. Peneliti melakukan follow up kepada pihak Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut diharapkan peneliti akan memperoleh kepastian dari pihak Bank Muamalat mengenai perizinan penyebaran kuesioner.
3. Apabila proposal penelitian yang diajukan ditolak oleh pihak Bank Muamalat, maka peneliti akan mengupayakan untuk mengajukan surat permohonan rekomendasi dari Bank Indonesia.
4. Setelah memperoleh surat rekomendasi, peneliti memasukkan kembali proposal permohonan penelitian ke Bank Muamalat. Dengan dilakukan permohonan rekomendasi penelitian dari Bank Indonesia tersebut diharapkan peneliti dapat melakukan penelitian di seluruh Bank Muamalat yang berada di Kota Medan.
5. Setelah memperoleh konfirmasi dan peneliti diperbolehkan melakukan penelitian di seluruh Bank Muamalat yang berada di Kota Medan, maka peneliti melakukan penyebaran melalui perantara.
Penyebaran perantara dilakukan dengan menitipkan kuisioner pada pihak bank yang bersangkutan untuk disebarkan lebih lanjut pada orang lain. Hal ini dilakukan berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan oleh Bank Muamalat, sehingga peneliti tidak dapat menyebarkan kuesioner secara langsung. Dengan penyebaran kuesioner melalui perantara tersebut, diharapkan data yang diperoleh dapat mencakup seluruh sampel penelitian.
(39)
Peneliti mempunyai beberapa langkah untuk meningkatkan respond rate (tingkat pengembalian kuesioner) terkait dengan penyebaran melalui perantara, yakni:
1. Untuk penyebaran melalui perantara, peneliti menghubungi kembali orang yang menjadi perantara untuk dimintai konfirmasi lebih lanjut terkait dengan kuesioner yang dititipkan satu minggu setelah kuesioner diberikan. 2. Jika setelah satu minggu peneliti belum memperoleh kepastian terhadap jumlah kuesioner yang terisi, maka peneliti memberikan batas waktu satu minggu lagi dan melakukan konfirmasi kembali kepada pihak Bank. 3. Jika peneliti belum memperoleh kepastian, maka peneliti akan
memberikan waktu satu minggu lagi dan melakukan konfirmasi terakhir sekaligus mengambil kuesioner yang dititipkan. Setelah tiga minggu penyebaran peneliti mengumpulkan semua data dan melakukan rekapitulasi awal terhadap hasil kuesioner yang terisi. Apabila data yang diperoleh telah mencapai batas minimal target yang diharapkan dan dirasa cukup untuk mewakili data penelitian maka peneliti berlanjut untuk melakukan pengolahan data. Namun, apabila jumlah data yang masuk dirasa kurang atau belum mencukupi untuk dilakukan pengolahan maka peneliti melakukan penyebaran ulang selama satu sampai dua minggu kedepan.
3.9 Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini menggunakan bantuan Partial Least Squares (PLS) yang merupakan statistika multivariate
(40)
yang melakukan pembandingan antara konstruk dependen berganda dan konstruk independen berganda (Hartono dan Abdillah, 2009:21). Partial Least Squares (PLS) merupakan salah satu metode statistika SEM (Structural Equation Modeling) berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran sampel penelitian kecil, adanya data yang hilang, dan multikolinearitas.
Analisis terhadap evaluasi model pada penelitian ini menggunakan program Partial Least Squares (PLS). Evaluasi model dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengujian terhadap validitas konvergen, pengujian terhadap validitas diskriminan, serta pengujian terhadap reabilitas.
Kode Indikator untuk setiap pertanyaan pada setiap konstruk adalah sebagai berikut:
Si1, Si2, Si3, Si4, dan Si5 untuk indikator Sikap
Ns1, Ns2, Ns3, Ns4, Ns5, Ns6, Ns7, Ns8, Ns9, Ns10, Ns11, Ns12 dan Ns13 untuk indikator Norma Subjektif
Mi1, Mi2, Mi3, Mi4, Mi5, Mi6, Mi7, dan Mi8 untuk indikator Minat Pa1, dan Pa2 untuk indikator Perilaku Aktual
(41)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian
4.1.1 Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Banking Staff Bank Muamalat di Kota Medan yang menggunakan teknologi informasi dalam melaksanakan tugas. Seperti yang telah dijelaskandalam bab sebelumnya, peneliti menggunakan metode survei yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner. Adapun waktu pengumpulan data dilakukan selama 1 minggu, dimulai pada penyebaran kuesioner tanggal 26 Januari 2016 hingga pengumpulan kuesioner tanggal 02 Februari 2016.
Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 74 kuesioner. Adapun jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 74 kuesioner. Setelah diperiksa terdapat 2 kuesioner yang tidak dapat digunakan karena terdapat data yang tidak diisi lengkap dan terdapat bias. Dengan demikian tingkat pengembalian kuesioner (responden rate) dalam penelitian ini adalah 100% dan kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 72 kuesioner sebagai sampel dalam penelitian ini. jumlah sampel dan tingkat pengembalian kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Sampel dan Tingkat Pengembalian Jumlah kuesioner yang disebar
Jumlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang digugurkan Jumlah kuesioner yang digunakan
74 0 2 72 Tingkat pengembalian (respond rate)
Tingkat pengembalian yang digunakan (usable respond rate)
100% 97,3% Sumber : Data Primer (diolah)
(42)
Dalam penelitian ini, penyebaran kuesioner dilakukan di semua Bank Muamalat yang ada di Kota Medan. Adapun jumlah sampel dan tingkat pengembalian kuesioner secara lebih terperinci dari setiap Bank dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Sampel dan Tingkat Pengembalian disetiap Bank
No. Nama Bank Jumlah
kuesioner yang disebar
Jumlah kuesioner yang
kembali
1. Bank Muamalat Medan Balaikota 25 25
2. Bank Muamalat Medan Gajah Mada 8 8
3. Bank Muamalat Medan Sisingamangaraja 8 8
4. Bank Muamalat Medan Serdang 8 8
5. Bank Muamalat Medan Marelan 5 5
6. Bank Muamalat Medan Brigjend Katamso 5 5
7. Bank Muamalat Medan Krakatau 3 3
8. Bank Muamalat Medan Setia Budi 3 3
9. Bank Muamalat MedanAsrama Haji 3 3
10. Bank Muamalat Medan Belawan 6 6
Total 74 74
Sumber : Data Primer (diolah)
4.1.2 Karakteristik Demografi
Gambaran umum mengenai responden yang menjadi data dalam penelitian ini selanjutnya dijelaskan dalam bentuk tabel dan gambar. Tabel dan gambar tersebut akan memberikan penjelasan secara menyeluruh berdasarkan beberapa komposisi tertentu dalam penelitian ini. Adapun komposisi responden pada penelitian ini terdiri dari komposisi berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, jabatan, masa jabatan, dan lama penggunaan sistem informasi berbasis teknologi berupa komputer.
(43)
Tabel 4.3
Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-Laki 33 45,83
2. Perempuan 39 54,17
Jumlah 72 100
Sumber : Data Primer (diolah)
Berdasarkan tabel diatas, responden berdasarkan jenis kelamin berjumlah 72 orang. Komposisi dari 72 orang responden tersebut adalah jenis kelamin laki-laki berjumlah 33 orang dengan persentase 45,83%, sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 39 orang dengan persentase 54,17%. Berdasarkan komposisi terbagi dua tersebut yang merupakan komposisi tertinggi adalah jenis kelamin perempuan.
Komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Komposisi Responden Berdasarkan Umur
No. Umur Jumlah Persentase
1. < 20 tahun 0 0,00
2. 20 – 30 tahun 42 58,33
3. 31 – 40 tahun 30 41,67
4. 41 – 50 tahun 0 0,00
5. > 50 tahun 0 0,00
Jumlah 72 100
Sumber : Data Primer (diolah)
Dari Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa semua responden berumur kurang dari 20 tahun, 20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, serta lebih dari 50 tahun yang berjumlah 72 responden. Tidak terdapat responden yang berumur kurang dari 20 tahun sehingga persentase untuk responden yang berumur kurang dari 20 tahun adalah 0%. Responden berumur 20-30 tahun berjumlah 42 orang dengan persentase 58,33%, 31-40 tahun berjumlah 30 orang dengan persentase
(44)
41,67%, serta tidak ada responden yang berumur 41-50 tahun dan tidak ada responden yang berumur lebih dari 50 tahun. Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah berumur 20-30 tahun.
Komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan pendidikan terakhir responden ditunjukkan dalam Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1. SMA 0 0,00
2. Diploma 0 0,00
3. Strata – 1 (S1) 70 97,2
4. Strata – 2 (S2) 2 2,80
Jumlah 72 100
Sumber : Data Primer (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada responden dengan pendidikan terakhir SMA dan Diploma. Responden dengan pendidikan terakhir Strata-1 (S1) berjumlah 70 orang dengan persentase 97,2% dan responden dengan pendidikan terakhir Strata-2 (S2) sebanyak 2 orang dengan persentase 2,80%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden berpendidikan terakhir pada tingkat Strata-1 (S1) memiliki jumlah terbanyak atau persentase tertinggi.
Komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan posisi atau jabatan responden ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.6
Komposisi Responden Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah Persentase
1. Teller 15 20,83
2. Customer Services 14 19,45
3. Back Office 16 22,22
(45)
5. Relationship Manager 18 25,00
Jumlah 72 100
Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki jabatan sebagai Teller berjumlah 15 orang dengan persentase sebesar 20,83%. Responden dengan jabatan sebagai Customer Service sebanyak 14 orang dengan persentase 19,45%, back office sebanyak 16 orang dengan prosentae 22,22%, Account Manager sebanyak 9 orang dengan persentase 12,50%, serta Relationship Manager sebanyak 18 orang dengan persentase 25% persen merupakan responden dengan posisi atau jabatan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden dengan posisi atau jabatan dibagian Relationship Manager memiliki jumlah yang paling banyak atau persentase tertinggi.
Komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan masa kerja responden ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.7
Komposisi Responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Umur Jumlah Persentase
1. < 1 tahun 0 0,00
2. 1 – 3 tahun 19 26,39
3. > 3 tahun 53 73,61
Jumlah 72 100
Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 4.7 tersebut menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memiliki masa kerja selama kurang dari 1 tahun, sedangkan responden yang memiliki masa kerja selama 1-3 tahun berjumlah 19 orang dengan persentase sebesar 26,39% serta responden dengan masa kerja lebih dari 3 tahun berjumlah 53 orang dengan
(46)
persentase sebesar 73,61%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden paling banyak memiliki masa kerja selama > 3 tahun.
Komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan lama penggunaan sistem informasi berbasis teknologi berupa komputer ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8
Komposisi Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Komputer
No. Umur Jumlah Persentase
1. < 1 tahun 0 0,00
2. 1 – 3 tahun 0 0,00
3. > 3 tahun 72 100
Jumlah 72 100
Sumber : Data Primer (diolah)
Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan sistem informasi berbasis teknologi dalam hal ini komputer berjumlah 72 orang. Dari jumlah tersebut tidak ada responden yang menggunakan komputer selama kurang dari 1 tahun sehingga persentasenya adalah 0%, dan tidak ditemukan responden yang menggunakan komputer selama 1-3 tahun. Responden yang menggunakan selama lebih dari 3 tahun berjumlah 72 orang dengan persentase sebesar 100%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden paling banyak menggunakan komputer selama lebih dari 3 tahun.
4.1.3 Statistik Deskriptif
Analisis terhadap statistik deskriptif dilakukan terhadap 72 responden untuk diolah lebih lanjut. Pengukuran statistik sampel tersebut berguna untuk tujuan penarikan simpulan. Pada dasarnya pengukuran ini dibutuhkan karena mampu menggambarkan pemusatan nilai-nilai observasi sampel sehingga
(47)
mempermudah pengamatan. Melalui perhitungan ini akan dapat diperoleh gambaran mengenai sampel secara garis besar sehingga dapat mendekati kebenaran populasi. Pengukuran statistik sampel pada penelitian ini menggunakan program Partial Least Squares (PLS) dengan software SmartPLS3.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi.
Berdasarkan Tabel 4.9, jumlah indikator dari variabel sikap sebanyak 5, yakni si1, si2, si3, si4, dan si5. Diketahui mayoritas responden, menjawab pada tingkatan ke-6 dan ke-7. Hal ini terlihat dari jawaban secara rata-rata (Mean) yang mendekati tujuh. Tingkatan dimulai dari 1 sampai 7. Nilai 1 menyatakan sangat tidak setuju, sampai dengan nilai 7 yang menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel sikap Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
si1 72 6.00 7.00 6.9722 .16549
si2 72 3.00 7.00 6.9167 .49647
si3 72 5.00 7.00 6.9444 .28527
si4 72 6.00 7.00 6.9444 .23067
si5 72 6.00 7.00 6.9444 .23067
Valid N (listwise) 72
Sumber : Data Primer (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.10, jumlah indikator dari variabel norma subjektif sebanyak 13, yakni ns1, ns2, ns3, hingga ns13. Diketahui mayoritas responden, menjawab pada tingkatan ke-6 dan ke-7. Hal ini terlihat dari jawaban secara rata-rata (Mean) yang mendekati tujuh. Tingkatan dimulai dari 1 sampai 7. Nilai 1 menyatakan sangat tidak setuju, sampai dengan nilai 7 yang menyatakan sangat setuju.
(48)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ns1 72 3.00 7.00 6.9167 .49647
ns2 72 2.00 7.00 6.8472 .70531
ns3 72 2.00 7.00 6.8333 .73158
ns4 72 2.00 7.00 6.8194 .84464
ns5 72 5.00 7.00 6.9306 .30611
ns6 72 4.00 7.00 6.8889 .46134
ns7 72 5.00 7.00 6.9306 .30611
ns8 72 2.00 7.00 6.8472 .76287
ns9 72 2.00 7.00 6.8750 .64867
ns10 72 2.00 7.00 6.8750 .62658
ns11 72 4.00 7.00 6.9028 .41655
ns12 72 6.00 7.00 6.9444 .23067
ns13 72 5.00 7.00 6.9444 .28527
Valid N (listwise) 72
Sumber : Data Primer (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11, jumlah indikator dari variabel minat sebanyak 8, yakni mi1, mi2, mi3, hingga mi8. Diketahui mayoritas responden, menjawab pada tingkatan ke-6 dan ke-7. Hal ini terlihat dari jawaban secara rata-rata (Mean) yang mendekati tujuh (kecuali pada indikator mi8, yang mendekati 1). Tingkatan dimulai dari 1 sampai 7. Nilai 1 menyatakan sangat tidak setuju, sampai dengan nilai 7 yang menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Minat Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
mi1 72 6.00 7.00 6.9722 .16549
mi2 72 6.00 7.00 6.9722 .16549
mi3 72 6.00 7.00 6.9583 .20123
mi4 72 4.00 7.00 6.9167 .43605
mi5 72 4.00 7.00 6.9028 .44909
mi6 72 4.00 7.00 6.8472 .46451
mi7 72 6.00 7.00 6.9444 .23067
mi8 72 1.00 8.00 1.1944 1.00195
Valid N (listwise) 72
(49)
Berdasarkan Tabel 4.12, jumlah indikator dari variabel perilaku aktual sebanyak 2, yakni p1 dan p2. Diketahui mayoritas responden, menjawab pada tingkatan ke-6 dan ke-7. Hal ini terlihat dari jawaban secara rata-rata (Mean) yang mendekati tujuh. Tingkatan dimulai dari 1 sampai 7. Nilai 1 menyatakan sangat tidak setuju, sampai dengan nilai 7 yang menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Perilaku Aktual Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
p1 72 3.00 7.00 6.8611 .53879
p2 72 3.00 7.00 6.3889 .84845
Valid N (listwise) 72
Sumber : Data Primer (diolah)
4.2 Evaluasi Outer Model (Measurement Model)
4.2.1 Evaluasi Nilai Loading dan Average Variance Extracted (Validitas Konvergen dan Validitas Diskriminan)
Gambar 4.1 menyajikan model penelitian. Model penelitian disajikan dalam software SmartPLS3.
