PENGETAHUAN DASAR DAN WAWASAN SENI RUPA
BAB VIII PENGETAHUAN DASAR DAN WAWASAN SENI RUPA
A. Pengertian Seni Rupa
Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai “produk”, sebagai “kemahiran”, atau sebagai “kegiatan mencipta atau kegiatan
kreasi”. Dapat dikatakan bahwa pengertian seni rupa bersifat majemuk karena jenis dan cakupannya sangat beragam dan luas. Oleh karena itu, tidak ada definisi tunggal untuk merumuskan pengertian seni rupa. Namun, sebagai rujukan dalam proses pembelajaran, dapat menggunakan definisi seni rupa dalam pengertian sempit atau terbatas.
Dalam pengertian terbatas, seni rupa atau visual art dapat didefinisikan sebagai bentuk ungkapan seni yang mengekspresikan pengalaman hidup dan pengalaman estetis atau artistik manusia dengan menggunakan unsur seni (seperti unsur rupa, unsur gerak, atau unsur bunyi) untuk menghasilkan susunan atau struktur karya seni rupa yang dapat dilihat, diamati, diraba, didengar, atau diapresiasi oleh publik atau penikmat seni.
B. Fungsi Seni Rupa
1. Fungsi Mitologis Karya seni rupa merupakan perwujudan dari kepercayaan
masyarakat tradisi akan mitologi yang berkembang dalam budaya masyarakatnya. Benda-benda seni yang dibuat menggambarkan tokoh-tokoh legenda dan mitos.
2. Fungsi Religius
Karya seni rupa dipergunakan untuk menunjang ritual dan kegiatan keagamaan melalui pemanfaatan simbol-simbol keagamaan. Hal tersebut dapat dijumpai pada ornament bangunan, kaligrafi, pakaian. Ataupun peralatan penunjang keagamaan. Selain itu, karya seni rupa dapat berfungsi sebagai media menyampaikan ajaran agama.
3. Fungsi Praktis Karya seni rupa, selain bersifat individual sebagai media ekspresi,
juga memiliki sifat pragmatis untuk memenuhi fungsi praktis dan fisik sebagai benda-benda kebutuhan sehari-hari, seperti hunian yang nyaman, berbagai jenis perabotan rumah tangga, beragam model busana, aneka produk kerajinan, hingga media komunikasi dan hiburan.
4. Fungsi Ekspresi Personal Unsur seni rupa, seperti garis, warna, tekstur, dan bentuk,
merupakan simbol atau Bahasa rupa yang digunakan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau ide-ide, imajinasi, pengalaman batin, atau perasaan terdalam yang diwujudkan dalam ekspresi simbolis yang bersifat pribadi dengan berbagai media seni. Melalui ekspresi simbolis yang personal ini, seseorang berupaya membangun eksistensi pribadi dan menawarkan berbagai nilai baru atau gagasan kreatif.
Fungsi ekspresi personal semacam ini hanya dijumpai pada seni murni. Karena seni murni merupakan ungkapan murni sebagai media ekspresi diri, bukan dilakukan untuk fungsi praktis. Karya seni murni, seperti lukisan, gambar, patung, dan grafis, diabadikan seseorang untuk kepentingan seni itu sendiri.
5. Fungsi Komunikasi 5. Fungsi Komunikasi
Seni rupa
6. Fungsi Edukasi Karya seni rupa telah terbukti secara tidak langsung sangat
membantu proses Pendidikan melalui penerapan metode pembelajaran education through art dalam upaya membantu mengembangkan berbagai fungsi perkembangan dalam diri seorang anak, antara lain kemampuan fisik, intelektual/daya piker, perseptual/daya serap, emosi, estetik/cita rasa keindahan, sosial, dan kreatif.
Dalam kaitannya dengan Pendidikan, karya seni rupa juga dapat difungsikan sebagai alat-alat penunjang Pendidikan seperti; alat tulis, alat peraga, mainan edukatif/kreatif dan sebagainya.
7. Fungsi Psikologis Karya seni rupa sebagai media ekspresi dapat pula dimanfaatkan
untuk fungsi terapeutik, yaitu sarana sublimasi, relaksasi, atau penyaluran berbagai permasalahan psikologis yang dialami seseorang.
8. Fungsi Ekonomis Karya seni rupa terapan adalah desain dan kriya yang memiliki
peluang ekonomis. Karena karya ini memiliki nilai ekonomis, karya ini memiliki fungsi ekonomi untuk ditawarkan sebagai komoditas ekspor ke berbagai negara. Produk kriya yang dihasilkan dapat peluang ekonomis. Karena karya ini memiliki nilai ekonomis, karya ini memiliki fungsi ekonomi untuk ditawarkan sebagai komoditas ekspor ke berbagai negara. Produk kriya yang dihasilkan dapat
9. Fungsi Sosial Seni rupa menurut Agus Sachari (2004), dapat berfungsi sebagai
indicator “tanda-tanda zaman” yang berlangsung pada satu kurun waktu tertentu, baik sebagai monument budaya, selera masyarakat,
gaya hidup masyarakat, maupun ciri peradapan yang berlangsung.
Kehadiran karya seni rupa banyak membantu memecahkan berbagai persoalan sosial, misalnya penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan pengembangan industri kriya.
C. Ragam Seni Rupa
Munculnya berbagai ragam atau jenis seni rupa dipengaruhi oleh adanya sudut pandang yang berbeda dalam menggolongkan / mengklasifikasikan seni rupa. Pengklasifikasian seni rupa yang umum dikenal adalah menurup konsep seni rupa barat (konsep seni rupa modern). Dari penggolongan atai klasifikasi tersebut, dapat dipetakan jenis-jenis seni rupa yang termasuk didalamnya.
1. Seni Rupa Dua Dimensi (Dwimatra) Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar atau karya seni rupa yang hanya bisa dilihat dari satu arah pandang. Contohnya, seni lukis, seni gambar, lukisan dinding (mural), ilustrasi,grafis, tekstil, poster, dan berbagai karya desain grafis lainnya.
2. Seni Rupa Tiga Dimensi (Trimatra) Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang
mempunyai tiga ukuran, yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau karya mempunyai tiga ukuran, yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau karya
Unsur bentuk dan ruang pada karya seni rupa tiga dimensi terlihat lebih nyata atau kongkret disbanding dengan karya seni rupa dua dimensi. Unsur bentuk dan ruang pada karya seni rupa dua dimensi sering bersifat ilusif atau semu.