20
isteri. Dalam hukum Islam tidak ada aturan yang jelas yang mengatur tentang keharusan isteri untuk mengembalikan mahar ketika mengajukan gugatan cerai.
2. Konsepsi
Konsepsi diartikan
sebagai “kata
yang menyatukan
abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut definisi operasional”.
26
Konsepsi digunakan juga untuk memberi pegangan pada proses penelitian oleh karena itu dalam rangka penelitian ini perlu dirumusksn serangkaian definisi agar
tidak menimbulkan perbedaan penafsiran.
27
Soerjono Soekanto berpendapat bahwa kerangka konsepsi pada hakikatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang
lebih konkrit dari kerangka teoritis yang seringkali bersifat abstrak, sehingga diperlukan definisi-definisi operasional yang menjadi pegangan konkrit dalam proses
penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini didefinisikan beberapa konsep dasar atau
istilah, agar didalam pelaksanaannya sebagian diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu:
a. Penuntutan
adalah suatu permohonan yang disampaikan kepada Ketua
Pengadilan yang berwenang mengenai suatu tuntutan terhadap pihak lainnya dan harus diperiksa menurut tata cara tertentu oleh Pengadilan serta kemudian
diambil putusan terhadap tuntutan tersebut.
28
26
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1999, hal. 34
27
Ibid.
28
http:penelitihukum.orgtagpengertian-penuntutan, diakses tanggal 13 April 2013.
Universitas Sumatera Utara
21
b. Mahar adalah pemberian dari calon mempelai pria kepada calon mempelai
wanita, baik berbentuk barang, uang atau jasa yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.
29
c. Perceraian adalah putusnya suatu perkawinan yang sah didepan hakim
pengadilan berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan undang-undang.
30
d. Mahkamah Syar’iyah adalah salah satu lembaga peradilan yang dibentuk oleh
pemerintah berdasarkan hukum sebagai salah satu bagian dari sistem peradilan nasional menggantikan kedudukan Pengadilan Agama di Provinsi Aceh.
31
e. Dukhul adalah proses terjadinya hubungan suami isteri antara kedua belah pihak
laki-laki dan perempuan yang sudah diikat oleh suatu ikatan yang resmi yaitu pernikahan.
32
f. Khuluk adalah perceraian yang terjadi atas permintaan isteri dengan memberikan
tebusan atau iwadl kepada dan atas persetujuan suaminya.
33
G. Metode Penelitian 1.
Spesifikasi Penelitian
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu
29
Pasal 1 huruf d, Kompilasi Hukum Islam.
30
MR. Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Perkawinan Indonesia, Indonesia Legal Center Publishing, Cetakan 2, 2007, hal. 39.
31
Kepres No. 11, Tahun 2003
32
repository.uinjkt.ac.iddspacebitstream123456789189331SURINAMOHAMMADNA PIAH-FSH.pdf, diakses tanggal 17 Juli 2013.
33
Pasal 1 huruf i, Kompilasi Hukum Islam.
Universitas Sumatera Utara
22
atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya.
34
Untuk tercapainya penelitian ini, sangat ditentukan dengan metode yang dipergunakan
dalam memberikan gambaran dan jawaban atas masalah yang dibahas. Sifat dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis, artinya adalah
bahwa peneliti dalam menganalisis berkeinginan untuk memberikan gambaran atau pemaparan atas subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang
dilakukannya.
35
Di sini
peneliti ingin
menguraikanmemaparkan sekaligus
menganalisa terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan atas penuntutan pengembalian maskawin akibat perceraian.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penulisan dengan pendekatan yuridis normatif
dimana dilakukan pendekatan terhadap permasalahan dengan mengkaji berbagai aspek hukum dengan mempelajari ketentuan
perundang-undangan, buku-buku, putusan hakim, yurisprudensi yang berkaitan dengan permasalahan.
2. Teknik Pengumpulan Data