Hasil pembinaan dan pengawasan terhadap Cabang Distributor dan Depo obat hewan ditemukan beberapa Depo tidak aktif dan
penanggung jawab belum melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Beberapa Depo sudah harus memperpanjang izin
usahanya. Pemecahan masalah yang dilakukan menyurati KabupatenKota se Sumatera Barat untuk mendata ulang toko dan
depo obat hewan di wilayah masing-masing.
2. Pengambilan dan Pengiriman Sampel Obat Hewan
Pengawasan obat hewan merupakan suatu upaya atau kegiatan yang harus dilaksanakan mengingat saat ini perkembangan
pengadaan, penyimpanan, peredaran dan pemakaian obat hewan semakin meningkat. Dengan demikian kegiatan pengambilan dan
pengiriman sampel obat hewan tujuannya adalah mengetahui kualitas obat hewan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli dan Desember 2007, dengan mengambil sampel pada Depo dan toko obat hewan di Kab.
Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh dan Kota Padang. Sampel obat hewan yang diambil sebanyak 10 sampel terutama antibiotik dan
vitamin untuk ternak unggas dan hewan besar terdiri dari : Therapy dan Pirivet yang diambil dari Wiwi Poultry Shop Kota Padang,
Pirivet dan Therapy dari Dunia Baru PS Kota Padang, Sulfamix dari Rajawali PS Kota Padang, Injectamin, Colibact Bolus dari CV.
Sarana Mandiri Kota Padang, Piroxy, Vet Oxy SB dari Nusantara PS Kota Payakumbuh dan Pirivet dari 124 PS Kab. Limapuluh Kota.
Sampel dikirim ke Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan BPMSOH di Gunung Sindur – Bogor. Pengujian yang
dilakukan meliputi uji fisik warna dan produk asing, identitas, uji keasaman, toksisitas abnormal dan uji potensikadar. Berdasarkan
hasil pemeriksaan BPMSOH seluruh sampel 10 sampel yang diperiksa memiliki persyaratan mutu sesuai standar dan memenuhi
syarat. Manfaat dari kegiatan ini adalah terjaminnya kwalitas obat hewan yang terdapat di Depo maupun toko di Kota Padang,
Payakumbuh dan Kab. Limapuluh Kota.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Pelayanan Medik yaitu :
1 Pembinaan Poskeswan
Poskeswan tahun 2007 tercatat 47 unit yang tersebar di KabupatenKota se Sumatera Barat.
Namun secara administratif maupun satuan ternak
animal unit jumlah ini masih kurang. Ditinjau secara administratif dimana setiap 3
Kecamatan harus ada 1 Pos Keswan, berarti di Sumatera Barat dibutuhkan 52 Poskeswan dari 157 Kecamatan sehingga masih
kurang 5 Poskeswan. Setiap Poskeswan seharusnya mempunyai 1 satu orang tenaga Medis sekaligus sebagai penanggung jawab
68
Kepala Poskeswan dan 2 dua orang Paramedis. Saat ini dari 47 Poskeswan yang ada, yang mempunyai tenaga Medis hanya
30 poskeswan. Tenaga Medis tersebut terdiri dari 21 orang PNS dan 9 orang honor dan paramedis 75 orang 66 orang PNS dan 9
orang honor. Bantuan yang diterima tahun 2007 dari dana Pusat kerjasama
dengan PT Sanbe berupa kendaraan roda empat. Kendaraan ini diserahkan ke Kota Padang sebagai Poskeswan keliling.
Tahun 2007 Poskeswan Kota Solok diusulkan menjadi Poskeswan Teladan dalam Lomba Agribisnis Peternakan Tingkat Nasional dan
masuk 5 besar.
