Perubahan cuaca Faktor yang terbukti merupakan faktor risiko terjadinya asma bronkial pada anak

asma bronkiale berisiko terkena asma OR ; 19,27 nilai 95 CI : 2,169 – 171,3 lebih besar, dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki asma . Hasil ini selaras degan penelitian Arsini Manfaati mengemukakan bahwa anak yang memiliki bakat asma bronkiale memiliki peluang untuk tekena asma bronkiale karena perubahan cuaca 7,5 9,57 – 71,67 33 , didukung pula dengan pernyataan orang tua penderita asma yang meyatakan ”....kambuh sesak napas anak kami itu bila ada panas lalu hujan rintik-rintik ....ibu F ; Indept Interview, responden lain menjelaska bahwa ”....saat hujan dan udara sangat dingin kemudian saat itulah sesak nafasnya mulai kumat, sebelum kambuh diawali dulu dengan batuk-batuk, hidung merasa tersumbat, kalau bicara seperti parau...” ibu C : Indep Interview. Perubahan tekanan dan suhu memperburuk asma bronkiale, sesak nafas dan pengeluaran lendir yang berlebihan terjadi ketika kelembaban tinggi, hujan, badai selama musim dingin 42 .

6.1.4 Riwayat penyakit keluarga

Adanya riwayat penyakit asma bronkiale, mempunyai tiga kali lipat lebih tinggi jika riwayat keluarga dengan asma disertai dengan salah satu atopi 3 . Melihat hasil analisi multivariat kejadian asma bronkioale pada responden memiliki nilai OR ; 8,27 95 CI : 1,505 – 45,434 dengan p=0,015. Hasil tersebut meginformasikan bahwa keluarga yang mempunyai riwayat penyakit asma bronkiale mempunyai 8,27 kali dibandingkan dengan, keluarga yang tidak memiliki riwayat penyakit asma bronkiale. Selaras dengan penelitian Kurnia Pramesti dengan nilai OR ; 5,22. Didukung pula dengan pernyataan orang tua responden yang mengatakan ”....kalau suami saya mempunyai penyakit ampek ..Ibu A : Indept Interview, responden lain menjelaskan ’...ibu saya mempunyai penyakit sesak nafas ampek seperti anak saya, bahkan pernah dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit sampai lama..” ibu G ; Indept Interview. Orang tua asma bronkiale kemungkinan 8-16 kali menurunkan asma dibandingkan dengan orang tua yang tidak asma. Ehlich menjelaskan bahwa riwayat keluarga mempunyai hubungan yang bermakna OR ; 2,77 ; 95 CI =1,11 – 2,48 15 .

6.1.5. Asap rokok

Asap rokok yang dihirup penderita asma bronkiale secara aktif mengakibatkan rangsangan pada sistima pernafasan, sebab pembakaran temkau menghasilakan zat iritan dalam rumah yang menghasilkan gas yang komplek dan partikel-partikel berbahaya. Hasil analisis multivariat yang melihat antara asap rokok dengan kejadian asma bronkiale memiliki nilai OR ; 23,13, 95 CI ; 4,141 – 129,2 nilai p=3,141, sehingga hipotesis terbukti. Dengan demikian dapat menginformasikan bahwa keluarga yang mempunyai anak menderita asma bronkiale bila anggota keluarganya yang merokok didalam rumah kemudian terhisap oleh penderita asma memiliki risiko 23,13 kali lebih besar, dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai anak, tidak menderita asma, apabila keluarganya menghisap merokok didalam rumah. Hasil tersebut didukung oleh C. Infante Rivarrd dalam penelitiannya tentang ibu perokok berat mengakibatkan reaksi batuk dan asma menjadi kumat pada anak yang diasuhnya dengan OR ; 2,77 95 CI ; 1,35 – 5,66 14 . Hasil analisis