(50)
Gambar 4.1 Model Penelitian
Gambar 4.2 disajikan output smartPLS yang menyajikan nilai-nilai loading untuk tiap-tiap indikator. Gambar 4.3 menyajikan nilai-nilai loading untuk tiap-tiap indikator secara lebih detail. Berdasarkan Gambar 4.3, diketahui nilai loading untuk indikator mi1 adalah 0,822, nilai loading untuk indikator mi2 adalah 0,586, nilai loading untuk indikator mi3 adalah 0,586, dan seterusnya. Diketahui nilai loading untuk indikator mi8 bernilai negatif, yakni -0,873. Berdasarkan Suatu indikator akan dieliminasi jika nilai loading dari suatu indikator lebih kecil dari 0,4. Sehingga indikator dari mi8 dieliminasi. Kemudian dilakukan pengujian kembali untuk menentukan nilai loading dari masing-masing indikator.
(51)
(52)
(53)
Gambar 4.4 Diagram Jalur Nilai Loading Untuk Masing-Masing Indikator setelah Eliminasi
Berdasarkan Gambar 4.4, seluruh nilai loading dari tiap-tiap indikator bernilai di atas 0,4. Hal ini berarti telah memenuhi syarat nilai loading, yakni di atas 0,4.
Tabel 4.13 Nilai Average Variance Extracted (AVE) dari Masing-Masing Variabel Laten
Variabel Average Variance Extracted (AVE)
Sikap 0,731
Norma Subjektif 0,672
Minat 0,625
Perilaku Aktual 0,746
(54)
Untuk pengujian validitas diskriminan, nilai AVE yang disarankan adalah 0,5. Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui nilai Nilai AVE terendah adalah 0,625. Perhatikan bahwa nilai AVE dari seluruh variabel di atas 0,5. Hal ini berarti telah memenuhi syarat nilai AVE yang disarankan, yakni di atas 0,5. Gambar 4.5 menyajikan secara visual dari nilai AVE untuk tiap-tiap variabel.
Gambar 4.5
Nilai AVE Setiap Variabel
4.2.2 Evaluasi Nilai Alpha Cronbach dan Composite Reliability (Reliabilitas)
Evaluasi reliabilitas dinilai berdasarkan alpha cronbach dan composite reliability. Tabel 4.6 menyajikan nilai alpha cronbach dan composite reliability untuk masing-masing variabel laten.
Tabel 4.14 Nilai Alpha Cronbach dan Composite Reliability dari Masing-Masing Variabel Laten
Variabel Nilai Alpha Cronbach
Composite Reliability
Sikap 0,909 0,931
Norma Subjektif 0,958 0,963
Minat 0,908 0,918
Perilaku Aktual 0,711 0,825
Sumber : Data Primer (diolah)
Nilai alpha cronbach yang disarankan adalah di atas 0,6 (mendekati 0,6). Sementara nilai batasan composite reliability
(55)
sebesar 0,7. Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach terendah adalah 0,711, dan nilai composite reliability terendah adalah 0,825. Diketahui seluruh nilai Alpha Cronbach dan Composite Reliability memenuhi syarat batas nilai yang ditetapkan, yakni di atas 0,6, untuk Alpha Cronbach, dan di atas 0,7 untuk Composite Reliability. Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 menyajikan nilai Alpha Cronbach dan Composite Reliability dari masing-masing variabel.
Gambar 4.6 Nilai Alpha Cronbach
Gambar 4.7
Nilai Composite Reability
4.3 Pengujian Hipotesis
Gambar 4.8 menyajikan nilai koefisien jalur (path coefficient) antar variabel. Sementara Gambar 4.9 menyajikan hasil uji signifikansi antar
(56)
Gambar 4.8 Nilai Koefisien Jalur
Gambar 4.9
Uji Signifikansi Antar Hubungan Variabel
Berdasarkan Gambar 4.8, diketahui nilai koefisien jalur dari sikap ke minat bernilai positif, yakni 0,224 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.9). Hal ini berarti sikap berpengaruh positif terhadap minat. Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai values dari sikap terhadap minat adalah 0,720. Karena nlai p-values > 0,05, maka pengaruh sikap terhadap minat tidak signifikan secara statistika. Dengan kata lain, pengaruh sikap terhadap minat tidak terlalu kuat (secara statistika). Berdasarkan Gambar 4.8, diketahui nilai koefisien jalur dari norma subjektif ke minat bernilai positif, yakni 0,594 (dapat dilihat juga pada
(57)
Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai p-values dari norma subjektif terhadap minat adalah 0,368. Karena nlai p-values > 0,05, maka pengaruh norma subjektif terhadap minat tidak signifikan secara statistika. Dengan kata lain, pengaruh norma subjektif terhadap minat tidak terlalu kuat (secara statistika).