2 Insentif Petugas Poskeswan Tenaga Medis dan Paramedis
Pemberian insentif petugas Poskeswan Tenaga Medis dan Paramedis merupakan operasional aktif servis petugas Medis
dan Paramedis dengan tujuan : a. Merangsang gairah kerja petugas.
b. Petugas di Poskeswan dapat melaksanakan pelayanan
kesehatan hewan yang profesional kepada masyarakat. Insentif diberikan kepada 1 satu orang tenaga Medis dan 2 dua
orang Paramedis di 30 Poskeswan se Sumatera Barat. Pelaksanaan pemberian insentif aktif servis tenaga Medis dan
Paramedis terhitung mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2007. Hasil yang diperoleh :
a. Laporan pelaksanaan aktif servis di lapangan setiap bulan. b. Rencana pengobatan terhadap ternak masyarakat untuk
kegiatan yang akan datang. c. Proses pelayanan kesehatan hewan di Poskeswan dapat
berjalan lebih baik dengan terlaksananya aktif servis.
3 Sosialisasi AI ke Sekolah
Sosialisasi AI ke sekolah dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular khususnya AI. Dengan
adanya sosialisasi ini diharapkan siswa megetahui tanda-tanda penyakit AI, tindakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana
pencegahannya. Sosialisasi dilaksanakan oleh petugas Poskeswan di KabupatenKota dengan target 571 sekolah dan terlaksana
sebanyak 579 sekolah. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel.5.8. berikut.
Tabel.5.8. Data Pelaksanaan Sosialisasi AI di KabupatenKota
No KabupatenKota
Poskeswan SLTA
SLTP SD
Ponpes
1. Kab. Tanah Datar Lintau
Batusangkar -
- 112
-
69
2. Kab. Solok Solok
- -
28 -
3. Kab. Padang Pariaman Sungai Sariak 1
4 35
2 4. Kab. Dharmasraya
Sitiung 6
10 -
3 5. Kab. Pesisir Selatan
Sutera 1
4 30
- 6. Kab. Pasaman
Lubuk sikaping -
1 9
- 8. Kab. Solok Selatan
Muara Labuh 1
1 56
- 9. Kab. Pasaman Barat
Kinali Ranah Batahan
10 20
3 -
10. Kab. Swl Sijunjung Muaro Sijunjung
5 12
28 -
11. Kota Padang Lubuk Begalung
- -
80 -
12. Kota Bukittinggi Bukittinggi
- -
60 -
13. Kota Solok Solok
- -
27 -
14. Kota Pariaman Pariaman
- 3
27 -
Jumlah 24
55 495
5
4 Pelatihan Kader Vaksinator
Pelatihan Kader Vaksinator untuk kabupaten Kepulauan Mentawai dilaksanakan sebagai upaya mempersiapkan petugas vaksinator
ternak, untuk mengantisipasi penyakit hewan menular PHM pada ternak terutama penyakit Septicemia Epezooticangorok. Sedang
tujuannya adalah meningkatkan pelayanan kesehatan hewan, terutama dalam pengendalian penyakit hewan menular pada hewan.
Pelatihan Kader Vaksinator Kabupaten Kepulauan Mentawai dilaksanakan tanggal 12 – 15 Maret 2007 bertempat di Gedung
Pertemuan SLB Jl. Gandaria No. 16 Padang. Peserta pelatihan adalah Petugas Kecamatan dan masyarakat yang berasal dari
Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pedidikan peserta pada umumnya SLTASNAKMA sederajat, bahkan ada yang DIII dan S1. Jumlah
peserta sebanyak 20 orang dengan rincian sebagai berikut : Petugas Kecamatan sebanyak 5 orang, Masyarakat Kab. Kep. Mentawai
berasal dari Kecamatan Siberut Utara sebanyak 3 orang, Kecamatan Sipora 5 orang, Kecamatan Siberut Selatan 4 orang, Kecamatan
Pagai Utara Selatan 3 orang. Pelatihan Kader Vaksinator Kabupaten Kepulauan Mentawai yang
pesertanya berasal dari petugas kecamatan dan masyarakat, telah menerima materi pelajaran yang disampaikan secara baik dan
antusias dimana dari jumlah peserta sebanyak 20 orang dapat mengikuti sampai selesai dengan lengkap dan sehat, sesuai materi
pelajaran yang direncanakan sebanyak 15 materi, baik teori maupun praktek dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 40 jam pelajaran.
Dari hasil pelajaran teori dan praktek lapangan kader vaksinator sudah bisa melakukan vaksinasi SE pada sapi dan kerbau, juga
vaksinasi ND dan AI pada unggas.
70
D. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Kesmavet