1 : Definisi Konsep dan Operasional
Tabel 2.1 : Definisi Konsep dan Operasional
Sumber Pengu No
Definisi Konsep
Definsi Operasional
Referensi kuran
1. Motivasi kerja
1. Kebutuhan
Umam Rating
(X1);
khaerul, Skala atau Sesuatu yang
2. Tingkah laku.
2010 skala menimbulkan
3. Harapan.
(2010:159) kontinyu semangat atau
4. Imbalan
Skor dorongan kerja pada
1- 10 diri seseorang
2. Instrumen
1. Kerjasama
Werang Rating
Kompetensi
2. Kemampuan analisis Redan Skala atau
Manajerial Kepala
3. Merencanakan atau
Basilius: skala
Mei 2010 : kontinyu kemampuan kepala
Sekolah (X2);
menyusun program
vol 8 : no. Skor sekolah dalam
4. Kemampuan
1- 10 mendaya gunakan
melaksanakan
program atau
semua sumber daya
kegiatan khusus
sekolah untuk
5. Kemampuan untuk
mencapai tujuan
memanfaatkan serta
pendidikan
mendayagunakan disekolah. sarana-prasarana
6. Kemampuan untuk melakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
3. Instrumen Disiplin
1. Kehadiran.
Dirjen Rating
Kerja Guru (Y);
Dikdasmen Skala atau Kesungguhan PNS
2. Pelaksanaan tugas
, 1996: 10- skala untuk mentaati
(kegiatan).
17 dan PP kontinyu kewajiban dan
3. Program tindak lanjut
No : 53 Skor menghindari
1- 10 larangan yang
Tahun
2010 ditentukan dalam peraturan perundang- undangan dan/atau kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin
Keterangan Tabel :
1. Indikator X1;
Kebutuhan, untuk kuesioner no : 1,2,3,4 Tingkah laku, untuk kuesioner no : 5,6,7,8 Harapan; untuk kuesioner no: 9,10,11,12, Imbalan, untuk kuesioner no: 13,14,15
2. Indikator X2;
Kerjasama; untuk kuesioner no:1,5 Kemampuan analisis; untuk kuesioner no:3,6,7 Merencanakan atau menyusun program; untuk kuesioner no:9 Kemampuan melaksanakan program atau kegiatan khusus; untuk kuesioner
no:2 Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana-prasarana;
untuk kuesioner no:4,8,10,11,12 Kemampuan untuk melakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut; untuk kuesioner no:13,14,15
3. Indikator Y; ▪ Kehadiran. No : 1,2,3,4,5, ▪ Pelaksanaan tugas (kegiatan) No : 6,7,8,9,10
▪ Program tindak lanjut No : 11,12,13,14,15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian, sumber data dan desain Penelitian.
3.1.1. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian ini adalah survai sedangkan metodenya yaitu diskriptif analisis. Metode survai deskriptif adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhirnya penelitian akan dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini ( Effendi : 2003 )
Metode penelitian survai adalah usaha pengamatan untuk mendapatkan keterangan keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil yang segera dapat dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif yaitu melukiskan hal hal yang mengandung fakta fakta. Klasifikasi dari pengukuran yang akan di ukur adalah fakta yang fungsinya merumuskan dan melukiskan apa yang terjadi. ( Ali : 1997 )
Berkaitan dengan pengertian metode deskriptif menjelaskan bahwa penelitian ditinjau dari hadirnya variabel dan saat terjadinya, maka penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif (to describ) menggambarkan atau membeberkan. (Arikunto : 1998). Hal ini sejalan yang dikemukakan bahwa Berkaitan dengan pengertian metode deskriptif menjelaskan bahwa penelitian ditinjau dari hadirnya variabel dan saat terjadinya, maka penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif (to describ) menggambarkan atau membeberkan. (Arikunto : 1998). Hal ini sejalan yang dikemukakan bahwa
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, maka dapat disimpulan bahwa metode survai deskriptif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena sesuai dengan maksud dari penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran lebih jelas pengaruh motivasi kerja dan kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri se Komwil 05 Tarub Kabupaten Tegal.
3.1.2. Sumber Data
1. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil jawaban responden pada kuesioner penelitian.
2. Data sekunder diperoleh dokumen kehadiran guru dan literatur yang relevan dengan bahasan penelitian.
3.1.3. Desain penelitian.
Disain penelitian ini menjelaskan antara variabel bebas yang terdiri dari motivasi kerja dan kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap variabel terikat (disiplin kerja guru).