Berdasarkan Gambar 4.8, diketahui nilai koefisien jalur dari minat ke perilaku bernilai positif, yakni 0,586 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.9). Hal ini berarti minat berpengaruh positif terhadap perilaku. Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai values dari minat terhadap perlaku adalah 0,002. Karena nlai p-values < 0,05, maka pengaruh minat terhadap perilaku signifikan secara statistika. Dengan kata lain, pengaruh minat terhadap perilaku sangat kuat atau bermakna (secara statistika). Berdasarkan Gambar 4.10, pengaruh antara sikap dan norma subjektif secara simultan atau bersama-sama terhadap minat sebesar 0,636 atau 63,6%, sisanya sebesar 33,3% dipengaruh oleh faktor-faktor yang lain. Berdasarkan Gambar 4.11, pengaruh antara minat terhadap perilaku aktual sebesar 0,334 atau 33,4%, sisanya sebesar 66,4% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Gambar 4.10
(58)
Gambar 4.11
Pengaruh Minat terhadap Perilaku Aktual 1. Hipotesis 1
Hipotesis 1 menyakatan bahwa konstruk sikap (attitude) berpengaruh terhadap minat (intention) Banking Staff dalam penggunaan teknologi informasi. Berdasarkan Gambar 4.8, diketahui nilai koefisien jalur dari sikap ke minat bernilai positif, yakni 0,224 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.9). Hal ini berarti sikap berpengaruh positif terhadap minat. Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai p-values dari sikap terhadap minat adalah 0,720. Karena nlai p-values > 0,05, maka pengaruh sikap terhadap minat tidak begitu signifikan secara statistika. Dengan kata lain, sikap berpengaruh positif terhadap minat meski secara statistika tidak terlalu kuat. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 1 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2007), Kartika (2009), dan Ozer dan Yilmaz (2010) namun tidak konsisten
(59)
dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Todd (2001), Limayem et al. (2001), dan Fathinah dan Baridwan (2013).
2. Hipotesis 2
Hipotesis 2 menyakatan bahwa konstruk norma subjektif (subjective norms) berpengaruh terhadap minat (intention) Banking Staff dalam penggunaan teknologi informasi. Berdasarkan Gambar 4.8, diketahui nilai koefisien jalur dari norma subjektif ke minat bernilai positif, yakni 0,594 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.9). Hal ini berarti norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat. Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai p-values dari norma subjektif terhadap minat adalah 0,368. Karena nlai p-values > 0,05, maka pengaruh norma subjektif terhadap minat tidak begitu signifikan secara statistika. Dengan kata lain, norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat meski secara statistika tidak terlalu kuat. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 2 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Todd (2001), Zahra (2009), Ozer dan Yilmaz (2010), dan Fathinah dan Baridwan (2013).
3. Hipotesis 3
Hipotesis 3 menyakatan bahwa konstruk Minat (intention) berpengaruh terhadap perilaku aktual (actual behavior) Banking Staff dalam penggunaan teknologi informasi. Berdasarkan Gambar 4.8, diketahui nilai koefisien jalur dari minat ke perilaku bernilai positif, yakni 0,586 (dapat dilihat juga pada Gambar 4.9). Hal ini berarti minat berpengaruh positif terhadap perilaku aktual. Berdasarkan Gambar 4.9, diketahui nilai p-values dari minat terhadap perlaku aktual adalah 0,002. Karena nlai p-values < 0,05, maka pengaruh minat terhadap
(60)
perilaku aktual signifikan secara statistika. Dengan kata lain, pengaruh minat terhadap perilaku aktual sangat kuat atau bermakna (secara statistika). Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 3 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor and Todd (2001), Limayem et al. (2001), Ozer dan Yilmaz (2010), dan Fathinah dan Baridwan (2013).
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uji hipotesis diatas, dapat diketahui bahwa konstruk sikap (attitude) dan kosntruk norma subjektif (subjective norms) memengaruhi minat Banking Staff dalam penggunaan teknologi informasi. Selain itu diketahui pula bahwa minat (intention) terhadap penggunaan teknologi informasi berpengaruh terhadap perilaku aktual (actual behaviour) penggunaan teknologi informasi pada Bank Muamalat di Kota Medan. Berdasarkan pada hasil tersebut, peneliti melakukan validitas penemuan (finding) untuk mencari penjelasan terhadap hasil hipotesis yang telah diuji. Validitas penemuan dilakukan dengan mencari jurnal-jurnal yang terkait dengan model penelitian yang sama untuk mendukung pernyataan yang telah diungkapkan sebelumnya.
4.4.1 Sikap (Attitude) Terhadap Minat (Intention) Banking Staff dalam Penggunaan TI
Sikap (attitude) merupakan perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang ditentukan (Hartono, 2007). Di dalam TRA (Theory of Reason Action) terdapat dua faktor yang memengaruhi minat untuk melakukan sebuah perilaku (behavioral) yaitu sikap (attitude) dan norma subjektif (subjective
(61)
norms) sehingga dapat dikatakan bahwa minat seseorang untuk melakukan perilaku dapat diprediksi melalui sikap dan norma subjektifnya. Dengan kata lain, suatu sikap mengenai perilaku dapat menentukan apakah perilaku tersebut perlu dilakukan atau tidak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara sikap terhadap minat Banking Staff dalam penggunan sistem informasi berbasis teknologi pada Bank Muamalat di Kota Medan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2007), Kartika (2009), dan Ozer dan Yilmaz (2010), namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Todd (2001), Limayem et al. (2001) dan Fathinah dan Baridwan (2013).
Terdapat tiga penelitian yang mempunyai hasil yang konsisten dengan peneliti. Pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2007) yang meneliti tentang perilaku pengguna sistem informasi pada pengguna teknologi informasi (user). Penelitian ini mengambil konteks penggunaan terhadap sistem informasi layanan akademik berbasis web dimana peneliti mengkaji perilaku pengguna sistem informasi di sebuah institusi pendidikan tinggi berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya. Model penelitian yang digunakan adalah Technology Acceptance Model (TAM). Walaupun model penelitian tersebut berbeda dengan model penelitian yang peneliti angkat, namun dalam penelitian Wibowo (2007) tersebut terdapat hipotesis yang menguji pengaruh sikap (attitude) terhadap minat (intention) penggunaan sistem informasi layanan akademik
(62)
berbasis web. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan respondennya adalah mahasiswa di perguruan tinggi sebagai pengguna sistem informasi layanan akademik berbasis web sekaligus sebagai pelanggan bagi institusi perguruan tinggi. Responden dalam penelitian tersebut berjumlah 150 responden. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara sikap (attitude) terhadap minat (intention) dalam penggunaan suatu teknologi.
Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Kartika (2009). Penelitian tersebut meneliti mengenai penggunaan teknologi informasi di dalam dunia perbankan. Teknologi informasi pada penelitian tersebut berupa Sistem Informasi iCons (Integrated Centralized on Line System) yang digunakan oleh karyawan PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. Semarang. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh. karyawan Bank BNI pada berbagai jenjang yang ada di kota Semarang. Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu metode survei dimana responden merupakan semua karyawan BNI (kecuali yang tidak menggunakan sistem: security, cleaning service dan driver). Dari hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian tersebut diketahui terdapat pengaruh antara sikap (attitude) terhadap minat (intention) dalam penggunaan sitem informasi berbasis teknologi. Sehingga dari penelitian tersebut dapat diimpulkan bahwa responden menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki rasa suka dalam menggunakan sistem iCons dan responden memiliki
(63)
keinginan yang kuat dalam menggunakan sistem terebut sewaktu waktu apabila dibutuhkan.
Penelitian terakhir yang konsisten dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ozer dan Yilmaz (2010). Penelitian tersebut merupakan penelitian yang meneliti penggunaan teknologi informasi pada Akuntan di Istanbul, Turki. Penelitian tersebut menggunaan model penelitian TRA dengan salah salah satu konstruk utamanya yaitu sikap (attitude). Penelitian tersebut dilakukan melalui teknik survey dengan menyebarkan 500 kuesioner pada Akuntan di Istanbul, Turki. Kuesioner penelitian tersebut disebarkan secara langsung dan melalui email. Dari 500 kuesioner tersebut, hanya 456 yang dapat diolah. Dari hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara sikap (attitude) terhadap minat (intention) dalam penggunaan teknologi informasi oleh Akuntan di Istanbul,Turki. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan yang diungkapkan oleh Davis et al. (1989) terkait bahwa adanya penjelasan dan prediksi yang kuat bahwa sikap dari pengguna suatu sistem didasarkan konstruk teoritis yaitu minat.
Berdasarkan ketiga penelitian yang konsisten tersebut, terdapat tiga penelitian lain yang tidak konsisten hasil penelitian ini. Ketiga penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Todd (2001), Limayem et al. (2001), dan Fathinah dan Baridwan (2013).
(64)
Penelitian pertama dilakukan oleh Taylor and Todd (2001). Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi informasi di Kanada. Dalam penelitian tersebut, salah satu konstruk utamanya yaitu sikap user IT. Metode penelitian data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan responden mahasiswa Strata Satu dan MBA dari Bussiness School yang ada di Kanada. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 786 users IT, dengan komposisi 582 mahasiswa S1 dan 204 responden merupakan mahasiswa yang sedang menempuh MBA. Dari jumlah tersebut, 451 merupakan responden pengguna layanan CRC (Computing Resourse Centre). CRC merupakan suatu tempat yang menyediakan berbagai fasilitas seperti sebagai pusat informasi untuk sebuah organisasi, menyediakan computing service, printing, dan fasilitas lain yang menunjang kegiatan belajar mengajar. CRC dibuka secara gratis selama 80 jam setiap minggunya. Dalam sampel penelitian tersebut disebutkan sebanyak 58% persen responden merupakan pengguna CRC, dan sebanya 42% merupakan non pengguna CRC namun tetap menggunakan teknologi informasi. Dari hasil pengujian yang dilakukan menghasilkan pernyataan bahwa sikap (attitude) memiliki pengaruh terhadap minat (intention) dalam menggunakan teknologi informasi.
