Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sangat pesat perkembangannya, khususnya di Indonesia. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers PwC Indonesia, institusi perbankan di Indonesia optimis terhadap laju kredit tahun ini yang diestimasi dapat mencapai 20 hingga 30. Selain itu, Indonesia Banking Survey juga mengungkap fakta bahwa telah tercipta iklim kompetisi yang ketat dalam industri perbankan yang ada di Indonesia. Menurut lembaga survey ini, kompetisi yang ketat tersebut menjadi tantangan utama bagi perusahaan perbankan agar lebih berupaya keras untuk memberikan pinjaman. Peningkatan laju kredit seperti yang telah disebutkan di atas, diharapkan mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan perbankan. Namun, tentu saja harus dilakukan analisis terhadap sumber modal yang digunakan dalam rangka memenuhi peningkatan kredit. Modal dapat dihimpun dari berbagai sumber, diantaranya modal eksternal dan internal. Modal eksternal yang dapat dijadikan sumber pembiayaan perusahaan perbankan diantaranya bersumber dari pinjaman hutang dan penerbitan saham. Sedangkan modal sendiri bersumber dari laba yang tidak didistribusikan laba ditahan. Dalam penggunaan hutang diperlukan adanya kehati-hatian atas resiko yang disebabkan oleh penggunaan hutang tersebut. Hal tersebut diungkapkan 13 Universitas Sumatera Utara karena penggunaan hutang mempunyai resiko yang tinggi yaitu biaya modal. Peningkatan hutang dapat menyebabkan kenaikan beban bunga secara langsung sehingga perusahaan harus mampu menutupi beban tersebut melalui laba operasi yang didapatkan. Beban bunga atas hutang yang dihimpun perusahaan dalam memenuhi modal usahanya inilah yang akan berdampak pada perolehan laba perusahaan tersebut. Jika beban bunga besar maka akan mengurangi laba operasi yang ada dan akan menyebabkan penurunan laba bersih. Oleh karena itu, penggunaan analisis terhadap pinjaman untuk biaya operasi perusahaan memang diperlukan apakah akan memberi keuntungan atau sebaliknya merugikan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Dadson Awunyovitor dan Jamil Badu 2012 terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di Ghana Stock Exchange menyebutkan bahwa kewajiban jangka pendek berpengaruh negatif terhadap Return On Equity ROE. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa perusahaan perbankan sebaiknya menghindari penggunaan kewajiban jangka pendek sebagai sumber pendanaannya. Penelitian lain terkait dengan pengaruh hutang terhadap ROE adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendri Dwilaksono terhadap perusahaan tambang yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kewajiban jangka pendek berpengaruh positif terhadap ROE, sedangkan kewajiban jangka panjang berpengaruh negatif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hilmi 2010 menyatakan bahwa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang berpengaruh 14 Universitas Sumatera Utara secara signifikan terhadap semua item dari profitabilitas, kecuali item return on investment. Hal tersebut dikarenakan return on investment lebih cenderung menggunakan aktiva sehingga hutang, yang bersifat passiva tidak berpengaruh pada return on investment. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti akan mengkaji apakah hasil penelitian ini akan konsisten dengan penelitian terdahulu atau akan memperoleh hasil yang sebaliknya, atau bahkan akan memberikan rekomendasi yang baru. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas masalah tersebut dengan mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Hutang Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ”

1.2. Perumusan Masalah