Faktor Risiko Klasifikasi Patologi Stroke

2.3.4. Etiologi a.

Stroke non-hemoragik stroke iskemik, infark otak, penyumbatan Iskemia jaringan otak timbul akibat sumbatan pada pembuluh darah serviko-kranial atau terjadinya hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik. Aterotrombosis terjadi pada arteri arteri besar dari daerah kepala dan leher dan dapat juga mengenai pembuluh arteri kecil atau percabangannya. Trombus yang terlokalisasi terjadi akibat penyempitan pembuluh darah oleh plak aterosklerotik sehingga menghalangi aliran darah pada bagian distal dari lokasi penyumbatan. Gejala neurologis yang muncul tergantung pada lokasi pembuluh darah otak yang terkena Israr, 2008.

b. Stroke Hemoragik :

• Perdarahan intraserebral Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10 persen dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80 persen di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum Israr, 2008. • Perdarahan subarakhnoid Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang subarakhnoid yang timbul secara primer Israr, 2008.

2.3.5. Faktor Risiko

Menurut Israr 2008 ada beberapa faktor risiko stroke Tabel 2.1.. Tabel 2.1. Faktor risiko stroke Dapat dikendalikan Potensial dapat dikendalikan Tidak dapat dikendalikan • Hipertensi • Diabetes Mellitus • Umur • Penyakit jantung • Hiperhomosisteinemia • Jenis kelamin Universitas Sumatera Utara

2.3.6. Klasifikasi

Stroke diklasifikasikan sebagai berikut Israr, 2008 : 1. Berdasarkan kelainan patologis a. Stroke hemoragik • Perdarahan intra serebral • Perdarahan ekstra serebral subarakinoid b. Stroke non-hemoragik stroke iskemik, infark otak, penyumbatan • Stroke akibat trombosis serebri • Emboli serebri • Hipoperfusi sistemik 2. Berdasarkan waktu terjadinya • Transient Ischemic Attack TIA • Reversible Ischemic Neurologic Deficit RIND • Stroke In Evolution SIE Progressing Stroke • Completed stroke 3. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler • Fibrilasi atrium • Hipertrofi ventrikel kiri • Herediter • Endokarditis • Ras dan etnis • Stenosis mitralis • Geografi • Infark jantung • Merokok • Anemia sel sabit • Transient Ischemic Attack TIA • Stenosis Karotis asimtomatik Universitas Sumatera Utara a. Sistem karotis • Motorik : hemiparese kontralateral, disartria. • Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia. • Gangguan visual : hemianopsia homonym kontralateral, amaurosis fugaks. • Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia. b. Sistem vertebrobasiler • Motorik : hemiparese alternans, disartria. • Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia. • Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia.

2.3.7. Patologi Stroke

Menurut Setyopranoto 2011 patologi stroke terjadi akibat : a. Infark Infark stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Aliran darah ke otak normalnya adalah 58 ml100 gram jaringan otak per menit; jika turun hingga 18 ml100 gram jaringan otak per menit, aktivitas listrik neuron akan terhenti meskipun struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel. Jika aliran darah ke otak turun sampai 10 ml100 gram jaringan otak per menit, akan terjadi rangkaian perubahan biokimiawi sel dan membran yang ireversibel membentuk daerah infark. b. Perdarahan Intraserebral Kira-kira 10 stroke disebabkan oleh perdarahan intraserebral. Hipertensi, khususnya yang tidak terkontrol, merupakan penyebab utama. Penyebab lain adalah pecahnya aneurisma, malformasi arterivena, angioma kavernosa, alkoholisme, terapi antikoagulan, dan angiopati amiloid. c. Perdarahan Subaraknoid Universitas Sumatera Utara Sebagian besar kasus disebabkan oleh pecahnya aneurisma pada percabangan arteri-arteri besar. Penyebab lain adalah malformasi arterivena atau tumor.

2.3.8. Patofisiologi Stroke