Persepsi Narapidan Terhadap Program Pembinaan

73 Di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan tidak membeda-bedakan antara penghuni lama ataupun penghuni baru hal ini di dukung denga wawancara saya dengan salah satu narapidana anak yang tidak bersedia disebutkan namanya”di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan tidak ada perbedaan ataupun jarak antara penghuni lama dengan penghuni baru kami semua saling menghargai satu sama lain sehingga keadaan dalam lingkungan kami selalu aman dan tentram tanpa ada terjadi keributan antara sesama narapidana karena jika terjadi keributan akan dikenakan sanksi oleh petugas”.

5.2 Analisis Data Penelitian

Dalam analisis data penelitian ini, oeneliti membaginya kedalam tiga kategori yang menunjukkan bentuk rspon terhadap program pembinaan yang terima responden. Adapun kategori ini adalah:

5.2.1 Persepsi Narapidan Terhadap Program Pembinaan

Persepsi narapidana terhadap program pembinaan adalah salah satu proses kognitif yang menghasilkan suatu pemahaman tentang program tersubut yang akan disajikan pada tabek dinawah ini: Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 5.9 Disribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Jenis- Jenis Pembinaan No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Tahu Kurang tahu 24 6 80 20 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar besar responden mengetahui jenis-jenis pembinaan yang diberikan kepada mereka di lembaga Pemasayarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan, dikarenakan sudah menjadi kewajiban bagi para narapidana semenjak dijatuhi hukuman dan menginjakkan kakinya di Lembaga Pemasyarakatan Kls-II A AnakTanjung Gusta Medan diberikan pengarahan untuk mengikuti pelaksanaan pembinaan selama berada di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan seperti pembinaan rohani, pendidikan, Keterampilan dan lain sebagainya. Pengarahan pembinaan bertujuan agar narapidan yang baru mengerti bahwa pembinaan yang dilaksanakan bukan bukan sebagai hukuman bagi mereka melainkan sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Universitas Sumatera Utara 75 Responden yang kurang tahu jenis-jenis pembinaan disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dari petugas pemasyarakatan sehingga mereka menganggap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bukanlah wujud pembinaan melainkan sebagai pengisi waktu selama berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dan tidak ada respon menyatakan tidak mengetahui jenis-jenis pembinaan. Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Materi Pembinaan dengan Program Pembinaan No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Selalu sesuai Kadang-kadang sesuai 23 7 76,67 23,33 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Dari tabel 5.10 dapat dilihat bahwa mayoritas responden merasa materi pembinaan yang diberikan selalu sesuai dengan program pembinaan karena para pembina senantiasa menjelaskan dan menjalakan pembinaan sesuai dengan program pembinaan dan jadwal kegiatan. Setiap harinya petugas harus menjalankan program pembinaan sesuai dengan pedoman dan petunjuk kegiatan yang akan dilakukan sehingga apa yang diharapkan sebagai tujuan dari program pembinaan dapat terlaksana dengan baik. Sementara itu responden yang menjawab kadang-kadang sesuai merasa bahwa materi pembinaan yang diberikan petugas hanya sebagian saaja yang sesuai dengan program pembinaan karena kebiasaan responden yang tidak Universitas Sumatera Utara 76 memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada saat mengikuti pembinaan sehingga responden tidak mengetahui program pembinaan secara keseluruhan, dan tidak ada responden yang menyatakan bahwa materi pembinaan tidak sesuai dengan program pembinaan. Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Bantuan Petugas dalam Menjelaskan Program Pimbinaan yang Diberikan No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Selalu menjelaskan Kadang-kadang menjelaskan 25 5 83,33 16,67 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Dari tabel 5.11 menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab para petugas selalu menjelaskan mengenai pembinaan yang diberikan di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti penjelasan pembinaan biasanya dilakukan oleh petugas dengan menggunakan pendekatan seperti pendekatan kemanusiaan, dan adanya sosialisasi dalam menjalankan pembinaan dan petugas senantiasa berada di tengah-tengah narapidana untuk menjelaskan dan melaksakan pembinaan. Responden yang menyatakan bahwa petugas kadang-kadang menjelaskan pembinaan kepada narapidana mempunyai pendapatnya masing-masing. Sebagian besar responden berpendapat bahwa adanya salah pengertian antara petugas dan dan narapidana dimana para narapidana jarang mau bertanya kepada petugas Universitas Sumatera Utara 77 mengenaitujuan dan manfaat pembinaan sehingga para petugas beranggapan bahwa narapidana sudah mengerti soal itu. Tidak ada responden yang menyatakan bahwa petugas tidak pernah menjelaskan. Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasrkan Pemahaman Terhadap Tujuan Pembinaan No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Tahu Kurang tahu 19 11 36,67 3,33 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Tabel 5.12 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui tujuan pembinaan yang di terimanya, karena setelah dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan, narapidana yang telah masuk ke Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan diberikan pengarahan tentang kedisiplinan Lembaga Pemasyarakatan tersebut, kemudian narapidana tersebut beradaptasi di linkungan Kembaga Pemasyarakatan. Dalam pengarahan yang diberikan petugas disebutkan tujuan pembinaan sapaya narapidana tidak merasa yang mereka jalani adalah hukuman melainkan pembinaan yang diharapkan mampu memperbaiki karakter narapidana kearah yang lebih baik. Responden yang kurang mengetahui tujuan pembinaan disebabkan karena pada saat mengikuti pengarahan meraka menganggap bahwa yang di dapatkan mereka di Lembaga Pemasyarakatan adalah subuah hukuman sehingga dalam Universitas Sumatera Utara 78 menjalankan pembinaan mereka merasa terpaksa dan tidak sungguh-sungguh melakukannya. Dalam hal ini tidak ada responden yang menyatakan tidak tahu. Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Perlakuan Petugas No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Baik Kurang baik 27 3 90 10 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Berdasakan tabel 2.13 dapat dilihat bahwa pada umumnya petugas memperlakukan responden dengan baik, sesuai dengan harkat dan maratabat manusia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menjawab baik atas perlakuan yang dilakukan petugas kepada responden. Petugas dalam menjalankan tugasnya harus menghargai dan menghormati hak-hak narapidana bahkan melindungi dan berlaku adil terhadap semua narapidana yang menjalani hukuman sehingga narapidana tidak merasa tertekan dalam menjalakan pembinaan dan menjalani hukumannya. Dan responden yang menyatakan bahwa perlakuan petugas terhadapnya kurang baiak hanya ada 3 responden hal ini disebabkan karena responden sering melakukan pelanggaran-pelanggaran di Lembaga Pemasyarakatan sehingga sering dihukum oleh petugas. Tidak ada responden yang menapatkan perlakuan yang tidak baik dari petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Universitas Sumatera Utara 79 Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Situasi Kapasitas Kamar Tidur No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Padat Sangat padat 16 14 53,33 46,67 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Dari tabel 5.14 dapat dilihat bahwa responden menyatakan bahwa situsai kamar tidur padat dan kebanyakan dari kamar tidur tersebut melebihi kapasitas yang di tentukan. Sehingga mereka sangat tidak nyaman berada di kamar tersebut. Dan dari observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap situasi kamar tidur, peneliti melihat kondisi kamar tidur yang sangat padat. Kondisi kamar tidur yang seharusnya di digunakan untuk maksimal 10 orang, namun di tempati lebih dari 10 orang bahkan bisa sampai 20 orang. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya narapidan setiap bulan sedangkan narapidana yang keluar cenderung lebih sedikit dibandaingkan narapidan yang masuk setiap bulannya. Disamping itu keadaan kamar tidur juga kurang baik, dimana kurangnya ventilasi udara di dalam kamar tidur. Kebersihan di dalam kamar tidur juga terkihat buruk karena sebagian penghuninya tidak peduli dan tidak meu menjaga kebersihan kamar tidur mereka. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat Tentang Sarana dan Prasarana No. Kategori Frekwensi F Persentase 1 2 Memadai Kurang memadai 20 10 66,67 33,33 Jumlah 30 100 Sumber : Kuesioner 2013 Dari tabel 5.15 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab sarana dan prasarana yg ada di Lembaga Pemasyarakatan memadai karena pada prinsipnya para narapidana berhak mendapatkan sarana dan prasarana seperti fasilitas hiburan dan kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan. Fasilitas hiburan yang dapat digunakan oleh narapidana yaitu menintin TV, membaca di perpustakaan dan fasilitas olahraga. Karaena pada dasarya hiburan sangatlah dibutuhkan oleh narapidana agar mereka tidak merasa jenuh dalam menjalani hukumannya. Kegiatan seperti olahraga dan menonton tv dilakukan bersama dengan petugas sehingga terjadi keakraban antara narapidana dengan petugas. Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan juga menyediakan fasilitas kesehatan yaitu 2 orang dokter dan 4 orang perwat dan juga obat-obat yang cukup memadai. Narapidan yang sakit atau terkena penyakit menular segera dipindahkan ke ruangan khusus, agar tidak menular ke narapidana yang lainnya. Dan apabila naripidana yang skit parah tidak bisa ditangani oleh petugas kesehatan akan dibawa ke puskesmas terdekat atau bahkan ke rumah sakit. Universitas Sumatera Utara 81 Berdasarkan hasil skala likert lampiran 1 diketahui bahwa responden memiliki persepsi terhadap program pembinaan, diberikan nilai sebagai berikut: = 118 : 5x30 = 118 : 150 = 0,786 Keterangan : Jumlah skor variabel persepsi = 118 Jumlah sub variabel pertanyaan = 5 Jumlah responden = 30 Hasil skor variabel persepsi V1 = 0,786 Hasil dari skala likert tersebut menunjukkan bahwa nilai persepsi terhadap program pembinaan yaitu 0,786 dan berada diantara 0,33 sampai dengsn 1, sehingga menunjukkan nilai respon yang positif. Hal ini dikarenakan para responden mengetahui apa, bagaimana, dan tujuan dari program pembinaan yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 82

5.2.2 Sikap Narapidana Terhadap Program Pembinaan