Strategi Perluasan Lapangan KerjaPenanganan Pengangguran Strategi Pengembangan Sistem Inovasi Daerah Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi PPK Pemerintah

IV - 32 2 Mobilisasi pendanaan dari pihak swasta, seperti dana Corporate Social Responsibility CSR

4. Strategi Percepatan Pencapaian Pangan dan Gizi

Lima pilar pembangunan pangan dan gizi meliputi: a. Perbaikan Gizi Masyarakat b. Aksesibilitas Pangan c. Mutu dan KeamananPangan d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS, dan e. Kelembagaan Pangan dan Gizi. Strategi:IV-103 a. Perbaikan gizi masyarakat, dilaksanakan dengan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif melalui peningkatan ketersediaan dan jangkauan pelayanan kesehatan berkelanjutan continuum of care difokuskan pada penyelenggaraan paket intervensi gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu hamil, bayi, dan anak usia di bawah dua tahun baduta; b. Peningkatan aksesibilitas pangan beragam melalui peningkatan ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang difokuskan pada keluarga rawan pangan dan miskin, termasuk di wilayah bencana; c. Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan melalui peningkatan pengawasan keamanan pangan yang difokuskan pada makanan jajanan yang memenuhi syarat dan produk industri rumah tangga PIRT tersertifikasi; d. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat dan peran pimpinan formal serta non-formal dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat termasuk sadar gizi. Faktor budaya yang mempengaruhi konsumsi pangan termasuk beberapa mitos masyarakat tentang air susu ibu dan makanan untuk bayianak perlu menjadi bahan konseling keluarga untuk penyelesaian tuntas, dilakukan di posyandu atau forum pertemuan masyarakat; dan e. Penguatan kelembagaan pangan dan gizi melalui koordinasi dan kemitraan kelembagaan terkait pangan dan gizi di tingkat kabupaten dan kota yang mempunyai kewenangan merumuskan kebijakan dan program terkait pangan dan gizi, termasuk penyediaan sumber daya pembiayaan dan SDM, implementasi standar pelayanan minimal SPM dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi SKPG.

5. Strategi Perluasan Lapangan KerjaPenanganan Pengangguran

Strategi dalam pengurangan pengangguran di Kota Surakarta meliputi: a. Perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat kurang mampu dan angkatan kerja yang berpendidikan SD dan SLTP dengan meningkatkan iklim investasi yang bersifat padat pekerja. b. Penciptaan kesempatan kerja baru melalui industrialisasihilirisasi untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan yang mempunyai nilai tambah tinggi. IV - 33 c. Meningkatkan produktivitas dengan melakukan akselerasi penyerapan tenaga kerja ke industri yang mempunyai nilai tambah dan produktivitas tinggi, khususnya industri pengolahan.

6. Strategi Pengembangan Sistem Inovasi Daerah

Strategi Pengembangan Sistem Inovasi Daerah Kota Surakarta tahun 2015-2020 sebagai berikut: a. Penyusunan, penataan dan penguatan kelembagaan SIDa b. Membangun jejaring dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional. c. Membangun dan mengefektifkan sistem informasi SIDa. d. Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana iptek. e. Penyusunan kerangka implementasi inovasi Kota Surakarta. f. Penguatan penguasaan dan akses teknologi bagi masyarakat. g. Penguatan SDM dan integrasi lembaga riset untuk kepentingan masyarakat. h. Penguatan lembaga pendidikan dan lembaga riset untuk mendukung inovasi daerah. i. Penguatan potensi berbasis inovasi. j. Penguatan kebijakan investasi. k. Pembentukan kawasanklaster industri UMKM berbasis inovasi.

7. Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi PPK Pemerintah

Daerah Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 Tentang Strategi Nasional Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 Dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014, strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi di Kota Surakarta sebagai berikut: a. melaksanakan upaya-upaya pencegahan; b. melaksanakan langkah-langkah strategis di bidang penegakan hukum; c. melaksanakan upaya-upaya harmonisasi penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang pemberantasan korupsi dan sektor terkait lain; d. meningkatkan upaya pendidikan dan budaya anti korupsi; dan e. meningkatkan koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi. Penekanan utama yang dilakukan oleh pemerintah Kota Surakarta yaitu pada pencegahan korupsi melalui tahapan pra implementasi pengendalian gratifikasi, implementasi pengendalian gratifikasi pembangunan aturan, pembentukan pokjaUPG, diseminasi pengendalian gratifikasi, dan implementasi, serta monitoring dan evaluasi pengendalian gratifikasi.

C. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2016