Strategi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN AEC

IV - 29 c. Mengaktifkan fasilitator lingkungan untuk memberdayakan masyarakat, basis memasukkan permasalahan kemiskinan komunitasnya ke dalam rencana strategis Kelurahan, terutama untuk pengelolaan penggunaan Dana Pembangunan Kelurahan DPK. d. Fokus bidang penanggulangan kemiskinan di kota Surakarta selama kurun 2010-2015 akan dilakukan untuk bidang 1 Pendidikan; 2 Kesehatan; 3 Perumahanpemukimanprasarana dasar; 4 Ketahanan Pangan; 5 Lapangan Pekerjaan. Apabila digambarkan strategi penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta sebagai berikut:

2. Strategi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN AEC

Gambar 4.1 Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surakarta Strategi Khusus: PELAKSANAAN PERENCANAAN MONITORING EVALUASI = pemberian bantuan hibahsosial, peningkatan pelayanan dasar, pemberian bantuan modal, kredit bunga lunak, pelatihan keterampilan, perluasan akses pasar, mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil UMK, fasilitasi pelibatan warga Program Kegiatan dibiayai melalui SKPD programkegiatan yang didanai sebagian dari DPK Program Kegiatan dibiayai oleh Pusat dan Provinsi Jawa Tengah Program Kegiatan dibiayai oleh CSRNGO Swadaya lainnya Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kelurahan : sejak dari perencanaan-implementasi-monitoring evaluasi 5 Fokus Prioritas Hak Dasar: 1 Pendidikan; 4 Ketahanan Pangan 2 Kesehatan; 5 Ketenagakerjaan 3 PerumahanPermukimanPrasarana Dasar; Tujuan: 1 Mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin 2 Meningkatkan kemampuan dan pendapatan penduduk miskin Strategi Umum Kluster 1: program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga Kluster 2: program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat Kluster 3: program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil Kluster 4: progra m lain yang berdampak meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan penduduk miskin IV - 30 Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi AEC antara lain sebagai berikut: a. Penyesuaian, persiapan dan perbaikan regulasi baik secara kolektif maupun individual reformasi regulasi; b. Peningkatan kualitas SDM baik dalam birokrasi maupun dunia usaha; c. Penguatan posisi usaha skala menengah, kecil dan mikro; d. Penguatan kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta; e. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya tinggi; f. Pengembangan sektor-sektor prioritas yang berdampak luas dan komoditas unggulan; g. Penyediaan permodalan yang mudah diakses pelaku usaha dari berbagai skala usaha; h. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur fisik, seperti prasarana dan sarana transportasi, telekomunikasi, jalan tol, revitalisasi industri, dan lain-lain.

3. Strategi Pencapaian Target Millenium Development Goals M