51 Dalam musyawarah besar tersebut ditetapkan lima butir kesepakatan, yaitu; Anak
naso jadi marsibola-bolaan, Boru naso jadi marsitindian, Pomparan Sonak Malela naso jadi marsiolian atau marhula-hula boru, Sisada lulu anak sisada lulu
boru, Sisada lulu tano. Kelima butir kesepakatan tersebut yang kemudian menjadi padan janji,
ikrar yang harus dan wajib dilaksanakan serta dipatuhi oleh turunan Sonak Malela yang berdomisili diwilayah Sigumpar dan sekitarnya hingga batas aek na
sun atau Binanga Sun. Sebagai simbol atau pertanda kelima butir kesepakan tersebut kemudian diambil sebuah batu besar berukuran ±1 meter persegi dan batu
tersebut diletakkan di Huta Sosor Mobe Lumban Balian Sigumpar. Batu ini kemudian disebut dengan “Batu somong batu na sum”yang berarti manang ise na
mangose padan on, sun ma ibana so maranak, so marboru. Dalam Bahasa Indonesia diartikan bahwa barang siapa yang mengingkar janji tersebut, tidak
memiliki anak laki-laki maupun perempuan. Jadi tentang kawin-mengawini antara turunan Sonak Malela
dapat disimpulkan “tidak ada larang pada turunannya untuk tidak saling mengawini diantara mereka” dan larangan tersebut tidak ada terdapat
dalam amanah Sang Raja.
2.6.4 Riwayat Marga Napitupulu
Pada zaman dahulu ketika Ibu Boru
33
Pasaribu yakni istri Raja Sonak Malela mengadung jabang bayi yaitu Raja Napitupulu, beliau sangat merepotkan
dengan berbagai kemauan serta permintaan yang cukup unik yang membuat Raja Sonak Malela seakan-akan letih untuk mengikutinya.
33
Dalam Batak Toba adakalanya boru disebutkan untuk perempuan dan marga untuk laki- laki.
Universitas Sumatera Utara
52 Terlebih dalam hal makanan, Raja Sonak Malela harus menuruti keinginan
istrinya Boru Pasaribu untuk menyajikan makanan sipitu dai tujuh rasa di setiap bulannya, yaitu Naniura dengan bumbu tujuh rasa pada setiap bulannya.
Selanjutnya, jika memasak ikan maka harus ada tujuh ikat daun singkong sebagai campurnya uram-uram
Tidak hanya dari segi makanan, pada musim menanam padi, beliau tidak akan sudi turun ke Sawah jika tidak didampingi oleh enam orang temannya, dan
ketujuh dirinya sendiri. Kemudian benih padi tidak akan ditanam sebelum disiapkan sepuluh ikat tuntum untuk satu orang. Pada waktu memanen padi,
Boru Pasaribu tidak akan beristirahat maradi sebelum iyanya berhasil mengumpulkan tujuh puluh tumpukan turpuk padi. Pada waktu menanak nasi,
beliau juga tidak menggunakan tangkul solup atau muk takaran untuk mengukur beras yang hendak dimasak, tapi menggunakan genggaman tangan sebanyak tujuh
kali untuk setiap orang. Artinya, jika ada 5 lima orang yang hendak diberi makan, maka beras yang akan ditanak ialah sebanyak 35 tiga puluh lima=7 kali 5
jumput. Kelahiran Raja Napitupulu juga penuh dengan tanda-tanda dan isyarat. Tanda- tanda kelahirannya berlangsung selama tujuh hari, sehingga hal tersebut
sehingga hal itu sangat membosankan. Pada saat akan merayakan kelahiran Raja Napitupulu, ibunya meminta tujuh macam makanan yang konon katanya hal itu
dilakukan untuk menuruti kemauan si jabang bayi. Adapun makanan tersebut yaitu Naniura
34
, Jagal Manuk
35
, Ihan
36
, Sibahut Panampar
37
, Dengke Sitio-tio
38
,
34
Naniura adalah sejenis lauk yang dibuat dari ikan, cara membuatnya tidak dimasak, direbus, digoreng, Akantetapi Ikan mentah tersebut disajikan dengan bumbu yang lengkap dan dari
bumbu itu jugalah yang memasak ikan.
35
Daging Ayam
Universitas Sumatera Utara
53 Na Pinadar
39
, dan Na Nidugu. Selanjutnya, jika Boru Pasaribu hendak mandi, maka air mandiannya harus tercampur dengan beras tumbuk yang tercampur
dengan tujuh macam tunas daun. Lalu atas dasar keadaan dan peristiwa itulah Raja Sonak Malela menamai
anaknya dengan nama Raja Napitupulu. Pada saat sekarang ini, kebiasaan- kebiasaan dari Ibunda Boru Pasaribu sepertinya masih terus mendarah daging
kepada puteri- puteri marga Napitupulu. Banyak orang menilai jika Boru Napitupulu biasanya banyak permintaan dan keinginannya. Hal ini, mungkin
terinspirasi dari Sonak Malela yang selalu hingga tidak sedikit orang menilai jika seseorang Boru Napitupulu itu biasanya banyak permintaannya. Ini mungkin
terinspirasi akan kesetiaan Raja Sonakmalela yang selalu mengabulkan keinginan ibunda Raja Napitupulu.
40
2.6.5 Riwayat hidup Bonani Onan Pardede