32 Hasil penelitian telah membuktikan bahwa pemberian mulsa mampu
meningkatkan laju infiltrasi. Lal 1978 melaporkan bahwa pemberian mulsa sisa tanaman sebanyak 4-6 tha mampu mempertahankan laju infiltrasi, serta menurunkan
kecepatan aliran permukaan dan erosi pada tingkat yang masih dapat diabaikan. Menurut Kurnia et al. 1997, mulsa jerami ditambah dengan mulsa dari sisa
tanaman sangat efektif dalam mengurangi erosi serta mengurangi konsentrasi sedimen dan hara yang hilang akibat erosi . Erfandi et al. 1994 melaporkan, bahwa
hasil pangkasan rumput vetiver yang dijadikan mulsa pada tahun ketiga penelitian sebanyak 5-6 tha mampu meningkatkan kadar C dan N tanah masing-masing sebesar
37-70. Dari penelitian tentang mulsa dan pupuk hijau Sonosiso Dalbergia siso yang dilakukan oleh Haryati et al. 1990 di Desa Gondanglegi, Kabupaten Boyolali
dapat disimpulkan bahwa cara pemberian pupuk hijau dengan cara dimulsakan lebih efisienmenguntungkan dibandingkan dengan cara pembenaman ke dalam tanah.
Mulsa jerami ditempatkan di antara barisan tanaman sumber: http:134.220.18.206cs1965shasea
Mulsa yang diberikan sebaiknya berupa sisa tanaman yang tidak mudah terdekomposisi misalnya jerami padi dan jagung dengan takaran yang disarankan
adalah 6 tha atau lebih. Bahan mulsa sebaiknya dari bahan yang mudah diperoleh seperti sisa tanaman pada areal lahan masing-masing petani sehingga dapat
menghemat biaya, mempermudah pembuangan limbah panen sekaligus mempertinggi produktivitas lahan.
6.5. Sistem Penanaman Menurut Strip
Penanaman menurut strip strip cropping adalah system pertanaman, dimana dalam satu bidang lahan ditanami tanaman dengan jarak tanam tertentu dan
berselang-seling dengan jenis tanaman lainnya searah kontur. Misalnya penanaman jagung dalam satu strip searah kontur dengan lebar strip 3-5 m atau 5-10 m
tergantung kemiringan lahan, di lereng bawahnya ditanam kacang tanah dengan sistem sama dengan penanaman jagung, strip rumput atau tanaman penutup tanah
yang lain. Semakin curam lereng, maka strip yang dibuat akan semakin sempit
33 sehingga jenis tanaman yang berselang-seling tampak lebih rapat. Sistem ini sangat
efektif dalam mengurangi erosi hingga 70-75 FAO, 1976 dan vegetasi yang ditanam dari jenis legum akan mampu memperbaiki sifat tanah walaupun terjadi
pengurangan luas areal tanaman utama sekitar 30-50 Kasdi Subagyono, Setiari Marwanto, dan Undang Kurnia, 2003.
Sistem pertanaman menurut strip searah kontur Troeh et al., 1980 Sistem ini biasa diterapkan di daerah dengan topografi berbukit sampai
bergunung dan biasanya dikombinasikan dengan teknik konservasi lain seperti tanaman pagar, saluran pembuangan air, dan lain-lain. Penanaman menurut strip
merupakan usaha pengaturan tanaman sehingga tidak memerlukan modal yang besar.
Contour Strip Cropping pada lahan yang kemiringannya tidak terlalu curam sumber: http:www.takdangaralin.com
34
Contour farming pada lahan yang miring curam sumber: http:www.bensoninstitute.org
6.6. Barisan Sisa Tanaman
Pada dasarnya, sistem barisan sisa tanaman trash line ini sama dengan sistem strip. Sistem ini adalah teknik konservasi tanah yang bersifat sementara
dimana gulmarumputsisa tanaman yang disiangi ditumpuk berbaris. Untuk daerah berlereng biasanya ditumpuk mengikuti garis kontur. Penumpukan ini selain dapat
megurangi erosi dan menahan laju aliran permukaan juga bisa berfungsi sebagai mulsa. Ketersediaan bahan sisa tanaman harus cukup banyak sehingga
penumpukannya membentuk struktur yang lebih kuat. Sisa tanaman tersebut lemah dalam menahan gaya erosi air dan akan cepat terdekomposisi sehingga mudah
hanyut. Penggunaan kayu-kayu pancang diperlukan untuk memperkuat barisan sisa tanaman ini. Sistem ini cukup bagus untuk mempertahankan ketersediaan hara
melalui dekomposisi bahan organik dan melindungi tanah dari bahaya erosi sampai umur tanaman 5 bulan Dariah et al., 1998.
Barisan sisa tanaman tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Untuk pembuatan barisan sisa tanaman hanya memerlukan antara 10-30 HOKha Agus et
al., 1999. Pada tahun kedua perlu dibuat barisan sisa tanaman yang baru.
6.7. Tanaman Penutup Tanah