Pertemuan Pembinaan Dan Pemberdayaan Pengawas Kesmavet Dan PPNS APBN

Hasil Kegiatan Pengambilan Sampel Susu dan daging : 1. Dapat Mengetahui derajat cemaran mikroba dan residu antibiotika pada susu dan daging di suatu wilayah KabKota 2. Untuk menccegah beredarnya produk pangan asal hewan yang tidak memenuhi syarat yang dapat mengancam kesehatan konsumen. 3. Untuk melakukan tindakan perbaikan terhadap kondisi higiene dan sanitasi. 4. Untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk pangan asal hewan susu dan daging.

2. Pertemuan Pembinaan Dan Pemberdayaan Pengawas Kesmavet Dan PPNS APBN

Pelaksanaan Kegiatan Dalam upaya penegakan Perundang-undangan maka dituntut peran PPNS dan Pengawas Kesmavet untuk memperoleh keamanan pangan. Oleh karena itu harus ada koordinasi antara PPNS Propinsi dan Kab.Kota dengan Pengawas Kesmavet di Daerah. Untuk itu perlu kiranya PPNS dan Pengawas Kesmavet ditingkatkan kemampuanskilkeahlian, manajerial sehingga pemahaman perundang-undangan lainnya dapat dipahami secara benar dan baik sehingga PPNS dan Pengawas Kesmavet yang ada dapat diberdayakan dalam menghadapi tantangan yang sering ditemui gangguan keamanan pangan. Lokasi Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Pertemuan pembinaan dan pemberdayaan Pengawasan Kesmavet dan PPNS dilaksanakan selama 1 satu hari yaitu tanggal 16 Agustus 2007 bertempat di Hotel Bumi Minang Jl. Gereja Padang. Hasil yang dicapai selama pertemuan Peserta pelatihan berjumlah 25 dua puluh lima orang telah dapat menerima materi dengan baik dan sangat antusias serta dapat mengikuti pertemuan tersebut sampai selesai dengan kondisi sehat dan lengkap. Sesuai dengan materi pelajaran yang direncanakan sebanyak 3 materi telah dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Narasumber Pertemuan Pembinaan dan Pemberdayaan Pengawas Kesmavet dan PPNS berasal dari : 1. Direktorat Kesmavet Jakarta. 2. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat 3. Korwas PPNS POLDA Propinsi Sumatera Barat 4. Dinas Peternakan yang membidangi Fungsi Peternakan dan Keswan Kota Payakumbuh dan Kota Pariaman 79 Materi Pertemuan Pembinaan dan Pemberdayaan Pengawas Kesmavet dan PPNS terdiri dari : 1. Kenijakan Pemerintah dalam Pemberdayaan Pengawas Kesmavet dan PPNS 2. Pemberdayaan Pengawas Kesmavet dan PPNS dalam Mewujudkan Keamanan Pangan Asal Hewan PAH. 3. Kebijakan Pengawas Kesmavet dan PPNS Sumatera Barat. 4. Sistem Koordinasi Penyidik Polri dengan PPNS Kab.Kota. 5. Sistem Koordinasi PPNS Kota Pariaman dan Kota Payakumbuh dengan Penyidik Polri. Peserta pertemuan telah dapat memahami peranan dan tugas Pengawas Kesmavet dan PPNS di daerah masing-masing dalam rangka mengujudkan jaminan keamanan Pangan yang ASUH serta menghasilkan rumusan sebagai berikut : 1. Pengawas Kesmavet di kabupatenkota agar melakukan pengawasan dan pembinaan kepada pelaku usaha PAH. 2. Perlu meningkatkan koordinasi antara Polri, Pol PP, PPNS dan Pengawas Kesmavet. 3. Menganggarkan dana untuk operasional pengawasan dan penindakan produk pangan asal hewan ilegal di masing-masing kabupaten dan kota. 4. Perlu pengalokasian anggaran di masing-masing kabkota untuk penambahan personel PPNS dan Pengawas Kesmavet. Hasil Pertemuan pembinaan dan pemberdayaan Pengawasan Kesmavet dan PPNS berguna untuk mengevaluasi kegiatan pengawasan Kesmavet di KabKota serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait lainnya. 3. Workshop Peduli Asuh Dalam Rangka Peningkatan Keamanan Produk Hewan - Program Peduli Asuh APBN Pelaksanaan Kegiatan Ketersediaan pangan hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal ASUH merupakan manifestasi kongkrit dari salah satu sasaran pembangunan di bidang keamanan pangan. Ketersediaan pangan yang ASUH dicirikan oleh terbebasnya masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan tidak sesuai dengan keyakinan masyarakat. Lokasi Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Workshop Peduli ASUH dalam rangka Peningkatan Produk Hewan dilaksanakan selama 3 tiga hari mulai tanggal 13 - 15 Agustus 2007 bertempat di Hotel Bumi Minang Jl. Gereja Padang. Hasil dari Kegiatan Peserta pelatihan