23 Dengan dibentuknya Kota Medan sebagai Ibukota menyebabkan daerah ini
sebagai pusat perekonomian serta sector perdagangan yang berkembang pesat. Ketika itu juga muncul kampung-kampung baru seperti : Kapung Petisah Hulu,
Kampung Petisah Hilir, Kampung Kesawan dan lainnya. Medan mengalami perkembangan baik dari segi perekonomian maupun dari
segi pemerintahan. Setelah Indonesia merdeka Kota Medan menjadi daerah otonom yang dibawah pemerintahan Gubernur sesuai dengan ketetapan Gubernur
No.103 pada tanggal 17 mei 1946 mengenai pembentukan daerah otonom. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1973 tentang perluasan
wilayah Kota Medan yang kemudian menjadi sebuah Kotamadya Medan.
20
2.3.1 Penduduk Kota Medan
Dalam tulisan ini akan membahas penduduk Kota Medan secara garis besar, yaitu dari segi suku dan agama.
2.3.1.1 Penduduk Medan Berdasarkan Suku
Penduduk Kota Medan terdiri dari berbagai macam suku. Sebelum kedatangan beberapa suku asing ke wilayah Kota Medan, ada tiga suku yang
menjadi suku asli di Medan yaitu: etnis Melayu, etnis Simalungun dan etnis Karo. Tetapi dengan berkembangnya perkebunan tembakau di Sumatera Timur dimana
Kota Medan masuk ke dalam bagian wilayah tersebut mengakibatkan demografi Medan bertambah akibat masuknya suku-suku lain yang ada kaitannya dengan
perkebunan tersebut.
20
Ibid.19
Universitas Sumatera Utara
24 Sehingga saat ini, di Kota Medan terdapat beberapa suku yaitu: Melayu, Karo,
Simalungun, Batak Toba, Mandailing, Cina, Angkola, Tamil, Benggali, Jawa, Aceh dan sebagainya.
21
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Suku Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000
Suku Persentase
Jumlah Penduduk jiwa Melayu
5,89 674122
Karo 5,09
585.173 Simalungun
2,04 234.515
Toba 25,62
2.948.264 Mandailing
11,27 1.296.518
Pakpak 0,37
83.866 Nias
6,36 731.620
Jawa 33,40
3.843.602 Minang
2,66 306.550
Cina 2,71
311.779 Aceh
0,97 111.686
Lainnya 3,29
379.113
Sumber : Badan Pendataan Statistik Propinsi Sumatera Utara Walaupun etnis Melayu, etnis Karo dan Simalungun merupakan etnis awal
yang berada di Kota Medan tidak berarti bahwa ketiga etnis ini lebih mendominasi penduduk Kota Medan. Akan tetapi etnis pendatang bisa saja lebih
cepat perkembangannya. Namun dengan kedatangan etnis lain juga
mengakibatkan sebuah perubahan terhadap demografi Kota Medan.
21
Pemerintah Kota Medan, Profil Kota, Medan: Pemko, 2004. hlm. 34.
Universitas Sumatera Utara
25 Dari tabel tersebut diketahui bahwa etnis yang paling banyak penduduknya
di Kota Medan adalah etnis Jawa yakni sekitar 3.843.602 jiwa atau 33,40 dari jumlah penduduk Kota Medan. Etnis Batak Toba menduduki urutan kedua yaitu
sekitar 2.948.264 jiwa atau sekitar 25,62 dari jumlah penduduk di Kota Medan. Sedangkan etnis yang paling sedikit yaitu etnis pak-pak yaitu sekitar 83.866 jiwa
atau 0,37 dari jumlah penduduk di Kota Medan.
2.3.1.2 Penduduk Kota Medan berdasarkan Agama