36 | Frederick Engels

36 | Frederick Engels

peningkatan ini merupakan batas matematis bagi produksi nilai-lebih oleh modal kolektif dari negeri itu. Sebaliknya, apabila jumlah kaum buruh ditentukan, batas ini ditetapkan oleh kemungkinan perpanjangan hari-kerja. Setelah ini akan terlihat bahwa hukum ini hanya sahih/berlaku untuk bentuk nilai-lebih yang telah dianalisis hinggga kini.

Hingga taraf penelitian ini kiita mendapatkan, bahwa tidak setiap jumlah uang dapat diubah menjadi modal; bahwa terdapat suatu minimum ekstrem baginya: ongkos suatu unit tenaga yang beikerja dan kebutuhan- kebutuhan kerja yang diperlukan untuk memelihara keberdayaannya. Andaikan tinngkat nilai-lebih itu 50%, maka kapitalis-kecil (kapitalis yang masih anak-anak) akan harus dapat mempekerjakan dua orang pekerja agar hidup, dirinya sendiri, sebagaimana seorang pekerja hidup. Tetapi ini akan menghalangi dirinya menghemat (menyimpan) apapun; dan akhir dari produksi kapitalis tidak hanya sekedar pelestarian, tetapi juga dan terutama peningkatan kekayaan.

Untuk hidup dua-kali lipat lebih baik daripada seorang pekerja biasa, dan untuk mentransformasi kembali setengah dari nilai-lebih yang diproduksii menjadi modal, ia akan harus mampu mempekerjakan delapan orang pekerja.Ia tentu saja dapat mengambil (melakukan) bagiannya dalam pekerjaan itu, bersama-sama kaum pekerjanya, tetapi ia tetap seorang majikan kecil, suatu hibrida di antara kapitalis dan pekerja. Nah, suatu perkembangan tertentu darii produksi kapitalis menjadikannya perlu bahwa si kapitalis mengabdikan seluruh waktu di mana dirinya bertindak sebagai seorang kapitalis, sebagai modal yang dipribadikan, pada penghak-milikan dan penguasaan atas kerja orang-orang lain, dan pada penjualan produk-produknya. Gilde-gilde yang restriktif (memgbatasi) zaman Abad Pertengahan berusaha menahan transformasi majikan-kecil menjadi seoraang kapitalis dengan menetapkan suatu maksimum yang sangat rendah pada jumlah kaum pekerja yang diperkenankan dipekerjakan oleh masing-masing majikan itu. Pemilik uang atau barang-barang dagangan berubah menjadi seorang kapitalis benaran hanya setelah ia mampu membayar di muka (mempersekoti) –untuk tujuan produksi– suatu jumlah minimum yang jauh lebih tinggi daripada maksimum abad pertengahan ini. Di sini, tepat sebagaimana dalam ilmu-ilmu alam, dibuktikan ketepatan hukum yanng diungkapkan oleh Hegel bahwa sekedar perubahann- perubahan kuantitatif, pada suatu titik tertentu, berarti suatu perbedaan kualitatif. [Hal. 308-09.]

Jumlah minimum nilai yang diperlukan untuk mengubah seorang pemilik uang atau barang-barang dagangan menjadi seorang kapitalis

Tentang Das Kapital Marx | 37

bervariasi bagi berbagai taraf perkembangan produksi kapitalis, dan untuk suatu taraf perkembangan tertentu, ia berbvariasi bagi berbagaii cabang industri.

Selama proses produksi yang dirinci di atas, hubungan si kapitalis dan pekerja telah sangat berubah.

Pertama-tama sekali, modal telah berkembang menjadi penguasaan/kuasa kerja, yaitu, menjadi kuasa atas si pekerja itu sendiri. Modal yang dipribadikan, si kapitaliis itu, menjaga bahwa si pekerja melakukan pekerjaannya secara teratur, berhati-hati dan dengan derajat intensitas yang diharuskan. Selanjutnnya, modal telah dikembangkan menjadi suatu hubungan paksaan yang mewajibkan kelas pekerja jmelakukan lebih banyak kerja daripada yang diharuskan oleh suatu lingkaran sempit kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri. Dan sebagai seorang produser dari industri (kerajinan) orang lain, sebagai seorang pemeras kerja-lebih dan penghisap tenaga-kerja, modal jauh melampaui dalam enerji, kenekadan, dan efisiensi semua sistem produksi sebelumnya, sekalipun mereka didasarkan atas kerja paksa secara langsung.

Modal, pada awalnya, menguasai kerja dalam kondisi-kondisi teknologis sebagaimana itu secara historis ditetapkan.Oleh karenanya ia tidak dengan sendirinya seketika mengubah cara produksi itu. Produksi nilai-lebih, dalam bentuk itu hingga kini dianalisis, yaitu dengan sekedar perpanjangan hari-kerja, muncul tersendiri/tidak tergantung pada setiap perubahan dalam cara produksi itu sendiri. Ia sama efisiennya dalam usaha pembakaran roti primitif dan dalam pemintalan-kapas modern.

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kota Batu Periode 2012-2017 (Studi Tentang Strategi Pemenangan Pilkada Langsung Pasangan Calon Edi Rumpoko Dan Punjul Santoso)

2 49 40

MANAJEMEN SIARAN PADA VOICE OF AMERICA (VOA) INDONESIA (Studi Tentang Pengolahan dan Penyebaran Program Acara Radio dan Televisi Oleh VOA Indonesia)

3 48 23

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Pandangan Islam Tentang politik pendidikan

0 29 69

Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi (Studi Deskriptif Tentang Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi)

4 40 1

Konstruksi Makna Gaya Blusukan (studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna Gaya Blusukan Gubenur Joko Widodo Bagi Masyarakat Jakarta Pusat)

1 65 112

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Jalanan Atas Eksploitasi Dan Tindak Kekerasan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 15 79