Standarisasi Laboratorium Kesehatan Hewan.
5. Kasus penyakit Anaplasmosis terjadi di Kab. Agam 6 kasus pada bulan Agustus 2007.
6. Kasus penyakit ND tidak banyak terjadi pada tahun 2007 ini,hanya terdapat di Kab. Pesisir Selatan sebanyak 1549 kasus.
7. Kasus penyakit Fascioliasis terjadi di Kab. Padang Pariaman, sebanyak 4 kasus.
8. Kasus penyakit hewan menular lainnya seperti Babesiosis pada ternak sapi di Kab. SawahluntoSijunjung dan Kota Sawahlunto,
Cocsidiosis pada ternak sapi dan kerbau di Kab. Pesisir Selatan dan Kab. Agam, Salmonellosis pada ternak sapi di Kab. Pesisir
Selatan, Scabies pada hewan kesayangan anjing di Kota Padang dan Bukittinggi.
Selama tahun 2007 Sub Dinas Kesehatan Hewan telah melaksanakan pengamatan dini dengan memprioritaskan beberapa
penyakit yang bersifat strategis dan ekonomis yakni penyakit Avian Influenza dan SE dan Penyakit Rabies di seluruh kab.kota terutama
daerah “Lokal Area Specifik”. Kasus kejadian penyakit Avian InfluenzaAI, yang sangat marak-
marak dan populer sekarang, terjadi hampir semua daerah KabKota di Sumatera Barat, dan tindak lanjut dari Dinas Peternakan dan
Pemda KabKota sebagian daerah yang tertular telah melaksanakan vaksinasi dan bio securiti yang ketat, sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Pada daerah yang dinyatakan belum tertular, tindakan yang
dilakukan adalah pelaksanaan Bio securiti yang ketat dan pengawasan lalu lintas ternak yang ketat dari dari daerah tertular.
Seluruh Kab.Kota di Propinsi Sumatera Barat sudah termasuk dalam Lokal Area Specifik penyakit Avian InfluenzaAI Penanganan kasus ini
telah dilakukan dengan melaksanakan vaksinasi dan bio securiti dan lalu lintas ternak yang ketat. terhadap daerah yang belum tertular.