Meningkatkan Kewaspadaan terhadap Penyakit Eksotik dalam Rangka Perlindungan Wilayah. Melaksanakan Koordinasi dengan Pihak Karantina

No Jenis Spesim en Jenis Hewan Sapi Kerba u Kambin g Anjing Kucin g Kera 1. 2. 3. Darah Faeses Organ 600 - 52 63 - 28 32 - - - 62 - - 2 - - 2 Hasil pemeriksaan faeces pada Laboratorium Tipe C Simpang Empat dapat terdeteksi penyakit Fascioliasis pada ternak sapi sebanyak 9 ekor, ternak kambing 1 ekor dan Paramphistomiasis pada ternak sapi sebanyak 101 ekor dan kerbau sebanyak 20 ekor 17 ekor Disamping itu laboratorium Simp. Empat juga telah melakukan pemeriksaan sample Rabies yang dilakukan secara Seller, dimana ditemui kasus positif Rabies sebanyakn sebanyak 54 kasus. Pada awal tahun 2006, sudah sudah ada UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Hewan, merupakan pelayanan masyarakat dalam hal sebagai berikut : Pengaman bahan pangan asal hewan yang dikonsumsi masyarakat, dalam hal ini Lab. Kesmavet telah memeriksa sample sebanyak 450 sample. Dari hasil pemeriksaan terhadap sample bahan pangan asal hewan tersebut terdapat hasil yang yang layak dikonsumsi oleh masyarakat.

4. Meningkatkan Kewaspadaan terhadap Penyakit Eksotik dalam Rangka Perlindungan Wilayah.

Dalam menghadapi global dan regionalisasi dengan diberlakukannya perdagangan bebas dan semakin terbukanya hubungan lalu lintas antar negara, maka akan menimbulkan dampak kemungkinan yang lebih besar lolosnya penyakit hewan menular dari luar negeri Penyakit Eksotik masuk ke Indonesia, termasuk ke Sumatera Barat. Kewaspadaan terhadap masuknya penyakit eksotik ini perlu lebih ditingkatkan karena banyaknya ditemukan kasus daging impor ilegal di beberapa propinsi lain di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya kemungkinan tersebut, maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah melakukan peningkatan kewaspadaan dengan semua jajaran peternakan di Sumatera Barat, diantaranya tindakan antisipasi melalui penolakan dan tindak karantina oleh pihak karantina hewan, pengamatan penyakit yang aktif di daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah rawan lainnya secara reguler berkoordinasi dengan BPPH Wilayah II Bukittinggi.

5. Melaksanakan Koordinasi dengan Pihak Karantina

Hewan. Dalam rangka penolakan penyakit hewan maka karantina hewan yang terdapat di Sumatera Barat Pos Karantina Bandar Udara Tabing dan Pelabuhan Laut Teluk Bayur memegang peranan penting dalam upaya mencegah masuknya hama dan penyakit hewan 62 karantina dari luar Sumatera Barat ke wilayah Sumatera Barat, mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina dari suatu area ke area lain di wilayah Sumatera Barat serta mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah Sumatera Barat. Kegiatan yang dapat dipantau adalah pemasukanpengeluaran hewanternak, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan dari dan ke Propinsi Sumatera Barat, baik melalui angkutan laut maupun udara. Sedangkan yang melalui jalan darat masih belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena terbatasnya sarana dan prasarana, jadwal angkut tidak menentu, jumlah petugas yang masih kurang dan banyaknya jalur lalu lintas darat di propinsi Sumatera Barat. Berdasarkan laporan pihak karantina ke pusat dan tembusannya antara lain disampaikan ke Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat diperoleh data lalu lintas hewanternak, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan yang masuk ataupun keluar propinsi sumatera Barat seperti terlihat pada tabel 5.4, 5.5, dan 5.6. dibawah ini. Tabel.5.4. EksporImpor HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007. No . KomoditiJenis Volume AsalTujuan Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15 Burung Kacer Cucak rowo hijau Chalcoesoma caucatus Brung Jalak Tulang sapi Murai Batu Burung Murai Kopi Prosopocoilus giraffa Darah Kambing Daging Kodok Frog Meat Dendeng Dry Meat Kumbang Sapi Bakalan Sarang Burung Layang- Layang Sarang Burung layang- layang 21 ekor 5 ekor 460 ekor 81 ekor 2.000 ekor 15 ekor 89 ekor 200 ekor 70 ekor 25 sampel 450 Kg. 12 ekor 40 ekor 1.959 kg 160 Kg. Ke Jakarta Ke Jakarta Ke Jepang Ke Jakarta Ke Jakarta Ke Jakarta Ke Jakarta Ke Jepang Ke Jepang Ke Jepang Ke Malaysia Ke Singapore Ke Singapore Ke Singapore Ke Samarinda Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk an Diperdagangk 63 an Diperdagangk an Diperdagangk an Penelitian Diperdagangk an Tabel.5.5.Pemasukan Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan ke Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007. No. KomoditiJenis Volume Asal Keterangan 1. 2. 3. 4 DOC Petelur DOC Broiler Daging Sapi Frozen Meat Anjing 30.000 ekor 10.000.000 Ekr 2.000 Kg. 75 ekor Jakarta PalembangLampung Jakarta Jakarta Diperdagangka n IntiPlasma Diperdagangka n Dipelihara Tabel.5.6.Pengeluaran Domestik HewanTernak, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dari Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007. No. KomoditiJenis Volume Tujuan Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Anjing Ayam Bangkok Ayam kokok balenggek Burung beo biasa Burung murai batu Burung balam Burung Poksay Burung murai daun Burung murai biasa Burung perkutut Burung carocok Burung wayang Dorcus titanus Kera Kuda pacu Sapi Bali Simpai Sarang burung layang2 Tulang sapi Ungko 15 ekor - ekor 3 ekor - ekor - ekor - ekor - ekor 20 ekor 1 ekor 9 ekor 2 ekor 2 ekor 1 ekor 200 ekor 1 ekor 9 ekor 16 ekor 300 ekor 1.835 Kg. 1 ekor Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Samarinda Jakarta Bogor Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Mentawai Jakarta Pontianak Dipelihara Dipelihara Dipelihara Dipelihara Dipelihara Dipelihara Diperdagangkan Diperdagangkan Dipelihara Dipelihara Dipelihara Dipelihara Dipelihara Diperdagangkan Dipelihara Dipelihara Diperdagangkan Dipelihara Diperdagangkan Dipelihara

6. Meningkatkan Keterampilan Petugas Teknis.