Taylor and Todd (2001), mengemukakan adanya pengaruh antara sikap (attitude) dengan minat (intention). Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa sikap (attitude) tidak menjadi faktor pendorong
(65)
berpengaruh terhadap minat (intention) apabila terdapat faktor lain yang dapat memengaruhi minat (intention) secara lebih independen seperti kegunaan yang dirasakan (usefulness). Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa dalam sebuah hubungan kerja (work-related), perilaku atau tindakan (performance) merupakan kunci utama. Minat (intention) akan terbentuk dari suatu tindakan yang dipertimbangkan. Hal tersebut akan lebih baik bila dibandingkan oleh minat yang hanya dilatar belakangi oleh sikap suka atau tidak suka dalam melakukan sesuatu. Mahasiswa merupakan responden dalam penelitian ini. Menurut Taylor and Todd (2001), ketidak konsistenan yang ada dalam penelitiannya tersebut dikarenakan mahasiswa berminat untuk menggunakan suatu sistem teknologi bukan karena sikap suka atau tidak suka, namun lebih kepada tindakan (performance) yang mendorong atau menuntut mereka untuk menggunakan sistem tersebut karena kegunaan yang dirasakan (usefulness). Sebagaimana yang telah diketahui, mahasiswa mempunyai tuntutan untuk mengerjakan tugas-tugas mereka sebagai wujud untuk mengembangkan diri atau untuk menaikkan grade. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa mahasiswa menggunakan CRC (Computing Resourse Centre) bukan karena sikap suka atau tidak suka untuk menggunakan sistem tersebut, namun lebih dikarenakan sistem tersebut memang dapat menunjang performance mereka sebagai mahasiswa.
(66)
Selain itu penelitian yang tidak konsisten dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan Limayem et al. (2001). Penelitian Limayem et al. (2001) tersebut meneliti mengenai penggunaan IT. Dalam penelitian tersebut meneliti tentang pengaruh sikap terhadap minat penggunaan IT dan faktor-faktor lain yang memengaruhinya. Penelitian tersebut dilakukan dengan teknik survey kuesioner. Namun kuesioner dalam penelitian tersebut dibagikan melalui sebuah aplikasi yang disebut WebBoard (WB). Responden yang digunakan adalah mahasiswa S1 dan S2 di City University of Hong Kong dan jumlah kuesioner yang dibagikan sebanyak 288 kuesioner. Namun hanya 186 kuesioner yang kembali dan dapat diolah. Adapun pengolahan data pada penelitian tersebut menggunaan PLS-Graph version 3.00. Dari pengolahan data yang dilakukan, diporeh hasil bahwa sikap (attitude) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap minat (intention) dalam penggunaan IT. Selain itu Limayem et al. (2001) juga menjelaskan bahwa penggunaan IT tidak dapat diprediksi oleh minat atau keinginan saja, namun terdapat faktor kognitif lain yang dapat memengaruhinya seperti self efficacy. Self efficacy adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk dapat menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan tujuan.
Dalam penelitian yang dilakukan Limayem et al. (2001), terdapat faktor-faktor lain yang mendukung minat digunakannya suatu teknologi yaitu antara lain self efficiacy, dan facility. Alasan mengapa hipotesis ini ditolak dapat disebabkan karena mahasiswa yang
(67)
merupakan responden dalam penelitian ini merupakan kelompok dengan tingkat kesibukan tertentu. Sehingga sikap suka atau tidak suka ataupun pandangan positif atau negatif tidak akan memengaruhi mereka dalam menggunakan suatu sistem. Namun self efficiacy dan facility dapat menjadi faktor pendorong yang lebih dominan terhadap minat penggunaan suatu sistem atau teknologi. Pengetahuan yang memadai dari diri sendiri (self efficiecy) mengenai suatu sistem atau teknologi serta tersedianya fasilitas yang memadai seperti akses internet yang murah dan cepat, akan lebih mendorong minat mereka dalam menggunakan suatu sistem. Pada dasarnya hal ini dikarenakan kebutuhan mereka sebagai mahasiswa. Sebagai mahasiswa, mereka mempunyai banyak tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga kemampuan diri sendiri (self efficiecy) serta fasilitas yang memadai akan lebih medorong minat mereka untuk menggunakan suatu sistem, mengingat kegunaan sistem tersebut lebih penting dari pada sekedar mengikuti trends atau sikap suka dan tidak suka dalam menggunakan suatu sistem.
Dalam penelitian Fathinah dan Baridwan (2013), penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan model Theory of Reasoned Action (TRA) yang menguji hubungan antara sikap, norma subyektif, minat dan perilaku aktual. Penelitian ini menguji hubungan antara sikap dengan minat, norma subyektif dengan minat dan minat dengan perilaku aktual penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. Studi ini menggunakan metode survey dalam pengambilan data. Sampel studi ini
(68)
sistem informasi berbasis teknologi. Sebanyak 97 data dapat diolah dengan menggunakan smartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan sistem informasi berbasis teknologi.
Ketiga hasil penelitian tersebut tidak konsisten dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa sikap (attitude) berpengaruh terhadap minat (intention) penggunaan sistem informasi berbasis teknologi.
