Proporsi setiap ada yang merokok di dalam rumah timbul gejala hidung tersumbat pada kasus dan kontrol membagi sama besarnya 5 orang 10, sedangkan
pada kelompok kontrol dan kasus setiap ada yang merokok di dalam rumah tidak timbul hidung tersumbat terdapat 47 90 orang membagi sama besarnya.
5.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kejadian asma bronkiale. Variabel yang dilakukan analisis
secara bivariat 8 variabel yang menjadi kandidat untuk dianalisis, diantaranya adalah jenis kelamin, binatang piaraan, perabot rumah tangga karpet, kasur, bantal, asap
rokok, perubahan cuaca, riwayat keluarga, jenis makanan, debu rumah. Dalam penelitian ini jumlah sampel yaitu 104 orang dengan jumlah kasus 52 orang dan
kontrol 52 orang. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus.
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan dan besarnya nilai odds ratio antara faktor-faktor risiko variabel independent dengan kejadian asma
bronkiale anak variabel dependent, dengan tingkat kemaknaan 95. Adanya hubungan antara faktor risiko dengan kejadian asma bronkiale pada anak ditunjukkan
dengan nilai p 0,05, OR 1 tidak mencakup nilai 1.
5.2.1 Jenis Kelamin
Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin pada kasus laki-laki 32 orang responden 62 sedangkan pada kontrol lebih kecil 21 orang 40. Sedangkan
responden jenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang 38 untuk kontrol lebih lebih besar 31 orang 60.Dari hasil analisis diperoleh nilai OR=2,362 artinya anak
laki-laki mempunyai peluang untuk terkena asma bronkiale 2,362 kali 95 CI : 1,08 – 5,19 dan secara statistik bermakna dengan nilai p=0,03
Tabel 5.1 Distribusi responden menurut jenis kelamin pada kasus dan kontrol
Kasus Kontrol
Jenis Kelamin
n n
p
OR 95CI
Laki-laki 32 62 21 40
0,031
2,362 1,08-5,19
Perempuan 20 38 31 60
Total 52
100 52
100 5.2.2 Perubahan Cuaca
Hasil analisis hubungan antara perubahan cuaca dengan kejadian asma bronkiale diperoleh bahwa sebanyak 32 62 anak asma bronkiale, kontrol lebih
kecil 3 orang 6. Hasil uji statistik dapat disimpulkan terdapat perbedaan proporsi antara kasus dan kontrol. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR 7,18 95 CI
7,18-95,19 artinya perubahan cuaca mempunyai peluang 7,18 kali untuk anak yang penderita asma dibanding dengan anak yang tidak menderita asma bronkiale dan
secara statistik bermakna dengan nilai p=0,000. Tabel 5.2
Distribusi responden menurut keterpaparan perubahan cuaca