berjumlah 50 lima puluh orang adalah Kepala Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan 80 se-Sumatera Barat, Petugas yang membidangi KeswanKesmavet, Kepala Rumah Pemotongan Hewan RPH, Ketua Asosiasi Pedagang Daging, Distributor Pangan Asal Hewan PAH, Pimpinan Rumah Pemotongan Unggas Skala Kecil RPU SK, Fast Food dan PengusahaPengolah Pangan Asal Hewan PAH telah dapat menerima materi dengan baik dan sangat antusias serta dapat mengikuti Workshop sampai selesai dengan kondisi sehat dan lengkap. Sesuai dengan materi pelajaran yang direncanakan sebanyak 10 materi baik teori maupun praktek telah dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Materi Workshop Peduli ASUH dalam rangka Peningkatan Produk Hewan terdiri dari : 1. Pembinaan Hygiene Sanitasi Pada Unit Usaha PAH untuk Mendapatkan NKV 2. Evaluasi Unit Pangan Asal Hewan PAH 3. Peranan Pemeriksaan Lab. Dalam Rangka Menunjang PAH yang ASUH. 4. Tekhnis Hygiene – Sanitasi RPHRPU. 5. Tekhnis Hygiene – Sanitasi Usaha Budidaya Unggas Petelur Farm. 6. Tekhnis Hygiene – Sanitasi Usaha Distribusi Daging. 7. Tekhnis Hygiene – Sanitasi pada Usaha Pengolahan Pangan Asal Hewan 8. Tekhnis Penerapan dan Pengajuan NKV. 9. Penilaian Kontrol Veteriner pada RPHRPU. 10.Praktek Penilaian unit PAH untuk Mendapatkan NKV Praktek dilaksanakan di Rumah Pemotongan Unggas RPU Skala Kecil SK Durian Tarung dan Tempat Pemotongan Hewan TPH Bandar Buat Padang yang dibimbing oleh Auditor NKV dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Narasumber Workshop Peduli ASUH dalam rangka Peningkatan Produk Hewan berasal dari : 1. Direktorat Kesmavet Jakarta. 2. Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. 3. Kepala BPPV Reg. II Bukittinggi. 4. Kasubdin Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. 5. Kasubdin Bina Usaha Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. 6. Kasi Kesmavet Subdin Keswan Dinas Peternakan Propinsi Subar. Peserta Workshop Peduli ASUH telah dapat memahami dan mengecekmenilai Kelayakan Dasar Unit PAH yang dapat memenuhi persyaratan hygiene sanitasi untuk mendapatkan NKV serta menghasilkan rumusan sebagai berikut : 1. Dengan mempertimbangkan kondisi sarana dan prasarana RPHRPA dan kios daging di seluruh kabupatenkota Provinsi 81 Sumatera Barat yang tidak lagi memenuhi persyaratan hygiene- sanitasi, perlu segera dilakukan upaya pembenahan berupa relokasi, renovasi atau pembangunan baru RPHRPU, dan pembinaan kesmavet terhadap unit usaha pangan asal hewan dalam aspek hygiene veteriner, melalui alokasi dana dari APBN, APBD Provinsi maupun KabupatenKota guna menghasilkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal ASUH. 2. Dalam mengakselerasi upaya Pemerintah Daerah menjamin status ASUH pangan asal hewan yang mengacu kepada konsep aman dari peternakan hingga dikonsumsi safe from farm to table, perlu segera menindaklanjuti Permentan No. 3812005 tentang Sertifikasi Kontrol Veteriner Untuk Unit Usaha Pangan Asal Hewan dengan Per Gub. Propinsi Sumatera Barat. 3. Dalam rangka pembinaan unit usaha pangan asal hewan yang mampu mendapatkan sertifikat NKV, perlu ditingkatkan pembinaan kesehatan masyarakat veteriner dan komitmen bersama antara pemerintah daerah dan pelaku sehingga pada tahun 2012 seluruh unit usaha pangan asal hewan di Sumatera Barat sudah memiliki NKV. Sementara itu unit usaha yang telah dibina namun tetap berada di level IV akan ditutup. 4. Perlu segera diidentifikasi kondisi hygiene-sanitasi unit-unit usaha pangan asal hewan RPHRPA, Kios Daging, Cold Storage, Farm Unggas Petelur, dll di Sumatera Barat sebagai dasar penyusunan program sertifikasi NKV road map. 5. Perlu dilakukan sosialisasi Peduli ASUH termasuk kepedulian memilih produk-produk ber NKV kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengkonsumsi daging ASUH. hasil dari Kegiatan Meningkatkan pengetahuan, kepedulian, kesadaran dan partisipasi masyarakat baik produsen, pedagangimportir maupun konsumen serta meningkatkan citra positif terhadap produk pangan hewani yang ASUH melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi.

4. LAPORAN PELAKSANAN KEGIATAN PENGAWASAN LALU LINTAS HEWANBAHHBAH