4.4.2 Norma Subjektif (Subjective Norms) Terhadap Minat (Intention) Banking Staff dalam Penggunaan TI
Menurut Hartono (2007), norma subjektif (subjective norm) merupakan persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan memengaruhi minat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan. Selain itu norma subjektif didefinisikan sebagai persepsi seseorang bahwa kebanyakan orang-orang yang penting baginya berpikir bahwa ia harus atau tidak harus melakukan suatu perilaku (Ajzen dan Fishbein, 1980).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif berpengaruh terhadap minat Banking Staff dalam penggunan sistem informasi berbasis teknologi pada Bank Muamalat di Kota Medan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor and Todd (2001, Zahra (2009), Ozer dan Yilmaz (2010), dan Fathinah dan Baridwan (2013). Semua penelitian tersebut menghasilkan hasil yang
(1)
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, arahan, koreksi, saran dan motivasi yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak. dan Bapak Drs. Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak. selaku Dosen Penguji dan Pembanding yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan, arahan, koreksi, serta saran yang sangat berharga atas penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman terkasih Elsa, Loli, Cecilia, Tika, Saskia, Jauhar, Gita, Ayu, Nazam, Cika, Dina, Maman, Indah, Fitri, Karin, Amy, Marda, Deli, Putri, Ricky, Desy, Qema, Manda, Ira, Renzy, Bunga, Ferry, Uba, Lili, Cutmel, Fina Khillah Fathinah, Oppie Chairani, Irwin Faisal, dan Prana Ugiana Gio.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan semangat atas penyusunan skripsi ini.
Medan, 2016 Penulis
Nazli Auliya NIM. 120503014
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 9
2.1.1 Sistem Informasi ... 9
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 11
2.1.3 Sistem Informasi Berbasis Teknologi ... 12
2.1.3.1 Lingkup Teknologi Informasi ... 13
2.1.3.2 Perkembangan TI ... 14
2.2 Theory Reasoned Action (TRA) ... 16
2.2.1 Pengertian TRA ... 16
2.2.2 Model TRA ... 17
2.3 Penelitian Terdahulu ... 19
2.4 Kerangka Konseptual ... 27
2.5 Hipotesis Penelitian ... 29
2.5.1 Hipotesis Sikap ... 29
2.5.2 Hipotesis Norma Subjektif ... 30
2.5.3 Hipotesis Minat ... 32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 35
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
3.3 Batasan Operasional ... 36
3.4 Defenisi Operasional ... 37
3.4.1 Variabel Penelitian ... 38
3.4.1.1 Variabel bebas (independent variable) ... 38
3.4.1.2 Variabel terikat (dependent variable) ... 42
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 46
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
3.6.1 Populasi Penelitian ... 47
3.6.2 Sampel Penelitian ... 47
(3)
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 50
3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 55
4.1.1 Responden ... 55
4.1.2 Karakteristik Demografi... 56
4.1.3 Statistik Deskriptif ... 61
4.2 Evaluasi Outer Model (Measurement Model) ... 64
4.2.1 Evaluasi Nilai Loading dan AVE (Validitas Konvergen dan Validitas Diskriminan) ... 64
4.2.2 Evaluasi Nilai Alpha Cronbach dan Composite Reability (Reabilitas) ... 68
4.3 Pengujian Hipotesis ... 70
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
4.4.1 Sikap (Attitude) terhadap Minat (Intention) dalam ... Banking Staff dalam Penggunan TI ... 75
4.4.2 Norma Subjektif (Subjective Norms) terhadap Minat ... (Intention) Banking Staff dalam Penggunaan TI ... 83
4.4.3 Minat (Intention) terhadap Perilaku Aktual (Actual ... Behaviour) Banking Staff dalam Penggunan TI ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 92
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 94
5.3 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
(4)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Perbedaan Sikap terhadap Norma Subjektif ... 18
2.2 Penelitian Terdahulu ... 19
3.1 Tempat Penelitian ... 36
3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 44
3.3 Populasi dan Sampel... 48
4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian ... 55
4.2 Sampel dan Tingkat Pengambalian di setiap Bank ... 56
4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57
4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Umur ... 57
4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 58
4.6 Komposisi Responden Berdasarkan Jabatan ... 59
4.7 Komposisi Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 59
4.8 Komposisi Responden Berdasarkan Penggunaan Komputer . 60
4.9 Statistik Deskriptif Variabel Sikap ... 61
4.10 Statistik Deskriptif Variabel Norma Subjektif ... 62
4.11 Statistik Deskriptif Variabel Minat ... 63
4.12 Statistik Deskriptif Variabel Perilaku Aktual ... 63
4.13 Nilai Average Extracted (AVE) Masing-Masing Variabel ... 67
4.14 Nilai Alpha Cronbach dan Composite Reability ... Masing-Masing Variabel Laten ... 68
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Model TRA ... 18
2.2 Kerangka Konseptual ... 28
4.1 Model Penelitian ... 64
4.2 Diagram Jalur Nilai Loading Masing-Masing Indikator ... 65
4.3 Nilai Loading Masing-Masing Indikator ... 66
4.4 Diagram Jalur Nilai Loading Masing-Masing Indikator ... Setelah Eliminasi ... 67
2.5 Nilai AVE Setiap Variabel ... 68
4.6 Nilai Alpha Cronbach ... 69
4.7 Nilai Composite Reability ... 69
4.8 Nilai Koefisien Jalur ... 70
4.9 Uji Signifikansi Antar Hubungan Variabel ... 70
4.10 Pengaruh Antara Sikap dan Norma Subjektif terhadap ... Minat... 72
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
i Model Penelitian ... 99
ii Diagram Jalur Nilai Loading Indikator ... 100
iii Nilai Loading Indikator ... 101
iv Diagram Jalur Nilai Loading Indikator Setelah Eliminasi ... 102
v Outer Loading dan Matrix ... 103
vi Hasil R Square, Cronbach Alpha, AVE ... 104
vii Nilai AVE, Composite Reability, dan Cronbach Alpha ... 105