Update Batubara Indonesia Laporan: Penataan Izin Batubara dalam Koordinasi dan Supervisi KPK | PWYP Indonesia Batubara Ind

6 Berdasarkan data runut waktu, lonjakan produksi batubara mulai mengalami peningkatan pada rentang tahun 1989 hingga 1999. Volume produksi batubara pada kurun waktu tersebut meningkat dari 4,43 juta ton menjadi 80,89 juta ton dengan tingkat pertumbuhan yang sangat signiikan, tiap tahunnya hampir mencapai 30. Selanjutnya, angka volume produksi batubara Indonesia terus tumbuh hingga menyentuh rekor tertingginya di angka 400-an juta ton pada tahun 2012 hingga dua tahun setelahnya. Pada tahun 2015 dan 2016 angka produksi mengalami penurunan sebagai konsekuensi dari turunnya harga batubara dunia dan antisipasi yang dilakukan China untuk mengerem laju penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU di negaranya. Industri tambang batubara kembali bergeliat di penghujung 2016 yang ditunjukkan dengan peningkatan harga batubara dunia dan Harga Batubara Acuan HBA yang cukup signiikan. Dalam kerangka kebijakan energi nasional, komoditas batubara juga mendapatkan perhatian khusus melalui Peraturan Presiden No 222017 tentang Rencana Umum Energi Nasional RUEN. Terdapat sejumlah rencana aksi kegiatan yang dimandatkan oleh Perpres terkait batubara kepada Kementerian ESDM untuk ditindaklanjuti menjadi kebijakan nasional yang tentunya akan berdampak pada industri batubara. Poin-poin penting yang berkaitan sektor batubara antara lain: • Mengendalikan produksi batubara maksimal sebesar 400 juta ton mulai tahun 2019. • Mengurangi porsi ekspor batubara secara bertahap dan menghentikan ekspor batubara paling lambat tahun 2046, dalam rangka memprioritaskan kebutuhan dalam negeri. • Menghentikan ekspor batubara pada saat kebutuhan dalam negeri mencapai 400 juta ton. • Memanfaatkan batubara sebagai andalan untuk menyeimbangkan pasokan energi primer sebesar minimal 30 pada tahun 2025 dan minimal 25 pada tahun 2050, dengan menggunakan teknologi bersih. • Moratorium pemberian Izin Usaha Pertambangan IUP dan Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK batubara di hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi, dan area penggunaan lain.

6. Cadangan dan Sumberdaya Batubara Indonesia

Berdasarkan data Badan Geologi tahun 2016, Indonesia memiliki sumberdaya batubara mencapai 99,2 miliar ton dengan cadangan terbukti mencapai 13,3 miliar ton dari seluruh jenis izin pertambangan batubara yang sedang berjalan. Cadangan terbukti tersebut dikontribusikan oleh Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B sebesar 41,3 , IUP Penanaman Modal Asing PMA dan Badan Usaha Milik Negara BUMN sebesar 11, dan IUP Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN sebesar 47,7. Dengan asumsi laju produksi batubara tetap seperti tahun 2015 461 juta tontahun dan data cadangan terbukti tetap seperti sekarang 13,3 miliar ton, maka cadangan terbukti batubara di Indonesia diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 28,85 tahun mendatang, tepatnya di tahun 2046. 7 Penataan Izin Batubara dalam Koordinasi dan Supervisi KPK Secara kewilayahan, mayoritas sumberdaya dan cadangan batubara di Indonesia terkonsentrasi di dua pulau besar, yaitu Sumatera 50 dan Kalimantan 49,5, sisanya tersebar di pulau-pulau lain seperti Papua. Saat ini, lokasi eksploitasi batubara sebagian besar berada di wilayah Kalimantan 93 dan selebihnya 7 di wilayah Sumatera. Sementara dari sisi kualitas, batubara Indonesia terdiri atas kualitas menengah 63, kualitas rendah 29, kualitas tinggi 5, dan kualitas sangat tinggi 3. Gambar 2. Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia dalam Juta Ton