Sumber: Crist et al., 2000.
2.2.5. Malnutrisi pada Anak penderita Kanker
Malnutrisi merupakan suatu gangguan yang berhubungan dengan status nutrisi, termaksud defisiensi asupan nutrisi gizi kurang, gangguan metabolisme,
dan gizi lebih American Society for Parenteral and Enteral Nutrition Board of
Fragilitas DNA
Xeroderma pigmentosum Kanker kulit sel basal dan gepeng
Resesif autosomal Anemia fanconi
Leukemia Resesif autosomal
Sindrom Bloom Leukemia, limfoma
Resesif autosomal Ataksia-telangiektasia
Limfoma, leukemia Resesif autosomal
Sindrom nevus displastik Melanoma Dominan autosomal
Sindrom immunodefisiensi
Sindrom Wiskott-Aldrich Limfoma, leukemia Imunodefisiensi, resesif
terkait-X Imunodefisiensi terkait-X
Sindrom ducan Limfoma Virus
Epstein-Barr adalah agen yang
mendorong Agamaglobulinemian
terkait-X Limfoma, leukemia
Imunodefisiensi Imunodefisiensi
gabungan berat Leukemia, limfoma
Imunodefisiensi, resesif terkait-X
Lain-lain
Neurofibromatosis 1 Neurofibroma, glioma,
optik, neuroma Dominan autosom
Hemokromatosis Hepatoma sirosis
Retinoblastoma Sarkoma Peningkatan
resiko keganasan sekunder 10-
20 tahun kemudian.
Universitas Sumatera Utara
D a
t e
G o
G
2
m i
o p
Directors, 19 asupan nutri
Peny tunggal mela
energi dan m Gangguan p
oksidasi dari
Gambar 2.1.
2.2.5.1.Efek
Peng mengakibatk
itu sendiri. operasi, yan
penyakit-pen 995. Dalam
isi gizi kura yebab malnu
ainkan menc metabolisme
pada komp i substrat en
. Patogenesis
k Metabolik
gobatan yang kan efek sist
Kombinasi ng biasa dig
nyakit yang m karya tulis
ang. utrisi pada pe
cakup beber e substrat, 2
partemen m nergi dan keh
s Malnutrisi
k pada pengo
g digunakan temik yang l
dari pengob gunakan dal
beresiko tin ini, malnutr
enderita kank apa faktor, y
2 Komponen metabolik. H
hilangan prot
Tsang et a
obatan kan
n dalam pen luas yang da
batan radiote am mengob
ggi.
risi didefinis ker bukanlah
yaitu 1 Inte n hormonal
Hal ini mem tein tubuh B
l ., 1997, dala
ker
nanganan ka apat memper
erapi, obat-o bati kanker p
sikan sebaga h merupakan
eraksi komp dan inflama
mpercepat Bauer et al.,
am Sala et a
anker pada a rberat gejala
obatan kemo pada anak,
ai defisiensi n penyebab
pleks antara asi, dan 3
mobilisasi, 2011.
al. , 2004
anak dapat dari tumor
oterapi dan khususnya
Universitas Sumatera Utara
Radioterapi, biasa digunakan dalam terapi leukemia dan tumor otak, diketahui dapat mengakibatkan kerusakan organ fokal. Diare dan malabsorbsi
dengan kehilangan cairan dan elektrolit dapat terjadi sebagai efek samping dari dilakukannya radiasi pada daerah abdomen dan pelvis. Radiasi pada daerah kepala
dan leher mungkin memiliki efek yang sama dalam mengakibatkan kerusakan pengecapan, mengunyah dan fungsi menelan. Status nutrisi juga dapat
dipengaruhi oleh intervensi pembedahan yang bergantung pada lokasi tumor dan luasnya daerah reseksi. Proses digestif, ingesti, absorbsi dan utilisasi merupakan
proses yang kompleks. Gangguan pembedahan dengan terganggunya proses menelan, penurunan reserve lambung, atau penurunan panjang intestinal dapat
mengakibatkan penurunan pemasukan oral sama seperti absorbsi nutrisi.
Agen-agen kemoterapi diketahui dapat mengakibatkan anorexia, dengan atau tanpa nausea dan muntah, enteritis dengan malabsorpsi dan diare, mukositis
dan konstipasi. Persepsi pengecapan juga mengalami gangguan pada pasien kanker yang menerima kemoterapi; fenomena ini dapat mengakibatkan anoreksia
dan penurunan intake makanan.
Tabel 2.4. Efek Samping pada Penggunaan Agen Kemoterapi pada Anak penderita Kanker
Agen Kemoterapi Target
Pengobatan Toksisitas
Alkylating agents
Mechlorethamine nitrogen mustard
Penyakit Hodgkin Mual dan muntah, Plebitis,
mukositis Cyclosphosphamide Limfoma,
leukemia, sarkoma, neuroblastoma
Mual dan muntah, sistitis, retensi cairan, jantung Dosis
tinggi Ifosfamide Sarkoma,
sel germinal
Mual dan muntah, sistitis, renal, jantung dosis tinggi
Melphalan Rabdomiosarkoma, sarkoma,
Mual dan muntah, mukositis, diare dosis tinggi
Universitas Sumatera Utara
neuroblastoma, leukemia Dosis
tinggi Lomustine,
carmustine CCNU, BCNU
Tumor otak, limfoma, penyakit
Hodgkin Mual dan muntah, renal,
pulmonari Busulfan CML,
leukemia HSCT
Pulmonari, Mual dan Muntah, mukositis, hepatik Dosis
tinggi Cisplatin Testikular,
sel germinal lainnya,
tumor otak, osteosarkoma,
neuroblastoma Mual dan muntah, renal
Carboplatin Tumor otak, sel
germinal, neuroblastoma,
sarkoma Mual dan muntah, hepar
Dacarbazine Neuroblastoma, sarkoma, Penyakit
Hodgkin Mual dan muntah, flulike
syndrome, hepar Temozolomide
Mual dan Muntah Tumor otak
Procarbazine Tumor otak,
Penyakit Hodgkin Mual dan muntah, ruam,
mukositis Antimetabolites
Methotrexate Leukemia, limfoma,
osteosarkoma Mukositis, ruam, hepar, renal
Mercaptopurine 6MP
Leukemia ALL, CML
Hepar, mukositis
Universitas Sumatera Utara
Thioguanine Leukemia ALL,
AML Mual dan muntah, mukositis,
hepar VOD Cytarabine Ara-C
Leukemia, limfoma Mual dan muntah, mukositis,
gastrointestinal, flulike syndrome, okular, kulit Dosis
tinggi Fluorouracil 5FU
Karsinoma, tumor hepar
Mukositis, Mual dan muntah, diare, kulit, okular, jantung
Antitumor antibiotics
Doxorubicin adriamycin,
daunomycin, idarubicin
Leukemia ALL, ANLL, limfoma,
tumor solid Mukositis, Mual dan muntah,
diare, jantung
Mitoxantrone Leukimia ALL,
ANLL, limfoma Mukositis, mual dan muntah,
warna biru pada urin, vena, sklera, kuku
Bleomycin Limfoma, testikular, sel
germinal lainnya Paru, kulit, demam, mukositis,
Raynaud’s , mual dan muntah
Dactinomycin actinomycin-D
Sarkoma Wilm Mual dan muntah, mukositis,
hepar VOD
Plant products
Vincristine Leukemia ALL,
limfoma, tumor solid
SIADH, hipotensi, konstipasi
Vinblastine Histiositosis, penyakit Hodgkin,
testikular Mukositis
Etoposide Leukemia ALL,
ANLL, limfoma, Mual dan muntah, mukositis,
hipotensi, leukemia sekunder,
Universitas Sumatera Utara
neuroblastoma, sarkoma, tumor
otak diare dosis peroral
Teniposide Leukemia ALL
Mual dan
muntah, mukositis,
hipotensi Topotecan Neuroblastoma,
rabdomiosarkoma Diare, mukositis, mual dan
muntah, ruam, hepar Irinotecan
Rabdomiosarkoma Diare, mual dan muntah, hepar,
dehidrasi, ileus
Other agents
Corticosteroid prednisone,
methylprednisolone, dexamethasone,
