24 | Frederick Engels

24 | Frederick Engels

sendiri. Hubungan ini tidak termasuk dalam sejarah alam; ia juga bukan suatu hubungan sosial yang umum pada semua periode historis. Ia terang hasil dari suatu proses historikal yang panjang, produk dari sejumlah revolusi ekonomis, dari penghancuran serangkaian penuh lapisan lebih tua dari produksi sosial. Kategori-kategori ekonomiikal yang sebelumnya telah kita analiisa secara sama mengadung kesan akan asal-usul historikal mereka. Keberadaan suatu produk dalam bentuk suatu barang- dagangan melibatkan kondisi-kondisi historis tertentu. Agar menjadi suatu barang-dagangan, produk itu tidak boleh diproduksi sebagai kebutuhan hidup langsung dari sang produser.Nah, seandainya kita telah memeriksa: bagaimana dan dalam keadaan apakah semua, atau sekurang- kurangnya mayoritas terbesar dari produk-produk itu mengambil bentuk barang-barang dagangan? – kita akan menemukan bahwa ini terjadi sekhususnya berdasarkan suatu sistem produksi tertentu, cara produksi kapitalis. Tetapi penelitian ini sepenuhnya asing bagi analisis barang- dagangan. Produksi dan sirkulasi barang-barang dagangan bisa terjadi, sedangkan massa produk yang berlimpah-limpah –yang diproduksi untuk swa-pakai domestik secara langsung– tidak pernah diubah menjadi barang-barang dagangan; sedangkan,dengan demikian, proses produksi sosial dalam seluruh keluasan dan kedalamannya adalah, masih saja, jauh daripada di-atur oleh nilai dalam pertukaran ... atau, dalam menganalisis uang, kita mendapatkan bahwa keberadaan uang mempersyaratkan suatu perkembangan tettentu dari sirkulasi barang-barang dagangan.Bentuk-bentuk keberadaan uang yang khas, seperti bentuk kesetaraan sederhana, atau dari alat peredaran, alat pembayaran, penimbunan, atau uang universal, sebagaimana yang satu atau lain bentuk itu mungkin berlaku, menunjukkan tahap-tahap yang sangat berbeda dari proses produksi sosial itu.Namun begitu, pengalaman menunjukkan bahwa suatu keadaan sirkulasi yang relatif kasar dari barang-barang dagangan cukup untuk memproduksi semua bentuk ini. Dengan modal halnya adalah sangat berbeda. Kondisi-kondisi historikal yang diperlukan untuk keberadaaannya jauh daripada diiciptakan serentak dengan sekedar sirkulasi barang-barang dagangan dan uang.Modal dapat lahir tatkala pemilik dari alat-alat produksi dan kebutuhan hidup bertemu, di pasar, di mana pekerja bebas menawarkan penjualan tenaga-kerjanya dan kondisi yang satu ini berarti berabad-abad perkembangan historikal.Demikian modal seketika melambangkan dirinya sebagai suatu kurun zaman tertentu dari proses produksi sosial. (hal. 167-70.)

Kita sekarang mesti memeriksa barang-dagangan khusus iini, tenaga- kerja itu. Ia mempunyai suatu nilai untuk ditukarkan, seperti semua barang-dagangan lainnya: nilai ini ditentukan secara sama seperti semua barang-dagangan lainnya itu: oleh waktu kerja yang diperlukan untuuk produksinya, yang meliput juga reproduksi. Nilai tenaga-kerja adalah nilai dari kebutuhan-kebutuhan hidup bagii pemeliharaan pemiliknya agar dalam keadaan normal yang cocok untuk bekerja.Kebutuhan-

Tentang Das Kapital Marx | 25

kebutuhan hidup ini diatur oleh cuaca dan kondisi-kondisi alam lainnya, dan dengan suatu standard yang ditetapkan secara historikal di setiap negeri. Semua itu beragam/bervariasi, tetapi untuk suatu negeri tertentu dan suatu periode tertentu mereka itu juga tertentu. Selanjutnya, semua itu meliputi kebutuhan-kebutuhan hidup bagi para pengganti kaum pekerja yang aus, bagi anak-anak mereka, agar memungkinkan species khusus pemilik suatu barang-dagangan untuk melestarikan dirinya sendiri. Semua itu meliputi, akhirnya, bagi kerja ahli, ongkos pendidikan. Batas minimal nilai tenaga-kerja adalah nilai kebutuhan-kebutuhan hidup yaang secara fisikal mutlak diperlukan. Jika hartganya jatuh hingga limit ini, ia jatuh di bawah nilainya, karena yang tersebut belakangan itu melibatkan tenaga-kerja berkualitas normal, bukan yang berkualitas rendah. Sifat kerja menjadikannya nyata bahwa tenaga-kerja hanya digunakan setelah ditransaksikannya penjualan itu; dan di semua negeri dengan cara produksi kapitalis, kerja dibayar setelah kerja itu dilakukan. Dengan demikian, di mana saja pekerja itu memberikan kredit (mengutangi) pada si kapitalis. Mengenai konsekuensi-konsekuensi praktikal kredit yang diberikan oleh pekerja ini, Mr. Marx memberikan sejumlah contoh menarik dari dokumen-dokumen Parlemen, yang untuknya kita merujuk pada buku itu sendiri. Dalam mengonsumsi tenaga-kerja, pembelinya segera memproduksi barang-barang dagangan dan nilai-lebih; dan untuk mememriksa ini, kita mesti meninggalkan ruang-lingkup sirkulasi untuk ruang-lingkup produksi itu. Di sini kita segera mendapatkan bahwa proses kerja itu mempunyai sifat rangkap. Di satu pihak, ia merupakan proses produksi sederhana dari nilai-pakai; dengan begitu, ia dapat dan mesti eksis di dalam semua bentuk historis keberadaan sosial; sebaliknya, adalah proses ini yang dijalankan dalam kondisi-kondisi khusus produksi kapitalis, seperti sudah dinyatakan di muka. Ini yang mesti kita teliti sekarang. Proses kerja itu, di atas landasan kapitalistik, mempunyai dua kekhususan. Pertama-tama, pwekerja bekerja di bawah pengawasan/ kontrol kapitalis yang menjaga bahwa tidak terjadi sedikitpun pemborosan dan bahwa tidak dipakai lebih daripada jumlah kerja yang secara sosial diharuskan untuk setiap potong kerja individual. Kedua,

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kota Batu Periode 2012-2017 (Studi Tentang Strategi Pemenangan Pilkada Langsung Pasangan Calon Edi Rumpoko Dan Punjul Santoso)

2 49 40

MANAJEMEN SIARAN PADA VOICE OF AMERICA (VOA) INDONESIA (Studi Tentang Pengolahan dan Penyebaran Program Acara Radio dan Televisi Oleh VOA Indonesia)

3 48 23

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Pandangan Islam Tentang politik pendidikan

0 29 69

Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi (Studi Deskriptif Tentang Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi)

4 40 1

Konstruksi Makna Gaya Blusukan (studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna Gaya Blusukan Gubenur Joko Widodo Bagi Masyarakat Jakarta Pusat)

1 65 112

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Jalanan Atas Eksploitasi Dan Tindak Kekerasan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 15 79