22 | Frederick Engels bagaimana ia mesti dapat memproduksi nilai-lebih, atau dengan kata-

22 | Frederick Engels bagaimana ia mesti dapat memproduksi nilai-lebih, atau dengan kata-

kata lain, bagaimana ia dapat mengubah barang-barang dagangan atau uang menjadi modal?

Jadi, modal tidak mungkin berasal dari sirkulasi/peredaran barang-barang dagangan, dan ia juga tidak bisa tidak berasal dari situ.Ia mestii menemukan sumbernya padanya, dan sekaligus juga tidak padanya. Perubahan uang menjadi modal mesti diijelaskan berdasarkan hukum-hukum yang inheren (pembawaan) pertuukaran barang-barang dagangan, pertukaran kesetaraan-kesetaraan merupakan titik-pangkal. Pemilik uang yang kita maksudkan, yang masih sekedar sebuah chrysalis- (kepompong)nya seorang kapitalis, mesti membeli barang-barang dagangannya menurut nilai mereka, menjuialnya menurut nilai mereka, dan sekalipun begitu menarik lebih banyak uang 5) dari proses ini daripada yang telah diinvestasikannya. Perkembangannya menjadi kupu-kupu kapitalis mesti terjadi di dalam ruang-lingkup sirkulasi barang-barang dagangan, dan sekaligus tidak di dalamnya.Inilah batasan-batasan masalah itu. Hic Rhodus, hic salta. 6) (hal.165-66.)

Dan sekarang untuk pemecahan itu:

Perubahan dalam nilai uang itu, yang mesti ditransformasi menjadi modal, tidak dapat berlangsung di dalam uang itu sendirii; karena, sebagai alat pembelian dan alat pembayaran, ia hanya merealisasikan harga barang-dagangan yang ia beli atau bayarkan, sedangkan ia tetap di dalam bentuk-uang-nya tanpa dipertukarkan, ia tidak akan pernah mengubah nilainya sama sekali. Perubahan itu juga tidak dapat timbul dari tindak kedua dari proses itu, penjualan-kembali barang- dagangan itu; karena ini hanya mengubah barang-dagangan itu dari bentuk alamiahnya menjadi bentuk uang. Perubahan itu mesti terjadi dengan barang-dagangan yang dibeli dalam tindak pertama M – C; tetapi iaa tidak dapat terjhadi di dalam nilainya yang dipertukarkan, karena kita mempertukarkan kesetaraan-kesetaraan; barang-dagangan itu dibeli menurut nilainya. Perubahan itu hanya dapat lahir dari nilai-pakainya, yaitu dari kegunaan yang diperoleh darinya. Untuk menarik nilai dalam pertukaran dari kegunaan sebuah barang-dagangan, pemilik uang mesti mujur sekali dengan menemukan, di dalam ruang-lingkup sirkulasi, di pasar, sebuah barang-dagangan, nilai-pakai dari yang diberkati kualitas khusus menjadi suatu sumber dari nilai yang dapat dipertukarkan, yang penggunaannya-hingga-habis adalah pelaksanaan kerja dan oleh karenanya penciptaan nilai itu. Dan pemilik uang menemukan, di pasar, suatu barang-dagangan yang khusus seperti itu: kekuatan/tenaga untuk pekerja, tenaga-kerja. Dengan tenaga untuk bekerja, atau tenaga-kerja, kita memahami jumlah-total dari fakultas- fakultas fisikal; dan mental yang terdapat di dalam person hidup dari suatu makhluk manusia dan yang ia gerakkan manakala ia memproduksi nilai-nilai kegunaan (pakai). Tetapi agar memungkinkan pemilik uang bertemu dengan tenaga-kerja sebagai suatu barang- dagangan di pasar, berbagai kondisi mesti dipenuhi.Sendirinya, pertukaran barang-barang dagangan tidak melipouti hubungan-0hubungan ketergantungan lain apapun kecuali yang timbul dari sifatnya

