Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun SiLPA Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 142

1. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan Tahun 2014 dan 2013 dianggarkan sebesar Rp943.185.351.353,40 dan Rp805.419.392.938,25 terealisasi sebesar Rp977.118.888.081,47 dan Rp805.523.587.176,25 atau 103,60 dan 100,01. Penerimaan Pembiayaan tersebut berasal dari Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya dan Penerimaan Kembali Pinjaman Daerah.

a. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun SiLPA

Pada Tahun 2014 dan Tahun 2013, Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun SiLPA dianggarkan sebesar Rp943.185.351.353,40 dan Rp805.419.392.938,25 terealisasi sebesar Rp977.089.154.745,47 dan Rp805.419.392.938,25 atau 103,59 dan 100, berasal dari SiLPA tahun sebelumnya.

b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

Pada Tahun 2014 dan 2013, Penerimaan Kembali Pinjaman Daerah tidak dianggarkan. Namun terdapat realisasi penerimaan yang berasal dari pengembalian dana bergulir : - Tahun 2014 sebesar Rp29.733.336,00 dari Dinas Koperasi; - Tahun 2013 sebesar Rp104.194.238,00 dari Dinas Koperasi.

2. Pengeluaran Pembiayaan

Pembiayaan Pengeluaran terdiri dari Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok Utang Dalam Negeri.

a. Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah

Pada Tahun 2014 dianggarkan penyertaan modal untuk Kebun Binatang Surabaya, PT. BPR Surya Artha Utama dan PD. Pasar Surya sebesar Rp20.664.138.951,60 dan terealisasi sebesar Rp10.637.000.000,00 atau 51,48 yang terdiri dari penambahan penyertaan modal Kebun Binatang Surabaya sebesar Rp10.000.000.000,00 dan PT. Surya Artha Utama sebesar Rp637.000.000,00. Pada Tahun 2013 dianggarkan penyertaan modal untuk Kebun Binatang Surabaya, PT. BPR Surya Artha Utama dan PD. Pasar Surya sebesar Rp18.972.668.470,00 dan terealisasi sebesar Rp6.448.485.000,00 atau 33,99 yang terdiri dari penambahan penyertaan modal Kebun Binatang Surabaya sebesar Rp5.174.485.000,00 dan PT. Surya Artha Utama sebesar Rp1.274.000.000,00. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 143

3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA Tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp1.311.544.540.066,85 dan Rp977.089.154.745,47 terdiri dari : No. Uraian 2014 2013 1 SILPA Pemkot 1.204.986.173.105,00 Rp 943.185.351.352,78 Rp 2 SILPA BLUD RS dr Soewandhie 92.413.827.517,85 Rp 33.903.803.392,69 Rp 3 SILPA Kapitasi 14.144.539.444,00 Rp - Rp Rp 1.311.544.540.066,85 Rp 977.089.154.745,47 Jumlah 5.3 PENJELASAN KOMPONEN – KOMPONEN ARUS KAS

A. INFORMASI UMUM

Pengelolaan pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya akuntabilitas dan transparansi dari instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya kepada masyarakat. Dengan akuntabilitas dapat ditentukan, bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Salah satu media untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan penyajian laporan keuangan yang handal, tepat waktu dan dipublikasikan kepada masyarakat. Dengan diberlakukan Otonomi Daerah, Pemerintah Kota Surabaya harus menyiapkan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan kepada DPRD. Untuk hal tersebut Pemerintah Kota Surabaya berinisiatif menyusun laporan keuangan dalam rangka memenuhi persyaratan pertanggungjawaban dan transparansi kepada DPRD serta masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2012 Pemerintah Kota Surabaya telah meng-implementasikan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja SABK dan Sistem Administrasi Penatausahaan Anggaran SAPA menghasilkan antara lain laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Laporan Arus Kas dan Neraca sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

B. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2011 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 sebagaimana –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 144 telah diubah dengan kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 58 tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya. v Penyajian Laporan Keuangan - Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. - Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali terhadap aktiva tetap apabila tidak diperoleh harga perolehan digunakan harga perolehan yang diestimasikan - Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian yaitu merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual - Periode akuntansi adalah sama dengan periode anggaran. v Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode akuntansi, serta saldo kas pada awal dan pada akhir periode akuntansi. Arus kas disajikan ke dalam kelompok aktivitas operasi, aktivitas investasi non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non anggaran Perhitungan Fihak Ketiga.

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi