Pemberantasan Rabies Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan

 Biosecurity Diperuntukan untuk pengadaan peralatan untuk pengendalian flu burung dan menghadiri Rapat Koordinasi Penyakit Hewan Menular di Pusat.Tujuan kegiatan agar terlaksananya pengendalian flu brung serta terarahnya koordinasi kebijakan- kebijakan dalam pemberantasan flu burung. Hasil : Menurunnya kematian ternak unggas yang disebabkan oleh kasus AI sebesar 50  Surveilance Kegiatan ini merupakan kegiatan survey kejadian penyakit pada tahun berjalan Dengan step kegiatan berupa coahcing petugas selanjutnya diadakan pengambilan sampel kelapangan. Tujuan kegiatan untuk pengendalian penyakit flu burung dan untuk mengetahui lebih dini kejadian penyakit hewan menular. Hasil Dari 2100 jumlah sampel yang diambil; didapat hasi bahwa ; Daerah yang porsentasenya tertular AI: tinggi : 48 rendah: 32 0 : 20

b. Rapat Koordinasi AI Propinsi

Kegiatan ini berupa pelaksnaan pertemuan koordinasi antara Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dengan petugas Pos Keswan KabupatenKota, Dokter Hewan dan instansi terkait sebanyak 100 orang dengan narasumber dari Pusat. Tujuan kegiatannya adalah untuk mengetahui hasil pengendalian AI yang telah dilaksanakan guna mengatasi kendalpermasalahan dalam pengendalian Flu Burung. Hasil  Kesepakatan Langkah-langkah dalam penanggulangan AI  Menurunnya kasus AI

3. Pemberantasan Rabies

Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 126.600.000,- yang digunakan untuk pengadaan vaksin rabies sebanyak 1000 dosis, uang lelah untuk penangkapan 300 HPR betina, monev pengendalian penyakit hewan menular serta mengikuti rapat koordinasi Rabies Tingkat Nasional. Tujuan kegiatan untuk melakukan dispopulasi dengan jalan sterilisasi HPR betina dan menurunkan kasus positif rabies di Propinsi Sumatera Barat maksimal 20. Hasil : 55  Menurunnya Hewan mengigit dan korban gigitan dari hasil lab yang positif rabies : 9  Keamanan masyarakat terjamin.

B. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan P2H

Tugas pokok seksi Pengamatan Penyakit Hewan adalah : 1. Membimbing pengamatan penyakit hewan. 2. Pencatatan dan pembuatan data tentang penyakit hewan. 3. Penyidikan epidemiologi penyakit hewan 4. Membimbing pendirian, pengolahan dan rujukan laboratorium kesehatan hewan. Pada tahun 2007 Seksi Pengamatan Penyakit Hewan telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

I. Pengamatan Penyakit Hewan.

Pelaksanaan pengamatan penyakit hewan yang utama berada dibagian petugas lapangan seperti tenaga kesehatan hewan di kecamatan. Tenaga kesehatan hewan tersebut berada di bawah bimbingan Dokter Hewan yang berwenang di wilayah tersebut dan Dokter Hewan yang bertugas pada Pos Kesehatan Hewan. Hasil pengamatan penyakit dari Dokter Hewan tersebut di atas dilaporkan ke Dinas Peternakan Propinsi. Selama tahun 2007 kejadian penyakit hewan menular yang dapat dipantau di Sumatera Barat adalah : - Avian InfluenzaFlu Burung - Anaplasmosis - Cocsidiosis - Chronic respiratory diasease - Fascioliasis - Rabies - Salmonellosis - Scabies - Septichaemia epizooticae - Theileriosis Dari hasil pemeriksaan BPPH Wilayah II Bukittinggi penyakit hewan yang dapat termonitor sebagai berikut: Kejadian penyakit Anaplasmosis sebanyak .......................... 6 kasus. Kejadian penyakit Babesiosis sebanyak ............................. kasus. 56