Kerangka teori KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka teori

Orang yang mengidap asma mengalami kesulitan bernapas, sesak dan napas yang berbunyi. Asma adalah penyakit sistem pernapasan dimana saluran pernapasan hiperreaktif dan hiperresponsi. Terlalu aktif karena meningkatnya sensitivitas saluran napas yang meradang ketika terkena beberapa zat yang ”mengganggu” seperti udara dingin, asap rokok, serbuk sari bunga dan lain-lain. Hiperresponsif artinya saluran pernapasan akan bereaksi berlebihan terhadap beberapa pemicu iritasi dengan akibat penyempitan saluran pernapasan dan lendir berlebihan dan lengket yang diproduksi oleh kelenjar pernapasan. Proses terjadinya suatu penyakit disebabkan karena adanya ketidak seimbangan dalam interaksi komponen pejamu, agent, dan lingkungan. Masing- masing komponen mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Penjamu mempunyai karakteristik seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, genetik status perkawinan, latar belakang keluarga, riwayat penyakit dan kekebalan. Agent mempunyai karakteristik biologi parasit, bakteri, virus, kimia racun, alkohol, asap dan fisik trauma, radiasi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian serangan asma juga memakai konsep segitiga epidemiologi. Dimana kejadian serangan asma tidak terlepas dari faktor penjamu, agent dan lingkungan, faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian serangan asma dapat digambarkan dengan kerangka teori dibawah ini. Kerangka teori kejadian asma bronkiale mengacu pada segitiga epidemiologi 43 , telah dimodifikasi seperti terlihat pada bagan. 3.1 Lingkungan Polutan Indoor Polutan outdoor Asap Pabrik Sampah Industri Knalpot Mobil, Motor Asap Dapur Pewangi Ruangan Asap obat nyamuk Respon sensitif sistem paru Reaksi saluran nafas Penggunaan Bahan V.OC Pengharum ruangan Perubahan Cuaca Kelembaban Udara Suhu ruangan Penggunaan AC Hujan Udara kering Kelembaban 60 C Suhu ruangan 20 C Pejamu Status Ekonomi Etnis Jenis Kelamin Atopi Riwayat keluarga Infeksi pernafasan Kegemukan Ekspresi emosi Kepadatan dalam kamar Perubahan rongga dada Kejadian Asma Obesitas Mempengaruhi fungsi paru Tertawa, menangis Hiperventilasi Hiper responsif paru Mempengaruhi sistem paru Agent Alergen Indoor Alergen Outdoor Binatang piaraan Perabot rumah tangga karpet, kasur, bantal dll Molds Tungau debu Sumber Zat Iritan Vit C, Momosodium, Glutamat Asap rokok perokok pasif, aktif Makanan, zat pengawet Bagan 3.1 Kerangka Teori

3.2 Kerangka Konsep