decardon Leukemia,
limfoma, tumor otak
Peningkatan nafsu makan, centripedal obesity
, miopati, osteoporosis, pankreatitis,
hipertensi, diabetes, gagal tumbuh, gangguan
penyembuhan luka Asparaginase
Leukemia ALL, limfoma,
Pankreatitis, hepar All-trans-Retinoic
acid ATRA, tretinoin
Acute promyelocytic
leukemia Retinoic acid syndrome
Peningkatan berat badan, miopati, respiratory distress,
gagal jantung dan ginjal, cheilitis
, kulit kering, peningkatan trigliserida
13-cis-Retinoic acid isotretionin,
accutane Penyakit residual
neuroblastoma minimal
cheilitis , mulut kering, nyeri
tulang dan sendi, peningkatan trigliserida, peningkatan Ca
2+
Imatinib mesylate gleevec
Kromosom Ph + CML
Mual dan muntah, lelah, hepar Sumber: Bechard et al., 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5.2. Efek Metabolik pada kanker
Keberadaan kanker mengakibatkan beberapa perubahan penting pada metabolisme makronutrien dan gangguan metabolik yang dapat mengganggu
keseimbangan energi. Efek metabolik sangat bervariasi dan tergantung pada tipe dan ukuran tumor, protokol pengobatan kemoterapi, faktor individu, dan status
nutrisi. Terdapat beberapa nutrien yang mengalami gangguan metabolisme, yaitu: 1.
Karbohidrat Pergeseran metabolik multipel dalam homeostasis glukosa
mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah pada kanker. Hal ini termaksud peningkatan glukoneogenesis. Peningkatan
konversi laktat menjadi glukosa mungkin disebabkan oleh peningkatan produksi laktat pada tumor-tumor tertentu. Hal ini diikuti dengan
resistensi insulin, peningkatan produksi glukosa sehingga menyediakan substrat yang cukup bagi tumor yang siap untuk dimetabolisme dalam
kondisi aerobik dan anaerobik. 2.
Lemak Perubahan multipel dalam metabolisme lemak pada kanker
termasuk peningkatan pemecahan asam lemak bebas, peningkatan oksidasi asam lemak bebas, peningkatan pemecahan gliserol, lipolisis
yang meningkat, dan penurunan laju lipogenesis. Faktor yang memobilisasi lemak telah didapati dalam urin pasien penderita kanker
kaheksia dan menunjukan bioaktivitas dengan mengisolasi adiposit murine.
3. Protein
Kanker sering dihubungkan dengan respon fase akut profil darah dengan sintesis yang rendah dari albumin, prealbumin dan
transferin, dan peningkatan laju sintesis protein C-reaktif, fibrinogen dan ferritin. Beberapa tumor seperti kanker hepatoseluler menunujukan
laju pemecahan protein yang sangat cepat dan meningkatkan degradasi protein. Peningkatan pemecahan protein otot memobilisasi asam amino
yang dapat meningkatkan pertumbuhan tumor sama seperti bahan bakar
Universitas Sumatera Utara
gl m
in bi
m di
ha m
4. Si
ka ol
Pe ka
pe pr
m
G Sa
lukoneogene menderita ka
nsulin-like g inding prote
merupakan ha iketahui seca
al yang seri masalah dalam
itokin Sitokin p
aheksia adal leh makrofa
emberian T anker kahe
eningkatan p rotein tubuh
meningkatkan
ambar 2.2. E ala et al., 20
esis. Pening anker mung
growth facto in
. Pada pas al utama ya
ara pasti, ke ing ditemuk
m pertumbuh proinflamasi
lah TNF, IL ag dan lim
TNF kepada eksia yaitu
pemecahan h. TNF dan
n lipolisis.
