Jenis-jenis Rasio Profitabilitas Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas

perusahaan yang menunjukkan peningkatan kinerja keuangan perusahaan yang efisien. Menurut Jhon dan Horne 2005: 222 menyatakan bahwa : Rasio Profitabilitas terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Bersama-sama, rasio-rasio ini akan menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan Kasmir, 2008: 196.

2.1.3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir 2008: 198 sesuai dengan tujuan yang dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. a. Profit Margin Profit Margin on Sales b. Return on Investment ROI c. Return on Equity ROE d. Laba perlembar saham Untuk jelasnya dalam mengukur rasio profitabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut : 20 Universitas Sumatera Utara a. Profit Margin Profit Margin on Sales Profit Margin Profit Margin on Sales atau Ratio Profit Margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara penggunaan rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih dengan penjualan bersih, rasio ini juga dikenal dengan profit margin. Untuk margin laba kotor dapat dihitung dengan rumus : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan Profit Margin = x 100 Sales = ….. Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan. Untuk margin laba bersih dapat dihitung dengan rumus : Earning after Interst and Tax EAIT Net Profit Margin = x 100 Sales = ….. Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio laba bersih net profit margin digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih ataupun keuntungan bersih yang dicapai perusahaan 21 Universitas Sumatera Utara dari sejumlah penjualan tertentu. Menurut Hanafi dan Halim 2007: 83 rasio ini diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tertentu. Menurut Bastian dan Suhardjono 2006: 48, net profit margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan dapat dinilai semakin produktif, sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut karena manajemen perusahaan tersebut dinilai mampu menjalankan perusahaan dengan baik sehingga dapat menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Rumus untuk menghitung NPM adalah sebagai berikut : Net Profit Margin NPM = × 100 = ….. b. Return on Assets ROA Hasil pengembalian investasi atau yang lebih dikenal dengan nama Return on Assets ROA merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on Assets ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam 22 Universitas Sumatera Utara mengelola investasinya. Rumus untuk mencari Return on Assets ROA adalah : Earning After Interest and Tax Return on Investment ROI = x 100 Total Assets = ….. Return On Asset merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan untuk memperoleh keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia. Menurut Hanafi dan Halim 2007: 84 rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA sering juga disebut ROI atau Return on Investment. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Return On Assets ROA = × 100 = ….. Dalam perusahaan, perhitungan ROA adalah semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on asset atau return on investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Rata-rata ROA untuk industri adalah 9 Brigham dan Houston, 2001: 90. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen assetaktiva. Rendahnya rasio ini diakibatkan oleh a rendahnya basic earning power BEP perusahaan, b tingginya biaya bunga karena penggunaan kewajiban di atas rata-rata yang menyebabkan laba bersih relatif rendah. 23 Universitas Sumatera Utara c. Return on Equity ROE Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity ROE atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Return on Equity ROE adalah : Earning After Interest and Tax Return on Equity ROE = x 100 Equity = ….. Profitabilitas modal sendiri atau sering disebut dengan rentabilitas usaha atau return on equity ROE adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau dengan kata lain profitabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Hanafi dan Halim 2007: 84 angka yang tinggi untuk ROE menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Rasio ROE tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. Karena rasio ini bukan pengukur return yang diterima pemegang saham yang sebenarnya. Menurut Husnan dan Pudjiastuti 1998: 74 24 Universitas Sumatera Utara “Return On Invesment menunjukkan seberapa banyak laba yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan”. ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan utang. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang semakin besar maka rasio ini juga akan semakin besar. Rasio atau pedoman yang baik adalah antara 20 - 40. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Return On Equity ROE = × 100 = ….. Dengan memahami ROE secara mendalam, kita akan menemukan tiga hal penting diantaranya : 1. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba profitability 2. Efisiensi perusahaan dalam mengelola aset assets management 3. Hutang yang dipakai dalam melakukan usaha financial leverage d. Laba perlembar saham Rasio laba per lembar saham atau disebut juga dengan rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain tingkat pengembalian yang tinggi. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus : 25 Universitas Sumatera Utara Laba Saham Biasa Laba Per Lembar Saham = x 100 Saham Biasa Yang Beredar = ….. 2.2. Hutang 2.2.1. Definisi Hutang