studi yang dilakukan oleh Marquardt 2002, ditunjukan 2 bahwa semakin tinggi kemampuan pembelajaran suatu organisasi, semakin tinggi pula kemampuannya
untuk melakukan perubahan secara efektif. Selanjutnya diketahui pula bahwa pembelajaran pada tingkat reaktif akan membuat organisasi mampu beradaptasi
dengan perubahan di lingkungannya dengan memberikan respon-respon efektif. Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu pembelajaran antisifatif,
organisasi mampu memprediksi akan munculnya perubahan-perubahan, bahkan menjadi pemicu terjadinya perubahan.
2.1.3. Fungsi Pembelajaran Organisasi
Menurut Senge 2002 : 23 ada 3 tiga karakteristik fungsi dari pembelajaran organisasi, yakni:
1. Agar organisasi memiliki komitmen terhadap pengetahuan. Artinya, organisasi memiliki komitmen untuk terus menerus mengupayakan
memperoleh pengetahuan. 2. Agar melalui pembelajaran organisasi, organisasi memiliki mekanisme
pembaharuan amechanism of renewal dalam organisasi. 3. Agar melalui pembelajaran organisasi, organisasi memiliki keterbukaan
transparansi terhadap dunia luar. Hal ini melibatkan berbagai cara, sebab begitu banyak hal yang harus dipelajari organisasi dari lingkungannya.
Berbagai hal yang menyangkut keterbukaan misalnya para manajer membutuhkan pengetahuan mengenai bagaimana lingkungan bisnis berubah
secara periodik serta kemauan untuk terus mengikuti pendidikan formal.
Universitas Sumatera Utara
Sikap dan keyakinan
Kesadaran, keahlian dan
kepekaan Keahlian dan
kemampuan Siklus
pembelajaran yang dalam
Keahlian dan kemampuan
Secara sederhana, fungsi dan hakekat pembelajaran organisasi dapat digambarkan pada gambar:
Gambar : 2.2 Fungsi dan Hakekat Pembelajaran Organisasi Gambar proses pembelajaran organisasi tersebut di atas memperlihatkan
bahwa keahlian dan kemampuan merupakan hasil proses belajar yang merupakan integrasi dari aspirasi perenungan dan perbincangan–konseptual akan
menimbulkan perubahan
2.1.4. Tujuan Pembelajaran Organisasi
Lundberg Dale, 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan bertujuan dan diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan
ketrampilan dan pengetahuan serta aplikasinya. Menurutnya pembelajaran organisasi adalah:
1 Tidaklah semata-mata jumlah pembelajaran masing-masing anggota; 2 Pembelajaran itu membangun pemahaman yang luas terhadap keadaan
internal maupun eksternal melalui kegiatan-kegiatan dan sistem-sistem yang tidak tergantung pada anggota-anggota tertentu;
Universitas Sumatera Utara
3 Pembelajaran tidak hanya tentang penataan kembali atau perancangan kembali unsur-unsur organisasi;
4 Pembelajaran lebih merupakan suatu bentuk meta-pembelajaran yang mensyaratkan pemikiran kembali pola-pola yang menyambung dan
mempertautkan potongan-potongan
sebuah organisasi
dan juga
mempertautkan pola-pola dengan lingkungan yang relevan; 5 Pembelajaran organisasi adalah suatu proses yang seolah-oleh mengikat
beberapa sub-proses,
misalnya perhatian,
penafsiran, pencarian,
pengungkapan dan penemuan, pilihan, pengaruh dan penilaian. 6 Pembelajaran organisasi mencakup baik unsur kognitif, misalnya pengetahuan
dan wawasan yang dimiliki bersama oleh para anggota organisasi maupun kegiatan organisasi yang berulang-ulang, misalnya rutinitas dan perbaikan
tindakan.
2.1.5. Faktor Faktor Penentu Pembelajaran Organisasi