Kebun campuran Kebun campuran biasanya dirawat secara intensif oleh pemilik Pekarangan Pekarangan adalah lahan di sekitar rumah dengan berbagai jenis tanaman

26 Lain-lain:  Rotan banyak jenis; Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi ; terutama dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan  Cendana Santalum album; Sumba dan Timor  Sagu Metroxylon sago; Maluku dan Papua .

4. Kebun campuran Kebun campuran biasanya dirawat secara intensif oleh pemilik

pengelolanya untuk mendapatkan beragam hasil ekonomis sepanjang tahun. Tanaman yang ditanam adalah aneka jenis tanaman tahunan yang dimanfaatkan hasil buah, daun, dan kayunya. Kadang-kadang juga ditanam secara campuran dengan tanaman semusim. Apabila proporsi tanaman semusim lebih besar daripada tanaman tahunan, maka lahan tersebut disebut tegalan. Kebun campuran ini mampu mencegah erosi dengan baik karena kondisi penutupan tanah yang rapat sehingga butiran air hujan tidak langsung mengenai permukaan tanah. Kerapatan tanaman juga mampu mengurangi laju aliran permukaan. Hasil tanaman lain di luar tanaman semusim mampu mengurangi risiko akibat gagal panen dan meningkatkan nilai tambah bagi petani.

5. Pekarangan Pekarangan adalah lahan di sekitar rumah dengan berbagai jenis tanaman

semusim dan tanaman tahunan. Lahan tersebut mempunyai manfaat tambahan bagi keluarga petani, dan secara umum merupakan gambaran kemampuan suatu keluarga dalam mendayagunakan potensi lahan secara optimal. Tanaman yang umumnya ditanam di lahan pekarangan petani adalah ubi kayu, sayuran, tanaman buah-buahan seperti tomat, pepaya, tanaman obat-obatan seperti kunyit, temulawak, dan tanaman lain yang umumnya bersifat subsisten. 6. Tanaman Pelindung Tanaman pelindung adalah tanaman tahunan yang ditanam di sela-sela tanaman pokok tahunan. Tanaman pelindung ini dimaksudkan untuk mengurangi intensitas penyinaran matahari, dan dapat melindungi tanaman pokok dari bahaya erosi terutama ketika tanaman pokok masih muda. Tanaman pelindung ini dapat dikelompokkan menjadi dua Kasdi Subagyono, Setiari Marwanto, dan Undang Kurnia, 2003 , yaitu: a. Tanaman pelindung sejenis yang membentuk suatu sistem wanatani sederhana simple agroforestry. Misalnya tanaman pokok berupa tanaman kopi dengan satu jenis tanaman pelindung misalnya: gamal Gliricidia sepium, dadap Erythrina subumbrans, lamtoro Leucaena leucocephala atau kayu manis Cinnamomum burmanii. b. Tanaman pelindung yang beraneka ragam dan membentuk wanatani kompleks complex agroforestry atau sistem multistrata. Misalnya tanaman pokok berupa tanaman kopi dengan dua atau lebih tanaman 27 pelindung misalnya: kemiri Aleurites muluccana, jengkol Pithecellobium jiringa, petai Perkia speciosa, kayu manis, dadap, lamtoro, gamal, durian Durio zibethinus, alpukat Persea americana, nangka Artocarpus heterophyllus, cempedak Artocarpus integer, dan lain sebagainya. Tajuk tanaman yang bertingkat menyebabkan sistem ini menyerupai hutan, yang mana hanya sebagian kecil air yang langsung menerpa permukaan tanah. Produksi serasah yang banyak juga menjadi keuntungan tersendiri dari sistem ini. Pohon naungan dan sekaligus pelindung dalam sistem wanatani sumber: electronic.districsides.com

7. Silvopastural Sistem silvipastura sebenarnya adalah bentuk lain dari sistem tumpang sari,