30 | Frederick Engels

30 | Frederick Engels

Romanus, seorang baron Norman, seoorang pemilik-budak Amerikan, seorang boyar Wallachian, seorang tuan-tanah atau kapitalis modern.” [Hal.235.] Tetapi, adalah jelas bahwa di setiap bentuk masyarakat di mana nilai pakai dari produk itu lebih penting daripada nilainya dalam pertukaran, kerja-lebih dikekang oleh jajaran kebutuhan-kebutuhan sosial yang lebih sempit atau lebih lebar; dan tidak harus ada suatu nafsu akan kerja-lebih demi untuk kerja-lebih itu sendiri.

Demikian kita mendapati bahwa selama periode klasik kerja-lebih dalambentuknya yang ekstrem, orang-orang yang dipekerjakan hingga mati, hampir secara eksklusif ada di tambang-tambang emas dan perak, di mana nilai dalam pertukaran diproduksi dalam bentuk keberadaannya yang bebas/mandiri: uang. Tetapi, ke mana saja suatu nasion yang produksinya dilakukan dalam bentuk-bentuk yang lebih elementer seperti perbudakan atau perhambaan, hidup di tengah suatu pasar universal yang didominasi oleh produksi kapitalis, dan di mana—oleh karenanya—penjualan produk-produknya untuk ekspor merupakan tujuannya yang utama—di sana, pada kekejian- kekejian biadab dari perbudakan atau perhambaaan telah ditumpuk-tambahkan kekejian-kekejian beradab dari kerja-berlebihan.Demikian Negara-negara bagian Selatan Amerika kerja-perbudakan melestarikan suatu sifat moderat dan patriarkal sedangkan produksi diarahkan pada terutama konsumsi domestik secara langsung. Tetapi sama seperti ekspor kapas menjadi suatu kepentingan vital bagi negara-negara itu, kerja-berlebihan dari kaum Negro, dalam beberapa persitiwa bahkan diauskannya kehidupannya dalam tujuh tahun kerja, menjadi suatu unsur dalam suatu sistem yang diperhitungkan dan yang penuh perhitungan ... Sama pula dengan corvée para hamba di kepangeranan-kepangeranan Danubian. [Hal.235-36.]

Di sini perbandingan dengan produksi kapitalis menjadi khususnya menarik, karena, di dalam corvée kerja-lebih mempunyai suatu bentuk nyata yang berdiri-sendiri.

Andaikan hari-kerja dihitung enam jam kerja yang diperlukan dan enam jam kerja-lebih; dengan begitu pekerja memberi pada si kapitalis 36 jam kerja-lebih seminggu. Ia semestiinyaa bekerja tiga hari untuk dirinya sendiri dan tiga hari untuk si kapitaslis. Tetapi ini tidak langsung menjadi tampak. Kerja-lebih dan kerja perlu itu kurang-lebih bercampur jadi satu. Saya dapat menyatakan hubungan yang sama itu seperti berikut, bahwea dalam setiap menit, pekerja bekerja 30 detik untuk dirinya sendiri dan 30 detik lagi untuk si kapitialis, Tetapi dengan corvée si hamba soalnya berbeda. Kedua jenis kerja itu terpisah dalam ruang. Kerja, yang, misalnya saja, dilakukan oleh seorang petani Wallachian untuk dirinya sendiri, dilakukannya di atas ladangnya sendiri, kerja-lebihnya untuk sii boyar dilakukannya di ataas tanah boyar itu. Kedua porsi kerjanya itu berada/eksis secara terpisah satu dari yang lainnya, kerja-lebih, dalam bentuk corvée, sepenuhnya terpisah dari kerja-perlu. [Hal. 236.]

