10
isterinya seperti suami memberikan mahar dalam bentuk mengajarkan ngaji Al- Qur’an kepada istrinya dan lain sebagainya.
Mengenai penuntutan pengembalian mahar akibat perceraian, kasus ini pernah terjadi di Provinsi Aceh yang diputus oleh Mahkamah Syar’iyah Aceh pada tahun
2011, yaitu Putusan Nomor: 15Pdt.G2011MS-Aceh. Kronologi kasus dari putusan tersebut yaitu seorang isteri Nyonya NA mengajukan
gugatan cerai terhadap suaminya Tuan MR yang diajukan kepada Mahkamah Syar’iyah Jantho. Dalam perkara ini pokok permasalahannya adalah telah terjadi
perselisihan dan pertengkaran diantara mereka. Setelah menikah Nyonya NA dan Tuan MR tinggal bersama orang tua Nyonya NA, selama kurang lebih dua bulan
Tuan MR rutin mendatangi Nyonya NA, namun dua bulan berikutnya Tuan MR tidak pernah datang lagi karena Nyonya NA tidak mau lagi dengan Tuan MR tanpa alasan
yang jelas. Nyonya NA minta diceraikan dari Tuan MR karena sudah tidak suka lagi dengan Tuan MR, sementara Tuan MR tetap mau rukun membina rumah tangga.
Tuan MR termasuk keluarganya dan perangkat desa bersikap bila Nyonya NA tetap minta bercerai harus mengembalikan mahar kepada Tuan MR yang diserahkan ketika
menikah dahulu, sementara Nyonya NA bersikap tidak mau mengembalikan mahar karena itu hak Nyonya NA dan diantara keduanya sudah bercampur sebagaimana
layaknya suami isteri.
Berdasarkan uraian diatas, penuntutan pengembalian mahar merupakan suatu permasalahan yang ada dalam suatu perkawinan. Hal ini menjadi salah satu
permasalahan yang merugikan pihak isteri karena harus mengembalikan sesuatu bendabarang yang telah menjadi haknya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang merupakan permasalahan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah :
1. Apakah yang melatarbelakangi kewajiban pemberian mahar dari calon suami
kepada calon isteri dalam perkawinan Islam?
Universitas Sumatera Utara
11
2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan seorang suami melakukan penuntutan
pengembalian mahar akibat perceraian? 3.
Bagaimanakah pertimbangan hukum hakim dalam mengadili perkara perceraian dengan penuntutan pengembalian mahar Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh
Nomor: 15Pdt.G2011MS-Aceh?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis latar belakang kewajiban pemberian mahar
dari calon suami kepada calon isteri dalam perkawinan Islam. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan seorang suami melakukan penuntutan pengembalian mahar akibat perceraian.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pertimbangan hukum hakim dalam
mengadili perkara perceraian dengan penuntutan pengembalian mahar Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 15Pdt.G2011MS-Aceh.
D. Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Secara Teoritis
Universitas Sumatera Utara
12
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan hukum, agar ilmu itu tetap hidup dan berkembang khususnya
tentang hukum perkawinan. 2.
Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan masukan kepada
masyarakat serta aparat penegak hukum terkait dalam proses perceraian yang berhubungan dengan penuntutan pengembalian mahar.
E. Keaslian Penelitian
Dari hasil penelusuran kepustakaan khususnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara diketahui bahwa penelitian tentang “Analisis Yuridis Penuntutan
Pengembalian Mahar Akibat Perceraian Studi Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 15Pdt.G2011MS-Aceh” tidak ditemukan, dengan demikian penelitian
adalah asli, sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya secara akademik. Adapun penelitian terkait dengan perceraian antara lain:
1. Lusinda Maranatha Siahaan, Nim 027011037, Mahasiswa Program Studi
Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan, dengan judul: “Pembagian Harta Bersama Dalam Hal Putusnya Perkawinan Karena
Perceraian Studi Pada Masyarakat Batak Toba Kristen Di Kota Medan”. 2.
A. Rico
H. Sitanggang,
Nim 037011006,
Mahasiswa Program
Studi Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan, dengan
judul: “Analisis Yuridis Tentang Putusnya Perkawinan Akibat Perceraian Studi Pada Pengadilan Negeri Siak-Riau”.
Universitas Sumatera Utara
13
3. Rubi Ginting, Nim 067011076, Mahasiswa Program Studi Kenotariatan,
Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan, dengan judul: “Perkawinan Kontrak Dan Akibat Hukumnya Pada Saat Perceraian Kontrak
Perkawinan Berakhir”. 4.
Sandry Halim, Nim 107011045, Mahasiswa Program Studi Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan, dengan judul:
“Pembagian Harta Bersama Melalui Pengadilan Pasca Putusnya Perkawinan Karena Perceraian Studi Putusan-putusan Pengadilan”.
5. Masyithah, Nim 107011038, Mahasiswa Program Studi Kenotariatan, Program
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan, dengan judul: “Penuntutan Pengembalian Harta Hadiah Perkawinan Akibat Perceraian Studi Kasus Putusan
Pengadilan Agama Medan Nomor: 583Pdt.G2010PAMdn”.
F. Kerangka Teori dan Konsepsional