3.2. Metode Pengumpulan Data.
1. Kuesioner Pengumpulan data melalui pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden penelitian.
2. Dokumentasi Pengumpulan data melalui dokumentasi dilakukan dengan mempelajari dokumentasi yang ada di organisasi.
3. Instrumen ( Alat Pengumpul Data ). Alat ukur penelitian ini berbentuk angket, dengan tingkat pengukuran Ordinal menggunakan Rating Scale atau skala kontinyu, data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kuantitatif.(file://SKALA%20PENGUKURAN%20DLM%20PENELITIAN.ht ml). Responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan, tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban yang sangat positif mempunyai nilai tertinggi, dan jawaban yang sangat negative mempunyai nilai yang paling rendah atau sebaliknya. Untuk analisis secara kuantitatif, maka alternatif jawaban tersebut dapat diberi skor dari nilai 1 bagi alternatif jawaban yang paling negative dan nilai 10 bagi alternatif jawaban yang sangat positif
Ada sepuluh alternatif jawaban untuk variabel motivasi kerja, dan kompetensi manajerial kepala sekolah , dari nilai yang terendah sampai dengan nilai yang tertinggi yaitu dengan rentang nilai 1 sampai dengan 10
Dan sebaliknya ada sepuluh alternatif jawaban untuk variabel disiplin kerja guru, dengan rentang nilai dari nilai yang tertinggi sampai nilai yang terendah yaitu 10 sampai dengan 1
4. Pengujian Instrumen.
Baik buruknya instrumen akan mempengaruhi baik buruknya data. Data merupakan gambaran dari bahan yang akan diteliti dan sebagai alat untuk membuktikan hipotesis. Dengan demikian, maka harus disusun instrumen sebaik mungkin. Agar instrumen yang telah disusun dapat dipahami oleh responden baik dari segi bahasa maupun dari segi isi pertanyaan, maka perlu diadakan uji coba instrumen. Selanjutnya untuk pelaksanaan uji coba instrumen perlu dikenakan pada sebagian anggota populasi. Selain diujicobakan, maka instrumen yang baik harus mengandung beberapa syarat yang harus dipenuhi. Adapun syarat yang dimaksud adalah validitas dan reliabilitas instrumen.
a. Validitas Instrumen Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes (alat ukur) melakukan fungsi ukurnya. Cara menguji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor konstruk dengan skor totalnya. Adapun teknik korelasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik product moment correlation (Sugiyono, 2001 : 182). Item-item pertanyaan di dalam angket dikatakan valid apabila nilai rhitung > dari rtabel, sedangkan apabila nilai rhitung < dari rtabel maka item-item pertanyaan di dalam angket dikatakan tidak valid (Sugiyono, 2001: 118). Pengujian validitas konstruk dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor. Analisis faktor memberikan a. Validitas Instrumen Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes (alat ukur) melakukan fungsi ukurnya. Cara menguji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor konstruk dengan skor totalnya. Adapun teknik korelasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik product moment correlation (Sugiyono, 2001 : 182). Item-item pertanyaan di dalam angket dikatakan valid apabila nilai rhitung > dari rtabel, sedangkan apabila nilai rhitung < dari rtabel maka item-item pertanyaan di dalam angket dikatakan tidak valid (Sugiyono, 2001: 118). Pengujian validitas konstruk dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor. Analisis faktor memberikan
b. Reliabilitas Instrumen Analisis reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode cronbach alpha.
Dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar (>) dari 0,60 (Ghozali, 2005: 42). Perhitungan reliabilitas menggunakan Software Aplikasi Statistik SPSS .
3.3. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Arikunto, 2006 : 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP di Komisariat Wilayah (Komwil) 05 Tarub sebanyak 344 guru, yang mencakup 8 SMP.
2. Sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2001: 73). Metode sampel yang digunakan oleh peneliti adalah Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi atau sebagian populasi yang menjadi subyek penelitian yang dapat mewakili populasi penelitian (Arikunto : 2003 : 117).
Besarnya sampel mengacu pada pendekatan rumus Slovin (Riduwan : 2004 : 65), yaitu sebagai berikut :
N n = ------------
2 1 + Ne
Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
e = Persentasi kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir dalam penelitian ini, N = 344 ; e = 10 % Dengan jumlah populasi sebanyak sekitar 344 orang guru dan margin error 10 % maka ditetapkan jumlah sampel minimal dalam penelitian adalah sebagai berikut:
344 n = --------------------
= 77 orang Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah minimal sampel dalam
penelitian ini adalah 77 orang guru.