Tentang Das Kapital Marx | 31

Kita mesti menahan-diri dari mengutib ilustrasi lebih lanjut yang memang menarik dari sejarah sosial modern kepangeranan- kepangeranan Danubian, yang dengannya Mr. Masrx membuktikan bahwa kaum boyar di sana, dengan bantuan intervensi Russia, ternyata menjadi pemerah-pemerah kerja-lebih yang tidak kalah pandainya dari pemberi-kerja kapitalis. Tetapi yang diungkapkan secara poositif oleh règlement organique, yang dengannya jendral Russia Kisseleff mempersembahkan kuasa yang nyaris tak-terbatas kepada kaum boyar atas kerja kaum tani, dinatakan secara negatif oleh Undang-undang Pabrik Inggris.

Undang-undang ini menentang kecenderungan yang dikandung modal akan suatu eksploitasi tak- terbatas – kita minta maaf atas penggunaan istilah Perancis ini, tetapi memang tiada terdapat suatu kesetaraan dalam bahasa Inggris – atas tenaga-kerja, dengaan secara paksa menetapkan suatu batas atas panjanngnya hari-kerja oleh kekuasaan Negara, dan itu suatu Negara yang dikuasai oleh para tuan-tanah dan kapitalis. Dan belum disinggung gerakan kelas-pekerja yang hari demi hari mencapai dimensi-dimensi semakin besar, pembatasan kerjaa pabrik ini diimlahkan oleh keharusan yang sama yang mendatangkan guano Peruvian ke ladang-ladang Inggris. Keserakahan buta yang sama dalam kasus yang satu telah menghabiskan kesuburan tanah, dan dalam kasus lainnya telah menyerang daya-hidup nasion pada akarnya.Di sini epidemi-epidemi periodik berrbiicara secara sama jelasnya seperti di Perancis dan Jerman, tentang keharusan untuk selalu mengurangi standar ketinggian bagi serdadu-serdadu. [Hal. 239.]

Untuk membuktikan kecenderungan modal untuk memperluas (memperpanjang) hari-kerja melampaui semua batas yang masuk-akal, Mr. Marx cukup mengutip dari Laporan para Inspektur Pabrik, dari Komisi Kerja Anak-anak, dari Laporan mengenai Kesehatan Umum dan Dokumen-dokumen Parlemen lainnya, dan menyimpulkannya sebagai berikut:

Apakah suatu hari-kerja itu? Berapa panjang waktu di mana modal diperkenankan mengonsumsi tenaga kerja dengan membayar nilainnya per diem? Hinngga seberapa jauh hari-kerja dapat diperluas/diperpanjang melampaui waktu yang diperlukan untuk mereproduksi tenaga kerja itu sendiri?Sebagaimana kita ketahui, modal menjawab: hari-kerja itu terhitung penuh 24 jam, dengan mengecualikan beberapa jam istirahat yang tanpanya tenaga-kerja secara mutlak menolak untuk memperbarui pelayanan-(jasa-jasa)nya. Sudah dengan sendirinya bahwa pekerja selama seluruh hari sepanjang-hidup itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah tenaga-kerja, bahwa seluruh waktunya yang tersedia adalah waktu-kerja dan menjadi milik modal yang melahirkan-nilai ... Tetapi dalam perlombaan gila-membuta mengejar kerja-lebih ini, modal tidak saja melampaui

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kota Batu Periode 2012-2017 (Studi Tentang Strategi Pemenangan Pilkada Langsung Pasangan Calon Edi Rumpoko Dan Punjul Santoso)

2 49 40

MANAJEMEN SIARAN PADA VOICE OF AMERICA (VOA) INDONESIA (Studi Tentang Pengolahan dan Penyebaran Program Acara Radio dan Televisi Oleh VOA Indonesia)

3 48 23

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Pandangan Islam Tentang politik pendidikan

0 29 69

Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi (Studi Deskriptif Tentang Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi)

4 40 1

Konstruksi Makna Gaya Blusukan (studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna Gaya Blusukan Gubenur Joko Widodo Bagi Masyarakat Jakarta Pusat)

1 65 112

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Jalanan Atas Eksploitasi Dan Tindak Kekerasan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 15 79