Efek Metab 04
gkatan peme gkin berhub
or-1 IGF-1
sien lain, pen ang penting.
hilangan pro kan pada ke
han anak. i yang biasa
L-6, dan IL fosit sebaga
a manusia u peningka
gliserol, dan n IL-6 men
olit pada Ka ecahan prot
bungan deng , dan insu
nurunan sint Walaupun
otein dalam eganasan da
anya berhub L-1. Sitokin-
ai respon h menunjukan
atan pemec n peningkata
nghambat l
anker Susk tein pada a
gan penuru lin-like gro
tesis protein mekanisme
otot skelet m an hal ini m
bungan deng -sitokin ini
host terhada n gejala sep
cahan asam an pemecah
ipoprotein
ind et al., 1
anak yang unan kadar
wth factor otot skelet
nya belum merupakan
merupakan
gan kanker diproduksi
ap kanker. perti pada
m lemak, han seluruh
lipase dan
993 dalam
Universitas Sumatera Utara
2.2.6. Epidemiologi malnutrisi pada anak penderita tumor solid dan anak penderita keganasan hematologi
Kejadian kanker pada anak di United States selama tahun 2000 — 2003 adalah 16,4 kasus per 100.000 anak dibawah 18 tahun. Keganasan yang paling
sering terjadi pada anak adalah leukemia limfositik akut diikuti dengan tumor pada otak dan sistem saraf pusat Bechard et al., 2008. Pada penelitian Garofalo
et al. pada tahun 2005 dari 59 anak yang menderita keganasan hematologi
didapati 15 anak mengalami malnutrisi yaitu sekitar 25,4 sedangkan dari 68 anak yang menderita tumor solid nonhematologi didapati 30 anak yang
mengalami malnutrisi yaitu sekitar 44,1.
Beberapa data mengidentifikasikan malnutrisi berhubungan dengan tipe, tingkat, dan status metastasis dari penyakit dan juga efek toksisitas dari terapi
kanker. Secara umum, terdapat dua klasifikasi pasien dengan resiko tinggi dan resiko sedang untuk terjadinya malnutrisi, dan faktor resiko terjadinya obesitas
akibat terapi kanker Bauer et al., 2011.
Tabel 2.5. Jenis-jenis tumor yang berhubungan dengan malnutrisi pada pasien onkologi anak.
Resiko Tinggi Malnutrisi Resiko Sedang
Malnutrisi Resiko Tinggi Akumulasi
Lemak
Tumor solid tahap lanjut Tumor solid
nonmetastasis Leukemia limphoblastik akut
yang menerima irradiasi kranial
- Tumor Wilms
Leukemia limphoblastik akut
nonkomplikasi Kraniofaringeoma
- Neuroblastoma III
dan IV Remisi penyakit
yang berat selama mendapat terapi
Keganasan dengan pemakaian kortikosteroid dosis tinggi dan
berkepanjangan atau obat-obat
Universitas Sumatera Utara
perawatan lain yang memicu peningkatan
penumpukan lemak tubuh -
Rabdomiosarkoma Irradiasi kranial atau abdomen
Sarkoma Ewing Meduloblastoma
Multipel leukemia kambuh dan limfoma
Tumor kepala dan leher Paska Transplantasi sel
induk Tumor diencephalik
Sumber: Bauer et al., 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual penilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan status gizi anak penderita keganasan tumor solid dan anak penderita
keganasan hematologi. Dalam penilitian ini status gizi anak diidentifikasi dengan
pengukuran lingkar lengan atas terhadap usia anak.
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Anak penderita
keganasan tumor solid
Anak penderita keganasan hematologi
Status gizi dilihat dari pengukuran LiLAU lingkar lengan atas usia
Universitas Sumatera Utara