Analisis Hasil Penelitian
5.2. Analisis Hasil Penelitian
5.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuisioner yang disebarkan teridiri dari 15 pertanyaan dengan skala rating. Semua data yang terkumpul dianalisis terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.
93
Valid tidaknya instrumen penelitian dapat dilihat berdasarkan indeks r dan taraf signifikan 0,05. Apabila harga indeks r lebih besar daripada harga r yang ditetapkan oleh taraf signifikan 0,05 (5%), maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Demikian pula sebaliknya apabila harga indeks r kurang dari hasil perhitungannya, maka pertanyaan itu dinyatakan tidak valid atau gugur sehingga harus dihilangkan. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuisioner penelitian valid, secara lengkap hasil uji validitas disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 5.5. Uji Validitas dan Reliabilitas
Koefisien
Keterangan Alpha
Korelasi Butir Soal dengan
Nilai Total
Cronbach Variabel
R hitung
Sig.
X1 0,864 Reliabel
Valid X2 0,962
0.422
0.000
Sumber : Data Primer Diolah 2013
95
Penelitian ini menggunakan metode Internal Consistency dengan teknik Cronbach’s Alpha untuk menguji teknik reliabilitas. Menurut (Ghozali, 2001),
jika nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,6 termasuk dalam tingkat reliabilitasnya kurang baik, di atas 0,7 sampai 0,8 adalah tingkat reliabilitasnya dapat diterima, sedangkan yang baik adalah jika di atas 0,8.
Berdasarkan penjelasan dari tabel 5.5. di atas, menunjukkan bahwa alat ukur variabel penelitian ini menunjukkan nilai Cronbach Alpha di atas 0,8 menunjukkan alat ukur penelitian memiliki reliabilitas yang sangat baik.
5.2.2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan merekap distribusi jawaban responden terhadap kuisioner pada masing-masing pertanyaan, hasilnya sebagai berikut :
Tabel 5.6.
Analisis Deskriptif Pertanyaan Penelitian % Skor dari Skor
Variabel
Total Skor
Maksimum
82.260 X1. 1
X1 9501
389
50.519
X1. 2
658
85.455
X1.3 669
86.883
X1.4 663
86.104
X1. 5
645
83.766
X1. 6
673
87.403
X1.7 686
89.091
X1.8 697
90.519
X1.9 625
81.169
X1.10 668
86.753
X1. 11
610
79.221
X1. 12
665
86.364
X1. 13
607
78.831
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor rating jawaban seluruh responden penelitian untuk variabel X1 (motivasi kerja) adalah sebesar
9501 atau 82,260% dari rating skor maksimal. Skor rating jawaban seluruh responden penelitian untuk variabel X2 (Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah) adalah sebesar 10053 atau 87,039% dari rating skor maksimal. Skor rating jawaban seluruh responden penelitian untuk variabel Y (Disiplin kerja guru) adalah sebesar 9814 atau 84,970% dari rating skor maksimal
5.2.3. Analisis Inferensial
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk meyakinkan bahwa model regresi yang diperoleh mempunyai kemampuan prediktif serta memenuhi asumsi klasik. Hasil uji asumsi klasik adalah sebagai berikut :
a. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain terjadi ketidaksamaan. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji korelasi spearman ’s. Hasil analisis korelasi spearman antara residual persamaan regresi disajikan sebagai berikut :
Tabel 5.7. Hasil Uji heterokodesitas
Korelasi Variabel Bebas dengan
Koefisien
Unstandardized Residual
Spearman's rho
Sig.
X1 -0,044
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh variabel penelitian tidak memiliki korelasi Spearman ’s dengan residual persamaan regresi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Sig. (2-tailed) yang seluruhnya > 0,05. Dengan demikian pada persamaan regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
b. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis menggunakan SPSS.
Hasil pengujian multikolinearitas pada persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 5.8. Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF) memiliki nilai Tolerance Value ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikoloniearitas antar variabel independennya.
c. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, seluruh variabel memiliki distribusi normal. Uji normalitas data adalah
pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis (Arikunto, 2009). Hasil uji normalitas menggunakan one sample Kolmogorov Smirnov dalam SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 5.9. Uji normalitas menggunakan one sample Kolmogorov Smirnov
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber : Data Primer Diolah 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa uji one sample Kolmogorov Smirnov seluruh variabel penelitian tidak signifikan (Asymp. Sig. (2-tailed)> 0,05) yang berarti distribusi dikatakan normal.
d. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, regresi berganda berguna mencari suatu hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel yang mempengaruhi (independen) adalah X (Motivasi kerja (X1) dan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X2) sedangkan variabel yang dipengaruhi adalah Disiplin Kerja Guru (Y). Hasil regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 5.10. Hasil Regresi Linear Berganda
Standardized Coefficients
t Sig. Persamaan
Sumber : Data Primer Diolah 2013
a. Model Persamaan Regresi
Model persamaan regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Y = 0,693. 𝑋 1 + 0,307. 𝑋 2
Dimana :
Y : Disiplin kerja
𝑋 1 : Motivasi kerja
𝑋 2 : Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Pada persamaan regresi linier berganda tersebut menunjukkan bahwa:
a. Pada persamaan regresi berganda diatas, untuk variabel motivasi kerja guru koefisien regresinya sebesar 0,693 dan bertanda positif (+). Ini artinya setiap variabel motivasi meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan disiplin kerja guru dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap, dalam penelitian ini adalah komptensi manajerial kepala sekolah
b. Untuk variabel kompetensi manajerial kepala sekolah koefisien regresinya sebesar 0,307 dan bertanda positif (+). Ini artinya setiap variabel kompetensi manajerial meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan
disiplin kerja guru dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap, dalam penelitian ini adalah, motivasi kerja guru.
c. Berdasarkan persamaan regresi berganda di atas, menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja merupakan variabel dominan dalam mempengaruhi disiplin kerja guru, yang diikuti oleh variabel kompetensi manajerial kepala sekolah.
b. Pengujian Signifikansi
Pengujian siginifikansi dalam penelitian ini dilakukan uji statistik t dan uji statistik F.
1) Uji t (t test)
Uji-t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel independen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (α = 5%). Hasil pengujian statistik t hitung adalah
sebagai berikut: Persamaan 1 :
a. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 5.10. diperoleh signifikansi t hitung variabel Motivasi kerja ( 𝑋 1 ) sebesar 0,000
yang lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian variabel Motivasi kerja ( 𝑋 1 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Disiplin kerja (Y).
b. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 5.10. diperoleh signifikansi t hitung variabel Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah ( 𝑋 2 ) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian variabel Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ( 𝑋 2 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Disiplin kerja (Y1).
2) 2 Koefisien Determinasi (R )
Untuk mengukur sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui besarnya koefisien determinasi ganda (R 2 ). Berdasarkan
analisis koefisien determinasi untuk persamaan regresi diperoleh koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,749, artinya pengaruh variabel Motivasi kerja,
dan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah terhadap disiplin kerja sebesar 74,9% sedangkan sisanya sebesar 25,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
3). Uji F (F test)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak pengaruh variabel Motivasi kerja, dan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah terhadap disiplin kerja .
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh F hitung sebesar 110,351 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti Ada pengaruh yang signifikan antara variabel –variabel independen (X) secara bersama– sama terhadap variabel dependen (Y). Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama sama
antara motivasi kerja, kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru diterima.