terbentuknya  budaya  kerja  diawali  tingkat  kesadaran  pemimpin.  Budaya  kerja terbentuk  dalam  satuan  kerja  atau  organisasi  itu  berdiri,  artinya  pembentukan
budaya  kerja  terjadi  ketika  lingkungan  kerja  atau  organisasi  belajar  dalam menghadapi  permasalahan,  baik  yang  menyangkut  masalah  organisasi
Amnuhai :2003 Menurut  Triguno,  2005.  pembentukan  budaya  kerja  terjadi  pada  saat
lingkungan  kerja  atau  organisasi  belajar  menghadapi  masalah,  baik  yang menyangkut  perubahan-perubahan  eksternal  maupun  internal  yang  menyangkut
persatuan  dan  keutuhan  organisasi.  Melaksanakan  budaya  kerja  mempunyai  arti yang sangat dalam, karena akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia
untuk  mencapai  produktivitas  kerja  yang  lebih  tinggi  dalam  menghadapi tantangan masa depan
2.2.3 Indikator Budaya Kerja
Nilai-nilai budaya kerja diartikan sebagai suatu kekuatan atau energi yang melekat dalam setiap individu  dalam berinteraksi dengan individu lainnya dalam
lingkungan kerja. Nilai-nilai budaya kerja  meliputi aktualisasi diri, bakat, norma- norma,  prinsip-prinsip  yang  digunakan  dalam  menjalankan  aktifitas  kerja.
Penerapan  nilai-nilai  budaya  kerja  dilingkungan  kerja  penting  dilakukan  untuk pengembangan jati diri seseorang, aparatur termasuk pegawai dalam memberikan
pelayanan yang prima kepada masyarakat. Menurut Robbin 2003 : 721 budaya kerja  dalam organisasi mengacu ke
sistem  makna  bersama  yang  dianut  oleh  anggota  –  anggota  yang  membedakan organisasi  itu  dari  organisasi–organisasi  lain.  Sistem  makna  bersama  ini,  bila
Universitas Sumatera Utara
diamati  dengan  seksama,  merupakan  seperangkat  karakteristik  utama  yang dihargai oleh organisasi itu.
Selanjutnya  Luthans  2003  :  125  memaparkan  bahwa  budaya  organisasi memiliki beberapa karakteristik  atau indikator :
1.Peraturan – peraturan yang harus dipenuhi 2.Norma – norma
3.Nilai – nilai yang dominan 4.Filosofi
5.Aturan – aturan 6.Iklim budaya
Karakteristik  budaya  organisasi  tidak  dapat  dipisahkan  satu  dengan  yang lainnya. Artinya unsur – unsur tersebut mencerminkan budaya yang berlaku dalam
suatu  jenis  organisasi  baik  yang  berorientasi  pada  pelayanan  jasa  atau organisasi yang menghasilkan produk.
Moekijat  2006:47  menjelaskan  bahwa  indikator  budaya  kerja  tersebut adalah meliputi :
1. Disiplin;  Perilaku  yang  senantiasa  berpijak  pada  peraturan  dan  norma  yang
berlaku  di  dalam  maupun  di  luar  perusahaan.  Disiplin  meliputi  ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, prosedur, berlalu lintas, waktu kerja,
berinteraksi dengan mitra, dan sebagainya. 2.
Keterbukaan;  Kesiapan  untuk  memberi  dan  menerima  informasi  yang  benar dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Saling  menghargai;  Perilaku  yang  menunjukkan  penghargaan  terhadap
individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja. 4.
Kerjasama; Kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target perusahaan.
Menurut  Triguno  2005    bahwa  orang  yang  terlatih  dalam  kelompok budaya kerja akan mempunyai budaya kerja dengan indikator sebagai berikut  :
- Menyukai kebebasan dialog terbuka bagi gagasan gagasan dan  fakta baru
dalam usahanya untuk mencari kebenaran. -
Memecahkan  permasalahan  secara  mandiri  dengan  bantuan  keahliannya berdasarkan  metode  ilmu  pengetahuan,  pemikiran  yang  kreatif,  dan  tidak
menyukai penyimpangan dan pertentangan.
- Berusaha  menyesuaikan  diri  antara  kehidupan  pribadinya  dengan
kebiasaan sosialnya.
- Mempersiapkan  dirinya  sesuai  budaya  kerja  dalam  mengelola  tugas  atau
kewajiban bidangnya.
- Memahami  dan  menghargai  lingkungannya.  Berpartisipasi  dengan  loyal
kepada  kehidupan  rumah  tangga,  masyarakat  dan  organisasinya  serta
penuh rasa tanggung jawab Said, 2008.
Sikap  budaya  kerja  diharapkan  bermanfat  bagi  pribadi  aparat  Negara termasuk  pegawai  maupun  unit  kerjanya,  dimana  secara  pribadi  memberi
kesempatan,  berperan,  berprestasi  dan  aktualisasi  diri,  dan  dalam  kelompok  bisa meningkatkan  kualitas  kinerja  kelompok  Sasaran  yang  ingin  dicapai  dalam
Universitas Sumatera Utara
menerapkan  dan  mengembangkan  budaya  kerja  adalah  nilai-nilai  moral  dan budaya kerja produktif.
2.3. Kinerja Pegawai 2.3.1. Pengertian