Tentang Das Kapital Marx | 23

sendiri. Berdasarkan pengandaian ini, tenata-kerja dapat tampil sebagai suatu barang-dagangan, di pasar, hanya sesjauh ia ditawarkan untuk dijual, atau dijual, oleh pemiliknya sendiri, yaitu person yang adalah pemilik tenaga-kerja itu sendiri. Agar memungkinkan pemiliknya menjualnya sebagai suatu barang-dagangan, ia mesti dapat melepaskannya, ia mesti pemilik bebas dari. Tenaga-kerjanya, dari personnya.Ia dan pemiiklik uang bertemu di pasar, dan bertransaksi bisnis, sebagai masing-masing sebayanya satu-sama-lain, pemilik-pemilik barang-barang dagangan yang sama bebas dan sama tidak bergantungnya, yang sejauh ini hanya berbeda dalam hal bahwa yang seorang adalah oembeli dan yang lainnya adalah penjual. Hubungan yang sederajat/setara di depan hukum ini mesti bersinambung; pemilik tenaga-kerja dapat, oleh karenanya, hanya menjualnya untuk suatu jangka waktu terbatas. Seandainya ia mesti menjualnya secara satu- kali-gus, untuk sekali dan selama-lamanya, ia akan menjual dirinya sendiri, ia akan berubah dari seorang bebas menjadi sebuah barang-dagangan ... Kondisi pokok yang kedua yang memungkinkan pemilik-uang bertemu tenaga-kerja sebagai suatu barang-dfagangan di pasar adalah: bahwa pemilik tenaga-kerja, gantinya menjuuakl barang-barang dagangan di mana kerjannya telah diwujudkan, ia dipaksa unntuk menjual ini, tenaga-kerjanya itu sendiri, sebagaimana adanya di dalam kepribadiannya (personalitasnya) sendiri. Tidak produser yang dapat menjual barang-barang dagangan yang berbeda darii tenaga-kerjanya sendiri, kecuali yang memiliki alat-alat produksi, bahan-bahan mentah, perkakas-perkakas kerja, dsb. Ia tidak dapat membuatu sepatu-seopatu bot tanpa kulit. Selanjutnyam, ia memerlukan kebutuhan-kebutuhan hidup. Tiada seorangpun dapat diberi makan dengan produk-produk masa- datang, dengan nilai-nilai pakai (kegunaan) yang produksinya belum ia selesaikan/tuntaskan; seperti poada hari pertama perm,unculannya di pentas dfunia, manusia dimestikan mengonsumsi sebelum dan sambil ia berproduksi.Apabila produk-produknya diproduksi sebagai barang-barang dagangan, mereka mesti dijual setelah produksi, dan dapat memuaskan kebutuhannya hanya setelah penjualan itu.Waktu produksi itu diperopanjang oleh waktu yang diperlukan untuk penjualan. Perubahaan uang menjadi modal dengan demikian memerlukan pemilik uang bertemu dengan pekerja bebas di pasar, bebas dalam pengertian rangkap, bahwa ia, sebagai seseorang yang bebas, dapat mengatur/menjual tenaga-kerjanya; dan bahwa, sebaliknya, ia tidak mempunyai barang-barang dagangan lainnya untuk dijual; bahwa ia sepenuhnya tidak dibebani dengan, sepenuhnya bebas dari, segala sesuatu yang diperlukan untuk mengerahkan tenaga-kerjanya. Pertanyaan mengapa pekerja bebas ini bertemu dengannya di pasar tidak penting bagi pemilik- uang itu. Baginya, pasar-kerja hanya salah-satu dari berbagai departemen pasar umum untuk barang-barang dagangan. Dan untuk sementara, ia tidak juga penting bagi kita. Kita bertahan pada kenyataan secara teoritis, sebagaimana ia bertahan padanya secara praktikal. Namun, satu hal adalah jelas. Yang berproduksi bukanlah alam, di satu pihak, para pemilik uang dan pemilik barang-barang dagangan, dan di pihak lainnya, bukan pemilik apapun kecuali tenatga kerja mereka

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kota Batu Periode 2012-2017 (Studi Tentang Strategi Pemenangan Pilkada Langsung Pasangan Calon Edi Rumpoko Dan Punjul Santoso)

2 49 40

MANAJEMEN SIARAN PADA VOICE OF AMERICA (VOA) INDONESIA (Studi Tentang Pengolahan dan Penyebaran Program Acara Radio dan Televisi Oleh VOA Indonesia)

3 48 23

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Pandangan Islam Tentang politik pendidikan

0 29 69

Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi (Studi Deskriptif Tentang Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi)

4 40 1

Konstruksi Makna Gaya Blusukan (studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna Gaya Blusukan Gubenur Joko Widodo Bagi Masyarakat Jakarta Pusat)

1 65 112

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Jalanan Atas Eksploitasi Dan Tindak Kekerasan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 15 79